3| Sepiring Hinaan

Makan malam keluarga Harlow.

Camdens Luxury Hotels, Los Angeles, Amerika Serikat.

Flores hanya tidak yakin jika rasa percaya dirinya dan Philip akan menyelematkan mereka malam ini. Sebenarnya bukan kali pertama, Philip Sherburne menghadiri acara makan malam keluarga besar Harlow. Namun, perasaan tidak kunjung baik-baik saja dan terbiasa. Seperti siklus yang akan terus berulang, beginilah rasanya.

“Flores datang.” Jake Horison adalah kakak kedua Flores Lottie. Satu-satunya lelaki yang tak pernah lelah menyerang Philip dan merendahkannya, dia juga enggan memberi dukungan pada suami Flores itu.

Flores menyapa dengan senyum seadanya. Pandangan matanya menyapu setiap sudut meja. Hidangan jauh lebih mewah dari biasanya, seperti akan menyambut seseorang untuk datang.

“Duduklah, Flo, Philip,” ucap Maya, istri dari Jake. Dia mempersilakan Flores duduk di bangku kosong, tepat di hadapannya. Sedangkan Philip, duduk bersebelahan dengan Jake.

“Apa kabar ayah baik-baik saja?” Philip berusaha akrab pada lelaki tua yang duduk memimpin di ujung meja. “Aku senang melihat ayah malam ini.”

Pria itu tidak menjawab. Memang, Mr. Shem Harlow tidak pernah menunjukkan kebencian pada Philip lewat kata-kata. Sejak Flores bersikeras menikahi Philip, dia sama sekali tidak pernah berbicara dengan menantunya itu.

“Bukankah seharusnya kami yang tanya kabarmu?” Myah yang mewakili berbicara. Senyumnya mengundang kegelisahan di wajah Flores.

Secepat inikah keluarganya akan membantai mental Philip?

Philip tersenyum ringan. “Aku baik-baik saja, Mom.”

“Keadaan yang cukup baik untuk menceraikan Flores, ‘kan?” Myah menyahut. Kalimatnya hampir mendapat jawaban dari Flores, tetapi Philip menahannya.

Philip menggelengkan kepalanya. “Tidak ada hari seperti itu, Mom.” Dia melirik Flores. Kecintaannya pada Flores terlalu besar. “Aku tidak akan meninggalkan Flores. Dia cinta pertamaku dan terakhirku.”

Cukup menyentuh. Jika saja ini panggung opera, Philip akan mendapat tepuk tangan yang meriah.

Myah memalingkan wajah. Tidak seru jika diteruskan. Philip selalu saja berhasil menguasai keadaan.

Semuanya mulai menyantap hidangan yang ada. Setumpuk daging mahal berkualitas menjadi hidangan utama di pertemuan malam ini.

Flores mengambilkan satu porsi steak daging panggang untuk Philip.  “Biar aku yang menggendong Elisa, Honey.”

Philip menoleh. “Makan saja. Jangan pikirkan aku,” jawab Philip berbisik sembari mencubit pipi putrinya. “Aku yang akan menyuapi Elisa.”

“Jake, bagaimana bisnismu?” Suara Rares, kakak tertua Flores, datang dari seberang meja. “Aku dengar kau akan  membangun wilayah utara Kota Wellym Point. Apa itu lancar?”

Jake mengangguk sembari memasukkan daging ke dalam mulutnya.

“Jake kehilangan 100.000 dollar minggu ini, Rares!” Maya menertawai suaminya. “Sudah aku bilang untuk berhenti berinvestasi di tempat itu, dia tetap keras kepala.”

Rares ikut tertawa. “Benarkah adikku sebodoh itu?”

Jake menoleh. Ditatapnya Rares kemudian. “Kesalahan adalah guru terbaik, bukan?”

“Uang segitu hanya debu untuk Jake!” Jennifer menimpali. Dia adalah kembaran dari Flores. Hanya saja, wajah mereka memang tak identik. “Dia bisa menghasilkan uang lebih banyak dari itu hanya dalam sekejap mata!”

“Kau benar!” Rares menunjuk Jennifer. “Dia memberi hadiah tas buatan Italia untuk ulang tahun putriku kemarin,” ucapnya. “Kau memang paman yang baik, Jake!”

“Kalian luar biasa!” Myah menimpali. Pandangan matanya membanggakan putra dan putrinya malam ini.

“Aku juga ingin dengar tentang Lottie Harlow, perusahaan perhiasan milikmu, Flores.” Myah memandang Flores yang hendak menyantap makan malamnya.

Flores memandang kakak-kakaknya. Dia adalah anak termuda, tetapi dia tidak bisa menjadikan kesempatan itu sebagai berkat dalam hidupnya.

Flores terjebak bersama Philip di lingkaran ini. Namun, atas cintanya yang besar, Flores tak akan pernah beranjak dari posisinya.

“Usahamu bangkrut, Sister?” Rares menimpali ketika Flores hanya diam. Dia adalah si mulut besar yang tak pernah memahami perasaan orang lain.

Flores meletakan garpu dan pisau makannya. “Semuanya baik-baik saja.” Flores menjawab dengan yakin.

Diraihnya tangan Philip, Flores menatap suaminya dan tersenyum. “Philip membantuku banyak.”

“Apa yang dia bisa?” Rares menyahut lagi. “Dia hanya tukang bengkel.”

Philip hendak membuka mulut, setidaknya dia harus membantu istrinya. Akan tetapi, Flores yang mengungguli sekarang.

“Bantuan bagimu hanya soal uang, Rares?” Flores menyeringai tajam. “Hanya itu yang bisa dilakukan istrimu?” Flores menatap wanita berambut pendek di samping Rares. “Nyonya Parlmer hanya bisa mendukung dengan uang dari keluarganya?”

“Flores!” Myah hendak menengahi.

“Biarkan aku berbicara, Mom!” Flores memandang Myah dengan jeli. “Malam ini saja,” gumamnya.

Philip berusaha menyadarkan Flores. Sepertinya Flores hendak memberi gertakan sekarang. Selama ini dia hanya diam, membiarkan harga diri Philip diinjak-injak.

“Aku berani taruhan, jika kau bangkrut maka Caroline akan  langsung meninggalkan dirimu.” Flores menghina dengan senyumnya. “Pernikahan kalian hanya seharga bangunan perusahaan, bukan?”

“Flores!” Mr. Shem kali ini angkat bicara.

“Memangnya kenapa jika Philip tukang bengkel?” Flores menatap satu persatu keluarganya. “Dia tidak pernah mengemis pada kalian. Dia mandiri!”

“Dia hanya pria tidak jelas asal usulnya, Flo!” Jake menandaskan. “Dia tidak punya masa depan.”

Flores terkekeh. “Pilihlah kata-kata sendiri, Jake! Kau selalu saja menyalin kata-kata mommy!”

Flores menggebrak meja di depannya. “Kita sudah selesai makan malamnya. Kalian silakan teruskan dengan bualan dan omong kosong menjijikan itu!”

Wanita itu berdiri, dia mengajak Philip dan Elisa untuk pergi dari tempatnya.

“Suamimu bisu?” Myah tidak akan melepaskan Flores begitu saja.

Philip menoleh bersama dengan Flores di sampingnya. Dia melihat senyum puas terlukis di wajah Myah.

“Suruh dia bicara sendiri, Flo.”

“Dia tidak akan ....”

“Maafkan kami, Mom.” Philip akhirnya membuka suara. Dia membungkukkan badan. “Flores sudah tidak sopan pada kalian.”

Flores menatap suaminya dengan mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia hendak menangis, hatinya sakit.

“Kalau begitu duduklah. Habiskan daging itu.” Myah menunjuk kursi kosong milik Flores. “Aku yakin kau tidak mampu makan enak di rumah karena gajimu tidak cukup untuk membeli semua ini.”

Philip mengangguk. Dia hampir datang, tetapi Flores mencegahnya. “Kami akan pergi, Mom.”

“Biarkan dia, Flo!” Mr. Shem menyeru. “Suamimu ingin di sini.”

“Daddy juga ikut-ikut?” Flores memandang ayahnya. Dia mengusap wajahnya frustasi. “Kalian ini benar-benar ....”

Philip mengusap punggung Flores. Kepalanya mengangguk, memberi isyarat bahwa dia tidak apa-apa, meskipun harga dirinya terluka berat.

Philip hendak berjalan mendekat. Baru juga ingin menarik kursi di depannya, suara Maya mendiamkan Philip. “Jam tangan itu ....”

Philip menatap jam tangannya. “Ah! Ini milik Jayde.”

“Seperti jam tangan pelanggan VVIP di hotel ini,” imbuh Maya.

Philip berusaha menyembunyikan pergelangan tangannya. Namun, Jake menariknya dengan kasar, dia memaksa untuk melepaskan jam tangan Philip.

Flores yang mengetahui itu, hendak membalas perlakuan Jake, tetapi dia terlambat. Jam tangan itu terlepas dari pergelangan tangan Philip. Jake dan Maya dengan cermat mencari tanda di sana.

“Benar! Mr. Jayden!” Maya tersenyum pada Jake. “Pemilik Jay’s Brother, Love.”

Jake ikut tersenyum jahat. Pandangan matanya kembali pada Philip setelah menemukan nama Jayden Halmuth di belakang jam tangan itu. Jake berjalan mendekati Philip, berdiri di depannya. Pria kerempeng itu  menatap Philip dari atas sampai bawah.

“Kalau dipikir-dipikir, jasmu begitu mahal, Philip.” Jake menarik bahu Philip, mengendusnya. “Namun, aroma tubuhmu murahan.”

Philip tak memakai wewangian ber-merk. Dia benci menghamburkan uang hanya untuk sebotol cairan wangi yang akan hilang kalau dia mandi.

Jake menunduk. “Sepatumu juga buatan brand ternama ....” Dia menoleh pada Flores. “Flores yang membelikannya?”

Flores hendak menyahut.

“Kau minta uang pada putriku lagi?” Myah ikut menimpali. Pandangannya penuh api. “Sampai kapan kau akan memeras putriku, Philip?”

Flores mendesah panjang. “Mom ....”

“Dia pasti meminjam milik Jayden.” Rares mengikuti pembicaraan sembari menunjukkan ponselnya. “Aku baru saja mendapat ini dari temanku.”

Semua pandangan mata tertuju pada ponsel Rares.

“Dia tertangkap kamera CCTV datang ke Jay’s Brother kemarin,” imbuh Rares tersenyum puas.

Philip mengangguk. “Aku meminjamnya. Aku tidak meminta uang pada Flores.”

Jake tertawa terbahak-bahak. “Dasar sampah!”

“Hanya untuk setelan jas saja kau meminjam?” kekeh Rares ikut menertawai. “Philip ... Philip!”

Jujur saja, Flores pun terkejut. Dia tidak tahu tindakan suaminya.

Rares ikut mendekati Philip. Dia mengambil semangkuk sup di  sampingnya dan  menyiramkan itu di pundak lebar Philip, membuat jas mahalnya kotor dan bau.

“Rares!” Flores berteriak.

“Bagaimana ini?” Rares menghinanya. “Kemeja dan jasnya pasti rusak jika dicuci sembarangan.”

Flores mendengus. Dia hendak mendekati kakaknya, tetapi Philip mencegah.

“Kau bisa membeli yang baru, Philip?” tanya Rares mengintimidasi. “Gajimu sebagai tukang bengkel bisa membelinya?”

Philip hanya diam. Tidak ada yang bisa dia lakukan.

“Pergi cari orang tuamu. Minta bantuan pada mereka, merengeklah,” kekeh Rares lagi.

Flores meronta-ronta, dia hendak menampar kakaknya sekali saja.

Rares berbisik di telinga Philip. “Atau jual harga dirimu padaku, Philip.”

“Bersihkan sepatuku dengan lidahmu. Aku akan membelikan sepuluh setelan jas dengan merk yang sama,” kekehnya sembari berbisik.

Bukan Flores yang menonjoknya, tetapi  Philip. Akhinya pria itu melepaskan kemarahannya juga. “Bajingan!”

Next.

Terpopuler

Comments

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

samapi sini dulu ya kak, tetap semangat💪💪💪

2023-05-05

0

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

bener philip, jotos aja orang kaya Rares. biar tau rasa. gak usah pake tahan tahan emosi sama orang kaya dia

2023-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!