Topan tengah bersiap di studio nya untuk melakukan pemotretan koleksi terbarunya. Kali ini ia mengeluarkan koleksi menyambut bulan ramadhan dengan tema alam. Rencananya minggu depan ia akan melakukan fashion show di Pandawa resort. Sudah jauh jauh hari Topan mempersiapkan pagelaran itu, karena ini adalah design khusus yang akan ia tampilan menyambut ramadhan dan hari raya. bahkan ia menamai karyanya ini dengan nama KILAU RAYA ALAM.
" Bi, gimana para model udah pada datang."
" Udah bos, tapi Amar masih otw. Katanya ban motornya bocor jadi dia lagi di tukang tambal ban."
" It's oke, make up dulu aja Bi. Minta Lani buat make up para model dulu, dan kamu tolong siapin baju baju nya ya."
" Iya bang bos siap."
Bianca adalah asisten Topan, sedangkan Lani adalah MUA miliknya dan Amar adalah fotografer. Mereka bertiga lah yang selama 3 tahun ini mendampingi dan menemani Topan di studio. Jika dulu Topan masih menggunakan jasa orang orang, kini dia memiliki tim sendiri yakni mereka bertiga itu.
Topan membebaskan Amar dan Lani untuk mengambil job di luar juga. Tapi keduanya enggan. Mereka sudah cukup bekerja dengan Topan dan tidak ingin kemana mana lagi.
Topan melihat kembali koleksi baju yang akan digunakan untuk pemotretan. Ia melihat detail baju tersebut. Mulai dari jahitan, paduan motif dan kesesuaian dengan hijab yang akan digunakan.
Amar yang baru memarkirkan motornya langsung berlari masuk menerobos beberapa model yang tengah menunggu giliran di make up.
" Pan, gawan pan gawat."
Nafas Amar terengah engah. Ia ingin segera menyampaikan sesuatu kepada Topan tapi ia masih kesulitan mengatur nafasnya.
" Ambil nafas dulu, lalu buang perlahan. Baru ngomong ada apa."
Amar mengikuti apa yang disarankan oleh Topan. Ia pun mengambil nafasnya dalam dalam dan membuangnya perlahan. Ia melakukan beberapa kali hingga di rasa cukup dan ia mulai merasa tenang.
" Oke, sekarang katakan apanya yang gawat."
" Baju kita Pan, desain rancangan kita dicuri sama orang lain KILAU RAYA kita Pan."
" Maksudmu?"
Ucapan Amar tidak hanya membuat Topan kaget. Bianca dan Lani yang tengah sibuk pun terkejut hingga mereka akhirnya mendekat ke arah Topan dan Amar.
" Ada apa ini Mar?" tanya Bianca.
" Apanya yang dicuri?" imbuh Lani penasaran.
Amar pun menceritakan apa yang ia lihat tadi. Saat dirinya tengah berada di bengkel untuk menambal ban motor miliknya yang bocor, ia sungguh terkejut melihat sebuah tampilan billboard. Dimana billboard tersebut memperlihatkan baju baju yang begitu mirip dengan rancangan yang akan Topan peragakan minggu depan.
Pria itu pun memberikan hasil foto di ponselnya. Topan, Bianca dan Lani sungguh terkejut. Baju baju yang ditampilkan di billboard itu sangat mirip dengan rancangan milik Topan.
" Ya Tuhan bos, ini mirip banget dengan punya bos," ucap Bianca.
Topan langsung lemas. Tubuhnya jatuh lunglai di sebuah kursi. Ia sungguh syok dengan apa yang terjadi.
" Bi, pemotretan kita tunda. Minta para model itu kembali dulu. Dan tutup dulu studio kita."
Bianca paham, ia pun segera melaksanakan perintah Topan. Para model itu pun pulang dengan sedikit kekecewaan. Tapi mereka mengerti apa yang saat ini tengah terjadi.
Bianca di bantu Lani menutup studio. Beruntung hari ini para penjahit libur jadi Topan bisa menata pikirannya yang tengah kalut. Pria 24 tahun itu mengacak rambutnya dengan frustasi. Ia juga mengusap wajahnya dengan sangat kasar.
" Bagaimana bisa semirip ini?"
Amar membuka media sosial designer yang memiliki baju baju tersebut. Benar benar baju rancangan yang dikeluarkan designer itu sungguh mirip dengan milik topan. Bahkan detailnya seperti posisi kancing, potongan dan penggabungan motif kainnya pun sama.
Ketiganya saling berpandangan setelah melihat sang bos begitu frustasi. Bagaimana tidak sudah 6 bulan Topan menyiapkan semua itu dan kini hancur begitu saja.
" Bos, lalu bagaimana, apa kita tetap akan menampilkannya?" tanya Bianca memecah keheningan.
" Tidak bisa Bi, kita akan dianggap plagiat kalau mengeluarkan mereka. Terlebih orang itu menampilkannya terlebih dulu," jawab Topan dengan nada putus asa.
Semuanya kini terdiam. Topan benar benar tidak bisa berpikir. Ia baru ingat di rumah Mommy Sita sedang berkumpul. Ia akhirnya memutuskan untuk datang, siapa tahu dengan melihat keponakan keponakannya dapat mengembalikan pikirannya yang kacau menjadi lebih baik.
" Teman teman aku akan keluar sebentar. Aku mau ke rumah mommy dan ayah. Kalian kembalilah ke rumah dulu."
Semuanya mengangguk patuh, mereka tahu jika Topan saat ini pasti begitu tertekan.
Kediaman Joyodiningrat begitu ramai dengan kedatangan si kembar Kaivan dan Kieran. Kedua bicah kembar berusia 4 tahun itu sungguh menggemaskan. Ditambah Kieran yang begitu lucu dengan hijab mungilnya.
" Opa, gendong."
Suara Kaivan melengking. Rama pun menggendong sang cucu sambil berlarian. Namun baru bolak balik 2x Rama sudah ngos ngosan.
" Hosh hosh, sudah ya opa capek nak."
" Yaah opa mah. Tapi ya udah ndak pa pa."
Celotehan Kaivan membuat semua orang tertawa. Sungguh bocah bocah itu sangat menggemaskan.
" Kieran mau kue?" tanya Sita.
" No, grandma. Nanti gigi Ran bolong," jawab Kieran.
Sita hanya tertawa sambil mencium pipi gembul sang cucu. Kai dan Kiran sungguh senang anak anak mereka bisa dekat dengan oma dan opa nya.
" Topan mana An?" tanya Kai.
" Katanya lagi ada pemotretan Bang, jadi nggak bisa datang."
Namun tak berselang lama terdengar suara seseorang yang mengucapkan salam. Semua orang yang ada di kediaman itu pun menjawab bersamaan. Si kembar yang mengetahui siapa yang datang langsung berlari dan memeluknya.
" Hay keponakan om."
" Hay Om Topan."
Topan langsung menggendong kedua bocah kembar itu.
" Sayang, kasian Om Topan nya berat."
" Nggak kok Kak Kiran. Nggak apa apa."
Topan mencium pipi kedua ponakannya. Keputusannya untuk datang ternyata tidak salah. Seketika ia bisa tersenyum lebar saat bersama keluarganya tersebut.
Topan pun menurunkan keponakannya dan menyalami semua orang yang ada di rumah. Sita dan Rama menanyakan kabar anak paling bontot itu, dan Topan menjawab semuanya baik baik saja. Namun entah mengapa Ana tidak merasa begitu. Ia merasa Topan sedang tidak baik baik saja.
" Ada apa dek?"
Pertanyaan Ana tentu saja membuat Topan terkejut. Tidak hanya Topan, semua nya pun menengok ke arah Ana.
" Ada apa memangnya An, Topan bilang semuanya oke gitu," ucap Akhza.
" Nggak kak, Topan nggak oke. Ada apa sebenarnya Pan?" tanya Ana sekali lagi.
Topan pun menundukkan kepalanya. Wajahnya langsung lesu. Ia mengambil nafasnya dalam dalam lalu kembali mengangkat kepalanya.
" Design rancangan Topan yang mau di gelar minggu depan sudah dilaunching oleh orang lain."
" Apa!!!???"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
gak kreatif bgt yaaa pke nyuri ide orang segala ... otak nya pasti sudah buntu
2024-06-08
1
pengayom
kaget lah
2024-03-21
0
Miss Typo
akankah keluarga Rama memproses orang yg mencuri design Topan
2024-03-06
0