RHSD 06. Rasa Tidak Rela Ana

Ergh ...

Topan menggeliat, pria itu sedikit terkejut melihat tangannya ada jarum infus. Ia tambah terkejut lagi melihat Ana tidur dengan posisi duduk dilantai dan kepala nya di ranjang.

Ia melepaskan jarum infusnya lalu turun dari ranjang dan mengangkat tubuh Ana lalu membaringkannya di atas kasur. Topan membenarkan selimut agar Ana bisa tidur dengan nyaman.

Pria itu membelai lembut rambut dan wajah sang kakak. Ia menatap wajah Ana dengan lekat. Banyak rasa yang ia pendam di hatinya terhadap wanita cantik di depannya itu.

Mengapa, mengapa aku harus jatuh cinta padamu kak. Jatuh cinta yang mungkin tidak akan pernah terbalaskan.

Topan tergugu, ia sungguh tidka mungkin mengungkapkan rasa hatinya kepada Ana.

" Dek, maafin aku. Aku sungguh lupa sarapan mu. Maafin aku. Kamu jadi sakit."

Topan menarik tangannya dari wajah Ana. Ada rasa senang dan rasa sakit yang bersamaan ia rasakan. Senang karena Ana begitu mengkhawatirkannya meskipun wanita itu tengah di alam bawah sadar, tapi sakit Ana memang hanya menganggapnya sebagai adik saja.

Apa, apa yang aku harapkan. Jangan kemaruk Pan. Keluarga ayah dan mommy serta abang sudah memberikanmu kehidupan yang sangat luar biasa. Jangan pernah membuat goncangan apapun. Sebaiknya simpan rapat rapat semua yang kau rasakan. Biarlah itu jadi rahasia hatimu.

Topan kembali merangsek keatas ranjang. Ia membaringkan dirinya disebelah Ana. Entah mendapat keberanian dari mana, Topan mencium kening Ana sekilas.

Buk

Tangan Ana melayang dan jatuh ke atas dada Topan. Posisi Ana seperti memeluk guling di tubuh Topan. Terang saja Topan menjadi diam tidak bergerak sedikitpun. Ia bahkan berkali kali mengatur nafasnya.

Kak, jika begini terus aku bisa lepas kendali. Kalau aku menerkam mu bagaimana?

Topan benar benar tidak bisa memejamkan matanya sepanjang sisa malam tersebut hingga suara adzan berkumandang. Ia segera melepaskan diri dari belitan tangan Ana dan menuju ke kamar mandi segera.

" Kak bangun, ayo sholat subuh dulu."

Ana yang menjumpai dirinya sudah di atas ranjang sedikit terkejut. Tapi ia yakin Topan lah yang mengangkatnya. Selama ini kalau Ana ketiduran disembarang tempat, adik kecilnya itu yang selalu membawanya ke atas tempat tidur.

" Kamu sudah baikan?"

" Alhamdulillah sudah, maaf membuat kakak khawatir."

" Aku yang harusnya minta maaf. Baiklah ayo sholat dulu setelah ini cari sarapan. Kau tidak boleh bekerja dengan perut kosong."

Topan mengangguk patuh. Ia memang sedikit lalai dalam hal makan. Sepertinya ia harus lebih ketat kepada diri sendiri agar tidak lagi merepotkan Ana.

Pukul 05.30, Topan dan Ana sarapan bubur ayam yang tadi Topan beli. Mereka sarapan dengan hikmad tanpa ada pembicaraan sama sekali hingga keduanya selesai.

" Kak maaf ya, jadi ngrepotin. Aku janji akan lebih peduli dengan jadwal makan ku."

" Tidak apa apa, aku juga minta maaf kemarin sungguh lupa soal sarapan mu."

" Aku sekarang akan pasang alarm agar nggak telat makan. Biar kakak nggak repot lagi ngingetin aku."

Ana memicingkan matanya mendengar ucapan dari Topan. Ia merasakan ada hal yang tersirat dari apa yang disampaikan adiknya itu.

" Kamu nggak mau lagi diingetin kakak?"

" Bu-bukan begitu, aku cuma nggak mau kakak mengkhawatirkan ku. Bentar lagi kakak mau menikah, aku nggak ingin memecah pikiran kakak terhadapku."

Ana terdiam, apa yang diucapkan oleh Topan memang benar. Tapi entah mengapa ia sedikit merasa tidak rela jika Topan benar benar mandiri dan tidak bergantung padanya. Ada sesuatu yang terasa akan hilang.

" Baiklah jika begitu, ingatkan terus dirimu untuk makan. Aku pulang dulu."

Ana melenggang keluar studio. Topan yang menawarkan untuk mengantar pulang pun ditolak oleh Ana. Padahal Ana tidak membawa kendaraan apapun karena semalam ia diantar oleh Abra.

Ana berjalan menyusuri jalan sendiri. Pikirannya kemana mana memikirkan ucapan Topan.

" Mandiri? Tidak ingin merepotkan? Haish, apa apa an sih bocah itu!"

Bukannya pulang ke rumah Ana malah memesan ojol menuju rumah sang abang. Ana butuh bicara kepada kakak iparnya.

Tok tok tok

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Dari dalam rumah tampak seorang wanita berusia 40 tahunan sedikit berjalan cepat menuju pintu.

" Ehh non Ana. Masuk non."

" Bi Tini, kak Kiran ada di rumah nggak bi?"

" Ada non, lagi nemenin si kembar sarapan. Ayok masuk."

Ana mengekor Bi Tini, sang art milik Kai dan Kiran. Tadinya Kiran menolak memakai jasa art tapi Kai memaksa. Ia tidak ingin istrinya itu kelelahan mengurus si kembar dan rumah. Meskipun rumah yang mereka tempati juga tidaklah besar.

" Hay sayang sayang aunty."

Kaivan dan Kieran beranjak dari tempat duduknya dan memeluk Ana. Padahal kemarin mereka baru saja bertemu, namun kedua bocah kembar itu sungguh antusias jika bertemu dengan paman dan bibi nya. Bukan hanya Ana, Akhza, Abra dan Topan juga sering berkunjung ke rumah mereka untuk sekedar bermain dengan si kembar.

" Lho An, tumben pagi pagi ke sini? Nggak ke kampus kah?"

" Ana off kak hari ini, lagian Ana nggak dari rumah. Ana dari studio adek."

Kiran mengerutkan keningnya, ia sedikit bertanya dengan apa yang diucapkan Ana.

" Semalam Topan perutnya kambuh kak. Ana merawatnya."

" Apakah sudah tidak apa apa sekarang?"

Ana mengangguk, tapi ekspresi wajah Ana tidak menyiratkan bahwa semuanya baik baik saja.

" Ada apa? Kenapa wajahmu di tekuk begitu?"

Ana membuang nafasnya kasar, ia kemudian menceritakan pembicaraannya dengan Topan tadi selepas sarapan kepada Kiran. Kiran mencoba mencerna setiap kata yang disampaikan oleh sang adik ipar dengan baik baik. Hingga ia merasa sesuatu yang aneh.

" Ana sayang sama Topan?"

" Sayang lah kak, Ana sayang sama adek makanya Ana khawatir bener adek sakit. Tapi kayaknya adek nggak mau lagi diperhatiin sama Ana."

" Yakin hanya sayang seperti adek, bukan ada rasa cinta."

" Ehh, Kak Kiran ngomong apa sih. Ana cintanya sama Mas Kama. Nyatanya Ana udah mau serius sama Mas Kama."

Kiran mengambil nafasnya dalam dalam dan membuangnya perlahan.

" Ya sudah kalau begitu Ana fokus aja sama Mas Kama. Topan sudah mandiri dan tumbuh menjadi pemuda yang hebat. Ana sudah tidak perlu lagi terlalu mengkhawatirkan Topan. Sekarang yang jadi prioritas adalah pria yang akan jadi calon suami Ana. Terlebih jika kalian sudah menikah, maka Kama adalah satu satunya pria yang kepentingannya berada di tingkat teratas. Bahkan mengalahkan ayah."

Ana terdiam mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh kakak iparnya itu. Dalam hati Ana berbicara, " Apakah benar begitu. Apakah nanti jika aku menikah maka aku akan jauh dengan ayah dan saudara saudaraku."

Rupanya pengertian Ana mengenai pernikahan masih sangat kurang. Ia belum sepenuhnya memahami jika seorang wanita jika sudah menikah maka sepenuhnya milik sang suami. Bahkan setiap apa yang akan dilakukan harus atas izin suaminya.

TBC

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

bingung An

2024-03-21

0

Pasrah

Pasrah

makanya jgn keburu "menikah kalau udah di Jabar kan sekarang jadi blm siap kan

2023-10-05

0

nandayue

nandayue

terkam aja...reader gemblung nongol ini

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 RHSD 01. Kegelisahan Hati
2 RHSD 02. Dicuri
3 RHSD 03. kelapangan Hati Topan
4 RHSD 04. Perasaan Ana
5 RHSD 05. Ana Kelupaan
6 RHSD 06. Rasa Tidak Rela Ana
7 RHSD 07. Brigitta Almeida
8 RHSD 08. Kegundahan Kama Darfandi
9 RHSD 9. Amar Over thingking
10 RHSD 10. Meyakinkan Diri
11 RHSD 11. Fashion Show Sukses
12 RHSD 12. Ketahuan Lagi
13 RHSD 13. Semua Gelisah
14 RHSD 14. Cerita Lalu
15 RHSD 15. Biarlah Jadi Rahasia Hatiku
16 RHSD 16. Kesepakatan Kai dan Topan
17 RHSD 17. Kejadian Nahas
18 RHSD 18. Kau Yang Tidak Tahu
19 RHSD 19. Reaksi Agus dan Rima
20 RHSD 20. Tidurlah Lagi Gadis Kecil Ayah
21 RHSD 21. Tunggu dan Lihat Dulu
22 RHSD 22. Kama Keceplosan
23 RHSD 23. Rencana Topan
24 RHSD 24. Tidak Diinginkan
25 RHSD 25. Ketenangan Ana
26 RHSD 26. Aku Aib Bagimu
27 RHSD 27. Siapa Yang Naruh Bawang?
28 RHSD 28. Mari Kita Menikah
29 RHSD 29. Tikus Makan Umpan
30 RHSD 30. Ketulusan VS Kenafsuann
31 RHSD 31. LS Bridal
32 RHSD 32. Tidak Sedang Melawak Kan?
33 RHSD 33. Sifat Asli Kama?
34 RHSD 34. Gaun Untuk Ana
35 RHSD 35. Video Yang Direkam
36 RHSD 36. Tindakan Pertama Topan
37 RHSD 37. Sisi Lain Topan
38 RHSD 38. Eksekutor Handal
39 RHSD 39. Bukan Dia, Tapi Aku Yang Tidak Pantas !!!
40 RHSD 40. FAILED!!!
41 RHSD 41. Trending Topan
42 RHSD 42. Apa Mencintaiku?
43 RHSD 43. Tak Sabar Ingin Bermain
44 RHSD 44. Sudah Kuduga
45 RHSD 45. Kekacauan Dimulai
46 RHSD 46. Malam Bujang
47 RHSD 47. Saaaah !!!!
48 RHSD 48. Kebingungan Keluarga Kama
49 RHSD 49. Tidak Ada Hal Yang Tidak Mungkin
50 RHSD 50. Mengapa Familiar?
51 RHSD 51. Apakah Ini Karmaku?
52 RHSD 52. Ingin Bertemu
53 RHSD 53. Peringatan Brigitta
54 RHSD 54. Kau Bukan Yang Dulu
55 RHSD 55. Memperjuangkan Cinta Yang Salah
56 RHSD 56. Jangan Ngadi-Ngadi
57 RHSD 57. Mari Kita Pulang
58 RHSD 58. Berulah
59 RHSD 59. Semakin Curiga
60 RHSD 60. Balasan
61 RHSD 61. Terkuak
62 RHSD 62. Mari Hidup Dengan Baik
63 RHSD 63. Bisa Apa Kau?
64 RHSD 64. Satu-satunya Cara
65 RHSD 65. Sempurna Jadi Istri
66 RHSD 66. Appa dan Eomma
67 RHSD 67. Anda Ditipu!
68 RHSD 68. Mari Menua Bersama (END)
69 Novel baru : THE UNLOVED QUEEN'S REVENGE by Author IAS
Episodes

Updated 69 Episodes

1
RHSD 01. Kegelisahan Hati
2
RHSD 02. Dicuri
3
RHSD 03. kelapangan Hati Topan
4
RHSD 04. Perasaan Ana
5
RHSD 05. Ana Kelupaan
6
RHSD 06. Rasa Tidak Rela Ana
7
RHSD 07. Brigitta Almeida
8
RHSD 08. Kegundahan Kama Darfandi
9
RHSD 9. Amar Over thingking
10
RHSD 10. Meyakinkan Diri
11
RHSD 11. Fashion Show Sukses
12
RHSD 12. Ketahuan Lagi
13
RHSD 13. Semua Gelisah
14
RHSD 14. Cerita Lalu
15
RHSD 15. Biarlah Jadi Rahasia Hatiku
16
RHSD 16. Kesepakatan Kai dan Topan
17
RHSD 17. Kejadian Nahas
18
RHSD 18. Kau Yang Tidak Tahu
19
RHSD 19. Reaksi Agus dan Rima
20
RHSD 20. Tidurlah Lagi Gadis Kecil Ayah
21
RHSD 21. Tunggu dan Lihat Dulu
22
RHSD 22. Kama Keceplosan
23
RHSD 23. Rencana Topan
24
RHSD 24. Tidak Diinginkan
25
RHSD 25. Ketenangan Ana
26
RHSD 26. Aku Aib Bagimu
27
RHSD 27. Siapa Yang Naruh Bawang?
28
RHSD 28. Mari Kita Menikah
29
RHSD 29. Tikus Makan Umpan
30
RHSD 30. Ketulusan VS Kenafsuann
31
RHSD 31. LS Bridal
32
RHSD 32. Tidak Sedang Melawak Kan?
33
RHSD 33. Sifat Asli Kama?
34
RHSD 34. Gaun Untuk Ana
35
RHSD 35. Video Yang Direkam
36
RHSD 36. Tindakan Pertama Topan
37
RHSD 37. Sisi Lain Topan
38
RHSD 38. Eksekutor Handal
39
RHSD 39. Bukan Dia, Tapi Aku Yang Tidak Pantas !!!
40
RHSD 40. FAILED!!!
41
RHSD 41. Trending Topan
42
RHSD 42. Apa Mencintaiku?
43
RHSD 43. Tak Sabar Ingin Bermain
44
RHSD 44. Sudah Kuduga
45
RHSD 45. Kekacauan Dimulai
46
RHSD 46. Malam Bujang
47
RHSD 47. Saaaah !!!!
48
RHSD 48. Kebingungan Keluarga Kama
49
RHSD 49. Tidak Ada Hal Yang Tidak Mungkin
50
RHSD 50. Mengapa Familiar?
51
RHSD 51. Apakah Ini Karmaku?
52
RHSD 52. Ingin Bertemu
53
RHSD 53. Peringatan Brigitta
54
RHSD 54. Kau Bukan Yang Dulu
55
RHSD 55. Memperjuangkan Cinta Yang Salah
56
RHSD 56. Jangan Ngadi-Ngadi
57
RHSD 57. Mari Kita Pulang
58
RHSD 58. Berulah
59
RHSD 59. Semakin Curiga
60
RHSD 60. Balasan
61
RHSD 61. Terkuak
62
RHSD 62. Mari Hidup Dengan Baik
63
RHSD 63. Bisa Apa Kau?
64
RHSD 64. Satu-satunya Cara
65
RHSD 65. Sempurna Jadi Istri
66
RHSD 66. Appa dan Eomma
67
RHSD 67. Anda Ditipu!
68
RHSD 68. Mari Menua Bersama (END)
69
Novel baru : THE UNLOVED QUEEN'S REVENGE by Author IAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!