14| Suami dan Istri

Philip duduk di belakang rumah, dia menyendiri di antara sepi. Philip memandang gelapnya langit malam. Ditemani puntung rokok murahan, dia berusaha memahami keadaannya sekarang.

"Sedang memikirkan sesuatu?" Suara Flores membuyarkan lamunan Philip. Flores menghampirinya dengan membawa kotak obat untuk Philip.

Philip tersenyum ramah. Dia bergeser, memberi celah tempat duduk untuk Flores. "Kenapa belum tidur?"

"Kau sendiri?" Flores langsung menyahut. Dia meletakkan kotak obat di atas meja, lalu memandang luka suaminya. "Sudah aku duga ... kau akan membiarkan lukanya begitu saja."

Philip meraba luka di sudut alisnya. Dia hanya menutup luka itu dengan plester luka, seadanya, tidak diobati dengan benar.

"Hanya goresan." Philip beralasan. "Nanti juga sembuh sendiri."

Flores menolak. Dia menyingkirkan tangan Philip yang menghalanginya. Perempuan itu dengan hati-hati membuka plester luka suaminya.

"Astaga!" Flores terperanjat. "Kau bilang ini hanya luka gores?" Dia memprotes Philip dengan tatapan sengit. "Omong kosong!"

Flores menepuk pundak Philip. "Kau selalu saja begitu!" rengek Flores. "Aku akan mengobati lukamu, jadi diam saja. Kali ini kau harus menuruti apa kataku!"

Philip terkekeh-kekeh melihat raut wajah Flores saat ini. Cara Flores merajuk selalu saja mencuri perhatiannya. Philip jatuh cinta dengan sisi kepribadian Flores yang begini, tidak banyak yang tahu kalau Nyonya Flores Lottie adalah perempuan yang super manja dan cerewet. Orang-orang hanya mengenal Flores sebagai sosok wanita yang hebat dan luar biasa.

"Honey," panggil Philip menyela Flores yang sedang mengobati lukanya. "Ada yang ingin aku tanyakan padamu."

Flores hanya melirik Philip, kemudian berdehem tanpa kata-kata. Kepala Flores mengangguk dengan yakin. Dia telah berusaha melupakan konflik antara dirinya dan Philip, memberi jeda sejenak untuk mereka bernapas.

Beginilah kehidupan rumah tangga di perkotaan besar, apalagi berdasar hanya karena cinta semata. Flores selalu bodoh dan Philip menjadi lemah karena cintanya.

"Apakah ada masalah di Lottie Harlow?" tanya Philip. "Maksudku ... jika kau punya masalah dengan perusahaanmu, aku akan membantumu sebisanya."

"Tidak ada." Flores menyahut dengan santai. Kebohongan terasa begitu melegakan untuk perempuan itu. "Semuanya baik-baik saja."

Philip tak tahu sejak kapan Flores jadi sepandai ini berbohong. Istrinya selalu jujur, apa adanya.

"Kau yakin, Honey?" Philip berusaha mendesak. "Aku menang tidak bisa membantumu secara finansial, tetapi aku akan mencoba ...."

"Semuanya baik-baik saja." Flores menimpali lagi. Kalimat Philip tak pernah selesai sebab Flores berusaha untuk memotong pembicaraannya. Flores tak ingin membahas ini lagi.

Philip menjauh dari Flores. Perlahan-lahan, dia menurunkan tangan Flores dari hadapannya.

"Kenapa?" tanya Flores sembari meneliti perubahan raut wajah suaminya. "Apakah masih terasa sakit? Haruskah kita pergi ke rumah sakit?" Flores mendapatkan kekhawatiran tanpa sebab.

Flores mengusap sisi wajah Philip. "Sepertinya infeksi. Lukanya memerah."

"Honey," panggil Philip kemudian. "Sebenarnya aku bertemu dengan Marc hari ini."

Flores langsung membisu. Ditatapnya Philip tanpa jeda.

"Dia memberi tahu diriku tentang keadaan Lottie Harlow." Philip berterus terang.

Sialnya, Flores tertangkap basah sedang berdusta.

"Kenapa kau berbohong?" tanya Philip padanya.

"Apakah aku tidak bisa dipercaya untuk menampung rahasia dan permasalahanmu?" Philip menjadi lebih lembut. Dia pasrah, tak mau berdebat, tetapi keadaan telah memaksanya begini.

Flores menghela napas. "Philip, aku hanya ...."

"Apakah karena aku tidak punya uang?" tanya Philip lagi. Philip mulai resah, entah sejak kapan, dia selalu bimbang. "Apakah karena aku tidak mampu memberi banyak uang untuk menutup hutang perusahaan?"

Flores menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, Philip." Flores meraih tangan suaminya. "Aku hanya tidak ingin membagi permasalah ini denganmu."

"Namun kenapa?" tanya Philip lagi. "Apakah aku tidak layak untuk mendapatkan itu darimu?"

Flores menggelengkan kepalanya. "Love, dengarkan aku baik-baik." Flores berusaha mencegah kesalahpahaman berkembang di antara mereka. "Lottie Harlow masih baik-baik saja. Semua yang dikatakan Marc hanya kemungkinan di masa depan."

Flores mendekati Philip. "Aku akan memberi kabar padamu jika aku punya masalah," ucapnya. "Sejauh ini aku baik-baik saja."

"Philip, aku tidak pernah menganggapmu rendah. Kau adalah suamiku." Flores berkata sembari mempererat genggaman tangannya. "Aku menempatkan dirimu lebih tinggi dari orang tuaku sendiri."

Philip terdiam.

"Tolong jangan berpikir begitu lagi, Love." Flores menutup kalimatnya. Dia mengusap wajah Philip dengan lembut. "Cintaku padamu tidak akan pernah berubah."

Philip tersenyum ramah. Dia membalas usapan lembut di pipi Flores lalu memeluknya dengan hangat. "Maafkan aku, Honey."

"Kau tidak perlu meminta maaf." Flores menyahut. Dia membalas pelukan Philip. "Kau tidak pernah mengecewakan diriku, Love."

Di sela pelukan mereka, dering ponsel Philip menginterupsi. Philip melepaskan pelukannya, memberi isyarat pada Flores untuk menunggu sejenak selagi dia membaca pesan yang masuk.

"Philip Sherburne, baca pesan ini baik-baik."

Philip mengerutkan keningnya. "Siapa ini?"

Pesan dari nomor tak dikenal masuk ke dalam ponselnya. Pesan pembuka dengan kalimat yang aneh, kemudian diikuti dengan pesan baru.

"Jika kau sedang bersama Flores atau siapa pun, pergilah ke tempat yang sepi untuk membaca pesanku lagi."

Philip menatap Flores yang sibuk menata obat-obatan dan mengembalikannya ke dalam kotak. Istrinya belum menyadari pesan asing ini.

"Ini tentang orang tuamu."

Philip langsung membulatkan matanya. Keterkejutan bersama rasa penasaran yang menggebu telah menyerang dirinya. Philip tak mau kehilangan informasi tentang keluarganya.

"Siapa, Love?" tanya Flores tiba-tiba. Dia hendak meraih ponsel Philip untuk ikut melihat pesan yang terus dikirimkan ke ponsel Philip. "Sepertinya spam pesan. Dari tadi ponselmu berbunyi terus."

Philip menggelengkan kepalanya. Dia meraih ponselnya kembali. "Rekan kerja yang iseng," ucap Philip.

"Beri aku waktu, Honey," ucap Philip sembari beranjak dari tempatnya.

Philip hendak pergi, tetapi Flores mencegahnya. "Kenapa harus pindah tempat untuk membalasnya?" tanya Flores. "Kau bisa membalasnya di sampingku."

Philip terdiam. Pandangan matanya tak tenang, mencari-cari alasan untuk membenarkan tingkahnya yang mencurigakan sekarang ini.

"Aku harus membalasnya secara pribadi," ucap Philip. "Temanku meminta obrolan pribadi sesama pria," imbuh lelaki itu.

Philip tersenyum kikuk. "Masuklah ke rumah dulu. Setelah membalas pesan aku akan menyusul."

Flores mungkin curiga, tak biasa Philip menyembunyikan ponselnya ketika mendapat pesan, bahkan itu dari nomor asing sekali pun. Namun, perdebatan baru saja selesai, Flores enggan menambah permasalahan lagi.

"Baiklah. Aku tunggu kau di kamar." Flores mengambil kotak obat di atas meja dan tersenyum kaku sembari menatap Philip. Dia beranjak dan pergi meninggalkan Philip.

Philip ikut berpaling. Dia berjalan menjauh dan berdiri di pojok taman belakang rumahnya.

"Aku sudah sendirian. Katakan di mana orang tuaku?" Philip membalas pesan itu. "Jangan coba-coba menipuku."

Pesan singkat terbalas secara kilat. Pengirim pesan memberikan sebuah alamat pada Philip.

"Philip, datanglah ke tempat ini. Seorang wanita tua mencarimu dengan berkata 'di mana anak laki-laki semata wayangku?'"

Philip mengerutkan keningnya. "Ibu?"

Tanpa sebab, Philip tersenyum. Dia tak tahu benar atau tidak, tetapi mendapati dirinya masih punya seorang ibu kandung, kebahagiaan Philip telah merekah di benaknya. "Benarkah dia masih hidup?"

Di sisi lain, Flores memandang tingkah aneh suaminya. "Ada apa dengan dia?" gumam Flores. "Tadi dia seperti menghindari aku dan panik. Sekarang tiba-tiba tersenyum sebahagia itu?"

"Jangan-jangan dia ... selingkuh?" Flores menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Mikir apa aku ini?"

Next.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!