Ketakutan Keina

Keina berjalan lambat menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Masuk kekamar lalu membuang tasnya ke sembarang arah dan membanting tubuhnya ke atas kasur ternyaman miliknya.

" Tuhan gimana kalau aku hamil. " gumam Keina sambil mengacak rambutnya frustasi. Gadis itu merasa semakin sesak didalam dada. Dia takut kalau sampai akan ada kehidupan yang hadir didalam tubuhnya . Bagaimana ia bisa menjalani hidup andai hal itu benar terjadi ?

Jelas ibunya tidak akan pernah bisa menerima dirinya dalam keadaan menjijikan seperti sekarang ini apalagi kalau sampai ia hamil. Hanya akan ada petaka dalam hidupnya.

Ingin rasanya Keina menangis, menjerit dan memaki dirinya sendiri yang terus berada dalam ketidakberdayaan. Bagiamana bisa kini ia menjadi tawanan seorang cassanova seperti Calvin.

Lelah berpikir dengan begitu banyaknya ketakutan-ketakutan yang akan ia hadapi kedepannya nanti membuat Keina akhirnya tertidur berharap saat ia bangun semua ini hanyalah mimpi.

...----------------...

" Masih sakit? " tanya Calvin datar sambil sekilas menengok ke arah Keina si pelayan cafe yang kemarin ia tiduri. Pagi ini Calvin menjemput Keina di rumahnya, karena kemarin Calvin meminta Keina untuk meninggalkan motornya di cafe maka dari itu ia merasa bertanggung jawab untuk mengantar gadis itu pagi ini ke tempat kerjanya.

" Udah enggak. " jawab Keina singkat, padat dan jelas. Sementara Calvin hanya bedecak mendengar jawaban Keina yang begitu menyebalkan baginya. Seolah gadis itu enggan mengobrol banyak dengannya dan hanya menjawab seadanya dan sesingkat mungkin agar tak perlu berlama-lama berinteraksi dengannya.

Akhirnya Calvin memilih fokus pada jalanan yang padat merayap , mengingat saat ini adalah jam dimana banyak orang berangkat untuk beraktivitas seperti pergi ke sekolah, ke kampus atau pun ke kantor. Sementara Keina hanya diam melihat sisi kiri jalan , terkadang lurus kedepan .

" Turunin agak jauh aja nanti jangan pas di depan cafe. " Keina memaksakan dirinya untuk membuka suara lebih dulu, karena menurutnya ini sangat penting jangan sampai orang lain melihat ia datang bersama sang cassanova , pikir Keina.

" Kenapa gak didepan cafe aja? " tanya Calvin penasaran dengan alasan Keina.

" Kakak mau kita jadi bahan gosip? aku juga gak mau ya, diserbu sama fans-fans kakak. " ketus Keina yang merasa kesal dengan pertanyaan Calvin, harusnya pria itu sadar diri sedikit. Entah hubungan seperti apa yang harus ia jelaskan kalau seandainya ada yang bertanya karena melihat mereka datang bersama. Terlebih livy, ia tak mau livy kembali mengusiknya kalau gadis itu tau dirinya sudah menjadi budak ranjang Calvin. Dan yang paling ia takutkan kalau sampai Livy memberitahu Gevan tentang kedekatannya dengan Calvin.

Calvin tidak menjawab, dalam hati ia merasa kesal karena Keina berani mendikte dirinya. Dia adalah gadis pertama yang berani melakukan itu.

" Yang kemarin itu ibu loe? " tanya Calvin mengalihkan pembicaraan.

" Iya.. "

" Bisa gak jawabnya panjangan dikit, kenapa cuma sesingkat itu sih. " Calvin kesal sendiri, ia berusaha bicara baik-baik tapi gadis itu terus saja menguji kesabarannya.

" Ya kakak mau aku jawab apa memang? kan kakak tanya itu ibu atau bukan yaudah aku jawab iya, salahnya dimana coba. " ucap Keina yang tak kalah kesal dengan Calvin yang sikapnya berubah-ubah. Sebentar kasar sebentar lembut, sebentar baik, tau-tau emosi. Hal itu membuat Keina bingung sebenarnya ada masalah apa pria itu, tanpa Keina sadari bahwa dirinya lah yang membuat Calvin seperti itu, ia wanita pertama yang memuat mood Calvin naik turun. Dan sulit mengendalikan emosinya.

" Ya cerita Keina tentang keluarga loe! Dia siapa? gimana orangnya, gimana kehidupan loe. " entah setan apa yang merasuki nya tiba-tiba ia ingin mendengar langsung bagaimana kehidupan gadis itu selama ini. Padahal ia paling tidak suka mendengar kaum wanita bercerita apalagi mengeluhkan tentang kehidupan mereka.

" Ya bilang dong kalau mau tau, salah kamu nanyanya gak jelas. " sahut Keina tak mau kalah, ia merasa benar dengan jawabannya. Dan itu membuat Calvin menarik napas dalam. Memang wanita selalu benar, pikir Calvin.

" Yaudah cerita! " titah Calvin yang tak sabaran ingin mendengar Keina bercerita.

" Yang kemarin itu istri pertama ayah, lalu diam- diam ayah berselingkuh dan menikah lagi dengan ibu ku karena ayah dan istri pertamanya tidak bisa memiliki anak, sementara ayah sangat menginginkan anak. Tapi saat umur aku 9 tahun ibu meninggal, mau tidak mau ayah membawa aku ke hadapan istri pertamanya. Awalnya ibu murka karena bertahun-tahun ayah membohonginya dan ia merasa dikhianati, hati wanita mana yang tidak hancur kalau suaminya berselingkuh." Tak terasa air mata Keina menetes mengingat kenyataan bahwa dirinya anak dari hasil perselingkuhan dan ia merasa sangat bersalah pada ibu Rina.

Ayah memohon pada ibu agar mau merawat dan menerima aku seperti anaknya sendiri. Butuh waktu lama sampai akhirnya ibu mau menerima ku Walaupun kami tidak dekat dan ibu hanya terpaksa merawatku .

Keina menarik napas dalam sebelum memulai kembali cerita nya." Tapi ayah meninggal saat usia ku 18 tahun, semua yang kami miliki habis untuk pengobatan ayah, bahkan kami punya hutang pada seseorang bernama Herman, dia teman ayah. Waktu itu ibu memaksa ku menikah dengan lelaki tua itu dan menjadi istri keduanya saat aku baru lulus SMA, aku menolak dan ibu sangat marah dan hampir mengusirku. Aku memohon dan berjanji sama ibu kalau akan membayar hutang ayah dan memberi ibu kehidupan yang layak seperti dulu saat ayah masih ada. Aku menggantikan ayah bekerja keras agar bisa memberi ibu banyak uang."

" Aku beruntung punya Gevan, kak Gevan waktu itu ikut bantu bayar sebagian hutang pada pak Herman sehingga rumah peninggalan ayah gak jadi di sita dan aku juga gak perlu nikah sama pria tua itu. sisanya aku cicil setiap gajian. " ucap Keina dengan mata berbinar. Ahhh dia jadi merindukan Gevan. Tapi kenyataan tiba-tiba kembali menampar nya. Apa Gevan akan menerima dirinya yang sekarang sudah tidak suci lagi? Bagaimana kalau Gevan tau dia menjalani hubungan yang absurd bersama Calvin. Lagi-lagi pertanyaan itu berputar di otaknya .

Calvin merasa kesal saat tiba-tiba Keina menyebut nama kekasihnya, entah kenapa dia tidak suka mendengarnya apalagi Keina menyebut nama Gevan dengan senyum manis yang tak lepas dari bibirnya . " Kenapa gak pindah aja, tinggalin aja ibu kamu itu. " ucap Calvin . Ia sama sekali tak ingin tau tentang Gevan. Lebih baik ia bertanya tentang keluarga Keina.

" Biar begitu ibu udah baik sama aku kak, dia mau merawat aku sejak ibu kandungku meninggal. " lirih Keina. Ia hanya ingin balas budi atas apa yang ibu Rina lakukan untuknya selama ini, ia juga merasa bersalah karena ibunya sudah menorehkan luka pada ibu Rina. Dia hanya ingin menebus semuanya.

" Dia hanya memanfaatkan kamu, Kei. "

" Gak apa kak, aku ikhlas asal ibu bahagia. Rasa bersalah ku terlalu besar padanya. " lirih Keina dengan air mata yang masih menetes.

Berhubung jalanan sedang lampu merah, Calvin menoleh menghapus air mata Keina lalu mengecup mata indah Keina. Entah kenapa hati nya menjadi lemah dan sakit melihat gadis di hadapannya ini menangis. " Udah, jangan nangis lagi. Gue gak suka liatnya. " kemudian Calvin menarik tengkuk Keina dan mendaratkan sebuah ciuman, melummat dan menyessapnya sebentar.

Kemudian kembali fokus dengan jalanan karena lampu sudah berganti warna menjadi hijau .

" Kak! " jerit Keina mengusap bibir nya yang basah dengan kasar. Gadis itu mendengus dan menggerutu karena Calvin tiba-tiba mencium bibirnya. " Seneng banget ciuman di lampu merah sih. "

"Terus loe mau nya dimana?di apartemen lagi? " tanya Calvin menggoda. Ah dia jadi mengingat kejadian kemarin yang membuat gairahnya tiba-tiba bangkit. Andai Keina tidak kerja hari ini mungkin Calvin akan mengurung nya seharian di kamar hingga wanita itu tak bisa berjalan.

" Gak ya! kakak kan janji gak akan mengusik jam kerja aku. " ketus Keina yang merasa sebal karena mendengar kata apartemen mengingatkannya kembali pada kegiatan panas mereka kemarin.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

simta dila

simta dila

syukaaa🥰

2023-10-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!