Chapter-19

Evelyn jatuh tertidur setelah Nazareth berpesan bahwa ia harus menjaga kalungnya dengan sangat baik karena orang lain mungkin mengincarnya.

"Beberapa akan merenggutnya dengan jalan kekerasan," Nazareth memperingatkan.

Dan Evelyn tertidur pulas setelah itu, bahkan di tengah hutan berburu dengan sedikitnya ratusan peri monster berkeliaran di sekelilingnya.

Entah karena terlalu lelah atau terlalu senang setelah menerima hadiah dari guardian tampannya yang—tanpa ia sadari—tak dipandangnya sebagai guru namun sebagai laki-laki. Ditambah sentuhan lembut di puncak kepalanya yang menenangkan.

Nazareth mengambil tempat beberapa meter dari tempat Evelyn berbaring, duduk bersandar pada batang pohon sambil memeluk dan mengusap-usap lembut kepala boneka hidupnya yang mulai terlelap. Ia memandangi wajah Evelyn dengan ekspresi sendu. Tenggelam dalam pemikiran mendalam dan perasaan lembut yang menyayat seperti alunan biola.

Tak lama kemudian, ia pun jatuh tertidur.

Migi Vox mengangkat wajahnya dari dada pria itu dan menatapnya dalam waktu yang lama, mencoba memastikan pria itu benar-benar terlelap. Lalu merayap turun dari pangkuan pria itu dan mengendap-endap ke arah Evelyn.

Migi Vox tidak terlihat seperti boneka. Orang-orang yang tidak memperhatikannya dengan baik akan mengira Migi Vox anak Nazareth.

Ia terlihat seperti balita. Namun ukurannya sedikit terlalu kecil. Selebihnya, segala sesuatunya terlihat seperti Nazareth versi balita.

Boneka itu sekarang membungkuk di atas kepala Evelyn, mengamati wajah gadis itu dengan alis bertautan. Sebuah seringai mengerikan tersungging di sudut bibirnya.

Sementara itu, Evelyn sedang bermimpi tentang guardian tampannya. Terpesona oleh sentuhan lembut guardiannya yang penuh perhatian, ia memimpikan sentuhan itu di kepalanya.

Dalam mimpinya, Evelyn meringkuk dalam dekapan guardiannya seperti Migi Vox sementara pria itu mengusap-usap lembut kepalanya. Lalu entah bagaimana pria itu membungkuk dan mengecup keningnya, pipinya, kemudian bibirnya. Evelyn bisa merasakan sepasang bibir tipisnya yang dingin menyentuh kulitnya.

Tak lama kemudian Evelyn merasakan tangan guardiannya merayap turun dari bahunya, mengusap lembut pangkal lengannya, lalu menelusup ke balik bajunya. Telapak tangannya terasa dingin. Tapi kenapa rasanya begitu... kecil? pikir Evelyn.

Evelyn mengerjap dan membuka matanya, lalu tertunduk dan menjerit.

Nazareth terbangun dari tidurnya, tatapannya yang panik menyapu sekeliling.

Evelyn menarik duduk tubuhnya dengan tersentak. Beberapa kancing bajunya terlepas dan bagian depan tubuhnya terbelalak.

Nazareth menoleh dan terperanjat. "Vox!" pekiknya sambil melontarkan energi spiritual berbentuk serat dan menarik bonekanya.

Boneka itu mendarat di pangkuannya dan meronta-ronta.

"Kenapa kau menjadi semakin tak patuh?" Nazareth memarahinya.

Evelyn merenggut bagian depan pakaiannya dan beringsut, memutar tubuhnya memunggungi Nazareth dengan wajah merona.

"Maaf, ini salahku," sesal Nazareth sambil memalingkan wajahnya dari Evelyn. "Aku tidak mengendalikannya dengan baik!"

Boneka mesum sialan! gerutu Evelyn dalam hati, sambil memasang kembali kancing bajunya dan memperbaiki penampilannya.

"Aku tertidur, dan…"

"Tidak apa-apa!" potong Evelyn cepat-cepat. Ia sudah selesai memperbaiki penampilannya tapi belum berani menoleh pada Nazareth.

Begitu pun sebaliknya, Nazareth tidak berani menoleh pada Evelyn.

Wajah keduanya bersemu merah, sementara Migi Vox melirik mereka sembari menyeringai.

Sekarang aku mengerti apa maksudnya "Menjadi semakin tidak patuh dan melakukan hal yang tidak aku sukai!" pikir Evelyn. Ia melirik ke arah boneka di pangkuan Nazareth melalui sudut matanya.

Boneka itu menoleh padanya sambil menyeringai.

Nazareth mencengkeram wajah boneka itu dan memalingkannya dari Evelyn.

Kedua tangan mungil Migi Vox mengais-ngais udara kosong, mencoba melepaskan diri.

"Diam!" geram Nazareth.

"Aku akan mencari makanan!" kata Evelyn sambil melompat berdiri.

"Tidak!" sergah Nazareth. Pria itu akhirnya menoleh pada Evelyn. "Hutan ini berbahaya," ia mengingatkan. "Kita akan mencarinya bersama-sama sambil melanjutkan pencarian," katanya sambil menarik tubuhnya berdiri.

Evelyn melirik Migi Vox sekali lagi.

Boneka itu sudah terlihat lebih tenang sekarang.

Nazareth mulai melangkah memimpin jalan.

"Kenapa Master tidak menyimpannya kembali?" tanya Evelyn ketika mereka mulai berjalan menyusuri jalan setapak.

"Dia sudah tidak menjadi satu dengan tubuhku," jawab Nazareth tanpa menoleh.

Evelyn mengerutkan keningnya.

"Selama ini aku menyimpannya di dalam kalung," Nazareth memberitahu.

Evelyn menunduk dan menyentuh bandul kalung pemberian guardiannya.

"Meski begitu…" Nazareth melanjutkan dalam gumaman rendah. "Dia tetap menjadi bagian dari tubuhku."

"Maksud Master?" Evelyn tidak mengerti.

"Apa pun yang menimpanya akan menimpaku juga. Sebagai contoh, jika dia terkena racun, maka racunnya akan menyebar ke tubuhku," jelas Nazareth. "Atau jika dia terluka, aku yang akan merasakan sakitnya. Aku merasakan apa pun yang menyentuhnya seperti menyentuh tanganku!"

Evelyn menelan ludah dan tercenung. Lalu, apa ketika Migi Vox menyentuhku, apakah dia juga merasakannya? ia bertanya-tanya dalam hatinya.

Seolah bisa membaca pikiran Evelyn, Nazareth menambahkan. "Kecuali jika aku sedang tertidur!"

Evelyn langsung tertunduk.

Lalu tiba-tiba boneka itu mulai meronta-ronta lagi di pangkuan Nazareth.

Nazareth menangkupkan telapak tangannya di puncak kepala boneka itu untuk menenangkannya.

Migi Vox tetap meronta-ronta, tubuhnya hampir melejit ke semak-semak.

Nazareth akhirnya mengerti boneka itu baru saja menemukan pohon apel tak jauh dari tempat mereka. Lalu melepaskannya.

Migi Vox melompat ke pohon itu dan memetik salah satu buahnya, kemudian melemparkannya ke arah Nazareth.

Nazareth menangkapnya dan memberikannya pada Evelyn.

Migi Vox sekarang mengepak-ngepak di sekeliling pohon apel itu seperti seekor kelelawar dan merontokkan hampir semua buahnya.

"Cukup!" hardik Nazareth sambil menarik kembali bonekanya. Ia melayangkan telapak tangannya dan mengumpulkan semua apel yang berceceran ke satu tempat. Lalu menuntun Evelyn ke arah pohon apel itu untuk beristirahat.

Migi Vox melompat dari pangkuan Nazareth dan menghambur ke arah tumpukan apel tadi. Ia menjatuhkan dirinya di atas tumpukan apel dan menenggelamkan dirinya seperti anak-anak dalam wahana mandi bola.

Evelyn terkekeh geli melihat tingkah laku boneka itu.

Migi Vox mengambil salah satu apel dan menggigitnya, lalu melemparkannya. Mengambil satu apel lagi, menggigitnya sekali dan melemparkannya lagi.

"Apa dia benar-benar memakannya?" tanya Evelyn.

"Ya," jawab Nazareth. "Dia butuh makan untuk mengurangi penyerapan nutrisi dari tubuhku."

"Kalau begitu dia harus makan lebih banyak," kata Evelyn sambil membungkuk di atas kepala Migi Vox, "Aku punya makanan lain, Vox!" Evelyn mengulurkan setangkai anggur yang ditemukannya di tempat itu juga.

Migi Vox melompat dan meraihnya dengan gembira.

"Lihat ini!" kata Nazareth di dekat rumpun bambu. Ia mengetuk-ngetukkan ujung jari telunjuknya pada salah satu batang bambu. "Ini adalah bambu manis, kelebihannya adalah kokoh. Kekuatan menyerang memang lemah, tapi pertahanannya lumayan. Sangat cocok dengan rumput liarmu!"

Evelyn menghampirinya dan mengamati bambu itu sambil memangku Migi Vox yang sedang asyik makan.

"Tapi…" Nazareth mendadak ragu. "Usianya terlalu pendek. "Kita cari yang lain saja!" ia memutuskan. "Kalau tak ada yang lebih cocok, baru pilih dia!"

Evelyn mengangguk dengan semangat.

Migi Vox ikut mengangguk tak kalah semangat.

Episodes
1 Chapter-1
2 Chapter-2
3 Chapter-3
4 Chapter-4
5 Chapter-5
6 Chapter-6
7 Chapter-7
8 Chapter-8
9 Chapter-9
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Chapter-48
49 Chapter-49
50 Chapter-50
51 Chapter-51
52 Chapter-52
53 Chapter-53
54 Chapter-54
55 Chapter-55
56 Chapter-56
57 Chapter-57
58 Chapter-58
59 Chapter-59
60 Chapter-60
61 Chapter-61
62 Chapter-62
63 Chapter-63
64 Chapter-64
65 Chapter-65
66 Chapter-66
67 Chapter-67
68 Chapter-68
69 Chapter-69
70 Chapter-70
71 Chapter-71
72 Chapter-72
73 Chapter-73
74 Chapter-74
75 Chapter-75
76 Chapter-76
77 Chapter-77
78 Chapter-78
79 Chapter-79
80 Chapter-80
81 Chapter-81
82 Chapter-82
83 Chapter-83
84 Chapter-84
85 Chapter-85
86 Chapter-86
87 Chapter-87
88 Chapter-88
89 Chapter-89
90 Chapter-90
91 Chapter-91
92 Chapter-92
93 Chapter-93
94 Chapter-94
95 Chapter-95
96 Chapter-96
97 Chapter-97
98 Chapter-98
99 Chapter-99
100 Chapter-100
101 Chapter-101
102 Chapter-102
103 Chapter-103
104 Chapter-104
105 Chapter-105
106 Chapter-106
107 Chapter-107
108 Chapter-108
109 Chapter-109
110 Chapter-110
111 Chapter-111
112 Chapter-112
113 Chapter-113
114 Chapter-114
115 Chapter-115
116 Chapter-116
117 Chapter-117
118 Chapter-118
119 Chapter-119
120 Chapter-120
121 Chapter-121
122 Chapter-122
123 Chapter-123
124 Chapter-124
125 Chapter-125
126 Chapter-126
127 Chapter-127
128 Chapter-128
129 Chapter-129
130 Chapter-130
131 Chapter-131
132 Chapter-132
133 Chapter-133
134 Chapter-134
135 Chapter-135
136 Chapter-136
137 Chapter-137
138 Chapter-138
139 Chapter-139
140 Chapter-140
141 Chapter-141
142 Chapter-142
143 Chapter-143
144 Chapter-144
145 Chapter-145
146 Chapter-146
147 Chapter-147
148 Chapter-148
149 Chapter-149
150 Chapter-150
151 Chapter-151
152 Chapter-152
153 Chapter-153
154 Chapter-154
155 Chapter-155
156 Chapter-156
157 Chapter-157
158 Chapter-158
159 Chapter-159
160 Chapter-160
161 Chapter-161
162 Chapter-162
163 Chapter-163
164 Chapter-164
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter-1
2
Chapter-2
3
Chapter-3
4
Chapter-4
5
Chapter-5
6
Chapter-6
7
Chapter-7
8
Chapter-8
9
Chapter-9
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Chapter-48
49
Chapter-49
50
Chapter-50
51
Chapter-51
52
Chapter-52
53
Chapter-53
54
Chapter-54
55
Chapter-55
56
Chapter-56
57
Chapter-57
58
Chapter-58
59
Chapter-59
60
Chapter-60
61
Chapter-61
62
Chapter-62
63
Chapter-63
64
Chapter-64
65
Chapter-65
66
Chapter-66
67
Chapter-67
68
Chapter-68
69
Chapter-69
70
Chapter-70
71
Chapter-71
72
Chapter-72
73
Chapter-73
74
Chapter-74
75
Chapter-75
76
Chapter-76
77
Chapter-77
78
Chapter-78
79
Chapter-79
80
Chapter-80
81
Chapter-81
82
Chapter-82
83
Chapter-83
84
Chapter-84
85
Chapter-85
86
Chapter-86
87
Chapter-87
88
Chapter-88
89
Chapter-89
90
Chapter-90
91
Chapter-91
92
Chapter-92
93
Chapter-93
94
Chapter-94
95
Chapter-95
96
Chapter-96
97
Chapter-97
98
Chapter-98
99
Chapter-99
100
Chapter-100
101
Chapter-101
102
Chapter-102
103
Chapter-103
104
Chapter-104
105
Chapter-105
106
Chapter-106
107
Chapter-107
108
Chapter-108
109
Chapter-109
110
Chapter-110
111
Chapter-111
112
Chapter-112
113
Chapter-113
114
Chapter-114
115
Chapter-115
116
Chapter-116
117
Chapter-117
118
Chapter-118
119
Chapter-119
120
Chapter-120
121
Chapter-121
122
Chapter-122
123
Chapter-123
124
Chapter-124
125
Chapter-125
126
Chapter-126
127
Chapter-127
128
Chapter-128
129
Chapter-129
130
Chapter-130
131
Chapter-131
132
Chapter-132
133
Chapter-133
134
Chapter-134
135
Chapter-135
136
Chapter-136
137
Chapter-137
138
Chapter-138
139
Chapter-139
140
Chapter-140
141
Chapter-141
142
Chapter-142
143
Chapter-143
144
Chapter-144
145
Chapter-145
146
Chapter-146
147
Chapter-147
148
Chapter-148
149
Chapter-149
150
Chapter-150
151
Chapter-151
152
Chapter-152
153
Chapter-153
154
Chapter-154
155
Chapter-155
156
Chapter-156
157
Chapter-157
158
Chapter-158
159
Chapter-159
160
Chapter-160
161
Chapter-161
162
Chapter-162
163
Chapter-163
164
Chapter-164

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!