Bab 12

Perjalanan yang seharusnya ditempuh selama 20 menit menggunakan mobil kini malah ditempuh 2 kali lipat lebih cepat menggunakan sepeda motor. Begitu Aarav memelankan laju motornya, Zoe langsung melampiaskan kekesalannya terhadap pria tersebut.

Bug.

Bug.

Bug. Zoe memukul bahu Aarav berkali-kali.

"Kamu ini menyebalkan sekali. Kamu mau membunuhku, ya?" teriak Zoe. Rasanya dia ingin menangis saking ketakutannya karena ulah Aarav barusan.

Aarav tidak menjawab. Pria itu justru malah tersenyum seraya memarkirkan motornya.

"Selamat pagi, Manny," sapa seorang wanita cantik dengan penampilan elegan.

"Pagi juga, Diana. Bagaimana liburanmu?" tanya Aarav setelah melepas helmnya.

"Liburan saya berjalan dengan sangat lancar. Tempat-tempat yang Anda rekomendasikan memang sangat bagus," jawab Diana.

Zoe menatap Aarav dan wanita cantik bernama Diana itu secara bergantian. Dia sebenarnya bertanya-tanya dalam hati, siapa sebenarnya wanita cantik tersebut? Kenapa terlihat sangat akrab dengan Aarav.

Melihat wajah penasaran Zoe, wanita bernama Diana tadi langsung memperkenalkan diri.

"Halo, Nona Zoeanna. Perkenalkan, saya Diana, asistennya Manny."

Zoe akhirnya mengerti. Ternyata selama satu bulan terakhir wanita inilah yang dia gantikan pekerjaannya. Apakah mungkin alasan Aarav tidak mau mengajaknya hari ini karena wanita tersebut sudah kembali bekerja setelah mengambil cuti selama sebulan, sehingga bantuannya yang tidak seberapa itu tidak dibutuhkan lagi.

"Senang berkenalan denganmu, Diana," balas Zoe. "Oh iya, kenapa kamu bisa tahu namaku?" tanya Zoe penasaran.

Diana tersenyum. "Tentu saja saya tahu, Nona. Jangankan nama Anda, status Anda sebagai istri Manny, eh, maksud saya Pak Aarav pun saya juga tahu."

Zoe langsung membulatkan matanya terkejut ketika tahu bahwa rahasia yang selama sebulan terakhir dia tutup-tutupi ternyata diketahui oleh orang lain.

"Cukup. Tidak usah dijelaskan lagi. Aku sudah mengerti." Zoe tertawa dipaksakan seraya melihat ke sekeliling, takut ada yang mendengar ucapan Diana barusan.

Melihat betapa takutnya Zoe jika orang lain sampai tahu mengenai status pernikahan mereka, entah mengapa hati Aarav terasa tercubit. Dalam hati dia bertanya-tanya, kenapa hingga detik ini Zoe masih ingin terus menyembunyikan status mereka. Apakah diluar sana istrinya itu memiliki hubungan spesial dengan pria lain yang harus dijaga perasaannya, pikir Aarav. Namun, Aarav buru-buru menepis pikiran buruk tersebut mengingat selama ini Zoe tidak pernah berkomunikasi dengan siapa pun kecuali dengan keluarganya.

Ketiganya lantas berjalan masuk ke dalam lift. Pagi ini Aarav akan merias beberapa orang personil boy band yang sedang viral dan naik daun.

"Kenapa tidak bilang kalau hari ini kamu akan merias personil BigStar? Kalau begitu 'kan aku akan bangun lebih pagi untuk bersiap-siap. Lihat penampilanku hari ini? Aku bahkan tidak mandi sebelum berangkat kemari," protes Zoe dengan bibir mengerucut. Dia menyalahkan Aarav dalam hal ini karena tidak memberitahunya lebih awal.

"Kenapa kamu marah? Apakah bertemu dengan personil BigStar begitu penting untukmu? Kenapa kamu mesti memusingkan penampilan?" tanya Aarav.

"Tentu saja itu sangat penting. Christian, leader boy band BigStar itu dulunya adalah seniorku di kampus."

Aarav memutar bola matanya dengan malas. Sejujurnya saat ini dia merasa cukup kesal mendengar pengakuan istrinya.

Sementara itu, Diana sendiri justru heran melihat hubungan antara Aarav dan Zoe. Keduanya sama sekali tidak seperti sepasang pengantin baru pada umumnya.

Sesampainya di ruang rias, Zoe langsung mengedarkan pandangannya. Dalam hati dia bertanya-tanya, dimana Christian berada. Kenapa hanya ada dua orang personil BigStar yang ada di sana.

"Kamu mencari sesuatu?" tanya Aarav saat melihat gelagat aneh istrinya. Dia curiga, Zoe mungkin saja mencari lelaki yang tadi dia sebut bernama Christian.

Zoe langsung menggeleng. "Tidak ada."

Tidak berselang lama kemudian, seorang pemuda tampan masuk ke dalam ruang rias. "Maaf, aku terlambat."

Melihat siapa yang datang, Zoe langsung tersenyum. Disaat yang bersamaan, pemuda yang dia ketahui bernama Christian tersebut juga tengah melihat ke arahnya.

"Eh, apa aku tidak salah mengenali orang? Kamu Zoe, 'kan?" tanya Christian ingin memastikan.

"Hai, Kak Chris," sapa Zoe sambil tersenyum.

"Ternyata itu memang benar kamu, Zoe? Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Christian penasaran seraya berjalan mendekati Zoe.

"Aku di sini bekerja sebagai asistennya Manny," jawab Zoe. Terlalu sering memperkenalkan diri sebagai asisten membuatnya fasih mengucapkan kalimat tersebut.

"Benarkah?" Christian merasa tidak percaya. Setahunya, Zoe adalah putri dari pemilik perusahaan besar Galaxy Group. Rasanya tidak masuk akal jika gadis itu malah bekerja sebagai asisten make up artist setelah lulus kuliah.

"Tentu saja. Kalau tidak benar, kenapa aku bisa ada di sini?" kata Zoe berusaha meyakinkan.

"Iya juga sih." Christian mengangguk-anggukkan kepalanya. Mau tidak mau dia harus percaya pada ucapan gadis itu.

"Ekhm!" Tiba-tiba saja Aarav berdehem keras, membuat perhatian semua orang yang ada di dalam ruang rias langsung tertuju padanya. "Asisten Zoe, tolong berikan foundation Xxx shade 127."

"Eh, ba-baik," jawab Zoe. "Kak Chris, aku bekerja dulu ya."

"Oke."

Begitu Zoe sudah berdiri tepat di samping suaminya dan melakukan tugasnya sebagai asisten, gadis itu lantas menatap Aarav dengan tatapan curiga. 'Hng, aku yakin, dia pasti sengaja tidak ingin mengajakku kemari karena dia tidak mau kepergok menggoda para lelaki tampan itu.'

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Aarav.

"Tidak, tidak apa-apa," jawab Zoe sembari mengalihkan tatapannya dari Aarav.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!