KABUR

"Mereka benar-benar sudah gila, mereka tidak mempunyai otak apa hingga mereka melakukan hal ini padaku." Nara terus mengumpat tidak karuan. gadis muda itu harus mencari jalan untuk kabur dari beberapa orang yang sudah mengejarnya.

Di dalam hotel pria tua hidung belang nampak sangat marah kepada Ahsan dan Lisa. "Kalian tidak bisa menepati janji kalian, kalian bilang kalau wanita itu mau bersamaku. sekarang apa yang terjadi? lihatlah Wanita itu sudah kabur, kalian sudah membohongiku!!" seru pria tua.

"Kami tidak berbohong, Tuan. kami pasti akan membuat saudari kami mau bersama dengan Tuan." jawab Lisa.

"kalau wanita itu tidak mau menjadi istriku, maka kamu yang harus menggantikan posisi itu. Aku tidak mau rugi karena kalian berdua!" teriak pria tua ini.

"Sudah tua bau bangkai, ompong. lihat saja mulutnya itu sudah berwarna hitam." guman Lisa dalam hati yang terus bergidik ngeri saat melihat perwujudan dari pria tua tersebut.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? apa kamu mau menjadi pengganti saudaramu itu?" tanya pria tua.

"Tentu saja tidak, Tuan. saya pasti akan membawa saudari saya itu, Tuan jangan khawatir saya pasti akan menempati janji saya." jawab Lisa yang tidak akan mungkin mau bersama dengan pria tua yang bau bangkai dan tidak ada kata tampan sama sekali.

"Tuan jangan khawatir, kami akan segera membawa saudara kami itu kepada tuan. tuan harus yakin, Tuan harus percaya pada kami. Tuan tidak boleh mengingkari janji tuan untuk memberikan kami rumah dan uang." Ahsan yang terus-menerus mengatakan kata-kata tersebut.

"Aku pasti akan memberikan uang itu, tapi kalian tidak boleh membohongiku. segera kalian bawa wanita itu ke tempatku, jika kalian berbohong maka kalian harus menerima akibatnya." ancam pria tua.

"Tenang saja, Tuan. kami tidak akan membohongi Tuan, lagi pula Tuan bebas memiliki wanita itu, kami akan membuat saudari kami itu menuruti Apa yang tuan inginkan." jawab Ahsan.

"Baiklah kalau begitu, kalian cari saudari kalian itu. jika sampai kalian membohongiku, awas!" Pria tua yang kemudian meninggalkan kamar hotel.

"Dasar pria brengsek, sudah tua bau bangkai masih berani mengancam kita." kesal Lisa.

"Sudah diam kamu, lagian kamu itu bekerja tidak becus. masak baru beberapa menit, sekitar 30 atau 40 menit obat bius itu sudah tidak bereaksi. kamu itu menuangkan berapa tetes?" Ahsan yang mulai marah dengan Lisa.

"Kenapa kamu malah menyalahkan aku, jangan salahkan aku dong bang. salahkan wanita itu yang sudah melarikan diri." jawab Lisa.

"Ini karena kebodohanmu, masa cuma memberi obat bius aja kamu tidak bisa. sebenarnya apa sih yang bisa kamu lakukan?!" tanya Ahsan.

"Sudah-sudah, jangan terus melemparkan kesalahan padaku. lebih baik Abang itu cari cara untuk melakukan sesuatu yang lebih baik jangan cuma berani menggertak ku. berani memarahiku bahkan Abang selalu saja melimpahkan kesalahan kepadaku." jawab kesal Lisa.

"Aku tidak melimpahkan kesalahan padamu, tapi kenapa kamu bodoh sekali, seharusnya hari ini kita sudah mendapatkan uang, seharusnya kita sekarang sudah bersenang-senang, karena semua kebodohanmu kita tidak menjadi kaya. Kita tidak mendapatkan uang sama sekali?!" seru Ahsan.

"Sudah jangan terus-menerus memarahiku, lagi pula yang salah kan dia bukan aku. kalau kamu mau menyalahkanku jangan pernah berani melakukannya. Aku tidak akan mau disalah-salahkan atau aku akan menjadi bahan tertawaan.kalau abang ingin melakukan sesuatu lakukan saja, kalau abang ingin melakukan sesuatu lakukan saja. jangan pernah main suruh, lagi pula kita berdua yang menghabiskan kekayaan ayah bahkan ayah masuk penjara kan sebenarnya karena kesalahan sendiri. ngapain juga dia harus mencuri dari temannya sendiri? sekarang lihat saja dia malah membunuh temannya." sendiri kesal Lisa yang mulai membuka aib ayahnya.

"Kamu ini benar-benar sangat menyebalkan, cepat kita cari wanita itu." pinta Ahsan.

Akhirnya Ahsan dan Lisa pergi mencari keberadaan Nara di rumahnya, mereka berdua yakin kalau Nara sekarang sudah pulang ke rumahnya.

berbeda lagi dengan Wisnu, pria itu benar,-benar sangat marah ketika kamarnya tiba-tiba dimasuki oleh wanita asing entah bagaimana caranya kamar yang sudah dikunci itu bisa dibuka oleh Nara dengan mudah.

"Kalian cari wanita itu, jika kalian tidak mendapatkan keberadaan wanita itu maka jangan salahkan aku jika kalian akan mendapatkan kemarahanku!" teriak Wisnu.

"Tapi Tuan, Memangnya Apa yang dilakukan oleh wanita itu dan bagaimana wanita itu tiba-tiba bisa masuk kemari?" tanya Ricky orang kepercayaan Wisnu.

"Kalau aku tahu aku tidak akan bertanya padamu, Ricky. cepat cari tahu di mana wanita itu, Aku tidak mau ada gosip yang tidak menyenangkan mengenai aku!!" teriak Wisnu.

"Baik, tuan. saya akan segera mencari keberadaan wanita itu." jawab Ricky yang terlihat sedikit kebingungan karena dia tidak tahu bagaimana wajah dari wanita yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar hotel bosnya.

"Tuan Ricky, apa Tuan tahu bagaimana wajah wanita itu!" tanya anak buah Wisnu.

"Kalau aku tahu aku tidak mungkin kebingungan seperti ini, lagi pula bagaimana bisa wanita itu masuk ke dalam kamar bos kita? sedangkan kamar itu kan langsung terkunci jika sudah ditutup." ucap Ricky.

"Apa mungkin dia orang suruhan dari musuh-musuh bos kita?" tanya anak buah Wisnu.

"Sudah tidak usah mengatakan hal itu lagi, lebih baik kita pergi dari sini kepalaku ini sudah pusing. jangan malah ditambah pusing lagi." jawab Ricky.

Akhirnya Ricky dan anak buahnya mencari seorang wanita yang tidak mereka tahu wajahnya, wujudnya atau bagaimana bentuknya. Nara yang terlihat berjalan benar-benar kebingungan, dia begitu tidak mengerti dengan jalan pikiran kedua saudaranya tersebut.

*Aku pasti akan membuat kalian menderita, lihat saja aku tidak akan memaafkan kalian." ucap Nara yang terlihat begitu kesal dengan semua yang terjadi.

Sekitar 25 menit kemudian Nara sudah sampai di rumahnya, wanita itu menatap dua saudaranya yang terlihat sudah ada di depan rumah bahkan mereka sedang bertengkar dengan Bu Wati.

"Di mana Nara? Kenapa kamu tidak kembali dengan nara?" tanya Bu Wati.

"Kenapa ibu selalu memikirkan Nara, Nara dan Nara. dia itu cuma anak haram, Bu. Dia cuma anak dari selingkuhan ayah." jawab Lisa.

"Tutup mulutmu, Lisa. dia juga saudari kalian, dia juga sudah sah menjadi anak ayah kalian. ibunya menikah dengan ayah kalian jadi jangan pernah kalian mengatakan hal itu kepada Nara!!" seru Bu Wati.

"Selalu saja Ibu menganggap Nara sebagai anak Ibu, apa Nara menganggap ibu sebagai ibunya? apa wanita itu menjaga ibu dengan baik?" tanya Ahsan.

Tentu saja, Nara menjaga ibu dengan baik. berbeda dengan kalian anak kandung ibu yang tidak pernah perhatian sama ibu." jawab Bu Wati.

* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!