NIH CEWEK

"Wanita ini menyebalkan sekali." kesal Wisnu.

"Ada apa, tuan?" tanya Adi.

"Tidak usah banyak tanya." jawab Wisnu.

"Si bos ini kenapa sih beberapa hari ini selalu menjengkelkan, semenjak bertamu dengan wanita ini dia benar-benar seperti buaya yang siap melahap." guman Adi dalam hati yang terlihat menatap Wisnu.

"Wanita itu benar-benar menyebalkan, kita kemari itu ingin makan. masak kita kemari dia langsung pergi, dia benar-benar tidak menghormati kita." ucap Wisnu.

"Kan banyak pelayan bos Kita pesan saja sama mereka lagian kelihatan banget kalau wanita itu sedang sibuk." jawab Adi.

"Nggak usah menjawab pertanyaanku, nggak usah menyahut kata-kataku." ucap Wisnu yang membuat Adi langsung terdiam.

"Tuh kan salah lagi, diam salah menjawab salah bicara salah." Adi yang terus menatap bosnya.

Sesaat kemudian terlihat Nita menghampiri Wisnu dan Adi yang sudah memesan makanan.

"Tuan ingin makan apa?" tanya Nita sambil memberikan menu makanan.

Adi terlihat menatap Nita yang kata-katanya terlihat sopan dengan senyum yang menawan. "Aku ingin memesan sate padang, sayur brokoli sama ini." jawab Adi.

"Lalu Tuan ingin makan apa?" tanya Nita kepada Wisnu.

"Aku ingin makanan Eropa." jawab Wisnu yang membuat Nita menatap pria itu.

"Tuan di sini itu cuma masakan Indonesia, tidak ada makanan luar negeri." Nita yang terus menatap Wisnu.

"Restoran kok nggak punya makanan Eropa, kalian ini restoran macam apa sih." ejek Wisnu.

"Restoran ini cuma restoran sederhana, restoran yang menunya semuanya makanan Indonesia. saya tidak menyediakan makanan Eropa, luar negeri, luar Asia atau manapun." Nara yang berada di belakang tubuh Nita.

"Restoran kok standar banget, nggak punya gaya yang lebih elegan apa?" tanya Wisnu dengan kata-kata yang begitu menghina.

*Kalau tidak mau makan di sini Tuan keluar saja, saya tidak menerima tamu yang sok juga saya tidak menerima tamu menyebalkan seperti anda." kesal Nara yang membuat Wisnu sedikit tersenyum.

"Kalau begitu samakan aja dengan pria ini, aku mau ayam bakar sama nasi campur." jawab Wisnum.

"Tapi Tuan, makanan yang tuan pesan sama Tuan ini beda. kok bisa disatukan?" tanya Nita.

"Berarti dia harus makan sama seperti pesananku, buatkan dua." perintah Wisnu.

"Dasar muka standar sukanya memaksa orang, pantas saja orang sepertimu itu terlahir dengan muka menjengkelkan." ucap Nara yang membuat Wisnu langsung menoleh menatap Nara.

"Apa katamu?" tanya Wisnu.

"Apa?" tanya Nara balik.

"Kamu tadi bilang apa?" tanya Wisnu kembali.

Para tamu restoran nampak menatap Wisnu dan Adi yang terlihat memang sangat tampan. dua pria itu masih memakai pakaian kerja dengan peralatan yang masih lengkap.

"Memangnya aku bilang apa sih?" tanya Nara.

"Kamu ini jadi wanita menjengkelkan, pasti tidak akan ada pria yang mau menikahimu." cibir Wisnu.

Nara menoleh menatap Wisnu kemudian tersenyum. "Hahaha..., sorry ya, tuan standar. saya ini wanita yang memiliki banyak sekali penggemar, jadi kalau Tuan mengatakan hal itu Tuan salah. saya adalah wanita yang mempunyai kebaikan kecantikan dan hati yang murni. jadi banyak pria yang menginginkan saya." jawab kesal Nara sambil tersenyum.

"Benarkah?" Wisnu yang seolah tak percaya.

"Ngapain juga aku menjelaskan sama kamu, Memangnya kamu itu siapa." jawab Nara yang kemudian pergi.

Seorang pria terlihat memasuki restoran milik Nara.

"Nara!" panggil seorang pria.

Nara nampak menoleh ketika dia menatap pria yang memanggilnya, senyum ditunjukkan oleh Nara ketika pria itu mendekatinya.

"Surya." jawab Nara.

Seketika Nara berjalan mendekati Surya, senyum yang ditunjukkan oleh Nara benar-benar terlihat begitu cantik.

"Tumben masih jam segini sudah di sini?" tanya Nara.

"Iya, tadi aku dari toko kue bibiku. bibi bilang ini untukmu." ucap Surya sembari memberikan sekotak kue coklat kesukaan Nara.

"Ya ampun..., terima kasih. bilang sama bibi kalau aku menerima kue ini dengan sangat bahagia." ucap Nara.

Surya kemudian duduk di salah satu meja, sedangkan Wisnu yang melihat itu dia sedikit menyipitkan matanya.

"Siapa pria itu, Adi?" tanya Nara.

"Saya tidak tahu, Tuan." jawab Wisnu bingung.

"Selidiki mengenai pria itu, Adi. aku ingin informasinya segera, kamu dapatkan segera." pinta Adi.

"Baik, Tuan." jawab Adi yang kemudian mulai makan makanan yang sajikan di mejanya.

Wisnu belum mengalihkan pandangannya, pria itu masih menatap Nara dengan tatapan yang begitu intens.

"Berani sekali pria itu mendekati kekasihku, lihat aja akan aku lakukan sesuatu padanya." ucap Wisnu dalam hati.

"Tuan." panggil Adi.

"Ada apa, Adi?"tanya Wisnu.

"Makanannya cepat dimakan, Tuan. kalau tidak nanti dingin." jawab Adi.

"Nanti saja, Adi. ada sesuatu yang lebih penting." ucap Wisnu yang terus menatap Nara yang sedang berbincang-bincang dengan Surya.

Adi mengikuti pandangan bosnya, pria itu menatap bosnya yang sedang memperhatikan semua yang dilakukan oleh Nara.

"Jangan-jangan bos Wisnu suka sama wanita itu." guman Adi dalam hati yang terus menatap Wisnu yang dari tadi memperhatikan Nara.

"Dasar kurang ajar, pria itu benar-benar tidak tahu malu. lihatlah dia tersenyum seperti seorang wanita murahan." ucap Wisnu yang membuat Adi menatap Nara yang sedang bersama dengan seorang pria.

"Tuan ini sedang membicarakan siapa sih?" tanya Adi.

"Sudah, diam. jangan banyak bicara cepat kamu makan makananmu." jawab Wisnu yang membuat Adi langsung memakan makanannya.

Sekitar beberapa menit kemudian Surya akhirnya pergi dari restoran milik Nara.

"Nara!" seru seorang pria yang masuk ke dalam restoran Nara.

Nara menoleh menatap seorang pria yang benar-benar membuatnya kesal. "Kamu ngapain di sini bang?" tanya Nara.

"Aku kemari mau minta uang." jawab Ahsan.

"Ngapain kamu minta sama aku, memangnya aku ini ibumu apa." jawab kesal Nara.

"Cepat kamu kasih aku uang, aku butuh uang untuk membayar kos-kosan ku." ucap Ahsan.

"Kos-kosan? kamu yang tinggal di sana kan? lalu ngapain kamu minta uang sama aku, ya kamu cari uang sendiri bang." jawab Nara.

"Kamu ini brengsek banget sih, Aku tuh butuh uang. cepat kasih aku uang jika tidak akan ku obrak-abrik restoranmu ini!!" bentak Ahsan yang membuat Nara tersenyum.

"Kamu berani melakukannya, Apa kamu mau aku hajar lagi?" tanya Nara sambil tersenyum.

Beberapa pengunjung restoran nampak menatap Ahsan yang ada di tempat itu, kelihatan itu benar-benar sangat menyebalkan. selalu saja ke tempat Nara kemudian meminta uang.

"Dengarkan aku baik-baik, aku gak sudi ngasih kamu uang. kalau kamu mau uang kerja yang benar, kamu itu pria pengangguran bisanya minta sama aku." Nara yang kemudian marah.

"Kalau kamu nggak memberi aku uang, rumahmu akan aku bobol!!" seru Ahsan.

"Akan ku pukul kamu sampai mati jika kamu melakukannya." jawab Nara.

* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!