Ancaman Livy

Sepulang kuliah Livy mampir ke cafe tempat Keina bekerja. Saat baru masuk Livy dan seorang temannya langsung menatap sinis ke arah Keina.

Kebencian Livy pada Keina sudah semakin memuncak. Raut wajah penuh kebencian seakan siap untuk menerkam tubuh mungil yang saat ini sedang melayani pelanggan cafenya.

Apalagi kalau bukan masalah Calvin, semenjak kejadian ponsel nya yang rusak karena Keina dirinya semakin di acuhkan oleh sang cassanova. Calvin enggan berurusan lagi dengannya. Jangan kan mengajaknya ke tempat tidur, menghubunginya saja Calvin sudah tak pernah.

" Siang, wanita ja*lang." sapa Livy dengan kalimat kejamnya.

" Kamu menyebut dirimu sendiri, liv? " balas Keina tanpa rasa takut. Ia tak ingin Livy kembali menginjak- injak harga dirinya terlebih di cafe tempatnya bekerja, pelanggan lain bisa saja mendengar apa yang Livy katakan padanya.

brak..

Livy menggebrak meja karena tak terima dengan perkataan Keina. " Siallan! heh dengerin gue, Loe sekali lagi berani deket sama kak Calvin apalagi sampai jadi pacarnya, loe bakalan habis sama gue!" ancam Livy. " Harusnya loe sadar diri karena loe itu udah punya pacar, gak usah kegatelan sama pacar orang. Dasar murahan! "

Gadis itu seketika mengingat kejadian tadi pagi, dimana Calvin mengantarnya dan mencium bibirnya didalam mobil. Apakah Livy melihatnya?

Hidupnya sudah penuh dengan masalah ditambah lagi kedekatannya dengan Calvin pun menimbulkan masalah. Ingin sekali rasanya Keina berteriak pada Calvin yang sudah menyebabkan kekacauan di dalam hidupnya, sayangnya pria itu tak ada dihadapannya.

" Liv, aku sama sekali gak menginginkan pacar kamu itu! Aku cuma pengen kerja dengan tenang . Jadi stop ganggu aku! " Keina hanya ingin kembali bekerja tanpa membuat keributan. Ia tak ingin lagi menarik perhatian pengunjung cafe. Dirinya sudah cukup malu dengan kejadian tempo hari.

" Awas aja loe bohongin gue! inget ya gue bakal kasih tau Gevan kalau sampai loe selingkuh sama Calvin! " ancam Livy lagi.

" Heh, Livy! ngapain loe gangguin Keina mulu. Gak punya kerjaan banget sih loe! " sentak Ara yang baru saja datang karena memang ia masuk pada shift kedua tak bersama dengan Keina.

" Awasin temen loe! jangan sampe dia kegatelan sama Calvin! " setelah berkata begitu Livy pergi bersama temannya tak mempedulikan teriakan Ara yang memakinya.

" Kamu gak pa-pa Kei? " tanya Ara yang bingung ada masalah apalagi dengan sahabatnya ini.

" Keina kamu bisa gak kerja dengan tenang, gak enak di dengernya , kamu ribut mulu didepan pelanggan. Jangan sampai kejadian ini terulang atau saya laporkan sama boss kalo kamu suka bikin masalah di sini ! " ucap manajer cafe tempat Keina bekerja.

" Tapi pak bukan Keina yang salah itu semua.... "

" Saya gak peduli siapa yang salah, kalau ada masalah jangan di bawa ketempat kerja! silahkan selesaikan di luar. Ini peringatan terakhir kamu ya Kei. "

" Baik Pak, kejadian ini gak akan terulang lagi. " sahut Keina yang hanya bisa tertunduk lesu.

" Tapi pak.... "

" Udah Ra, jangan cari masalah. Nanti kamu ikutan kena. Aku gak apa ko. " Keina menahan lengan Ara yang masih ingin berbicara dengan manajer cafe mereka.

" Ini semua tuh gara-gara si mak Lampir. Awas aja kalau dia ke sini lagi. Biar aku jambak rambutnya. " ucap Ara dengan nada berapi-api .

Keina tidak pernah menyangka hanya karena seorang pria maka hancur sudah kedamaiannya di cafe tempatnya mencari nafkah.

...----------------...

" Keina! " suara bariton berhasil menghentikan langkah Keina yang baru saja hendak menuju parkiran dimana motor nya berada. Motor yang sempat Ara bawa kemarin.

Dia tau siapa yang memanggilnya dengan suara lantang dan mengerikan itu. Ya dia adalah Calvin manusia yang paling ingin ia hindari di dunia ini. Seusai bekerja ia hanya ingin segera pulang tanpa harus bertemu dengan Calvin. Tubuh , hati dan pikirannya sangat lelah saat ini. Keina hanya ingin menghindari Calvin untuk hari ini saja. Karena ia tau tak mungkin bisa selamanya menghindari pria itu karena ia masih terikat hutang dengan pria yang sudah mengacaukan hidupnya.

Melihat Keina yang malah melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke arahnya membuat Calvin tersulut emosi. Dia berjalan cepat meraih tangan Keina agar gadis itu berhenti dan berbalik agar menatapnya.

" Gue udah bilang, pulang gue jemput. Kenapa masih ngebantah, hah? loe sengaja bikin gue kesel?" Calvin mencengkram lengan Keina hingga gadis itu meringis merasakan tekanan yang begitu keras pada lengannya.

Tatapan tajam lelaki itu berhasil memunculkan rasa takut dalam diri Keina. Amarah yang luar biasa terlihat jelas dari sorot mata yang semakin memerah .

" Dari tadi gue panggil pun loe sama sekali gak mau menoleh ke arah gue. Loe mau buru- buru pulang dan menghindar dari gue iya? Jawab Keina! atau loe bakan menyesal setelah ini. " ancam Calvin yang semakin murka karena sejak tadi gadis di hadapannya ini hanya diam mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan.

" Calvin! " teriak Ara berlari menghampiri sahabatnya. Ia takut kalau Calvin sampai melukai Keina. Ara yang tadinya berniat mengembalikan ponsel Keina yang tertinggal segera berlari saat melihat Calvin mencengkram lengan sahabatnya dan pria itu tampak marah pada Keina.

" Loe gila! " sergah Ara menyingkirkan Calvin dari Keina yang semakin terisak.

Gadis itu merasa harga dirinya sudah tidak ada lagi dihadapan siapapun. Bahkan karena kejadian tadi banyak orang yang membicarakannya termasuk beberapa pegawai cafe yang juga teman-temannya. Di tambah perlakuan Calvin padanya saat ini. Semua orang yang sedang lewat dan melihat pasti mengira bahwa dirinya benar-benar ja*lang yang sudah merebut Calvin dari Livy sementara banyak teman-temannya tau bahwa statusnya masih pacar Gevan.

" Keina, jawab gue! " teriak Calvin tak sabaran karena sejak tadi Keina hanya diam dan menangis tanpa mengucap satu patah kata pun.

" Bisa gak, gak usah bentak-bentak Keina kaya gitu! " kesal Ara yang tak mengerti akan sikap Calvin saat ini. Dia siapa? apa hubungannya dengan Keina sampai berani membentak sahabatnya itu?

" Gak usah ikut campur urusan gue!" sentak Calvin. " Gue kaya gini juga karena dia selalu ngebantah omongan gue. "

" Kakak gak bisa menyudutkan Keina tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang udah Keina alami karena kakak! " ucap Ara tak kalah sengit. Ingin rasanya ia menampar pipi pria yang sudah menyulitkan hidup sahabatnya ini.

" Jelasin sekarang juga apa yang udah terjadi! " tanya Calvin mendesak Ara agar gadis itu bergegas menceritakan apa yang terjadi pada Keina.

" Tanya aja sama pacar kakak yang udah bikin Keina jadi bahan ghibahan satu cafe. Dan bahan ejekan dari para mahasiswi kampus." Ara menarik tangan Keina, agar mau ikut dengannya meninggalkan Calvin sendirian di parkiran.

" Stop! Apa maksud loe ? siapa pacar gue?" tanya Calvin mencengkram lengan Ara . Keina bahkan hanya diam mendengarkan keributan antara Calvin dan sahabatnya. kepalanya sudah cukup pusing menghadapi kejadian hari ini.

" Livy! Siapa lagi kalau bukan dia. " tandas Ara setengah berteriak. Berharap Calvin sadar bahwa apa yang terjadi pada Keina berawal dari dirinya .

.

...****************...

Terpopuler

Comments

Akram Lay

Akram Lay

Lanjut

2023-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!