Sakit

" Terus loe maunya apa?" tanya Calvin yang sejak tadi sudah menahan gejolak amarah di dalam dadanya. Mungkin umpatan dan makian akan keluar sebentar lagi dari mulutnya dan rasanya ia sudah tak sabar ingin menghempaskan tubuh Livy saat ini juga ke lantai.

" Aku maunya kamu. Kita deket kaya dulu lagi! ke hotel juga boleh. " jawab Livy sambil berbisik di telinga Calvin, bukan terdengar seksi dan menggoda justru ia malah muak mendengar nya.

Livy dan Calvin memang baru dekat satu bulan yang lalu. Gadis itu sudah lama mengincar Calvin sejak menginjakkan kakinya di kampus tapi Calvin tak pernah menoleh padanya dan baru sekitar satu bulan yang lalu Calvin mulai meliriknya tapi lagi-lagi ia harus diabaikan karena gadis lain terlebih gadis itu adalah saingannya sejak dulu yaitu Keina. Mungkin kalau gadis lain yang mendekati Calvin ia masih bisa menahan amarahnya tapi Keina adalah saingannya sejak dulu saat ia juga menyukai Gevan. Livy merasa terhina karena Keina hanyalah gadis miskin yang hanya seorang pelayan cafe tapi selalu berhasil membuat pria yang ia sukai malah beralih menyukai gadis biasa itu.

" Loe masih mau gue ajak ke atas ranjang? " tanya Calvin lagi.

" Ya mau lah, kita baru sekali ngelakuinnya abis itu kamu tiba-tiba ngejauhin aku ! Giliran sekarang kamunya malah deket sama gadis murahan itu. " gerutu Livy kesal karena sejak mereka dekat Calvin hanya sekali tidur dengannya itu pun karena Calvin mabuk berat. Setelah itu Calvin menjauhinya dan mengacuhkan Livy yang selalu menghubunginya.

Calvin mendorong pelan tubuh Livy agar pelukannya terlepas. Dia ingin saja membanting gadis itu tapi ia sadar dimana dirinya berada sekarang, di sebuah restoran. Dia tak ingin menjadi pusat perhatian karena pertengkarannya dengan gadis gila seperti Livy.

" Denger ya, Liv. Jauhi Keina dan jangan pernah berani mempermalukan nya lagi didepan umum. Kalau loe berani menyentuh dia barang seujung kuku, loe harus terima hukuman langsung dari tangan gue . Ngerti! "

" A- apa? "

...----------------...

Seminggu berlalu, semenjak kejadian itu Livy tak lagi datang ke cafe tempatnya bekerja, Keina duga bahwa Calvin lah yang sudah mengancam Livy untuk tak mengganggunya lagi. Pria itu pun sudah seminggu tak menghubunginya bahkan ia juga tak masuk kuliah. Keina tak mempermasalahkan nya ia juga tak ingin tau tentang Calvin. Hidup nya kembali damai seperti dulu. Meski ada beberapa pelanggan dan teman yang menatap sinis padanya, ia tak mempedulikannya lagi. Ia hanya berusaha fokus pada pekerjaannya agar tak di pecat.

" Kamu pucat, Kei. Kamu sakit? " tanya Ara khawatir.

" Gak apa Ra, aku cuma lagi gampang capek aja lemes banget. " keluh Keina yang memang merasa tubuhnya beberapa hari ini terasa kurang bersahabat.

" Mau aku antar ke dokter? " tanya Ara lagi.

" Gak apa kok Ra, aku baik-baik aja. " ujar Keina sambil tersenyum, ia tak mau membuat Ara semakin khawatir dengan kondisinya.

Baru juga akan melangkah tiba-tiba tubuh Keina seakan melayang di udara dan ...

Braaakkkk

Semua menjadi gelap. Hanya teriakan dari Ara yang samar-samar masih ia dengar . " Kei.... "

Beruntung ada Axel dan juga jourdy di sana, mereka buru-buru membawa Keina masuk ke dalam mobil dan mengantarnya kerumah sakit terdekat. Tak lupa Axel mengirim pesan pada Calvin yang saat ini memang tengah berada di bandung untuk urusan pekerjaan bersama sang papa.

Calvin panik luar biasa mendapat pesan dari Axel, bayangan akan Keina yang hamil. tiba-tiba terlintas dibenaknya. Apakah benar dia hamil? Calvin benar-benar tak siap kalau sampai hal itu terjadi. Pernikahan tak pernah ada di dalam daftar rencananya. Hubungan rumit yang sangat ingin ia hindari.

Setibanya di jakarta Calvin langsung menuju rumah sakit yang Axel berikan. Setelah Calvin datang Axel dan jourdy serta Ara memilih pulang karena memang Calvin yang meminta waktu berdua dengan Keina. Meski awalnya Ara keberatan tapi berkat Axel yang berkata Calvin akan menjaga Keina dengan baik membuat Ara akhirnya mengalah .

" Kei.. " ucap Calvin lirih melihat gadis yang satu minggu ini ia rindukan . Wajah pucat yang terlihat begitu teduh dan damai berhasil mengoyak hati sang cassanova kampus.

Calvin terus mendekat , ingin sekali menyentuh gadis yang baru sekali menghangatkan ranjangnya itu . Namun dihatinya ada sebuah gengsi yang tidak mudah untuk dipatahkan. Akhirnya Calvin memutuskan untuk duduk diam di samping ranjang dimana Keina sedang tertidur dengan jarum infus yang menancap di tangannya.

Calvin mengerutkan keningnya saat melihat Keina tampak berkeringat dengan deru nafas yang semakin memburu dan kepalanya terus menoleh ke kanan dan ke kiri . Ya, Calvin sadar saat ini Keina sedang bermimpi buruk.

Pria itu menepuk-nepuk pipi Keina agar gadis itu sadar dan terbangun dari mimpi buruknya. Sampai akhirnya mata Keina terbuka , melihat di sekeliling ruangan dan ternyata dirinya berada di rumah sakit dengan jarum infus yang masih menempel di tangannya. Sekilas ia ingat apa yang terjadi, dirinya pingsan saat sedang berbicara dengan Ara.

" Are you okey? " tanya Calvin hati-hati. Ia sebenarnya kesal, karena didalam mimpi saja Keina menyebut nama Gevan. Sepertinya perasaan bersalah mengkhianati Gevan masih terbayang-bayang sampai terbawa mimpi olehnya.

tapi ia berusaha menahan amarahnya karena tak ingin menambah suasana hati Keina berantakan mengingat pesan dokter barusan bahwa Keina kelelahan dan juga banyak pikiran sehingga membuatnya tumbang seperti ini.

" Kenapa kakak bisa ada di sini? "tanya Keina datar . Tanpa menjawab pertanyaan Calvin yang mengkhawatirkan dirinya.

" Gue buru-buru pulang saat tau loe masuk rumah sakit. Gue pikir loe hamil, gue takut banget dan gak bisa membayangkan kalau loe beneran hamil terus kita harus nikah ." jelas Calvin yang memang benar adanya.

" Loe harus tau gue gak pernah mau yang namanya terikat sebuah hubungan apalagi pernikahan. " lanjut Calvin lagi.

" Kamu pikir aku mau menikah dan punya anak dari pria brengssek kaya kamu? " ucap Keina tak kalah sengit." Padahal kesalahan yang mungkin saja terjadi adalah ulah Calvin sendiri tapi pria di hadapannya ini benar-benar tak sadar diri dan itu sangat melukai harga dirinya yang di renggut secara paksa oleh pria itu sendiri.

Dalam hati gadis itu teringat dengan Ara sahabatnya. Dimana dia? kenapa malah ada Calvin di sini? " tanya Keina dalam hati.

" Shitt! bener-bener loe ya!

" Kamu yang mulai ! Kalau kamu gak mau punya anak dan takut di suruh tanggung jawab kan bisa gak usah ngelakuinya lagi jadi dengan begitu kamu gak perlu khawatir kalau aku nanti hamil."

.

...****************...

Terpopuler

Comments

desember

desember

kok aq jd gregetan sm 2 orang ini yaa😆😆

2024-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!