Chapter-9

"Saya Jenderal Montrosecov…" keong buncit berkepala botak berpakaian militer kekaisaran tadi memperkenalkan dirinya. "Kaisar mengutus kami untuk menyampaikan bahwa Yang Mulia bermaksud memberikan santunan bagi keluarga Katz," tuturnya lugas dan teratur.

Evelyn berusaha menyimak pembicaraan pria itu, sementara setengah pikirannya masih melayang-layang membayangkan wajah pria berambut panjang hitam mengkilat yang ditemuinya di Balai Budaya.

"Selain itu, setelah kami meninjau hasil gali bakatmu kemarin, Yang Mulia Kaisar juga memutuskan untuk memberikanmu beasiswa untuk bidang seni bela diri spiritual. Jadi, khusus untukmu kekaisaran bermaksud mendaftarkanmu ke salah satu institut bela diri spiritual di ibu kota."

Evelyn tercekat dengan kedua mata terbelalak. Lalu melirik pada ibunya.

"Tempat tinggal juga sudah kami sediakan, dan… satu hal lagi," pria itu mengeluarkan saputangan dan mengelap wajahnya yang berkeringat. "Kami sudah mengadakan pembicaraan dengan pihak institut agar kau bisa langsung masuk semester tiga."

Evelyn langsung tertunduk dengan raut wajah muram.

Rumput liar!

Peri pelindung tak berguna!

Peri pelindung tak berguna tetap saja tak berguna!

Terimalah kenyataannya!

Kata-kata hujatan itu tak dapat ia enyahkan dari kepalanya.

Ia percaya bakatnya bukan tidak berguna sama sekali.

Hanya saja… menurutmu, seiring peningkatannya, rumput liar bisa menjadi apa?

Kata-kata si penggali bakat terngiang dalam benaknya.

"Peri pelindung tidak berguna, tetaplah tidak berguna," gumamnya semakin muram. Lalu menggeleng putus asa.

"Eve," ibunya menyela dengan raut wajah datar. "Tidak ada yang mengharapkanmu untuk mencapai puncak dunia. Tapi anugerah dari kaisar… bukankah sungguh tak sopan jika kau menolaknya?"

"Tapi…" Evelyn mengerjap dan menelan ludah. Mencoba memberanikan dirinya untuk menatap ibunya meski ia tahu seperti apa tatapan ibunya. "Karena ini anugerah dari kaisar, bukankah artinya aku tak boleh mengecewakannya? Bagaimana kalau aku gagal?"

"Kau takkan dihukum hanya karena kau gagal dalam pendidikan!" pria cantik berwajah dingin tiba-tiba menyela seraya mendelik dan tersenyum tipis. Bisa dikatakan senyuman sinis.

Evelyn kembali tertunduk.

"Ini adalah anugerah, Nona Katz!" pria cantik itu mengingatkan Evelyn. "Dan takdir dari sebuah anugerah adalah untuk diterima. Tugasmu hanyalah menerimanya. Sama seperti bakat lahirmu, itu adalah anugerah. Dan dia akan tetap menjadi milikmu baik kau menerimanya atau pun tidak. Baik kau menggunakannya atau pun tidak."

Lalu tiba-tiba, secara diam-diam dan tanpa peringatan, pria cantik itu menatap ke dalam mata Evelyn, dan gadis itu mendapati dirinya hanya membeku di bawah tatapan mata birunya. Tidak bergerak, tidak berkedip, bahkan tidak bisa bernapas.

Pria paruh baya berkepala botak berdeham perlahan. "Ini Master Xenephon Claus dari institut yang dimaksud!" Ia memperkenalkan pria cantik itu.

Evelyn langsung tergagap.

.

.

.

Kota Ilusi…

Evelyn mendongak terpukau mengagumi bangunan raksasa yang menjulang megah di depan matanya ketika ia baru saja turun dari kereta kuda di depan sebuah gerbang tinggi bertulisan: MORFEUS ACADEMY.

Uh---oh, pikir Evelyn terkejut. Aku tak percaya ini—Akademi Dewa Mimpi?

Ini kan salah satu institut paling terkenal?!

Aku pasti sedang bermimpi!

Evelyn mengedar pandang dengan mata dan mulut membulat, meneliti puncak bangunan dan menaranya yang berkilauan dengan ekspresi senang seorang anak kecil. "Aku hanya pernah mendengar tentang Akademi Dewa Mimpi. Aku tak pernah membayangkan ini sangat…"

"Menakjubkan?" potong Xenephon.

"Seperti mimpi," timpal Evelyn penuh semangat.

Para pelajar menatap Evelyn dengan mata terpicing ketika Xenephon membimbing gadis itu melintasi taman yang luas dengan kolam air mancur berukuran besar berbentuk lingkaran yang di tengah-tengahnya terdapat patung Dewa Mimpi berbahan emas.

Evelyn mengamati patung itu dengan mata berbinar-binar.

Banyak remaja berkerumun—pria dan wanita berkelompok atau berpasang-pasangan dengan seragam sekolah yang terkesan glamor di seputar tepian kolam.

Evelyn mengamati semua orang dengan dahi berkerut-kerut.

Tiga orang gadis dengan rias wajah menor tertawa cekikikan di bawah air mancur saat mereka melintas.

Evelyn mengalihkan pandangannya dari patung itu dan menoleh pada Xenephon. Kemudian mengedar pandang.

Dua orang---pria dan wanita, melirik ke arah Evelyn dengan tatapan sinis.

"Kenapa semua orang menatapku?" tanya Evelyn merasa tak nyaman.

"Tak perlu heran," kata Xenephon. "Diangkut dari kota kecil ke ibukota sudah cukup menjadikanmu berita hangat!"

Evelyn berpaling pada Xenephon.

"Belum lagi, masalah peri pelindungmu, ditambah Lord Vox sendiri yang akan membimbingmu secara langsung, kurasa itu sudah lebih dari cukup untuk menjadikanmu sebagai objek intrik." Xenephon menambahkan tanpa ekspresi.

"Apa maksudnya Lord Vox sendiri yang akan membimbingku secara langsung?" tanya Evelyn tidak mengerti.

"Itu artinya Lord Vox sendiri yang akan menjadi guardianmu," jawab Xenephon.

"Memangnya Lord Vox itu bukan guardian?" Evelyn bertanya lagi.

Xenephon terkekeh tipis. "Tentu saja bukan," jawabnya.

Evelyn mengerutkan keningnya.

"Biar kuberitahu," kata Xenephon ketika mereka menyusuri koridor utama. "Makna Guardian, Master dan Lord itu jauh berbeda. Dan satu hal lagi. Setiap Master Spiritual hanya boleh berguru kepada satu orang, atau kau takkan diakui semua orang." Xenephon menoleh pada Evelyn. "Kau pernah dengar Ordo Angelos?"

Ordo Angelos adalah organisasi elit global yang menguasai kekayaan dan memegang penuh kendali hukum di seluruh benua.

"Ordo Angelos yang terkenal itu?" Evelyn membelalakkan matanya. "Memangnya siapa yang tidak tahu?"

"Master Vox adalah ketua Ordo Angelos," bisik Xenephon dramatis.

"Hah?" Evelyn spontan terperangah.

"Institut ini adalah miliknya!" Xenephon menambahkan.

Evelyn menelan ludah dengan susah payah dan tergagap-gagap. "Ja—jadi guardianku… guardianku adalah ketua Ordo Angelos?"

"Lord Vox tak pernah menerima seorang murid," Xenephon memberitahu. "Kau adalah murid pertama dan satu-satunya. Itu merujuk prestasi mengagumkan!"

"Oh, aku ragu bisa mendapatkan prestasi apa pun," sergah Evelyn pesimis seraya memandang arena latihan.

"Rendah hati takkan membantumu di akademi ini, Nona Muda!" petuah Xenephon dengan nada datar. "Kekuatan dan keberanianlah yang harus diutamakan."

"Lihat mereka," gumam Evelyn seraya memandang iri kumpulan murid yang sedang berlatih, yang tampaknya jauh lebih muda dari dirinya, di mana rata-rata murid sudah memiliki cakra spiritual. "Aku tak cocok berada di sini."

"Dan tugasku memastikan supaya kau bisa cocok berada di sini," sanggah Xenephon sambil tersenyum.

"Anda pasti kepala akademi atau petinggi!" terka Evelyn.

"Aku hanya tamu yang menumpang gratis di sini," potong Xenephon cepat-cepat.

Langkah mereka sekarang sudah mencapai tangga selasar.

Evelyn mengerutkan keningnya dan menoleh pada Xenephon. "Bagaimana saya memanggil Anda?"

"Panggil saja aku Master Claus, seperti yang lain!" kata Xenephon. "Semua orang memanggilku begitu meski aku bukan guru. Kau juga harus memanggil begitu pada semua guru di sini," ia menambahkan. Lalu mendorong sepasang pintu sebuah ruangan.

"Master Claus! Anda sudah kembali?" seorang pria menyambut Xenephon dengan membungkuk.

Kemudian muncul dua orang lainnya---laki-laki dan perempuan. Mereka juga membungkuk.

Pakaian mereka semua terlihat seperti kaum bangsawan.

Dan mereka semua membungkuk!

Hanya tamu? pikir Evelyn sambil melirik Xenephon melalui sudut matanya.

Terpopuler

Comments

murniati cls

murniati cls

keknya kaisar itu yg menemukan ayahnya mati, pria itu tau bkt langka, makanya mndidiknya, mereka ditempat eve tak ada yg tau Krn mrka BKN apa apa nya dibandingkan kekuatan kaisar

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter-1
2 Chapter-2
3 Chapter-3
4 Chapter-4
5 Chapter-5
6 Chapter-6
7 Chapter-7
8 Chapter-8
9 Chapter-9
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Chapter-48
49 Chapter-49
50 Chapter-50
51 Chapter-51
52 Chapter-52
53 Chapter-53
54 Chapter-54
55 Chapter-55
56 Chapter-56
57 Chapter-57
58 Chapter-58
59 Chapter-59
60 Chapter-60
61 Chapter-61
62 Chapter-62
63 Chapter-63
64 Chapter-64
65 Chapter-65
66 Chapter-66
67 Chapter-67
68 Chapter-68
69 Chapter-69
70 Chapter-70
71 Chapter-71
72 Chapter-72
73 Chapter-73
74 Chapter-74
75 Chapter-75
76 Chapter-76
77 Chapter-77
78 Chapter-78
79 Chapter-79
80 Chapter-80
81 Chapter-81
82 Chapter-82
83 Chapter-83
84 Chapter-84
85 Chapter-85
86 Chapter-86
87 Chapter-87
88 Chapter-88
89 Chapter-89
90 Chapter-90
91 Chapter-91
92 Chapter-92
93 Chapter-93
94 Chapter-94
95 Chapter-95
96 Chapter-96
97 Chapter-97
98 Chapter-98
99 Chapter-99
100 Chapter-100
101 Chapter-101
102 Chapter-102
103 Chapter-103
104 Chapter-104
105 Chapter-105
106 Chapter-106
107 Chapter-107
108 Chapter-108
109 Chapter-109
110 Chapter-110
111 Chapter-111
112 Chapter-112
113 Chapter-113
114 Chapter-114
115 Chapter-115
116 Chapter-116
117 Chapter-117
118 Chapter-118
119 Chapter-119
120 Chapter-120
121 Chapter-121
122 Chapter-122
123 Chapter-123
124 Chapter-124
125 Chapter-125
126 Chapter-126
127 Chapter-127
128 Chapter-128
129 Chapter-129
130 Chapter-130
131 Chapter-131
132 Chapter-132
133 Chapter-133
134 Chapter-134
135 Chapter-135
136 Chapter-136
137 Chapter-137
138 Chapter-138
139 Chapter-139
140 Chapter-140
141 Chapter-141
142 Chapter-142
143 Chapter-143
144 Chapter-144
145 Chapter-145
146 Chapter-146
147 Chapter-147
148 Chapter-148
149 Chapter-149
150 Chapter-150
151 Chapter-151
152 Chapter-152
153 Chapter-153
154 Chapter-154
155 Chapter-155
156 Chapter-156
157 Chapter-157
158 Chapter-158
159 Chapter-159
160 Chapter-160
161 Chapter-161
162 Chapter-162
163 Chapter-163
164 Chapter-164
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter-1
2
Chapter-2
3
Chapter-3
4
Chapter-4
5
Chapter-5
6
Chapter-6
7
Chapter-7
8
Chapter-8
9
Chapter-9
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Chapter-48
49
Chapter-49
50
Chapter-50
51
Chapter-51
52
Chapter-52
53
Chapter-53
54
Chapter-54
55
Chapter-55
56
Chapter-56
57
Chapter-57
58
Chapter-58
59
Chapter-59
60
Chapter-60
61
Chapter-61
62
Chapter-62
63
Chapter-63
64
Chapter-64
65
Chapter-65
66
Chapter-66
67
Chapter-67
68
Chapter-68
69
Chapter-69
70
Chapter-70
71
Chapter-71
72
Chapter-72
73
Chapter-73
74
Chapter-74
75
Chapter-75
76
Chapter-76
77
Chapter-77
78
Chapter-78
79
Chapter-79
80
Chapter-80
81
Chapter-81
82
Chapter-82
83
Chapter-83
84
Chapter-84
85
Chapter-85
86
Chapter-86
87
Chapter-87
88
Chapter-88
89
Chapter-89
90
Chapter-90
91
Chapter-91
92
Chapter-92
93
Chapter-93
94
Chapter-94
95
Chapter-95
96
Chapter-96
97
Chapter-97
98
Chapter-98
99
Chapter-99
100
Chapter-100
101
Chapter-101
102
Chapter-102
103
Chapter-103
104
Chapter-104
105
Chapter-105
106
Chapter-106
107
Chapter-107
108
Chapter-108
109
Chapter-109
110
Chapter-110
111
Chapter-111
112
Chapter-112
113
Chapter-113
114
Chapter-114
115
Chapter-115
116
Chapter-116
117
Chapter-117
118
Chapter-118
119
Chapter-119
120
Chapter-120
121
Chapter-121
122
Chapter-122
123
Chapter-123
124
Chapter-124
125
Chapter-125
126
Chapter-126
127
Chapter-127
128
Chapter-128
129
Chapter-129
130
Chapter-130
131
Chapter-131
132
Chapter-132
133
Chapter-133
134
Chapter-134
135
Chapter-135
136
Chapter-136
137
Chapter-137
138
Chapter-138
139
Chapter-139
140
Chapter-140
141
Chapter-141
142
Chapter-142
143
Chapter-143
144
Chapter-144
145
Chapter-145
146
Chapter-146
147
Chapter-147
148
Chapter-148
149
Chapter-149
150
Chapter-150
151
Chapter-151
152
Chapter-152
153
Chapter-153
154
Chapter-154
155
Chapter-155
156
Chapter-156
157
Chapter-157
158
Chapter-158
159
Chapter-159
160
Chapter-160
161
Chapter-161
162
Chapter-162
163
Chapter-163
164
Chapter-164

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!