GADIS ANGKUH

"Kalau selesai cepat pergi dari sini." usir Nara.

"Kamu ini jadi wanita mulutmu benar-benar tajam, Apa kamu tidak takut jika mulutmu itu tiba-tiba aku robek?" tanya Wisnu.

"Kamu kira mulutku ini roti kamu sobek." jawab Nara.

"Apa kamu pernah bertemu dengan penjahat atau kamu pernah melihat pistol?" tanya Wisnu sembari menatap wanita yang ada di depannya.

"Penjahat, pistol? itu semuanya adalah makananku setiap hari, aku selalu diancam oleh kedua saudaraku dengan pistol. diancam dijual bahkan sudah di jual pada hidung belang. di siksa bahkan aku sudah pernah hampir dibunuh oleh para penjahat suruhan kedua saudaraku." jawab enteng Nara yang membuat Wisnu menatap Nara dengan tatapan yang penuh pertanyaan.

"Kelihatan banget kalau kamu wanita gila." ucap Wisnu.

"Sudah, pergi dari restoranku. kalian ini mengganggu sekali, kalian ini benar-benar orang-orang yang tidak punya akhlak sama sekali." Nara yang kemudian menarik paksa Wisnu dan mengusir pria itu.

"Apa perlu kita lakukan sesuatu kepada gadis itu, bos?" tanya Adi.

"Tidak usah, Adi. Aku suka dengan wanita itu, aku suka dengan keangkuhannya dan sikap kasarnya." jawab Wisnu dengan semua ke aroganannya.

"Ee..," Adi yang mendengar perkataan Wisnu tentu saja pria itu sedikit terkejut.

"Kalian ambil barang-barang yang tidak diperlukan itu, bawa kembali ke gudang perusahaan kita. suatu saat aku akan mengembalikan barang-barang itu kepada gadis angkuh itu." ucap Wisnu yang kemudian memakai kacamata hitamnya dan masuk ke dalam mobil.

"Tapi, Tuan. makanan yang dibuat oleh si mbak itu belum kami makan. kelihatannya makanannya enak banget." ucap salah satu anak buah Wisnu.

"Iya, Tuan. kelihatannya makanannya enak, baunya harum membuat perut semakin kelaparan." Adi yang menambahkan perkataan anak buah Wisnu.

"Apa perlu kita kembali ke sana?" tanya Wisnu.

Seketika anak buah Wisnu langsung menjawab tidak secara bersamaan.

Wisnu nampak tersenyum dengan kata-kata yang diucapkan oleh Nara, pria itu menatap gadis muda yang sudah menutup restoran yang tadi dirusak oleh anak buahnya.

"Suatu saat akan kujadikan kau hal yang terindah di kehidupanku." guman Wisnu dalam hati sambil tersenyum. beberapa hari kemudian Nara pergi ke sebuah tempat terlihat gadis muda itu harus segera menyelesaikan pekerjaan paruh waktunya selain di restorannya.

"Mbak Nara!" seru seorang gadis muda kepada Nara.

"Iya, ada apa Nita?" tanya Nara.

"Mbak Nara, ada beberapa pria yang memesan makanan omelet spesial sama sate ayam." ucap Nita.

"Kamu dan yang lain kan bisa memasaknya, Nita. aku sedang sibuk aku harus menyelesaikan rancangan rumah ini." jawab Nara.

"Tapi mereka minta Mbak Nara yang memasak, katanya masakan yang dibuatkan Mbak Nara waktu itu tidak jadi mereka makan karena bos mereka mengajak pulang." ucap Nita yang membuat Nara langsung menghentikan aktivitasnya.

"Siapa mereka?" tanya Nara.

"Tidak tahu Mbak, kelihatannya mereka itu para pengawal. mereka memakai pakaian serba hitam, memakai kacamata hitam dan pakaiannya sama gitu." jawab Nita.

"Apa mereka orang-orang dari bos rentenir?" tanya Nara.

"Sepertinya bukan, nona. soalnya kalau dari bos-bos rentenir itu mukanya kan sudah kami hafal." jawab Nita.

Karena penasaran akhirnya Nara keluar untuk melihat Siapa orang-orang yang dimaksud oleh mereka semuanya.

"Itu lho Mbak Nara, orang-orang yang mencari Mbak Nara." ucap Nita.

Nara menatap para pria itu, tatapan matanya terkunci pada sosok seorang pria yang waktu itu dia pukul sampai salah satu giginya rontok.

"Mau apa mereka kemari." ucap Nara yang kemudian mendekati pengawal Wisnu tersebut.

"Mbak Nara!" seru salah satu pria.

"Kalian mau ngapain di sini? kalian mau merusak restoranku lagi?" tanya Nara.

jangan begitu lo Mbak, Aku ini sama teman-temanku mau makan loh, waktu itu kan makanannya tidak jadi kami makan karena bos sudah meminta kami pulang. padahal kami benar-benar ingin makan makanan itu." ucap salah satu pria.

"Lalu, kalian ngapain kemari?" tanya Nara.

"Tentu saja kami mau makan makanan waktu itu, makanan yang sudah dibuatkan tapi tidak kami makan." jawab satu pria lagi.

Nara menggaruk kepalanya, wanita itu menatap 4 pria yang ada di tempat itu. "Kalian yakin tidak mau merusak tempatku?" tanya Nara.

"Tentu saja tidak, Mbak. lagi pula barang itu kan sudah dikasih sama bos kami. kami cuma ingin makan saja." jawab seorang pria.

Nara menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian Wanita itu pergi ke dapur untuk memasak. sekitar 30 menit kemudian Nara membawa beberapa piring makanan ke meja pengawal Wisnu.

"Makan ini adalah makanan yang waktu itu aku buat dan tidak kalian makan." ucap Nara.

Keempat pria itu nampak menatap makanan yang sudah dibuat oleh Nara, baunya benar-benar begitu harum hingga membuat empat pria itu langsung melahap makanan tanpa tersisa sama sekali.

"Kami mau bayar Mbak." ucap salah satu pria.

"Enggak usah karena kalian sudah membantuku membersihkan tempat itu, kalian makan gratis hari ini,kalau besok atau lusa makan lagi kalian harus bayar." ucap Nara sambil tersenyum.

"Wah Mbak Nara baik banget loh" puji salah satu pria.

"Enggak usah dipuji, aku nggak mempan sama pujian." Nara yang terlihat menatap salah satu pria.

"Cantik-cantik kok ketus banget sih, Mbak. nanti gak laku nikah lho." canda seorang pria.

"Maaf banget ya, bukannya aku sombong sih tapi kalau masalah kekasih sih aku banyak banget. tapi sayangnya aku tidak suka sama mereka karena mereka selalu mempermainkan para wanita." jawab Nara yang terlihat sudah duduk bersama keempat pria itu.

Sekitar 10 menit kemudian seorang pria bersama asistennya juga sudah berada di tempat Nara,

"Kalian ini mau bekerja atau tidak sih!" seru Wisnu yang sudah berada di restoran Nara.

Para pembeli yang ada di restoran Nara nampak menatap seorang pria yang sudah masuk ke dalam restoran itu bersama asistennya.

"Bos!" seru keempat pria itu.

"Idih, ngapain itu pria menjengkelkan kemari." ucap Nara.

"Kalian ngapain kemari, kalian tidak punya pekerjaan apa?" tanya Wisnu.

"Maaf bos, kami cuma makan aja soalnya makanan waktu itu tidak jadi kami makan." jawab anak buah Wisnu.

Terlihat Wisnu menatap keempat anak buahnya hingga membuat keempat pria itu langsung keluar dari restoran. sedangkan Wisnu dan Adi mereka duduk di tempat keempat anak buahnya.

"Ngapain kemari?" tanya Nara.

"Ke sana kemari itu adalah urusanku, Aku punya kaki mau ke sana kemari itu hakku."jawab Wisnu.

"Ya sudah kalau begitu." jawab Nara yang kemudian pergi meninggalkan meja tempat Wisnu.

"Mau ke mana kamu?!" seru Wisnu.

"Mau pergi." jawab Nara tanpa menghiraukan Wisnu.* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar

Terpopuler

Comments

in_JUMI

in_JUMI

hai k aku mampir di cerita kk nih ... di tunggu mampiranya di cerita aku

2023-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!