Medusa, Posaidon, Athena...

“Kau telah melanggar sumpah untuk menjaga keperawananmu. Kau berhubungan badan dengan Posaidon di kuil suci milikku. Terkutuk kau, Medusa!!!” Lalu Athena merubah rambut Medusa menjadi ular membuat wanita itu menjerit.

“Siapapun yang melihat matamu setelah ini akan berubah menjadi batu!” ucap Athena penuh amarah.

Athena sangat murka hingga tidak memberikan waktu bagi Medusa untuk menjelaskan jika Posaidonlah yang memperkosanya, seharusnya Posaidon lah yang menerima kebencian Athena bukan dirinya. Medusa ditinggal sendiri di sebuah pulau setelah dikutuk Dewi Athena. Tidak ada lagi pria yang mengagumi kecantikan Medusa seperti sebelumnya. Bahkan kecantikan Medusa seolah menjadi tantangan bagi para Dewa termasuk Posaidon yang terkenal suka bermain wanita untuk berlomba menjadikan wanita itu miliknya seorang.

Di tangan anak Zeus yang bernama Perseus, hidup Medusa berakhir. Berbekal perisai dari Athena, Perseus berhasil memenggal kepala Medusa yang saat itu bersembunyi di rumah keluarganya.  Tanpa melihat mata Medusa, Perseus berhasil mengakhiri hidup Medusa sekaligus menjalankan tugas yang diberikan oleh para dewa untuknya. Pegasus dan Shrysaor muncul dari leher Medusa yang terpenggal.

Tetesan darah dari kepala Medusa berubah menjadi ular dan dari banyak tetes darah yang keluar, satu tetes darah milik Medusa turun ke bumi lalu membeku hingga masuk ke dalam mulut Bulan akibat kemarahan dan balas dendam yang terpancar dari Bulan saat diperkosa.

 

***

Para wanita penghibur menatap iri pada Bulan yang baru datang tapi sudah mendapat tempat istimewa di sisi Don. Orang yang dikenal Bulan sebagai juru bicara para turis di Pulau Lukok. Kelebihan darah Medusa dalam tubuh Bulan adalah jiwa Medusa dapat mengatur kutukan dari Athena hingga siapa pun yang menatap mata Bulan maka orang tersebut tidak akan menjadi batu melainkan menjadi seperti orang terhipnotis.

Begitu juga dengan Don, pria itu menjadi pesuruh dari ular-ular tak kasat mata di kepala Bulan. Don melakukan semua hal yang diminta oleh ular-ular tersebut termasuk seperti saat ini. Don membawa Bulan menuju mobilnya. Pukul satu dini hari, mobil yang dikemudikan oleh Don berhenti di pinggir pantai.

Dalam sekali tatapan, Don tersadar kemudian terkejut saat melihat pemandangan di depannya. Don lebih terkejut lagi bahkan kini suaranya tidak keluar. Pintu mobil terkunci otomatis bahkan saat Don ingin membukanya, pintu tersebut tetap tidak terbuka.

“S-siapa kamu?” tanya Don panik.

Kepala Bulan yang dipenuhi ular mulai menampakkan diri di mata Don. Bulan menyeringai, “Apa kabar, Don?”

“S-siapa kamu? Lepaskan aku!” tangan Don masih mengedor-ngedor pintu penuh ketakutan.

Don bisa bersuara dan terdengar oleh Bulan tapi tidak dengan orang di luar sana. “Kamu masih mengingatku, Don? Kalian sangat menikmati tubuhku di dalam Gua Hitam, bukan? Sekarang aku di sini, Don. Ayo, kita main lagi!” Bulan mencondongkan tubuhnya ke arah pria itu tapi Don malah menghindar ke belakang. Dia takut dengan mulut ular-ular yang hendak mematuknya. Dia juga ketakutan melihat mata Bulan yang berubah merah menyala.

“Itu bukan salahku! Mereka yang minta dicarikan perempuan lokal yang masih suci. La-lalu saat melihatmu, mereka langsung setuju.” Ujar Don terbata-bata.

“Baiklah! Berikan alamat mereka kalau kau mau hidup!” titah Bulan.

Don mengambil ponsel lalu menuliskan alamat mereka satu persatu. “Kamu sudah janji tidak akan membunuhku.” Bulan menyeringai, “Apa kamu cukup kaya?” Don mengangguk cepat.

“Kamu yang membawa mereka ke pulauku jadi kamu juga yang harus membawaku ke tempat mereka, bagaimana?” Don mengangguk cepat.

“Tapi kamu jangan membunuhku!”

Bulan kembali menyeringai. Keesokan harinya, Bulan turun dari kamar utama apartment milik Don yang sudah dipengaruhi oleh cahaya dari mata Medusa. Saat Bulan turun, Don masih tertidur di sofa ruang tamu. Sampai suara ular-ular dari kepala Medusa berteriak baru lah Don terbangun ketakutan.

“Aku ingin menemui Tora terlebih dahulu!” Don tersentak saat ia kembali tersadar dari pengaruh Medusa.

“Tora bersama teman-temannya sedang berada di luar negeri. Mereka akan menghadiri pernikahan salah satu temannya.” Bulan menatap lekat ke arah Don.

“Aaaaa… ampun. Aku tidak bohong! Pria berkaos abu-abu dan celana pendek hitam yang ikut melakukan itu sama kamu akan menikah sepuluh hari lagi di Pulau Karibia. Kemungkinan besar, semua yang kamu pandu saat itu ada di sana termasuk aku.” Lirih Don.

“Tenang saja, bagianmu paling terakhir.” Ucap Bulan tajam.

Hari ini, Don membawa Bulan ke kantor imigrasi, membuat pasport dan visa serta memesan tiket pesawat untuk mereka. Banya dokumen yang harus Don siapkan untuk membawa Bulan hingga mau tidak mau dia harus memakai jasa orang dalam yang sudah dikenalnya untuk mempercepat karena dia akan membawa Bulan tiga hari lagi.

“Gawat, aku di datangi wanita pulau itu. Dia mengancam akan membunuhku jika tidak membawanya menemui kalian. Dia berubah jadi iblis, berhati-hatilah kalian. Mungkin ini pesan terakhir dariku sebelum wanita itu membunuhku dan juga kalian. Aku membawanya ke Karibia tiga hari lagi, jadi siapkan semuanya.”

Don mengirimkan sebuah foto yang di dapatnya di internet ke teman-teman grupnya. “Wanita itu berubah jadi moster persis seperti ini!” Don sudah pasrah karena wanita itu sudah menjadikannya target. Don sudah memastikan jika dirinya akan mati setelah ini.

Tiga hari kemudian…

Pesawat membawa Don dan Bulan ke Karibia, tentu saja mereka tidak langsung sampai karena pesawat akan transit di beberapa negara terlebih dahulu. Sepanjang perjalanan, Don diam tanpa kata bahkan saat pramugari yang biasa menggodanya atau digodanya datang membawa minuman. Berkali-kali melirik ke arah ular-ular di kepala Bulan, Don bergidik ngeri, ia memilih memakai kacamata hitam lalu tidur sampai pesawat mendarat.

Mereka sampai di Karibia setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan. Sebuah mobil sudah menunggu kedatangan mereka, seorang pria mendekat lalu bersalaman dengan Don dan Bulan lalu memasukkan koper mereka ke bagasi.

“Selamat datang di Karibia, Tuan dan Nona.” Don mengbaikan itu. Dia langsung masuk menyusul Bulan tapi kedipan mata dari sang sopir membuat Don bernafas lega.

Mobil melaju sedang lalu setelah setengah jam, mereka tiba di dermaga. Di sana sudah ada kapal yang menjemput. Don membawa Bulan menaiki kapal tanpa banyak bicara. Don bahkan mengabaikan rasa takutnya saat melirik ular-ular yang seperti hendak menggigitnya. Kapal tersebut berhenti di sebuah pulau yang lebih kecil. Dari dalam kapal, penumpang bisa melihat jika di sana ada bangunan besar dan mewah yang berdiri tegak menghadap laut.

“Itu kediaman keluarga Alex, mereka akan mengadakan pernikahan sepuluh hari dari sekarang!” ujar Don mencoba mendekat tapi Bulan terlanjut jijik apalagi saat ini bukan jiwa Bulan di dalamnya.

Bulan tersenyum sinis, “Aku pastikan pernikahan itu tidak akan terjadi!” ucap Bulan lalu menatap Don dengan warna mata merah menyala membuat Don hampir terjatuh apalagi saat seekor ular tiba-tiba hampir menerkamnya.

“Aku tahu apa yang kau rencanakan, Don!”

 

 

***

Terpopuler

Comments

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

mampus kmu Don 😡😠😤😤laki laki tak punya hati

2023-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Setetes Darah Di Gua Hitam
2 Grandrose vs Permata Indah...
3 Medusa, Posaidon, Athena...
4 Maladewa...
5 Target Pertama...
6 Menghitam...
7 Mimpi Mario...
8 Teh Untuk Mario...
9 Bram Dan Gaston...
10 Permintaan Mario...
11 Pengakuan...
12 Robert...
13 Seuze...
14 Regar...
15 Siluman Jalan Tol...
16 Cucu Dewa Laut...
17 Kutukan Stheno...
18 Dosa Poseidon...
19 Jari Lucifer Merah...
20 Tuan Beric vs Stella...
21 Italia...
22 Ulah Juragan Hitam...
23 Alex...
24 Menghitam...
25 Laporan Dari Peliharaan Juragan...
26 Serangan Toilet Tora...
27 Darah Tora...
28 Tragedi Roy...
29 Teror Medusa...
30 Medusa Vs Sauze...
31 Kuil Suci Athena...
32 Megalodon Membawa Bulan...
33 Bulan...
34 Takdir Titisan Medusa...
35 Balasan Thea...
36 Pertukaran Mahasiswa...
37 Indah Si Buruk Rupa...
38 Profesor Mete Vs Nafas Hijau...
39 Don, Robert Gone...
40 Pertempuran Althea...
41 Raga Jasmine...
42 Balasan Jasmine...
43 Kematian Si Tuan Besar...
44 William Vs Bulan...
45 Kematian William...
46 Serangan Lima Bintang...
47 Goru dan Albert...
48 Arwah...
49 Seva dan Zefo...
50 Lucas, Honey Bar dan Center City...
51 Goru dan Zefo...
52 Aldric di Pulau Paskah...
53 Reinkarnasi...
54 Zego Atair vs Brianna Lazuard...
55 Akhir Bulan...
56 Mbah Waryo...
57 Wahyu...
58 Buk Marni Si Pelayan Hitam...
59 Mendadak Gila...
60 Terbakar...
61 Dukun...
62 Jacob...
63 Yohanes Masuk Jurang...
64 Isac...
65 Brianna Hilang...
66 Kebakaran...
67 Miss Jessi...
68 Rose dan Jacob Hilang...
69 Kedatangan Rose...
70 Mati...
71 Rose vs Eka Wirawan...
72 Guru Bejat...
73 Balasan Vaby cs...
74 Pelarian Terakhir Lucas...
75 Alex Mati Dalam Sepi...
76 Jebakan Untuk Rose...
77 Makan Janin...
78 Berpisah...
79 Nyai...
80 Jebakan Air Terjun...
81 Kehilangan Roh...
82 Penggrebekan...
83 Misteri Bola Pink...
84 Arwah Kadir...
85 Arwah Kiswoyo...
86 Siasat Eko...
87 Obat Anjing...
88 Iblis Penunggu Pohon Tua...
89 Eligon Village...
90 Danau Lima Cahaya...
91 Kemarahan Acasha...
92 Suketi vs Naag Devta...
93 Kardus Busuk...
94 Kesedihan Altair...
95 Edwin...
96 Kepergian Brianna dan April...
97 Arwah Brianna...
98 Lima Cahaya di Langit Olympus...
99 Jasad Beku...
100 Palung...
101 Pulau Seribu...
102 Deritawati...
103 Layu Sebelum Berkembang...
104 Hari Pertama...
105 Kisah Buk Ida...
106 Olah TKP Ala Aca...
107 Dimas Sakit...
108 Masuk Rumah Sakit...
109 Pak Rektor???
110 Gempar...
111 Brianna Gila...
112 Huda...
113 Salah Sasaran...
114 Dendam Jaka...
115 Terciduk...
116 Susuk Pemikat...
117 Nafas Beracun...
118 Balasan Jacob...
119 Salam Horor...
120 Serangan Devi...
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Setetes Darah Di Gua Hitam
2
Grandrose vs Permata Indah...
3
Medusa, Posaidon, Athena...
4
Maladewa...
5
Target Pertama...
6
Menghitam...
7
Mimpi Mario...
8
Teh Untuk Mario...
9
Bram Dan Gaston...
10
Permintaan Mario...
11
Pengakuan...
12
Robert...
13
Seuze...
14
Regar...
15
Siluman Jalan Tol...
16
Cucu Dewa Laut...
17
Kutukan Stheno...
18
Dosa Poseidon...
19
Jari Lucifer Merah...
20
Tuan Beric vs Stella...
21
Italia...
22
Ulah Juragan Hitam...
23
Alex...
24
Menghitam...
25
Laporan Dari Peliharaan Juragan...
26
Serangan Toilet Tora...
27
Darah Tora...
28
Tragedi Roy...
29
Teror Medusa...
30
Medusa Vs Sauze...
31
Kuil Suci Athena...
32
Megalodon Membawa Bulan...
33
Bulan...
34
Takdir Titisan Medusa...
35
Balasan Thea...
36
Pertukaran Mahasiswa...
37
Indah Si Buruk Rupa...
38
Profesor Mete Vs Nafas Hijau...
39
Don, Robert Gone...
40
Pertempuran Althea...
41
Raga Jasmine...
42
Balasan Jasmine...
43
Kematian Si Tuan Besar...
44
William Vs Bulan...
45
Kematian William...
46
Serangan Lima Bintang...
47
Goru dan Albert...
48
Arwah...
49
Seva dan Zefo...
50
Lucas, Honey Bar dan Center City...
51
Goru dan Zefo...
52
Aldric di Pulau Paskah...
53
Reinkarnasi...
54
Zego Atair vs Brianna Lazuard...
55
Akhir Bulan...
56
Mbah Waryo...
57
Wahyu...
58
Buk Marni Si Pelayan Hitam...
59
Mendadak Gila...
60
Terbakar...
61
Dukun...
62
Jacob...
63
Yohanes Masuk Jurang...
64
Isac...
65
Brianna Hilang...
66
Kebakaran...
67
Miss Jessi...
68
Rose dan Jacob Hilang...
69
Kedatangan Rose...
70
Mati...
71
Rose vs Eka Wirawan...
72
Guru Bejat...
73
Balasan Vaby cs...
74
Pelarian Terakhir Lucas...
75
Alex Mati Dalam Sepi...
76
Jebakan Untuk Rose...
77
Makan Janin...
78
Berpisah...
79
Nyai...
80
Jebakan Air Terjun...
81
Kehilangan Roh...
82
Penggrebekan...
83
Misteri Bola Pink...
84
Arwah Kadir...
85
Arwah Kiswoyo...
86
Siasat Eko...
87
Obat Anjing...
88
Iblis Penunggu Pohon Tua...
89
Eligon Village...
90
Danau Lima Cahaya...
91
Kemarahan Acasha...
92
Suketi vs Naag Devta...
93
Kardus Busuk...
94
Kesedihan Altair...
95
Edwin...
96
Kepergian Brianna dan April...
97
Arwah Brianna...
98
Lima Cahaya di Langit Olympus...
99
Jasad Beku...
100
Palung...
101
Pulau Seribu...
102
Deritawati...
103
Layu Sebelum Berkembang...
104
Hari Pertama...
105
Kisah Buk Ida...
106
Olah TKP Ala Aca...
107
Dimas Sakit...
108
Masuk Rumah Sakit...
109
Pak Rektor???
110
Gempar...
111
Brianna Gila...
112
Huda...
113
Salah Sasaran...
114
Dendam Jaka...
115
Terciduk...
116
Susuk Pemikat...
117
Nafas Beracun...
118
Balasan Jacob...
119
Salam Horor...
120
Serangan Devi...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!