Setelah perdebatan panjang, akhirnya Keina tetap pulang bersama Ara dan Calvin kembali ke apartemen dengan perasaan kesal karena Keina menolak ajakannya padahal sejak tadi Calvin sengaja menunggunya.
" Awas ya loe besok, gak akan gue biarin. Berani-beraninya nolak ajakan gue. Liat aja gue bakal bikin loe gak bisa jalan besok. " gumam Calvin dengan senyum menyeringai.
Keesokan harinya Keina yang sedang makan siang di kedai mie ayam yang tak terlalu jauh dari Cafe bersama Ara pun terkejut saat Calvin menghampiri dirinya.
" Kakak ngapain di sini? " tanya Keina yang mulai jengah karena Calvin terus saja mengikutinya . Dirinya merasa benar-benar seperti tawanan.
" Mau ketemu loe. " ucap Calvin santai tanpa peduli pada Ara yang kebingungan. Ara merasa ada yang aneh antara Keina sahabatnya dan juga Calvin, terlebih pria itu selalu saja mengusik ketenangan Keina dimana pun dan kapan pun.
" Mau ngapain? "
" Cuma mau bilang, makan yang banyak , biar banyak tenaga. " ujar Calvin dengan senyum menyeringai, hingga membuat Ara yang melihatnya pun bergidik ngeri.
Seketika Keina yang sedang menyantap mie yang belum sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya itu membeku . Kedua bola matanya tampak menatap kosong ke depan. Dia mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh cassanova messum itu. Kemudian Keina teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu.
Astaga! pekik Keina dalam hati.
Ia mulai mengerti maksud Calvin yang menyuruhnya makan agar dia bertenaga saat di ranjang seperti sebelumnya. Keina merasa dirinya sebentar lagi akan benar-benar gila.
Calvin tersenyum penuh kemenangan, lalu mengambil es teh milik Keina dan meminumnya langsung tanpa rasa jijik meski sedotan itu bekas mulut Keina. Setelah itu Calvin pergi begitu saja meninggalkan dirinya dan Ara agar makan dengan tenang.
" Kamu sebenernya ada hubungan apa sih, Kei? "
tanya Ara penasaran.
" Aku... " Keina bingung harus mulai dari mana tak mungkin juga ia mengatakan yang sesungguhnya.
" Aku harus bayar hutang sama Kak Calvin, dengan jadi pembantu di apartemennya. Tapi aku masih bisa kerja di cafe kok Ra, aku bersih-bersih apartemennya sepulang kerja. " jelas Keina berbohonh ia tak ingin sahabatnya tau yang sebenarnya.
" Kenapa gak minta bantuan Gevan aja sih, Kei. Kamu tuh udah capek kerja, terus sekarang harus jadi pembantunya si Calvin playboy itu, aku takut kamu di apa-apain. " ujar Ara yang juga tau bagaimana sepak terjang Calvin.
aku malah udah di apa-apain Ra sama dia. batin Keina.
" Gak ko, Ra. Kamu tenang aja. Dia gak akan macem-macem. Aku juga kerja cuma dua bulan setelah itu aku bebas jadi tawanannya. Lagi juga kamu tau gimana hubungan aku sama Gevan sekarang.
Biasanya setiap ia sedih dan ada masalah pria itu yang selalu mendekap dan menenangkannya, menjadi tempat ternyamannya bercerita, tapi sudah tiga hari sejak pertengkaran mereka, Gevan belum menghubunginya.
Semua berawal dari Gevan yang ingin dijodohkan oleh orang tuanya dan itu membuat Keina ingin melepaskan Gevan karena ia juga sadar diri sampai kapan pun restu itu tak akan ia dapatkan. Terlebih ia tak mau Gevan menjadi anak durhaka karena melawan ibunya, tapi Gevan bersikeras ingin mempertahankan hubungan mereka apapun yang terjadi. Karena hal itu lah mereka bertengkar, Gevan merasa Keina tak ingin lagi memperjuangkan hubungan mereka.
" Yaudah kalau ada apa-apa kasih tau aku ya Kei. " pinta Ara yang dijawab dengan senyum serta anggukan kepala dari Keina.
Sejenak Keina terdiam memikirkan masa depannya yang berubah menjadi abu-abu, ketakutan bahwa dirinya mungkin bisa saja hamil terus terbayang di benaknya. Bahkan setiap kali melihat Calvin ia akan teringat dengan kejadian mengerikan yang mereka lewati berdua dengan kesadaran penuh.
.
...----------------...
Jam kerja Keina pun telah usai, kini ia dan Ara sedang berada di parkiran untuk pulang. Berhubung Ara sedang tak membawa kendaraan membuat Keina ingin mengantar sahabatnya itu pulang, karena rumah mereka satu arah.
" Makasih ya kei udah bolehin aku nebeng. " ucap Ara.
" Gak bisa ! Keina sama gue. " sahut Calvin yang tiba-tiba menghampiri mereka. " Yuk pulang. " Calvin memegang tangan Keina, tapi gadis itu menghentakkan tangannya.
" Nurut atau gue cium loe di sini! " ancam Calvin yang membuat Ara membuka mulutnya lebar-lebar.
Lagi-lagi Ara di buat shock oleh sikap Calvin pada Keina, ia bertanya dalam hati hubungan apa yang terjalin di antara keduanya, terlebih Calvin berani bicara ingin mencium Keina.
" Bisa gak sih, gak usah ngancem aku terus? " tandas Keina yang tak ingin kalah.
" Terserah gue, sekarang loe ikut gue! "
" Terus motor aku gimana? "
" Ra, loe bawa aja motor Keina." Calvin menyuruh Keina menyerahkan kunci motor dan STNK nya pada Ara.
Kemudian pria itu menarik paksa tangan Keina dan meninggalkan Ara yang masih terdiam tanpa kata karena ia masih bingung dengan situasi saat ini.
" Kak, bisa gak sih kamu jaga sikap didepan teman aku. Kalau nanti Ara curiga kita ada hubungan gimana? " bentak Keina saat mereka sudah berada didalam mobil Calvin.
Keina takut jika Ara berpikiran buruk tentang dirinya terlebih Ara tau bahwa statusnya masih pacar Gevan, meskipun hubungan mereka sedang tidak baik saat ini.
" Loe juga bisa gak, gak ngebantah mulu omongan gue, hah? " balas Calvin tak kalah sengit.
Calvin tak suka dengan sikap Keina yang berani menolaknya dan membantah ucapannya. Harga dirinya sebagai seorang Cassanova seperti tak ada harganya dihadapan Keina. Gadis itu satu-satunya yang berani menolaknya dan selalu membantah ucapannya.
" Kalau gak mau dibantah, ya gak usah bicara sama aku ! " timpal Keina yang tak ingin mengalah sedikitpun.
" Brengssek! "
" Turunin aku sekarang juga! "
" Gak akan! "
" Kamu gila ya!"
" Diem atau gue tabrakin mobil ini, biar kita mati bareng! "
Keina semakin ketakutan , Calvin semakin menggila dan tak juga mengurangi kecepatan mobilnya .
" Turun sekarang !" titah Calvin saat mereka sudah sampai di parkiran apartemen.
Rasa takut dan kengerian kembali menyeruak didalam jiwa Keina. Dia terus menunduk merasakan wajahnya kian memanas seiring jatuhnya cairan bening yang membasahi pipi mulus miliknya.
" Lihat gue! "bentak Calvin dengan nafas memburu menahan gejolak amarah yang seakan terus meletup dan sulit dipadamkan akibat Keina yang tak mau menuruti perintahnya.
Keina menoleh ke arah Calvin dengan tatapan berani yang seakan sedang menantang pria itu.
" Apa? " ketus Keina dengan perasaan yang bergemuruh. Dia menatap nyalang wajah tampan Calvin yang terus bersikap seenaknya seolah ingin menguasai dirinya.
Mendapat tatapan seperti itu membuat Calvin murka, tapi ia sama sekali tak ingin berbuat kasar dan menyakiti gadis di hadapannya ini. " Loe.... "
Kalimat yang tidak selesai itu mengambang lalu menguap di udara berbarengan dengan gerakan refleks Calvin yang meraih tengkuk Keina lalu mendaratkan ciumannya di bibir Keina.
Melummat lembut, menggigit lalu menyessap bibir yang membuatnya candu itu. Dia berharap dengan ciuman itu mampu meredam emosi yang menguasai dirinya saat ini.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Fidya Adja
baguss bkin penasaran endingnya gmna
2023-04-26
2