" Jadi itu sebabnya loe gak mau ibu loe tau, kalau sekarang loe punya hutang 20 juta? " tanya Calvin.
" Iya kak, aku takut kalau ibu tau aku punya hutang sebanyak itu aku akan kembali di suruh menikah dengan si tua bangka itu. Apalagi kalau aku harus jadi budak Livy dan gak bisa menghasilkan uang lagi, sudah pasti hidupku akan berakhir menjadi istri kedua lelaki tua itu kak. " Tak apa meski ia harus menggantinya dengan tubuhnya, toh Calvin juga tak mengganggu pekerjaannya. Sakit memang, kedua pilihan yang ia miliki tak ada yang menguntungkannya.
" Widih, muka cerah amat kaya abis menang lotre." sindir Jourdy saat melihat Calvin yang baru saja tiba di kampus.
" Kayanya punya mainan baru nih. " timpal Axel.
" Bacot loe berdua! " sentak Calvin yang belum mau bercerita dengan kedua sahabatnya.
" Siapa kali ini? " tanya Jourdy penasaran.
" Si pelayan Cafe ya? " tebak Axel tepat sasaran, tapi yang di beri pertanyaan pun hanya mengedikkan bahunya membuat kedua sahabatnya semakin penasaran.
Sementara di Cafe, Ara tak kalah kepo dengan apa yang terjadi dengan sahabatnya. Ia bertanya kenapa motor Keina berada di cafe dan kemarin Keina pulang bersama siapa? dan tadi berangkat ke cafe dengan siapa? pertanyaan itu membuat Keina pusing harus memulai dari mana, tak mungkin menjawab yang sebenarnya, jadi Keina mencari alasan yang masuk akal.
" Kemarin gak mau nyala motor ku, Ra. Jadi aku pulang naik ojol. Tadi pagi juga naik ojol. " jelas Keina, meski jawabannya tak memuaskan tapi Ara mencoba percaya pada apa yang dikatakan sahabatnya itu.
Seperti biasa sepulang kampus Calvin akan mampir ke cafe untuk nongkrong bersama para sahabatnya Jourdy dan Axel . Tatapannya tak lepas memperhatikan Keina yang sedang bekerja.
" Kedip woy kedip, biasa aja tuh mata. Keluar deh lama-lama mata loe. " sindir Jourdy yang sadar sejak tadi Calvin tak fokus dengan apa yang mereka bicarakan, pria itu hanya fokus menatap Keina.
" Bener kan kata gue, itu cewek mainan barunya Calvin. " sahut Axel.
" Diem bisa gak sih! " sentak Calvin.
" Wah- wah loe mulai bucin nih kayanya. Sikap loe aneh sejak kemarin tau gak. Kayanya loe peduli banget sama tuh cewek. " ucap Jourdy yang merasa sahabatnya ini tengah jatuh cinta.
" Gue bucin? gak mungkin banget. " elak Calvin.
" Cih, gak bucin tapi mata loe gak bisa dibohongin. Dari tadi ngeliatin tuh cewek sampe gak kedip. " cibir Axel .
" Eehh. eh mau kemana lagi si kampreet. " Jourdy bingung dengan Calvin yang tiba-tiba bangkit dari duduknya tanpa mengatakan sepatah kata .
" Ehem... " deheman itu membuat Keina langsung menoleh ke arah sumber suara.
" Kak, kamu ngapain. " tanya Keina bingung karena Calvin menatapnya tajam dan langsung menarik tangannya saat ia sedang melayani pelanggan.
" Ra, tolong layani dulu. " teriak Keina pada Ara, agar mau menggantikan dirinya . Sementara Ara tampak kebingungan dengan Keina yang ditarik oleh pria yang membantu sahabatnya kemarin.
Calvin melepaskan genggaman tangannya setelah berhasil membawa Keina ke area belakang cafe yang agak sepi.
" Loe ngapain senyum-senyum sama cowok di sana tadi? Lagi tebar pesona? hm? " tanya Calvin dengan tatapan tajam seolah ingin menguliti nya hidup-hidup.
Keina menatapnya jengah." Aku kan pelayan kak, jadi sewajarnya kalau aku ramah sama pelanggan. Lagian kenapa juga kakak berlebihan begini? kakak cemburu? " entah kepercayaan diri dari mana tiba-tiba Keina menanyakan hal seperti itu pada seorang Calvin. Walaupun Keina menyadari bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, karena Keina cukup tau diri bahwa ia hanyalah tawanan untuk menghangatkan ranjang sang cassanova sampai hutangnya lunas.
" Gue udah bilang, gue gak suka milik gue disentuh orang lain, apa loe udah lupa? " ucap Calvin dengan nada kesal berapi-api.
" Tapi aku gak bersentuhan sama dia kak, aku cuma senyum. Melayani sebagaimana pelayan ke pelanggan. " jelas Keina karena tak ingin Calvin salah paham, terlebih ia takut Calvin berbuat macam- macam dengan dirinya kalau sampai pria itu murka.
" Sama aja, gue tetap gak suka Kei. loe ngerti kan!" tegas Calvin.
" Iya ngerti, aku balik kerja lagi. Gak enak, nanti temen aku nyariin. " Keina memilih menuruti keinginan Calvin agar pria itu mau melepaskannya.
" Yaudah sana, kerja yang bener jangan tebar pesona! " Calvin membiarkan Keina pergi lebih dulu masuk ke dalam cafe. Sementara ia menyusul setelahnya.
" Dari mana loe, maen tarik-tarik kebelakang aja tuh cewek. Abis mesum loe ya? " celetuk Axel. Saat sahabatnya kembali duduk bergabung bersama dirinya dan Jourdy.
" Sinting! kalo mau mesum mah gue bawa ke hotel ngapain ke belakang. " kesal Calvin. perasaannya masih belum membaik meski Keina sudah menjelaskan dan berjanji tak akan dekat atau bersikap ramah pada pria lain. Entah ada apa dengan Calvin sampai-sampai di terus mengawasi Keina dari tempatnya duduk sekarang.
" Balik yok ah. Gue ada janji kencan sama Agnes. " ucap Jourdy mengajak kedua sahabatnya untuk menyudahi acara nongkrong mereka siang ini.
" Lah balik ngajak-ngajak. Balik aja sendiri ! kan yang mau kencan elo, bukan gue. " sahut Axel yang masih betah duduk di cafe dan belum berkeinginan untuk pulang sama seperti Calvin.
" Kalo Calvin jelas ada yang dia tunggu, lah loe nunggu apaan? " tanya Jourdy .
" Nunggu di usir. " celetuk Calvin .
" Maklum jomblo. " ledek Jourdy.
" Bagus, puas ya loe berdua ngetawain gue. Nanti kaget loe kalo gue bawa cewek. Tunggu aja tanggal mainnya. " ucap Axel bangga.
" Wih udah punya inceran nih kayanya, siapa mangsa baru loe?" tanya Jourdy penasaran.
" Kepo! udah sana cabut, katanya mau pacaran. " usir Axel yang membuat Jourdy membulatkan matanya saat melihat jam dipergelangan tangannya.
" Shiit! gue telat jemput Agnes. Gue duluan. " Jourdy sedikit berlari ke arah parkiran karena takut sang kekasih akan merajuk padanya kalau sampai ia telat menjemputnya.
Calvin masih setia menunggu Keina menyelesaikan pekerjaannya, bahkan sang sahabat Axel pamit lebih dulu.
" Kei, itu cowok yang kemarin nolong kamu. Lagi nungguin kamu ya? Ada masalah lagi sama dia? " tanya Ara penasaran karena sejak tadi Calvin belum beranjak dari duduknya dan yang lebih parah pria itu seperti CCTV terus mengawasi gerak gerik Keina seolah sahabatnya itu adalah tawanan.
Keina hanya mengedikkan bahunya, entah dia bingung mau menjelaskan apa pada Ara.
" Aku anter pulang! " ujar Calvin saat melihat Keina baru saja keluar dari Cafe. Sejak tadi pria itu menunggu Keina di parkiran karena tau jam kerja Keina telah selesai.
" Aku pulang sama Ara! lagi juga aku bawa motor kak. " ucap Keina ketus.
Ara yang menatap keduanya pun tampak bingung.
Ia hanya diam sambil memperhatikan interaksi keduanya.
" Kenalin gue ke temen loe! " titah Calvin pada Keina.
" Kenalan sendiri kan bisa! " sungut Keina membuang muka. Gadis itu menghindari tatapan Calvin yang terasa seperti akan membakar dirinya.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
orang hebat muncul♪┌|∵|┘
emang tawanan kn
2023-04-23
0