Brigiita mengerang marah saat mengetahui bahwa Topan berhasil melakukan pagelaran. Bagaimana tidak, dia sudah menghancurkan studio milik Topan namun pria itu masih bisa sukses dengan mengeluarkan rancangannya. Mana dilihat dari media bahwa peminat untuk design yang sekarang Topan keluarkan begitu banyak.
" Arghhhh sial sial. Mengapa, mengapa dia masih bisa lolos begitu? Brengsek!!"
Risa sedikit terkejut melihat Brigitta yang melempar barang barang di mejanya. Wanita yang sudah berteman akrab lama dengan Brigitta itu hanya bisa mendesahhkan nafasnya dengan kasar.
" Bri, Stop, fokus dengan karya mu. Jangan menggubris karya orang lain. Apa kau lupa pagelaran mu kemarin hampir gagal karena ulah mu!"
Brigitta terdiam saat mendengar ucapan sarkas dari Risa. Bagaimana dia bisa lupa tentang kejadian yang hampir mencoreng namanya saat fashion show kemarin malam.
Karena saking terobsesinya ia ingin menghancurkan Topan, jam sebelum ia melakukan fashion show ia marah marah tidak jelas kepada para modelnya. Hal tersebut membuat para modelnya enggan untuk tampil di atas panggung catwalk. Mereka semua mogok. Padahal hanya kurang 2 jam dari pagelaran.
Tentu saja itu membuat Risa pusing setengah mati. Bagiamana tidak, para tamu undangan sudah mulai memasuki ballroom hotel tempat mereka melakukan acara. Tamu yang datang juga bukan tamu sembarangan. Mereka adalah orang orang dari kalangan pejabat dan selebritas terkenal.
Lagi lagi Risa lah yang harus menyelesaikan permasalahan tersebut. Risa membujuk model model tersebut dengan menaikkan honor mereka. Awalnya mereka menolak tapi permintaan maaf Risa membuat mereka luluh juga. Akhirnya fashion show tersebut berjalan dengan lancar.
" Bagaimana sudah ingat! Bri, jika kau begini terus, kau akan hancur oleh dirimu sendiri. Akhirnya bukan orang lain yang menjatuhkan mu tapi dirimu sendiri."
Brakkk
Risa membanting pintu ruangan Brigitta sambil berjalan keluar. Sungguh Risa tidak tahan dengan hal gila yang dilakukan temannya itu. Risa pikir, Brigitta hanya akan main main sebentar. Tapi ternyata ia salah. Brigitta semakin menjadi jadi.
" Entah apa yang membuatmu begini Bri. Apa gara gara pria itu. Tapi bukannya mereka tidak ada hubungan. Topan dan Pria itu dua pria yang berbeda. Tapi mengapa kau begitu ingin menghancurkan pemuda itu. Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu Brigitta."
Di dalam ruangannya Brigitta duduk termangu. Setiap apa yang keluar dari mulut Risa semuanya benar. Tapi Brigitta tidak bisa menerima hal tersebut.
" Tidak, aku tidak bisa tinggal diam. Kenapa kau memilih dia, kenapa bukan aku yang kau pilih Fand? Kenapa? Apa karena aku lebih tua dari mu. Apa keluarga mu sungguh kolot tidak mau menerima menantu yang usianya lebih tua?"
Sedetik kemudian Brigitta sudah menangis terisak. Ia mengingat kembali kegagalan cinta nya yang terhalang restu dari orang tua si pihak lelaki.
5 tahun yang lalu. Ya, 5 tahun yang lalu saat dia belum mencapai titik ini. Saat dia masih sekedar menjadi fashion design yang dibayar oleh orang saat selesai membuat design nya. Brigitta menjalin hubungan dengan seorang pria, namun usianya terpaut 3 tahun lebih tua dari pria tersebut.
Kelihatannya memang sepele dan nggak banget, tapi itulah yang terjadi. Dia ditolak mentah mentah oleh keluarga si pria. Mereka mengatakan bahwa seharusnya anak lelaki mereka menikah dengan wanita yang lebih muda. Terlebih anak mereka waktu itu masih berusia 22 tahun. Padahal Brigitta juga tidak buru buru ingin dinikahi. Dia hanya ingin serius membina hubungan, tapi hal tersebut disalahartikan oleh keluarga si pria.
Dan, entah mengapa kekasihnya itu juga hanya diam saja tanpa membela Brigitta sedikitpun. Sungguh Brigitta saat itu merasa begitu sedih dan terpuruk. Hingga Risa sang sahabat menyemangatinya untuk bangkit berdiri.
Dari itu Brigitta kembali semangat, ia ingin menunjukkan bahwa ia juga bisa berhasil meski usianya sudah 25 tahun. Ia ingin membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat.
Di usia nya yang 27 tahun, Brigitta berhasil meraih kesuksesan. Ia berhasil membuat clothing line nya sendiri. Wanita itu pun kembali menemui si Pria dan mereka menjali hubungan kembali. Namun lagi lagi orang tua si pria tetap tidak setuju. Pria yang ia panggil Fandi kembali tidak bisa membelanya.
" Fand, apa kau sungguh mencintaiku?"
" Aku mencintaimu Bri, tapi aku tidak bisa melawan kedua orang tuaku untuk memilihmu."
Kata kata Fandi tentu saja menghunus jantungnya. Ia sangat mencintai pria itu, tapi sepertinya tidak dengan pria itu. Brigitta serasa dipermainkan hatinya.
" Lihat saja, aku akan mendapatkan mu bagaimanapun caranya."
🧥🧥🧥
Pagi hari suasana begitu ramai di kediaman Joyodiningrat. Hal tersebut terjadi saat Ana diintrogasi oleh kedua saudara kembarnya mengenai keadaan Topan. Rama dan Sita sungguh terkejut melihat Ana yang tengah di sidang itu.
" Kenapa adek nggak bilang kalau Topan di gituin sama orang, " ucap Akhza.
" Iya An, kasian kan Topannya. Terus sekarang dia dimana. Terus cara ngerjain persenan nya gimana?" cecar Abra.
Ana hanya terdiam mendengar kedua kakak nya itu mendesaknya. Akhza dan Abra tahu cerita tersebut dari berita online yang menampilkan studio Topan yang rusak parah. Berita begitu cepat tersebar. Sebisa mungkin Topan mencegahnya, namun kejadian tersebut tetaplah membuat heboh media. Lebih lebih lagi Topan baru saja sukses melakukan pagelaran.
" Ini ada apa pagi pagi rame begini," ucap Sita penasaran.
Akhza langsung memperlihatkan ponselnya kepada sang mommy. Sita yang melihat dan membaca portal berita di ponsel Akhza begitu terkejut. Bahkan tubuhnya sudah terhuyung. Beruntung Rama ada dibelakang sang istri sehingga Sita tidak terjatuh di lantai.
" Astagfirullaah, apa ini. Ya Allaah siapa yang berbuat seperti ini terhadap Topan."
Sedetik kemudian Sita sudah terisak. Baru saja ia merasakan sedih mengenai perasaan Topan, sekarang ia harus melihat kejadian fisik yang pasti akan membuat pemuda itu semakin terpuruk. Saat ini itulah yang ada di dalam pikiran Sita.
Brukk
Sita tiba tiba pingsan membuat orang seisi rumah terkejut. Terlebih lagi Rama. Ia sungguh panik melihat istrinya jatuh tak sadarkan diri.
" Sayang ... Sayang ... Bangun ... Ya Allah."
Rama langsung menggendong istrinya kembali ke kamar diikuti oleh triplet. Ia membaringkan istrinya dengan pelan dia tas ranjang. Ana berlari mengambil minyak angin dan mengoleskan di bawah hidung dan telapak kaki sang mommy.
Akhza dan Abra melihat dengan begitu panik. Selama ini mommy tidak pernah begitu. Wajah kedua anak kembar itu benar benar pucat. Keduanya saling pandang.
Jika abang tahu pasti abang sangat khawatir.
Iya kau benar Ra, abang pasti akan sangat murka.
Rama terus menggosok nggosok tangan istrinya. Tak berselang lama Sita akhirnya sadar. Ia membuka matanya perlahan. Semua mengehembuskan nafas kelegaan melihat ibu ratu rumah itu sadar. Akhza langsung berlari ke dapur untuk membuatkan teh panas.
" Panggil Topan kemari."
Satu kalimat yang keluar dari bibir Sita yang langsung membuat Abra mengambil ponselnya dan menghubungi si adik.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
pengayom
sayang nya tidak main2
2024-03-21
0
Pasrah
cuma gara "sakit hati sama seseorang kenapa orang lain yg tidak tau masalahnya kena' dendamnya
2023-10-05
0
itanungcik
lanjut bestie..
2023-03-20
0