Pukul 2 siang Aarav dan Zoe sampai di kota. Mereka tidak langsung ke apartemen tempat tinggal baru mereka karena Aarav sedang ada pekerjaan penting, yaitu merias beberapa orang model catwalk yang akan mengikuti fashion show nanti sore.
"Pegang ini, nanti kamu bisa duduk di salah satu kursi penonton dan menungguku hingga acaranya selesai." Aarav memberikan undangan pada istrinya. "Atau kamu ingin ikut aku melihat model-model itu dirias?"
"Aku jadi penonton saja." Zoe berkata sambil mengambil undangan pemberian Aarav dan langsung memasukkannya ke dalam tasnya.
"Ya sudah, kalau begitu ikut aku." Aarav berjalan sambil menggandeng tangan Zoe, tapi Zoe dengan cepat menepis tangan suaminya itu.
Melihat penolakan sang istri, Aarav hanya bisa tersenyum. Dia bisa mengerti kalau Zoe pasti butuh waktu untuk menerima kehadirannya. Apalagi pernikahan mereka terjadi begitu dadakan.
Zoe mengekor di belakang Aarav memasuki sebuah gedung.
"Nanti kalau kamu ingin mencariku, kamu bisa datang ke ruangan ini." Aarav menunjuk ruang rias yang nantinya akan dia tempati bekerja, posisinya tepatnya di belakang panggung fashion show.
Setelah itu dia membawa istrinya itu untuk beristirahat di dalam sebuah ruangan. "Masuklah dan istirahatlah. Kamu pasti lelah setelah kita menempuh perjalanan yang cukup jauh. Oh iya, acaranya akan dimulai pukul 5 nanti, kamu bisa istirahat di sini sembari menunggu acaranya dimulai."
Zoe lantas masuk ke dalam ruangan itu tanpa berkata sepatah kata pun. Sementara Aarav, dia baru meninggalkan istrinya setelah makanan dan minuman yang dia pesan untuk Zoe datang.
*
*
Beberapa jam kemudian.
Kurang dari setengah jam acara fashion show itu dimulai, Zoe sudah merasa bosan berada di dalam ruangan itu sendirian. Gadis itu pun segera keluar dari sana. Dia ternyata penasaran juga ingin melihat seperti apa mantan MUA idolanya yang kini sudah menjadi suaminya merias para model catwalk itu.
Zoe berjalan menuju ruang rias, ternyata di depan ruangan itu sudah ramai oleh model yang sudah selesai didandani san sudah lengkap dengan dress yang siap mereka peragakan.
"Wah, mereka keren sekali," gumam Zoe.
Tiba-tiba gadis itu dikejutkan oleh seorang pria setengah matang yang mencolek bahunya.
"Hey, you," kata pria setengah matang tersebut sambil menatap penampilan Zoe dari atas ke bawah. "You model baru di sini?" tanyanya.
"Model?" Zoe berkata sambil menunjuk dirinya sendiri.
Pria setengah matang itu mengangguk. "Ehem."
"Oh, bukan, bukan. Saya bukan model. Saya ... saya temannya Aarav," jelas Zoe berbohong. Sebab, dia malu mengakui pria yang menurutnya tidak normal tersebut sebagai suami di hadapan orang lain.
"Aarav? Siapa Aarav? Eike tidak kenal yang namanya Aarav."
"Ah ... i-iya, maaf. Maksud saya ... Manny. Iya, Manny. Saya temannya Manny," jelas Zoe sambil tersenyum dipaksakan.
"You bilang kek dari tadi kalau you temannya Manny," kata wanita jadi-jadian tersebut. "Manny masih ada di ruang rias, pasti dia sedang mesra-mesraan sama Elizabeth."
"Elizabeth? Siapa Elizabeth?" tanya Zoe penasaran. Apa Elizabeth itu perempuan tulen, laki-laki, ataukah satu spesies dengan makhluk jadi-jadian di hadapannya ini.
Bukannya menjawab, pria lemez itu justru memicingkan mata menatap Zoe. "You bilang you temannya Manny, tapi kenapa you tidak tahu Elizabeth itu siapa? Jangan-jangan you penipu. You sengaja masuk ke sini untuk mengacaukan acara peragaan busananya Eliza. Begitu?"
Dari sini Zoe bisa mengerti kalau Elizabeth itu ternyata seorang desainer.
"Ti-tidak. Jangan salah paham. Saya ini benar-benar temannya Manny. Kalau kamu tidak percaya, ini, ini dia buktinya. Manny yang memberikan undangan ini padaku." Zoe menjelaskan dengan sedikit panik sambil menunjukkan kartu undangan yang dia dapat dari Aarav tadi.
Setelah melihat bukti yang ditunjukkan oleh Zoe, barulah wanita jadi-jadian itu percaya.
"Eike pikir you penipu, hng," katanya lalu pergi meninggalkan Zoe.
"Syukurlah. Akhirnya dia pergi juga." Zoe akhirnya bisa bernapas lega.
Zoe lantas berjalan mendekati pintu ruang rias, penasaran dengan ucapan pria lemez tadi tentang suaminya dan desainer bernama Elizabeth. Begitu Zoe membuka pintu, dia malah mendapati pemandangan tak terduga. Seorang wanita berambut panjang tengah memeluk Aarav dari belakang.
"Kapan kamu akan menikahiku, Aarav?" tanya wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Rahmi Miraie
nah kan baru satu hari jadi pasutri udah salah paham dulu..gimana zoe ga semakin membenci aarav
2023-03-07
0