Calvin merasakan denyutan yang sangat dahsyat seolah sedang memijat memanjakan benda pusaka miliknya.
" Ah, baby kenapa kamu bisa senikmat ini? " tanya Calvin sambil memaju mundurkan pinggul nya.
Calvin merasa Keina berbeda dengan gadis lainnya, biasanya para gadis ingin sekali menemani tidurnya dan terus merayu serta merengek untuk disentuh. Tapi Keina malah menangis, gadis itu tak pernah meminta untuk disentuh, bahkan gadis itu malah memohon agar Calvin tak menyentuhnya.
Hal itu justru membuat Calvin semakin penasaran dengan Keina lebih tepatnya penasaran akan rasa tubuh Keina. Dan dia baru menyadari Keina berbeda. Ia bahkan baru pertama kali melakukannya dengan Calvin, pantas saja gadis itu menolak untuk Calvin sentuh karena memang Keina sangat menjaga dirinya dari hal seperti ini.
Calvin terus melakukan aksinya semakin lama semakin terasa basah dan nikmat baginya. Terlebih melihat Keina saati ini terpejam karena merasakan tubuhnya sudah mulai bisa mengimbangi dan tidak ada rasa sakit lagi seperti sebelumnya. Hal itu membuat Calvin semakin bersemangat menggempur tubuh mungil Keina.
Nafas Keina seakan tidak dapat ia kendalikan lagi saat menghirup oksigen yang ada. Merasa benda keras yang terus keluar masuk dan menghujam miliknya di bawah sana berhasil membuat Keina melupakan segala kesakitan juga kesedihan yang dia rasakan sebelumnya.
Tubuh yang kini sudah tidak suci lagi itu benar-benar sudah menikmati apa yang pria asing itu lakukan padanya. Jemari lentiknya terus meremas seprei lembut berwarna putih hingga berantakan tak lagi rapi seperti sebelumnya.
Terus mendapatkan gempuran yang seolah tidak akan pernah memberinya ampun membuat Keina merasakan sesuatu yang akan meledak dari dalam tubuhnya seperti sebelumnya tapi kali ini rasanya lebih dahsyat lagi . Tubuh gadis itu sampai menegang dan memeluk erat tubuh Calvin dan....
" Aakhhh...aaaakkkhhhh . " dessah Keina saat Calvin memompa tubuhnya lebih cepat dan lebih cepat lagi dan Keina sudah mencapai puncaknya untuk yang kedua kalinya. Calvin tersenyum puas karena berhasil memberikan kenikmatan kepada Keina, ia merasa bangga sebagai seorang pria karena berhasil membuat Keina merasakan ******* nya sampai dua kali.
Calvin menatap wajah gadis yang kini berada di bawahnya . Dalam hati ia mengagumi kecantikan Keina yang sangat alami menurutnya. Apalagi saat sedang berada di bawahnya, ekspresi wajah Keina sangat seksi membuat Calvin semakin menggila dan ingin terus melakukan nya lagi dan lagi.
" Shiiiit! " umpat Calvin saat merasa dirinya benar-benar tak bisa menahannya lebih lama lagi , rasa sempit yang terus berdenyut dari milik Keina seolah sedang memijat junior Calvin membuat ia tak bisa menahan cairannya lebih lama lagi.
" Aaaahhhhhhh... "
Calvin kembali menyambar bibir Keina yang terasa sangat manis hingga membuat nya candu sementara pinggulnya terus menghentak menyemburkan cairan hangat ke dalam rahim Keina. Dessahan keduanya memenuhi seisi kamar yang mewah dan luas itu.
" You're the best partner, Kei. "
Calvin mengucapkan kalimat pujian untuk Keina yang masih berada didalam dekapannya itu. Peluh yang bercampur menjadi satu membuat aroma menguar dari tubuh mereka, dan itu semakin terasa harum dan memabukkan si cassanova.
Keina masih dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun, hanya sebuah selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya. Ia menangis dan terus menangis meratapi nasibnya saat ini yang seakan sedang berada di tepian jurang kehancuran.
Dia mengingat jelas apa yang sudah dilakukan Calvin pada tubuhnya tanpa belas kasihan sedikit pun . Bahkan saat ini Keina membayangkan bagaimana kehancurannya besok atau lusa. Terlebih Calvin tak memakai pengaman dan menanamkan benih di rahimnya.
Bagaimana kalau dia hamil ? bagaimana kalau Calvin tak mau bertanggung jawab? bagaimana kalau ibunya tak mau menerima ?bagaimana kalau Gevan kecewa padanya. Membayangkan kekecewaan di wajah kekasihnya membuat dadanya semakin sesak.
Hingga suara tangisan Keina membangunkan Calvin yang sedang terlelap karena kelelahan akibat pertempuran panas mereka tadi, ia menyadari bahwa saat ini dirinya masih memeluk Keina dari belakang. Tentu saja dia merasakan kalau tubuh gadis itu bergetar karena isak tangis .
" Loe kenapa? " tanya Calvin tanpa dosa. Pria itu masih bertanya dengan santai setelah apa yang dia lakukan pada Keina. Gadis itu sama sekali tak ingin menjawab pertanyaan konyol Calvin, harusnya pria itu sadar bahwa dirinya lah yang menyebabkan Keina menangis.
Calvin semakin mengeratkan pelukannya seperti seorang kekasih yang ingin menenangkan gadisnya saat bersedih. Namun bukan itu yang terjadi saat ini, lebih tepatnya Calvin masih menginginkan tubuh mungil Keina untuk berada di bawah tubuhnya lagi. Tapi entah kenapa tubuh Calvin sudah sangat lelah, sehingga ia memilih mengurungkan niatnya itu. Dan pada akhirnya pelukan itu ia harap bisa sedikit mengurangi keinginannya terhadap tubuh Keina.
Tanpa busana, dipeluk diatas ranjang orang asing yang hanya sering ia layani di cafe tanpa mengenal apalagi mengetahui namanya dan kini ia harus melayani pelanggannya itu di atas ranjang padahal mereka baru saja kenal kemarin. Hal itu sangat menyakiti hatinya, bukan hanya hati yang sakit tapi juga bagian tubuhnya yang paling sensitif .
Meski Calvin melakukannya dengan lembut namun tetap saja membuat bagian intinya nyeri karena ini pertama kali untuknya.
Keina perlahan menyentuh tangan Calvin, gadis itu berniat menyingkirkan tangan Calvin yang masih memeluk tubuhnya. Namun Calvin yang tau akan hal itu justru semakin mengeratkan pelukannya lagi dan lagi.
" Aku harus pulang, kak. " Keina memberanikan diri membuka suaranya. Dia sadar bahwa dirinya saat ini harus segera pulang.
" Oke. Dan gue mau tegaskan sama loe , loe harus ingat kalau sekarang loe itu udah jadi milik gue , Gue gak ijinin pria manapun dekat sama loe apalagi sampai menyentuh loe! " Ngerti? "
Calvin seakan tidak rela kalau gadis yang saat ini menjadi tawanannya itu harus dekat apa lagi sampai bersentuhan dengan pria lain.
Keina membalikkan tubuhnya untuk menghadap Calvin. " Tapi aku punya pacar, kak. " protes Keina karena Calvin seenak jidatnya melarang Keina seolah-olah Keina hanya miliknya seorang. Lalu bagaimana dengan Gevan ? Apa jadinya kalau pria itu tau dirinya sudah tidur dengan pria lain. Memikirkan itu semakin membuat dadanya terasa sesak.
Calvin merubah posisinya menjadi duduk karena cukup terkejut dengan pengakuan Keina. Pria itu tak memikirkan hal itu sebelumnya.
" Apa? loe punya pacar? "
Keina pun merubah posisi nya menjadi duduk di atas ranjang berhadapan dengan Calvin sambil memegangi selimut yang menutupi tubuhnya. Gadis itu hanya mampu menganggukan kepalanya mendengar pertanyaan dari Calvin.
" Lalu dia kemana? kenapa membiarkan loe? " tanya Calvin yang tak lepas menatap wajah Keina yang cantik sambil menyelipkan rambut gadis itu yang menutupi wajahnya ke belakang telinga. "
" Dia kuliah di luar kota, kak. Aku tak ingin menjadi bebannya kalau menceritakan ganti rugi itu padanya, dia sudah terlalu sering membantu ku. Aku gak mau membuat ibunya semakin berpikir kalau aku memanfaatkannya." jelas Keina. Entah kenapa ia menceritakan hal itu pada Calvin yang jelas-jelas bukan siapa-siapa nya.
Dari cerita singkat Keina, Calvin dapat menyimpulkan bahwa orang tua kekasih Keina tak merestui hubungan mereka, karena orang tua kekasih Keina menganggap Keina hanya ingin memanfaatkan kekayaan kekasihnya.
.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
venusmoon23
HASIL PLAGIAT!
2024-03-08
0