“Philip Sherburne telah berselingkuh.” Myah tertawa puas. Dipandanginya wajah Philip. Dia merasa telah memenangkan peperangan ini.
Philip mengembuskan napas. Lelaki ini sudah menduga kalau Myah akan bertindak sejauh ini. Myah memanggilnya pagi ini, setelah kejadian kemarin sore. Sialnya, Myah mengumpulkan hampir semua anggota keluarga Harlow.
“Philip, apakah kamu tidak mau menjelaskan sesuatu?” tanya Myah.
Philip tahu, itu hanya sebuah formalitas. Dia telah ditetapkan sebagai pendosa, bahkan sebelum dirinya datang ke rumah ini.
“Tidak ada yang ingin kamu jelaskan pada kami?” Myah memandani putra dan putrinya. Di sudut ruangan, Flores berada.
Flores kehilangan kewarasannya setelah Myah memanggilnya untuk ‘sidang’ hari ini. Dia mendapati Philip tidur dengan perempuan lain dari foto yang diberikan padanya. Bahkan, untuk membuat Flores percaya, Myah menunjukkan bukti di mana Philip memesan sebuah kamar untuk berselingkuh.
“Ceraikan Flores.” Myah menunjukkan ketegasan. “Biarkan Flores hidup bahagia sebagai putriku.”
Philip menoleh pada Flores. Istrinya tak membela dirinya. Flores bahkan menghindari kontak mata dengan Philip sejak tadi, dia juga enggan berbicara dengan Philip.
“Tidak perlu khawatir dengan putrimu, Elisa, Philip.” Myah menyodorkan sebuah amplop. “Kau hanya perlu mengkhawatirkan dirimu sendiri.”
Philip bergeming. Dia adalah tersangka hina yang berdiri di tengah ruangan, dikelilingi beberapa pasang mata yang siap menghina dan mencaci maki dirinya.
“Di dalam apmlop itu ... ada sebuah cekkosong,” ucap Myah. Dia memberikan pena dan meletakannya di atas amplop. “Tulis berapa pun yang kamu butuhkan untuk tunjangan perceraian kalian, aku akan mengabulkannya sebagai kompensasi perceraian dirimu ....”
Perkataan Myah terpotong ketika Rares tiba-tiba tertawa. Suaranya menggema di ruangan.
“Bukankah ini lucu?” Rares angkat bicara. Dia beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Philip.
Philip membalas tatapan Rares dan berbisik, “Tolong jangan ikut campur, Rares.”
Rares menyeringai tajam. “Kau benar-benar tidak tahu diri, Philip!”
“Bukankah keluarga ini sudah cukup baik padamu?” tanya Rares. “Kau yang melukai hati adikku, tetapi kami malah memberikan tunjangan hidup untukmu.”
Rares memukul dada bidang Philip dan mendorongnya mundur beberapa kali. “Wah! Lihatlah pengemis tidak tahu diri ini!”
Philip hanya bisa pasrah ketika Rares terus mendorong tubuhnya mundur.
“Kau tidak punya harta dan kedudukan, kau hanya pria miskin yang menjadi parasit untuk adikku, Philip,” ucap Rares dengan ketus. “Namun, berani-beraninya kau berselingkuh darinya, huh?”
Rares berteriak. “Kau ini sampah yang tidak berguna!” Satu pukulan mendarat di sudut bibir Philip, memar memerah menodai wajah tampannya.
Philip terhuyung-huyung sebab dia tak menduga Rares akan menonjok wajahnya.
“Seharusnya kau tahu diri!” Rares mengimbuhkan. Dia menjejak dada bidang Philip hingga membuatnya terjungkal.
Philip jatuh tepat di hadapan Flores.
“Philip, bersyukurlah sebab kita tidak memenjarakan dirimu!” Rares menginjak dada Philip.
Flores hanya bisa memandangi suaminya yang sedang diinjak oleh Rares. Philip terus memandang wajah Flores, berusaha meyakinkan istrinya. Namun, Flores mengindari pandang mata darinya.
“Rares, cukup,” ucap Jennifer berusaha melerai. Dia tak tega melihat Philip diinjak-injak begitu. Namun, Rares mengabaikan dirinya. Lelaki itu makin menjadi-jadi, sekarang menendang sisi perut Philip.
“Kau itu hanya sampah!” Rares terus mengumpat sembari menendang tubuh Philip.
“Sampah sepertimu seharusnya tidak pernah bergabung dengan keluarga kita!”
Rares mengabaikan rintihan dari Philip, dia melampiaskan semua amarahnya selama ini.
Jake menyela. Dia datang membawa segelas air putih kemudian berjongkok di depan Philip.
“Apakah kau haus, Philip?” tanya Jake. Tangannya memberi isyarat pada Rares untuk berhenti menendang perut Philip.
Philip berusaha bangkit, memegangi perutnya yang sakit. Namun, hal tak terduga terjadi padanya. Jake meminum air putih itu dan menyemburkan air di dalam mulutnya tepat di wajah Philip.
“Minum itu, dasar sampah!” Jake tertawa terbahak-bahak, disusul tawa Rares yang menggema. “Itu lebih pantas untukmu!”
Flores menundukkan pandangan matanya. Suaminya telah kacau, penampilan Philip acak-acakan sebab Rares dan Jake mempermainkan dia sesuka hati. Wajah Philip juga terluka, memar dan sedikit lecet di sudut bibirnya. Namun, Flores tak bisa berbuat apapun. Dia juga kecewa dengan apa yang terjadi.
Philip memandani semua orang yang ada di ruangan ini. Dia mendapatkan tawa dan hinaan, semuanya mencaci maki dan memperlakukan Philip layaknya ‘barang rongsokan’ yang tidak ada harganya.
“Bangunlah, Philip.” Myah memerintah dari kursinya. Dia memberi senyum seringai pada Philip.
Philip bangun sembari memegangi perutnya yang terasa kram.
“Kemarilah,” ucap Myah. Dia melambai pada Philip.
Philip melirik Flores, kemudian mendekati Myah.
Myah menyuruh Philip untuk membungkuk, menyamakan posisi dengannya yang tengah duduk.
“Saya tidak pernah ....” Philip hendak angkat bicara, membela dirinya sendiri. Namun, Myah tiba-tiba menamparnya dan meludahi wajahnya.
Semua orang terkejut, tak terkecuali Flores.
“Dasar sampah tak berguna!” Myah mengumpatinya. “Kau benar-benar tidak tahu malu!”
“Kami telah menerimamu sebagai menantu, tetapi kau bertindak semaumu.” Myah meradang, amarahnya mengebu-gebu.
Myah menimpali lagi. “Kau miskin! Pecundang! Tak tau diri! Tak tahu malu!”
Philip mendengar hinaan yang bertubi-tubi.
“Ceraikan Flores sekarang!” Myah berteriak kesetanan. “Aku tidak sudi tukang selingkuh sepertimu hidup bersama putriku!”
Myah beranjak dari tempat duduknya. Dia mendekati Philip yang tengah berlutut di depannya. Perempuan tua itu membungukuk dan berbisik, “Pergilah dengan sisa harga dirimu, Nak.”
Philip mengerutkan keningnya. Dia menoleh pada Myah yang tersenyum puas.
“Aku masih memberi sedikit kebaikanku untukmu, bukan?” tanya Myah seraya menyunggingkan senyumannya.
Dugaan Philip benar. Ini hanya skenario dari Myah.
Philip memandani semua orang di ruangan ini. Dia tidak perlu membela dirinya, sebab skenario telah ditentukan.
“Mom,” gumam Flores secara tiba-tiba.
Flores beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Myah juga Philip.
Dipandanginya penampilan Philip dengan sendu. Flores menyesali ketidakberdayaannya saat ini. Dia seharusnya lebih yakin pada Philip.
“Aku akan pulang bersama Philip,” ucap Flores. Suaranya gemetar, hendak menangis. “Aku yang akan menyelesaikan urusanku dengannya.”
Myah menggelengkan kepalanya. “Aku tidak sudi kalian tetap melanjutkan hubungan pernikahan kalian, Flo!”
“Aku akan mengurusnya.” Flores terus bersikeras. “Aku akan berbicara dengan suamiku secara pribadi.”
Myah mendekati Flores. “Kau masih berharap pada pria rendahan seperti dia?”
“Apa yang kau harapkan dari sampah tak berguna seperti Philip ini, Flo?” Myah berteriak sembari menunjuk-nujuk Philip.
Myah mendekati Philip lalu menjambak rambutnya. “Lihatlah dia!”
Flores meneteskan air mata ketika melihat wajah Philip babak belur.
“Dia hanya pria bodoh yang tidak punya masa depan!” Myah berteriak. “Sudah aku katakan sejak awal kalau dia itu miskin dan pecundang!”
Flores menunduk, dia berusaha menyembunyikan air matanya.
Philip melihat jari jemari Flores yang gemetar. Hatinya lebih terluka melihat Flores menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri.
“Ceraikan Flores dan tinggalkan Elisa!” Myah kembali membentak Philip. “Aku tidak mau tau! Ceraikan putriku, dasar pecudang!”
Next.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments