"Aarav! Tunggu! Aku minta maaf!" teriak Zoe sembari berlari menyusul langkah lebar suaminya yang kini sedang berjalan menuju lift. Sepatu hak tinggi yang dia kenakan cukup menghambat langkah Zoe menyusul Aarav.
Belum sempat Zoe menyusul Aarav masuk ke dalam lift, liftnya tiba-tiba tertutup rapat dan membawa Aarav turun sendirian ke lantai bawah. Melihat hal itu Zoe langsung melempar tasnya dan menjatuhkan dirinya ke lantai. Bahkan sekarang Zoe sendiri tidak mengerti dengan apa yang tengah dia rasakan saat ini. Kenapa dia menangis hanya karena melihat Aarav begitu marah padanya.
"Nona, bangunlah." Manajer Matt datang mendekati Zoe dan membantunya untuk berdiri, tapi sayangnya Zoe langsung menolak.
"Tidak usah, aku bisa sendiri."
Zoe lantas bangkit dari duduknya sembari menyeka air matanya.
"Nona, maaf jika saya harus mengatakan ini. Saat ini Tuan Aarav pasti sangat kecewa. Dulu dia membuat cincin itu dengan meluapkan perasaan cintanya terhadap Nona. Itulah makanya tuan Aarav mendesain bentuk cincin itu perpaduan antara mahkota dan bentuk hati. Itu karena tuan Aarav menganggap Anda adalah satu-satunya ratu di dalam hati dan kehidupannya," ungkap Manajer Matt.
Deg.
Zoe langsung terhenyak mendengarkan penjelasan Manajer Matt. Bagaimana mungkin Aarav bisa menganggapnya demikian, sedangkan seingatnya mereka tidak pernah bertemu. Apa mungkin karena mereka sudah dijodohkan sejak 22 tahun lalu, tepatnya saat Aarav masih berusia 6 tahun dan Zoe masih bayi. Sebenarnya Zoe tidak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Aarav mencintainya.
*
Zoe akhirnya kembali ke apartemen menggunakan taksi. Sekarang ini dia tidak tahu ke mana perginya Aarav. Zoe sudah berulang kali menghubunginya dan meminta maaf lewat pesan, tapi Aarav sama sekali tidak menggubrisnya.
Zoe langsung menjatuhkan dirinya di atas sofa begitu sampai di rumah. Saat ini yang tengah dia pikirkan adalah bagaimana caranya agar Aarav bisa memaafkan kesalahannya.
"Apa yang harus aku lakukan agar dia mau memaafkanku?" gumam Zoe sambil berpikir. "Sepertinya aku harus mencari tahu caranya melalui internet," gumamnya lagi lalu mengetik kata 'cara meminta maaf kepada suami'. Begitu artikelnya muncul, Zoe pun mulai membacanya satu persatu.
"Cara terbaik meminta maaf yang ampuh kepada suami adalah, satu, memakai pakaian se*si- ih, ada-ada saja. Skip skip skip." Zoe langsung melewati cara yang pertama. Membayangkannya saja dia sudah malu, apalagi melakukannya.
"Yang kedua, memberinya servis memuaskan di atas- ih ... kenapa tipsnya aneh-aneh sih?" Zoe langsung men-scroll artikel tersebut ke bawah.
"Ketiga, memasak makanan kesukaannya," bacanya. "Tapi 'kan aku tidak tahu cara memasak. Jangankan memasak makanan yang dia sukai, memasak air saja aku tidak tahu caranya dan tidak pernah melakukannya." Zoe kembali men-scroll cara yang ketiga karena tidak bisa melakukannya. "Keempat, meminta maaf dan mengakui kesalahan."
Zoe mengerjap-ngerjapkan matanya setelah membaca artikel tersebut. "Tapi bukankah tadi aku sudah meminta maaf dan mengakui kesalahanku, tapi tidak berhasil. Aarav tetap saja marah dan mengabaikanku. Apa sebaiknya aku belajar memasak, ya?"
*
*
Malam tiba. Aarav baru kembali ke rumah, dan untuk pertama kalinya semenjak mereka menikah, Zoe begitu antusias menyambut kepulangannya.
"Akhirnya kamu pulang. Kamu dari mana saja? Kenapa tidak menjawab teleponku dan tidak membalas pesanku?" tanya Zoe dengan ekspresi wajah ceria, sembari mengambil alih jas yang ada di tangan Aarav.
Aarav cukup terkejut melihat penampilan istrinya malam ini. Untuk pertama kalinya dia melihat Zoe mengenakan celemek.
Tunggu tunggu. Apa gadis yang berdiri di hadapan Aarav saat ini benar-benar Zoe? Atau jiwa orang lain yang masuk ke dalam tubuh istrinya itu sehingga membuat Zoe terlihat seperti orang berbeda, begitu pikir Aarav.
Tiba-tiba saja Aarav mencium aroma tidak sedap yang mengusik indera penciumannya.
'Bau apa ini? Apa ini bau hangus?' Aarav bergumam sambil mengendus-ngenduskan hidungnya.
Melihat Aarav seperti itu Zoe bisa langsung mengerti.
"Oh, itu. Sejak tadi siang aku belajar memasak, tapi tidak ada satu pun yang berhasil. Semua masakanku gosong. Hehehe." Zoe tertawa dipaksakan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Melihat dapur yang berantakan seperti kapal pecah, tepung berserakan dimana-mana, di lantai, juga meja makan. Begitu pula dengan potongan sayuran, serta peralatan masak bekas pakai yang sudah gosong yang kini memenuhi wastafel cuci piring. Melihat pemandangan tersebut, Aarav hanya bisa menarik napasnya dalam-dalam. Siapa lagi yang harus membereskan kekacauan itu kalau bukan dirinya nanti. Istrinya yang manja itu hanya bisa membuat dapur berantakan tapi tidak tahu bagaimana cara membersihkannya.
"Ka-kamu jangan marah. Soal dapur ... tidak usah khawatir. A-aku ... aku akan membersihkan semuanya nanti. Sekarang ayo kita makan malam bersama, makanannya sudah siap. Tadi aku sudah memesan makanan di luar untuk menu makan malam kita, karena semua ... semua yang aku masak terlalu over-overcook. Hehehe." Zoe berkata sambil menarik lengan Aarav untuk duduk di sofa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Rahmi Miraie
ayo araav lerjain aja istri ku biar dia peka dan lebih dewasa sedikit
2023-03-20
0