19| Rahasianya

“Philip, kau adalah pemimpin dari sekelompok mafia.”

Philip menyeringai. Dia membayangkan, bagaimana orang-orang akan memujinya?

Seorang pria hebat yang memimpin sekelompok orang yang paling disegani di sepanjang operasi pasar gelap di Los Angeles. Akan tetapi, dia tidak bisa membayangkan bagaimana Flores akan menerimanya nanti.

“Kau tidak senang?”

Philip menunduk, menghela napasnya. “Kau itu sebenarnya siapa?” tanya Philip. “Kau terus saja menyebutkan siapa diriku, tetapi kau tidak menceritakan sedikit tentangmu.”

“Lalu kau berpikir aku akan percaya padamu?” Philip memandanginya. Senyuman itu sepintas mirip dirinya, tetapi Philip ragu jika dia punya saudari perempuan.

“Hellena.” Dia memperkenalkan diri. Hellena adalah namanya, sesuai dengan perkataannya barusan.

“Semenjak ayahmu sakit dan ibumu meninggal, Black Joe ada di bawah pimpinanku, Philip.” Hellena menjelaskan sedikit.

“Bisa dikatakan aku yang menyelamatkan Black Joe ketika kau sedang asik bermain rumah-rumahan dengan Flores Lottie.”

Philip mengerutkan dahi. “Kau tahu siapa nama istriku?”

Hellena mengangguk. “Putrimu namanya Elisa.” Dia membanggakan dirinya. “Kau tukang bengkel yang selalu direndahkan orang-orang di sekitarmu dan ....”

“Kau mencari tahu tentang diriku, Hellena?” Philip menyahut dengan ketus. “Itu pelanggaran privasi.”

Hellena malah tertawa. Dia mengambil sesuatu dari loker meja di depannya. Meletakkan setumpuk kertas di hadapan Philip.

“Selain bodoh, kau juga tidak pandai menyembunyikan identitasmu,” kata Hellena seraya menyeringai. “Aku mendapatkan catatan tentang kehidupanmu hanya dengan menjentikkan jariku.”

Philip melirik kertas di depannya. Hellena bahkan mendapatkan foto pernikahannya dengan Flores beberapa tahun silam. Namun, untuk mendapatkan informasi tentang Black Joe, rasanya seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

“Philip,” panggil Hellena. “Aku tidak mau membuang waktuku.”

Keduanya bertukar pandang. Hellena lebih serius, sedangkan Philip seperti orang kikuk.

“Kembalilah ke Black Joe.” Hellena menurunkan nada bicaranya. “Semua orang ingin bertemu denganmu, menjadikan dirimu sebagai penerus dari tempat ini.”

Philip menggelengkan kepalanya. “Kau selama ini sudah melakukannya dengan baik, kenapa tiba-tiba menyerahkan itu padaku?”

Hellena beranjak dari tempat duduknya, menjauhi Philip dan mengambil sesuatu. Sebuah kunci. Philip terus memperhatikan aktivitas Hellena di sudut ruangan.

“Black Joe butuh pewaris yang asli.” Hellena menyela di tengah kesibukannya, entah sedang apa. “Kau adalah pewaris yang asli, sedangkan aku hanya sedang membalas budi.”

Hellena membuka sebuah kotak—yang ditempel di dingin, seperti layaknya kotak obat—dan sebuah lubang kunci ada di dalamnya. Perempuan itu membuka membuka sesuatu, fokus Philip dicuri ke salah satu sudut ruangan. Sebuah dingin di balik dinding.

“Apa itu?” tanya Philip.

Jajaran senjata tajam dengan berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Philip pernah melihat beberapa, di film laga yang paling disukai Flores. Sisanya begitu asing untuk Philip.

“Senjata ini butuh tuannya,” ucap Hellena seakan mempersembahkan puluhan senjata ini untuk menyambut kepulangan Philip.

Philip mengerutkan keningnya lagi.

“Aku tidak akan mendongeng tentang kehebatan Black Joe, Philip.” Hellena mendekati Philip, lalu menyodorkan kunci di dalam genggamannya. “Kau harus segera kembali ke Black Joe.”

Philip terdiam. Dipandanginya jajaran senjata api dan senjata tajam itu. Philip tak pernah menyentuh pistol, bahkan pisau pun hanya sekadar pisau dapur ketika dia menggantikan Flores untuk memasak.

“Bagaimana?” Hellena mendesak. “Mau tak mau kau harus ....”

“Aku seorang ayah.” Philip menyahut. “Aku seorang suami dan kepala rumah tangga.”

Philip menegaskan kalimatnya. “Aku bukan pemimpin kalian.”

Hellena malah tertawa terbahak-bahak. “Kau ini lucu sekali.”

Philip mendesah panjang. Dia serius, bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Flores untuk saat ini. Lelucon tentang dirinya adalah penerus geng mafia terbesar di Los Angeles mulai membuatnya muak.

“Aku harus kembali.” Philip beranjak dari tempatnya. “Flores dan Elisa pasti menungguku di rumah.”

Philip tidak tahu tepatnya berapa lama dia berada di tempat ini. Ruangan ini tidak memiliki ventilasi, jam dinding, atau akses untuk melihat keadaan di luar sana.

“Jangan pernah cari aku lagi!” Philip berjalan ke ambang pintu. “Aku tidak akan kembali ke sini,” pungkas Philip.

Philip tersentak ketika dia membuka pintu. Di depannya, beberapa penjaga berdiri dengan pakaian serba hitam. Sesekali Philip melirik kantung celana yang mereka kenakan, pistol dan pisau lipat terselip di sana, pantas disebut agen rahasia atau pembunuh bayaran.

“Untuk apa kembali ke sana, Philip?” Hellena berusaha mencegah Philip pergi.

Philip menoleh ketika Hellena mendekatinya. “Kau tidak dianggap dan selalu direndahkan.”

“Bukan urusanmu.” Philip menyahut ketus.

“Di tempat ini, kau akan diagungkan.” Hellena berdiri di depan Philip, mencegah dia melangkah. “Bahkan tidak ada yang berani memandang matamu, Philip.”

Philip menyeringai tajam. “Kau baru saja melakukannya.”

Philip mendorong tubuh Hellena menyingkir dari hadapannya. Dia pergi tanpa menoleh, langkahnya tak punya keraguan.

“Lena.” Seseorang memanggil Hellena. “Kau akan membiarkan dia pergi begitu saja?”

Hellena menyeringai. “Dia akan kembali ke sini dengan sendirinya. Toh juga, ini adalah rumahnya.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Philip tidak ingin meninggalkan Flores dan Elisa. Dia akan mempertahankan rumah tangganya sebisa yang dia lakukan. Badai ini pasti berlalu, semuanya akan lenyap dan kembali seperti semula. Begitulah Philip beranggapan sampai malam ini.

Akhirnya, dia pulang ke rumah. Philip merindukan Elisa dan Flores.

“Aku harus meminta maaf pada Flores.” Philip bergumam. Dia harus berjalan kaki dari halte bus sampai ke rumahnya. Motornya rusak parah. Black Joe hanya memberi jaminan akan mengantarkan motor Philip dua hari lagi.

Philip berdiri tak jauh dari rumahnya. Namun, pemandangan tidak mengenakkan berhasil menghentikan langkah kaki Philip. Lensa mata Philip menangkap adegan yang tak biasa.

“Flores?” Philip mengerutkan dahi. Matanya berusaha menerobos keremangan cahaya lampu jalanan. “Benar itu Flores.”

Philip berlari pincang ketika melihat Flores turun dari mobil Marc dalam keadaan setengah sadar.

“Honey!” Philip berteriak sembari berlari terburu-buru. Dia bahkan mengabaikan perban di kakinya yang terlihat memerah sebab darah kembali merembes keluar.

Marc menoleh mendengar suara teriakan Philip. Bukannya melepaskan pelukannya dari Flores, lelaki itu malah mempererat pelukannya.

“Honey!” Philip berhenti di hadapan mereka.

“Apa yang terjadi, huh?” Philip hendak meraih wajah Flores yang memerah, tetapi Marc menyingkirkan tangannya dengan kasar.

“Aku akan mengantarkan Flores ke kamarnya,” balas Marc dengan ketus. Dia mendorong tubuh Philip.

Sebagai suami, Philip tak tinggal diam. “Kau tidak berhak!” Philip menarik pundak Marc dan mengambil Philip dari dekapan pria itu.

“Dia istriku,” ucap Philip dengan pandangan mata berapi-api. “Kau sudah keterlaluan, Marc!”

Marc malah terkekeh, tanpa dosa. “Kau baru mengakuinya sebagai istri setelah dia mengalami hari berat seharian ini?”

Philip terdiam. Dia melirik Flores yang mabuk berat.

Marc mendekati Flores dan hendak mengusap puncak kepalanya, tetapi Philip menampik tangan Marc.

“Aku akan datang lagi, Honey,” bisik Marc pada Flores. “Seperti keinginanmu tadi, aku tidak akan meninggalkan kau sendirian lagi, Flores.”

Philip berdecak kasar. “Apa yang kau lakukan, huh!” Dia mendorong tubuh Marc menjauh. “Dia istriku!”

Marc tersenyum miring. Dia memamerkan cincin di jari jemarinya, lalu menunjuk cincin milik Flores. Ketika Philip menoleh, cincin mereka sama persis.

“Apa yang ....”

“Kami sepasang kekasih sekarang, Philip,” kekeh Marc lalu tertawa puas. "Sudah aku katakan, aku akan mengambil kembali cinta pertamaku."

Next.

Terpopuler

Comments

Diki Wahyudin

Diki Wahyudin

up

2023-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!