PENCURI

"Kamu kira kamu ini siapa, berani sekali kamu mengancamku?!" seru Ahsan.

"Tentu saja kamu tahu siapa aku kan, Jika kamu berani macam-macam akan ku pastikan kalau kakiku ini akan menendang tubuhmu hingga terpental. kita lihat siapa yang akan menang kakiku ini atau kamu?" tanya Nara yang membuat Ahsan menatap kesal kepada Nara. lihat saja pasti aku akan melakukan sesuatu padamu." ucap Ahsan.

"Memangnya kamu mau melakukan apa? apa kamu ingin mengancamku atau kamu ingin melakukan sesuatu? kalau kamu mau melakukan sesuatu lakukan saja, tapi aku tidak akan membiarkan kamu terus-menerus meminta uang padaku." jawab Nara.

Nita yang melihat Ahsan berada di tempat itu, gadis muda itu langsung mendekati Nara.

"Mbak Nara, apa perlu kita panggil polisi?" tanya Nita yang membuat Ahsan langsung pergi meninggalkan restoran.

"Lihat aja, kalian berdua pasti akan aku buat seperti wanita bodoh." Ahsan yang kemudian pergi.

Wisnu melihat Apa yang dilakukan oleh seorang pria. "Siapa pria itu?" tanya Wisnu.

"Saya tidak tahu bos." jawab Adi.

"Heh..," Nara menghela nafasnya. terlihat gadis muda itu harus terjebak pada semua takdir yang sudah membelenggunya. "Aku tidak tahu seperti apa otak yang dipakai oleh pria itu, aku harus menanggung hutang yang begitu banyak. aku harus menanggung semuanya sendiri, aku tidak merasakan sepeser uang pun namun aku yang harus membayar hutang-hutang pada rentenir-rentenir itu." ucap Nara.

"Sudahlah Mbak Nara, lebih baik kita berjuang. kita berjuang bersama agar Mbak Nara segera melunasi hutang-hutang itu." ucap Nita.

"Restoran ini satu-satunya peninggalan dari ibu, walaupun dia bukan ibu kandungku tapi dia memberikan seluruh tabungannya agar aku bisa membuka restoran ini. namun tetap saja kedua anaknya selalu melakukan kesalahan-kesalahan besar. aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, terkadang aku berpikir mungkin saja Tuhan salah melahirkanku. seharusnya aku menjadi anak Bu Wati namun kedua anak Bu Wati malah selalu menyakitinya." ucap Nara.

"Sudah-sudah, Mbak Nara nggak usah bilang gitu. lebih baik kita bekerja, lagi pula pelanggan kita kan sudah banyak. pasti kita mampu membayar hutang-hutang itu." ucap Nita.

Nara menganggukkan kepalanya, sedangkan Wisnu dan Adi nampak mendengarkan percakapan dua gadis muda itu.

"Jadi pria itu kakaknya ya?" tanya Wisnu.

"Kemungkinan besar Iya, bos. tapi seorang kakak kok gitu ya, dia minta uang sama adiknya. dia itu pria yang tidak tahu malu." jawab Adi.

"Lebih baik kamu cari tahu mengenai pria tadi," minta Wisnu.

"Iya bos." jawab Adi.

Ketika sore sudah menjelang Nara akhirnya pulang bersama Nita ke rumahnya. Nita adalah yatim piatu yang tidak mempunyai rumah, Nara memintanya untuk tinggal bersamanya di rumah peninggalan ibu kandungnya. Nita adalah gadis muda yang usianya sama dengan Nara, berusia 20 tahun, pekerja keras dan memiliki cita-cita untuk menjadi seorang wanita sukses.

"Huh.., Aku benar-benar tidak tahu apa yang aku lakukan, jika kamu tidak ada bersamaku, Nita." ucap Nara yang terlihat berjalan pulang bersama Nita.

"Jangan gitu lo Mbak, aku yang seharusnya bilang gitu. mbak Nara sudah menolongku, kalau mbak Nara nggak menolong aku mungkin aku masih tetap jadi gelandangan." ucap Nita.

Ketika Nara sampai di depan rumahnya, terlihat pintu rumah itu sudah terbuka.

DEG..

"Siapa yang membuka pintu rumah ini?" tanya Nara.

"Jangan-jangan ada maling, Mbak." jawab Nita.

Nara langsung mengingat ancaman yang tadi dikatakan oleh Ahsan, gadis itu langsung berlari memasuki rumahnya. terlihat rumah itu sudah berantakan sekali, Nara benar-benar syok. dia mencari beberapa barang-barang berharga di rumahnya dan yang jelas barang-barang milik Nara sudah tidak ada.

"Ya Allah, Mbak. barang-barangnya nggak ada." ucap Nita.

"Aku yakin bang Ahsan yang melakukan hal ini, aku yakin dia yang sudah merusak rumahku." ucap Nara.

Langkah kaki Nara memasuki kamarnya, Untung saja kamarnya tidak bisa dibuka.

"Mbak beberapa barang sudah tidak ada, barangku juga di ambil semuanya." ucap Nita.

Nara membuka kunci kamarnya, gadis itu menatap beberapa barang yang ada di kamarnya masih tetap utuh.

"Pria itu benar-benar brengsek." ucap Nara.

"Kita lapor polisi, Mbak?" tanya Nita.

"Nggak usah, Nita. kita tidak usah lapor polisi, aku akan mencari dia. beraninya dia melakukan hal ini, dia mencuri seluruh barang-barang yang ada di rumahku." ucap Nara yang begitu marah karena beberapa barang berharganya sudah tidak ada. laptop yang dia pakai untuk bekerja pun tidak ada, beberapa perabotan yang ada di rumah itu pun sudah musnah.

"Mbak Nara mau ke mana?!" seru Nita ketika melihat Nara berlari keluar rumahnya.

"Aku mau mencari pria itu, dasar pria brengsek." jawab Nara.

Sekitar 45 menit kemudian Nara sudah berada di suatu tempat yang memang tempat itu adalah tempat biasa Ahsan bertemu dengan teman-temannya.

"Dasar pria brengsek, beraninya Kamu mencuri barang-barangku untuk berjudi!" seru Nara yang melihat Ahsan bermain judi bersama teman-temannya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?!" teriak Ahsan.

"Kembalikan seluruh barang-barangku?!" seru Nara.

"Dasar wanita brengsek, pergi dari sini jika tidak aku akan memukulimu!!" seru Ahsan.

"Namamu saja yang bagus, tapi otakmu dan hatimu itu benar-benar busuk!!" seru Nara yang mendekati Ahsan.

"Siapa gadis cantik itu, Ahsan?!" tanya salah satu teman Ahsan.

"Dia? dia pembantuku. Memangnya kenapa?" tanya Ahsan.

"Boleh juga kalau kamu mempertaruhkan gadis itu di sini, kami akan memberimu uang banyak Jika dia mau melayani kami." jawab teman-teman Ahsan.

"Benarkah? kalian mau membayarku berapa?" tanya Ahsan.

"Seratus juta, aku akan membayarmu 100 juta dan biarkan gadis itu menemani kami sampai puas."jawab teman-teman Ahsan.

"Oke, kalian boleh memilikinya sampai puas. toh dia kan cuma pembantu." jawab Ahsan yang tersenyum begitu sumringah saat dia mendengar nominal uang yang begitu banyak.

"Dasar pria brengsek. kamu ini benar-benar pria brengsek!!" seru Nara yang terlihat ingin menyerang Ahsan namun 5 teman-teman Ahsan itu langsung menghadang Nara.

"Pergi kalian dari sini!!" teriak Nara.

"Kamu harus melayani kami semuanya, aku sudah membayar uang 100 juta kepada pria itu." ucap salah satu pria.

"Dasar kalian brengsek, Aku ini bukan wanita murahan!!" seru Nara.

"Kamu harus melayani kami, jika kamu tidak mau melayani kami maka kami terpaksa melakukan sesuatu yang sangat menyenangkan." ucap si pria.

"Mundur kalian dari sini!!" teriak Nara dengan suara yang begitu keras.

Lima pria itu terus mendekati Nara dengan senyum yang benar-benar begitu brengsek.

* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!