DI JEBAK

Di tempat lain Lisa dan Ahsan sudah membuat rencana untuk menjebak Nara, mereka berdua menemui seorang pria hidung belang sebagai pelunas. kedua orang itu menawarkan Nara kepada pria itu dengan imbalan hutang mereka lunas.

"Kamu yakin ini saudaramu?" tanya pria mesum kepada Lisa.

"Dia bersedia melayani tuan asalkan Tuan menghapus hutang-hutang kami." jawab Lisa.

"Apa kalian tidak berbohong?" tanya pria mesum.

"Tentu saja kami tidak bohong." jawab Ahsan.

Dua saudara tiri itu benar-benar sangat brengsek, dengan segala cara mereka ingin menjebak Nara, mereka ingin menghancurkan

marah mereka ingin membuat Nara tidak mampu menatap dunia itu lagi.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menghapus seluruh hutang-hutang kalian. jika wanita cantik ini mau bersamaku bahkan jika dia mau menjadi istriku yang kesekian. akan ku anggap seluruh hutang kalian lunas bahkan aku akan memberi kalian fasilitas mewah." jawab pria hidung belang.

"Benarkah, tuan?" tanya Lisa dan Ahsan yang sangat kompak.

"Tentu saja aku akan memberikan kalian hadiah yang sangat besar, kalau wanita itu.., saudara kalian itu mau menikah denganku. akan Aku pastikan kalian mendapatkan rumah dan uang yang banyak." jawab pria hidung belang

"Baiklah kalau begitu, segera lakukan apa yang aku minta. setelah itu Kalian bawa wanita itu kemari, jika wanita itu mau menikah denganku itu akan lebih baik. kalian harus menepati janji kalian, jika kalian tidak bisa menepati janji kalian maka aku akan membuat hutang-hutang kalian menjadi semakin banyak!" bentak pria mesum yang membuat Lisa dan Ahsan langsung pergi.

"Baiklah Tuan, kami akan segera membawa saudari kami kemari. tuan tenang saja, lagi pula saudariku itu adalah wanita bodoh. dia tidak akan berani melawan kami." jawab Ahsan yang kemudian pergi bersama dengan Lisa.

Kedua orang itu benar-benar berpikir begitu licik, mereka begitu berambisi untuk menyakiti Nara, padahal dari kecil Lisa, Ahsan dan pak Ramli selalu menyakiti Nara.

"Aku benar-benar ingin membuat Nara menderita." ucap Lisa.

"Tenang saja, Sebentar lagi Nara pasti akan menderita." jawab Ahsan.

Senyum benar-benar terlihat di wajah Ahsan dan Lisa, mereka berdua sudah memikirkan beribu cara untuk menyingkirkan nara. keesokan hari Ahsan sudah mulai rencananya, wanita itu sengaja menelpon Nara dan memberitahukan kalau Lisa mengalami kecelakaan.

"Kenapa bisa seperti itu, bang?" tanya Nara kepada Ahsan.

"Aku tidak tahu, Nara. kejadian itu benar-benar sangat cepat. Tolong kamu ikut aku, tolong bayar uang masuk rumah sakit itu jika tidak Lisa tidak akan diobati." ucap Ahsan.

Bu Wati yang mendengar hal itu nampak wanita itu sedikit terkejut. walau seperti apapun kedua anaknya mereka tetap anak kandung Bu Wati.

"Apa yang terjadi, Ahsan? bagaimana bisa Lisa kecelakaan dan di mana Lisa kecelakaan?" tanya Bu Wati.

"Ceritanya panjang Bu, aku minta kepada Nara untuk membantuku. Aku tidak tahu lagi harus meminta bantuan kepada siapa." jawab Ahsan yang berakting dengan luar biasa.

"Nara..," ucap Bu Wati.

"Tenang saja Bu, aku akan membantu Mbak Lisa." jawab Nara.

Gadis muda berusia 20 tahun itu tidak akan memikirkan ada rencana jahat yang sudah disusun oleh kedua saudaranya tersebut, jantung Bu Wati tiba-tiba berdebar begitu kencang. Entah kenapa dia merasakan ada sesuatu yang akan terjadi kepada Nara.

"Assalamualaikum." Nara yang berpamitan kepada bu Wati.

"Hati-hati, Nara." ucap Bu Wati.

Berbeda dengan Ahsan pria itu langsung pergi tanpa berpamitan ataupun mengucap salam kepada ibunya, beberapa menit kemudian akhirnya Ahsan melajukan mobilnya pergi dari tempat Nara. pria itu tersenyum dalam hati saat Nara sudah mau pergi dengannya.

"Sebentar lagi aku akan mendapatkan uang yang banyak, sebentar lagi aku tidak akan hidup susah lagi." guman Ahsan dalam hati yang kemudian pergi meninggalkan rumah sederhana milik Nara.

"Mbak Lisa sama siapa di rumah sakit, bang?" tanya Nara.

"Siapa?" tanya Ahsan balik.

"Ya tentu saja Mbak Lisa, siapa lagi bang." jawab Nara yang kemudian menatap penuh kebingungan kepada kakaknya tersebut.

Lisa yang berada di kursi belakang nampak dia tersenyum. "Lihat saja sebentar lagi kamu akan hancur, aku pasti akan membuatmu merasakan penderitaan. bagaimana kamu tersenyum kemudian tertawa, sekarang kamu akan hancur." guman Lisa dalam hati yang terlihat benar-benar ingin tertawa dengan semua rencana liciknya tersebut.

Sekitar 20 menit kemudian Ahsan mengemudikan mobilnya menuju suatu tempat.

"Kok mobilnya ke jalan ini bang, ini kan bukan jalan ke rumah sakit?" tanya Nara.

"Ini jalan pintas, Nara." jawab Ahsan.

"Memang ada jalan baru ya di sini?" tanya Nara yang kebingungan.

"Sudah kamu diam saja nggak usah banyak tanya, lagian Abang kan cuma mau jalan cepat." jawab Ahsan tanpa berpikir jelek.

Akhirnya Nara diam sembari menatap jalan yang ada di depan tersebut, wanita itu nampak sedikit kebingungan dengan jalan yang dipilih oleh Ahsan.

"Kenapa hatiku benar-benar sangat bingung, Apakah ada sesuatu?" guman Nara dalam hati.

Ahsan memberikan kode kepada Lisa yang berada di kursi belakang, sebentar lagi mereka akan ada sampai di salah satu hotel. mendengar sinyal dari saudaranya tersebut akhirnya Lisa melakukan sesuatu dengan semua otak kotornya itu. kedua orang itu mencoba untuk membius Nara, mereka ingin melakukan sesuatu kepada wanita muda tersebut.

"Mampus kamu, Nara." ucap Lisa yang kemudian membekap mulut dan hidung Nara dengan sapu tangan yang diberi obat bius.

"Em..em..," Nara yang berusaha untuk memberontak.

Terlihat gadis itu hendak mencakar tangan Lisa, namun obat bius itu sudah mulai bereaksi. Nara sudah tidak sadarkan diri, gadis itu sudah pingsan karena obat bius yang diberikan oleh Lisa.

"Yes, akhirnya kita berhasil bang. sebentar lagi kita akan mendapatkan uang banyak." ucap Lisa.

"Tentu saja kita akan mendapatkan uang banyak, lihat saja pundi-pundi uang kita sudah ada di sampingku." jawab Ahsan.

Kedua orang itu tertawa begitu lepas, mereka benar-benar mempunyai pikiran yang sangat brengsek. sekitar 5 menit kemudian mobil yang dikemudikan oleh Ahsan sudah sampai di salah satu hotel.

"Apa yang akan kita lakukan, bang?" tanya Nara.

"Tentu saja aku akan menggendongnya, bilang saja kalau saudara kita ini pingsan karena serempet oleh mobil." jawab Ahsan.

"Baiklah kalau begitu, demi uang akan aku lakukan apapun." jawab Lisa yang terlihat tersenyum.

Nara sudah dibawa ke dalam salah satu kamar yang ada di tempat itu, di salah satu kamar itu sudah ditunggu seorang pria mata keranjang yang sudah mempunyai beberapa istri.

"Hahaha.., bagus sekali. bagus.," ucap pria mesum saat melihat Ahsan dan Lisa sudah membawa Nara.

* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!