DASAR PRIA TANPA OTAK

"Wow.., wanita ini sangat liar." guman Wisnu dalam hati.

"Aku akan memberi waktu selama beberapa jam, jika kamu belum ganti barang-barang yang ada di tempat ini, maka baragmu itu tidak akan aku berikan." Nara mulai mencoba mengancam.

"Kamu mau mengancam aku ya?" tanya Wisnu.

"Tidak, ngapain juga aku mengancam kamu." jawab Nara.

Wisnu sedikit tersenyum dengan kata-kata yang diucapkan oleh Nara, pria itu tidak pernah bertemu dengan wanita seperti Nara. barbar, kata-katanya sedikit kasar, tidak mau mengalah, begitu berani bahkan Nara juga dengan terang-terangan mengancam Wisnu.

"Apakah kamu sudah mempunyai kekasih?" tanya Wisnu yang membuat Nara menoleh.

"Memangnya kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu itu." jawab Nara.

"Tentu saja kamu harus menjawab pertanyaanku, Jika kamu tidak menjawab pertanyaanku maka akan kupastikan kalau kamu tidak akan mendapatkan barang-barang yang sudah dihancurkan oleh anak buahku itu." giliran Wisnu yang mengancam Nara.

"Oh..., jadi kamu mengancamku ya? kalau kamu tidak mau mengganti rugi barang-barang yang kamu hancurkan. anggap saja aku sudah membuat surat pernyataan kepada polisi karena kamu sudah datang dengan tiba-tiba seperti Hantu gentayangan kemudian merusak tempatku." ucap Nara sembari menunjuk wajah Wisnu.

"Wanita ini lahir dari mana ya, dia tidak tahu apa Kalau pria yang ada di depannya itu adalah pria psikopat, bahkan pria tidak punya ampun sama sekali." guman salah satu anak buah Wisnu yang bernama Adi.

"Dengarkan aku baik-baik, Tuan. walaupun kamu kemari dengan tampangmu yang tampan itu, namun aku yakin kalau kamu kemari tidak membawa otak mu yang sekecil biji kacang itu. jadi dengarkan aku baik-baik, kalau kamu mengancamku jangan harap aku akan tunduk. jadi berikan aku ganti barang-barang yang kau hancurkan, setelah itu aku akan memberikanmu barang yang kau cari." Nara yang dengan terang-terangan terus mengancam Wisnu.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" tanya Wisnu.

"Aku akan ku bakar wajahmu yang tampan itu dengan minyak goreng panas, walaupun kamu punya banyak uang aku yakin wajahmu itu akan cacat. tapi yang aku tahu sih pria sepertimu itu adalah pria yang mengutamakan wajah, bisanya kamu menyuruh anak buahmu, memerintah, sok jagoan dan seorang pria yang sangat menyebalkan." ucap Nara.

"Kamu berani sekali mengatakan hal itu!!" bentak Wisnu.

"Hehehe.., kecilkan suaramu itu. di tempatku ini sudah ada pemutar musik, jadi kamu kalau berbicara dengan keras akan ku putarkan musik di tempatku. jadi kita lihat suara mana yang lebih keras!" kesal Nara karena melihat orang yang ada di depannya itu.

Wisnu sedikit kesal luar biasa karena baru pertama kali bertemu dengan pria wanita semacam itu. "Aku yakin kamu itu adalah wanita jadi-jadian." ejek Wisnu.

"Gila ya, kamu gila mengatakan hal itu padaku. kamu gila, kamu bilang Aku ini wanita jadi-jadian?! Memangnya kamu pernah melihat bentuk tubuhku? Memangnya kamu pernah melihat apa yang ada di dalam pakaianku?!" seru Nara dengan kedua bola mata yang sudah membulat sempurna.

Beberapa anak buah Wisnu nampak menatap bosnya sembari bergumam dalam hati. "Gila ini cewek, kata-katanya seperti melemparkan bom di depan Tuan Wisnu." guman Adi dalam hati yang terus menatap Nara.

"Jangan menatapku seperti itu, kedua matamu itu mau aku congkel ya!!" bentak Nara.

"Baiklah, akan ku ganti semua ini dengan nominal uang yang tidak akan pernah kamu pikirkan." ucap Wisnu.

"Maaf ya tidak usah, cukup kamu mendatangkan barang-barang yang kamu rusak itu. tidak usah memberi aku uang apalagi di lebih-lebihkan, aku ini bukanlah seorang bandit atau pemeras." jawab Nara.

"Kenapa wanita ini tidak takut sama sekali dengan Ku." ucap Wisnu dalam hati.

"Kalian bekerjalah dan tolong kau berikan perabotan ku yang rusak itu, aku akan membuatkan kalian makanan dahulu," ucap Nara.

Akhirnya Nara meninggalkan Wisnu beserta anak buahnya, Gadis itu mulai memasak makanan di dapur

"Jika kalian berani merusak perabotan ku lagi, maka jangan salahkan aku, jika aku memberikan kalian stempel di mata kalian!" seru Nara kepada anak buah Wisnu.

akhirnya Wisnu menelpon anak buahnya untuk mengirim perabotan di tempat Nara.

"Kirim segera perabotannya. kalau tidak tutup toko kalian!" seru Wisnu.

sekitar 2 jam kemudian, akhirnya perabotan yang dipesan oleh Wisnu telah datang di depan restoran Nara.

"Segera bawa masuk barang-barang itu!" seru Wisnu.

Nara menatap barang yang telah dibeli oleh pria yang ada di hadapannya.

"Kalian tata seperti semula!" seru Wisnu.

Tak lama kemudian Nara keluar dan melihat barang barang yang datang.

"Kenapa banyak sekali!" seru Nara yang terkejut.

"Aku sudah membelikan semua barang-barang yang telah dirusak anak buahku, maka segera berikan barang itu!" seru Wisnu.

"Aku akan memberikannya kepadamu, tenang saja," jawab Nara.

Nara masuk ke dalam tempat kedai masaknya, Gadis itu mengambil suatu bungkusan yang tertinggal karena sepasang kekasih itu lupa membawanya.

"Apakah ini barang yang kau cari?" tanya Nara.

Wisnu langsung menarik bungkusan itu dan membukanya. pria itu sangat terkejut karena bungkusan itu berisi beberapa file yang sangat mengejutkan, karena itu berisikan beberapa file penting yang ada di perusahaannya.

"Hemm!" ucap Wisnu Sambil tersenyum, kemudian pria itu mengambil segepok uang dan melemparkan ke depan Nara.

"Apa ini?" tanya Nara.

"Itu untukmu," jawab Wisnu.

"Untuk apa?" tanya Nara lagi.

"Tanda terimakasih," ucap Wisnu.

Nara melempar kembali uang yang diberikan oleh Wisnu hingga membuat Wisnu menatap Nara.

"Aku tidak perlu uangmu, Oh ya jangan lupa. aku hanya meminta Kau mengganti barang-barang yang telah kau rusak, jadi barang yang tersisa tolong kau bawa kembali karena restoranku tidak terlalu besar," ucap Nara yang kemudian membereskan restoran miliknya.

"Gadis ini....," terlihat Wisnu agak jengkel dengan perlakuan dari gadis yang ada di depannya.

"Kalau sudah selesai, tolong kalian segera pergi dari tempat ini."

Nara yang terlihat sangat jengkel dengan perlakuan pria yang ada di hadapannya, seolah pria itu adalah penguasa yang harus menuruti semua kata-katanya.

"Kau adalah wanita yang tidak sopan!" seru Nara.

"Aku tidak peduli, pintunya ada di belakang dan depan," jawab Nara.

Wisnu terlihat seperti seorang pecundang, Nara langsung membuka pintu restoran dan mengusir pria itu beserta anak buahnya.

"Wanita ini.., wanita ini benar-benar membuatku sangat marah." guman Wisnu dalam hati.

"Ya ampun, wanita ini benar-benar sangat berani mengancam Tuan Wisnu. bahkan sekarang dia mengusirnya." Adi yang melihat Nara dengan tatapan mata yang terpukau sekaligus melihat Nara sebagai wanita bodoh.

* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar

Terpopuler

Comments

in_JUMI

in_JUMI

Semangat kk ... di tunggu mampiranya di cerita aku y

2023-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!