Tuan Beric vs Stella...

Plato bersaudara itu tersenyum kecil menatap sosok besar di depan mereka. “Jangan mengusikku wahai anak muda karena aku tidak mengganggu kalian.” Ucap makhluk bertubuh hitam itu.

“Kami tidak mengganggumu. Kami hanya penasaran padamu. Ya sudah kalau begitu kami masuk dulu ya!” Jawab Plato mewakili saudaranya.

Makhluk itu heran dengan lima sosok itu karena dia bisa merasakan ada aura tersembunyi di tubuh mereka.

Keesokan harinya, jadwal anak-anak Mario mulai padat. Mereka akan berbelanja pakaian dan sebagainya dengan Nyonya Laras, Diki, Dessy serta paman dan bibi mereka. Mario menyerahkan kartu saktinya pada Diki, “Belikan pakaian untuk Eno dan Ela. Aku serahkan padamu.”

“Siap, Kak.” Diki menerima dengan senyum cerah apalagi dia bisa membelanjakan dirinya juga secara gratis. Sebuah butik ternama brand luar negeri menjadi pilihan Nyonya Laras. Beberapa pelayan dengan ramah melayani para kaum jet set itu sampai saat tengah memilih pakaian, anak-anak Mario melihat seseorang yang baru memasuki butik yang sama dengan mereka. Wanita itu membawa sesuatu yang membuat anak-anak Mario saling melirik satu sama lain.

Wanita tadi membeli banyak pakaian, tas dan sepatu. Tingkahnya membuat pelayan di kasir kualahan karena wanita itu membayar dengan uang tunai. Total uang yang harus dihitung sejumlah 500 juta. Para pelayan saling menatap satu sama lain sampai Ela turun tangan.

“Mbak, bisa bicara sebentar?” pinta Ela lembut membuat wanita itu mengerut kening. Dia mengikuti Ela keluar dari butik. Semua orang menatap mereka di balik kaca dengan perasaan bingung.

Ela tersenyum, “Mbak, saya tahu siapa yang Mbak bawa.”

Gleg…

Mata wanita itu melebar tapi berusaha tenang, “Jangan ikut campur urusanku!”

“Saya tidak berniat ikut campur. Hanya saja, tingkah Mbak membuat para pelayan merasa aneh dan akan menjadi bumerang buat Mbak sendiri jika nanti ketahuan kalau uang itu bukan uang tapi daun.”

Deg..

“Siapa kamu?”

Ela tersenyum lembut, “Saya bukan siapa-siapa tapi lebih baik Mbak pergi dari toko sebelum uang itu berubah menjadi daun. Saran saya, jangan mengikuti gaya jika tidak sanggup. Jadi diri Mbak sendiri saja sudah cukup apalagi Mbak cantik.”

Wanita itu menahan kesal lalu pergi dari sana. “Mbak,” panggil Ela kembali.

“Bawakan juga uangnya jangan sampai mereka tahu saat nanti berubah menjadi daun.”

Wanita tadi kembali ke dalam butik lalu mengambil uangnya kembali. Ela dan anak-anak Mario berpikir jika masalah telah usai tapi ternyata tidak. Manajer butik datang lalu mengintrogasi Ela. Mereka telah kehilangan pelanggan VVIP hanya karena Ela.

“Apa kalian tidak curiga saat dia bayar memakai uang tunai? Kalau dia kaya pasti akan menggunakan kartu, bukan?” Diki membela Ela.

Merasa kesal dengan manajer butik, Diki mengajak Nyonya Laras belanja di toko lain. Nyonya Laras akhirnya mau mengikuti setelah mendengar apa yang Ela bisikkan.

Di saat keturunannya sedang menikmati hidup sebagai manusia, Medusa yang tengah bertapa untuk menyembuhkan diri justru kedatangan Poseidon. Pria yang telah memperkosanya dan membuatnya dikutuk oleh Athena.

“Jangan menggangguku lagi!”

“Tapi aku merindukanmu, Medusa.”

“Aku sudah memiliki suami yang sangat kucintai dan berbeda denganmu.” Jawab Medusa tanpa membuka matanya.

“Aku akan membunuhnya dan kau akan kembali padaku.”

“Silakan saja! Kau tidak akan mampu membunuhnya.”

“Ketahuilah, Medusa. Anak-anakmu sudah meminum ramuan Kerang jari lucifer merah pemberianku. Semua keturunanmu akan terjaga dari mata Keturunan Perseus.”

Medusa bergeming dengan mata tertutup, “Pergilah Poseidon! Aku tidak menginginkanmu!”

“Kamu akan kembali padaku, Medusa! Aku pastikan itu!” Poseidon pergi meninggalkan Medusa yang tengah memulihkan tenaganya. Sementara di tempat yang berbeda, Mario sedang mengerjakan semua dokumen perusahaan yang sudah ia tinggalkan beberapa bulan lalu.

“Bos, sebentar lagi ada pertemuan dengan klien baru kita dari luar negeri.”

“Baiklah.”

Sebuah ruangan privasi dipesan oleh Regar sebagai tempat pertemuan dengan klien baru mereka. Mario datang bersama Regar dan tidak lama kemudian pintu ruangan tersebut kembali diketuk oleh pelayan.

“Tuan Barik sudah tiba.”

“Persilakan masuk!” ucap Regar.

Seorang pria tampan masuk bersama seorang wanita muda, cantik, seksi serta anggun. Jika Regar langsung terpana dengan wanita itu tapi tidak dengan Mario. Dia malah mengabaikan kehadiran wanita itu membuat Poseidon yang sedang memasuki tubuh Tuan Baric itu kesal. Umpan yang dia siapkan ternyata tidak mempan memikat Mario.

“Stella, antar ini untuk Tuan Mario.” Wanita itu hendak berdiri tapi suara Mario langsung membuatnya terduduk kembali.

“Regar, ambil!” Titah Mario.

Stella adalah monter bawah laut yang terkenal cantik tapi tidak mampu menggoyahkan hati seorang Mario. Setelah perbincangan tentang bisnis selesai, mereka mulai berbicara hal-hal di luar pekerjaan.

“Maaf, apa Tuan Mario sudah berkeluarga?” tanya Tuan Beric.

Mario tersenyum, “Tentu. Saya sudah menikah memiliki anak kembar lima.”

“Wah, istri anda hebat sekali ya!”

“Tentu. Dia wanita terhebat yang pernah saya  temui dan tidak akan tergantikan oleh wanita manapun.” Jawab Mario sarat dengan ketegasan.

Sebagai pembisnis, disodorkan perempuan bukan lagi hal aneh. Dia kerap menerima servis ranjang dari para kliennya sebelum bertemu Bulan dan memperkosanya. Tuan Beric mengeram kesal setelah berpisah dengan Mario. Dia berpikir kalau Mario akan mudah ditaklukan oleh wanita ternyata dugaannya salah.

“Ada yang berbeda dengan pria itu.” Poseidon menatap Stella.

“Dia sudah dipagari oleh kekuatan lain. Aku tidak tahu itu apa tapi dia tidak akan tergoda oleh wanita manapun termasuk dewa yang mendatanginya.”

“Apa Medusa punya kekuatan seperti itu?”

“Aku tidak tahu.”

Di tempat lain, Mario tengah tersenyum memikirkan pembicaraan terakhir dengan istrinya di alam sang istri. “Aku membekalimu dengan mata salah satu ular dikepalaku. Setelah ini kamu akan tahu siapa yang berada di depanmu. Aku tidak mau kamu dikalahkan oleh tipu daya para dewa sialan itu dan kita kehilang anak-anak.”

“Aku tahu, Sayang. Bekali aku sebanyak yang kau mau. Aku juga tidak mau kehilangan anak-anak kita.”

“Ingat, berpura-puralah setelah ini. Aku tahu selicik apa para dewa itu dan kamu tetaplah manusia. Kamu tetap lemah jadi hanya ini yang dapat aku berikan padamu. Dengan mata ini, kamu dapat melihat semua yang tak kasat mata seorang manusia termasuk racun dalam makanan dan minumanmu.”

Cup…

“Terima kasih untuk wanita terhebatku.” Ucap Mario kala itu sambil merangkul pinggang Medusa.

“Poseidon! Dia ingin merebutmu dariku, Sayang!” gumam Mario di tempat duduknya.

Tok…tok…

Regar masuk bersama Nyonya laras dan rombongannya. Mario langsung berlari ke arah anak-anaknya, memeluk dan mencium satu persatu anak-anaknya.

“Mama kok risih ya melihat kamu mencium dan memeluk mereka?” gerutu Nyonya Laras membuat Dessy dan Diki tertawa.

“Mama mau aku peluk dan cium juga? Come on, Ma. Mereka bayi-bayiku!

“Mario, Mama kesini mau mengatakan padamu kalau Mama dan Papa akan membuat perayaan penyambutan untuk anak-anakmu. Kita juga akan mengundang para wartawan supaya dunia tahu kalau kamu memiliki putra dan putri tampan dan cantik sekali.”

“Jangan! Aku tidak mau publik mengetahui tentang mereka.”

“Kenapa?”

***

Episodes
1 Setetes Darah Di Gua Hitam
2 Grandrose vs Permata Indah...
3 Medusa, Posaidon, Athena...
4 Maladewa...
5 Target Pertama...
6 Menghitam...
7 Mimpi Mario...
8 Teh Untuk Mario...
9 Bram Dan Gaston...
10 Permintaan Mario...
11 Pengakuan...
12 Robert...
13 Seuze...
14 Regar...
15 Siluman Jalan Tol...
16 Cucu Dewa Laut...
17 Kutukan Stheno...
18 Dosa Poseidon...
19 Jari Lucifer Merah...
20 Tuan Beric vs Stella...
21 Italia...
22 Ulah Juragan Hitam...
23 Alex...
24 Menghitam...
25 Laporan Dari Peliharaan Juragan...
26 Serangan Toilet Tora...
27 Darah Tora...
28 Tragedi Roy...
29 Teror Medusa...
30 Medusa Vs Sauze...
31 Kuil Suci Athena...
32 Megalodon Membawa Bulan...
33 Bulan...
34 Takdir Titisan Medusa...
35 Balasan Thea...
36 Pertukaran Mahasiswa...
37 Indah Si Buruk Rupa...
38 Profesor Mete Vs Nafas Hijau...
39 Don, Robert Gone...
40 Pertempuran Althea...
41 Raga Jasmine...
42 Balasan Jasmine...
43 Kematian Si Tuan Besar...
44 William Vs Bulan...
45 Kematian William...
46 Serangan Lima Bintang...
47 Goru dan Albert...
48 Arwah...
49 Seva dan Zefo...
50 Lucas, Honey Bar dan Center City...
51 Goru dan Zefo...
52 Aldric di Pulau Paskah...
53 Reinkarnasi...
54 Zego Atair vs Brianna Lazuard...
55 Akhir Bulan...
56 Mbah Waryo...
57 Wahyu...
58 Buk Marni Si Pelayan Hitam...
59 Mendadak Gila...
60 Terbakar...
61 Dukun...
62 Jacob...
63 Yohanes Masuk Jurang...
64 Isac...
65 Brianna Hilang...
66 Kebakaran...
67 Miss Jessi...
68 Rose dan Jacob Hilang...
69 Kedatangan Rose...
70 Mati...
71 Rose vs Eka Wirawan...
72 Guru Bejat...
73 Balasan Vaby cs...
74 Pelarian Terakhir Lucas...
75 Alex Mati Dalam Sepi...
76 Jebakan Untuk Rose...
77 Makan Janin...
78 Berpisah...
79 Nyai...
80 Jebakan Air Terjun...
81 Kehilangan Roh...
82 Penggrebekan...
83 Misteri Bola Pink...
84 Arwah Kadir...
85 Arwah Kiswoyo...
86 Siasat Eko...
87 Obat Anjing...
88 Iblis Penunggu Pohon Tua...
89 Eligon Village...
90 Danau Lima Cahaya...
91 Kemarahan Acasha...
92 Suketi vs Naag Devta...
93 Kardus Busuk...
94 Kesedihan Altair...
95 Edwin...
96 Kepergian Brianna dan April...
97 Arwah Brianna...
98 Lima Cahaya di Langit Olympus...
99 Jasad Beku...
100 Palung...
101 Pulau Seribu...
102 Deritawati...
103 Layu Sebelum Berkembang...
104 Hari Pertama...
105 Kisah Buk Ida...
106 Olah TKP Ala Aca...
107 Dimas Sakit...
108 Masuk Rumah Sakit...
109 Pak Rektor???
110 Gempar...
111 Brianna Gila...
112 Huda...
113 Salah Sasaran...
114 Dendam Jaka...
115 Terciduk...
116 Susuk Pemikat...
117 Nafas Beracun...
118 Balasan Jacob...
119 Salam Horor...
120 Serangan Devi...
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Setetes Darah Di Gua Hitam
2
Grandrose vs Permata Indah...
3
Medusa, Posaidon, Athena...
4
Maladewa...
5
Target Pertama...
6
Menghitam...
7
Mimpi Mario...
8
Teh Untuk Mario...
9
Bram Dan Gaston...
10
Permintaan Mario...
11
Pengakuan...
12
Robert...
13
Seuze...
14
Regar...
15
Siluman Jalan Tol...
16
Cucu Dewa Laut...
17
Kutukan Stheno...
18
Dosa Poseidon...
19
Jari Lucifer Merah...
20
Tuan Beric vs Stella...
21
Italia...
22
Ulah Juragan Hitam...
23
Alex...
24
Menghitam...
25
Laporan Dari Peliharaan Juragan...
26
Serangan Toilet Tora...
27
Darah Tora...
28
Tragedi Roy...
29
Teror Medusa...
30
Medusa Vs Sauze...
31
Kuil Suci Athena...
32
Megalodon Membawa Bulan...
33
Bulan...
34
Takdir Titisan Medusa...
35
Balasan Thea...
36
Pertukaran Mahasiswa...
37
Indah Si Buruk Rupa...
38
Profesor Mete Vs Nafas Hijau...
39
Don, Robert Gone...
40
Pertempuran Althea...
41
Raga Jasmine...
42
Balasan Jasmine...
43
Kematian Si Tuan Besar...
44
William Vs Bulan...
45
Kematian William...
46
Serangan Lima Bintang...
47
Goru dan Albert...
48
Arwah...
49
Seva dan Zefo...
50
Lucas, Honey Bar dan Center City...
51
Goru dan Zefo...
52
Aldric di Pulau Paskah...
53
Reinkarnasi...
54
Zego Atair vs Brianna Lazuard...
55
Akhir Bulan...
56
Mbah Waryo...
57
Wahyu...
58
Buk Marni Si Pelayan Hitam...
59
Mendadak Gila...
60
Terbakar...
61
Dukun...
62
Jacob...
63
Yohanes Masuk Jurang...
64
Isac...
65
Brianna Hilang...
66
Kebakaran...
67
Miss Jessi...
68
Rose dan Jacob Hilang...
69
Kedatangan Rose...
70
Mati...
71
Rose vs Eka Wirawan...
72
Guru Bejat...
73
Balasan Vaby cs...
74
Pelarian Terakhir Lucas...
75
Alex Mati Dalam Sepi...
76
Jebakan Untuk Rose...
77
Makan Janin...
78
Berpisah...
79
Nyai...
80
Jebakan Air Terjun...
81
Kehilangan Roh...
82
Penggrebekan...
83
Misteri Bola Pink...
84
Arwah Kadir...
85
Arwah Kiswoyo...
86
Siasat Eko...
87
Obat Anjing...
88
Iblis Penunggu Pohon Tua...
89
Eligon Village...
90
Danau Lima Cahaya...
91
Kemarahan Acasha...
92
Suketi vs Naag Devta...
93
Kardus Busuk...
94
Kesedihan Altair...
95
Edwin...
96
Kepergian Brianna dan April...
97
Arwah Brianna...
98
Lima Cahaya di Langit Olympus...
99
Jasad Beku...
100
Palung...
101
Pulau Seribu...
102
Deritawati...
103
Layu Sebelum Berkembang...
104
Hari Pertama...
105
Kisah Buk Ida...
106
Olah TKP Ala Aca...
107
Dimas Sakit...
108
Masuk Rumah Sakit...
109
Pak Rektor???
110
Gempar...
111
Brianna Gila...
112
Huda...
113
Salah Sasaran...
114
Dendam Jaka...
115
Terciduk...
116
Susuk Pemikat...
117
Nafas Beracun...
118
Balasan Jacob...
119
Salam Horor...
120
Serangan Devi...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!