Chapter-8

Di akhir hari yang sangat melelahkan itu, Evelyn telah memutuskan suatu hal.

Setelah semua tamu pergi, kecuali Mrs. Morgenstein, yang berada di kamar tidur tamu, Evelyn memanggil seluruh anggota keluarganya yang wanita untuk berkumpul di ruang duduk.

Evelyn berdiri membelakangi tungku pemanas, menghadap semua orang, dengan tangan tergenggam di balik punggungnya. "Ada yang ingin kukatakan pada kalian. Sesuatu yang pribadi."

"Ya, Anakku?" Lady Catherine mengangkat dagunya.

Evelyn menegakkan pundaknya dan mengambil napas panjang. "Aku sudah memutuskan untuk menerima undangan Mrs. Morgenstein untuk ikut ke ibukota. Tidak perlu protes," seru Evelyn pada mereka. "Kita semua tahu kalau sesuatu harus dilakukan."

Bibi Madeleine mengerutkan keningnya dan melemparkan tatapan cemas pada Lady Catherine, kemudian kembali menatap Evelyn. "Bagaimana dengan masa berkabungmu, Dear?"

"Aku rasa dalam hal ini. Ayah akan mengerti," kata Evelyn dengan lembut. Ia sempat bimbang. "Sebagai pemilik baru rumah ini, aku harus mengambil tindakan jika ingin tetap memelihara tempat bernaung kita ini. Jadi, mengertilah, aku harus berangkat ke ibukota untuk mencari pria mapan untuk menjadi suamiku, dengan begitu tidak akan ada lagi yang perlu kita semua cemaskan." Evelyn buru-buru menyelesaikan kalimatnya di tengah suara mereka semua yang terperangah.

Ketiga perempuan itu menatapnya dengan terkejut.

"Kau akan menikah!" sepupunya tercekat.

"Oh, semoga kau diberkati, Evelyn-ku sayang. Kau gadis pemberani!" bisik Bibi Madeleine, mengusap matanya dengan saputangan. "Tadinya aku sudah ketakutan kalau kita semua akan hidup miskin."

Evelyn menatap ibunya untuk membaca reaksinya. la menunggu dengan gelisah, mencari sesuatu di wajah itu.

Lady Catherine terdiam beberapa lama. Lalu ia meletakkan jarum dan bingkai sulamannya. "Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu itu?"

Mencoba menguatkan diri akan tugas yang diembannya, Evelyn menelan ludah. "Sudah."

Mata safir ibunya menyempit penuh selidik. "Seluruhnya? Seorang suami pasti memiliki... harapan-harapan tertentu."

"Ya, aku menyadari hal itu, Ma'am. Aku akan bersiap menghadapinya."

"Tapi... Ibu! Bibi Catherine! Tentunya kalian tidak akan membiarkan Evelyn melakukan ini!"

Tiba-tiba sepupunya, Nadine, berseru.

Tak ada yang menjawab.

"Aku tahu kita jatuh miskin, tapi kalian tidak boleh membiarkan Evelyn menjual dirinya seperti... seperti perempuan yang tak jelas! Ini semua mengerikan!"

"Mengerikan?" Bibi Madeleine mengulangi ucapan putrinya, mengerutkan alis.

"Pasti ada jalan lain!" Nadine bersikeras. "Aku tahu!" Tiba-tiba ia berkata dengan gembira. "Aku dapat menjual salah satu novelku!"

"Tidak!" seru kedua wanita yang lebih tua bersamaan.

"Oh, Tuhan, kau dan cerita Gotik horormu itu, kau akan memperburuk kehormatan keluarga ini yang hanya tinggal secuil." Lady Catherine bergumam sambil bergidik jijik. "Aku tidak mau mendengar pembicaraan itu lagi. Wanita bangsawan tidak menulis novel."

"Tapi aku dapat menerbitkannya dengan nama samaran..."

"Tapi kami masih bisa mengetahui kalau itu kau, Nadine," Lady Catherine berkata dengan menunjukkan setumpuk kepedihan yang telah dipendamnya. "Kehormatan adalah kehormatan. Setidaknya pernikahan adalah hal terakhir yang masih dihormati sebagai pekerjaan untuk seorang wanita. Kau mungkin bisa mencobanya seandainya kau tidak membuang masa mudamu untuk tulisan yang tak berguna itu." Tambah bibinya sambil menahan napas.

"Ya, Ma'am," kata Nadine dengan suara hampir tidak terdengar. la menunduk, kesedihan dan kekecewaan kembali hadir di balik kelopak matanya.

Kegelisahan kembali terbayang di wajah Evelyn. Itulah ibumu. Selalu merasa benar dan berbicara langsung pada intinya.

Sangat kejam.

"Jangan khawatir, Nad." Evelyn bersuara, mencoba membangkitkan semangat sepupunya yang cantik namun malang dengan senyuman. "Apa yang kulakukan mungkin agak... mengerikan, tapi aku tidak keberatan," Evelyn berbohong, "Di samping itu, ibu kita benar. Ini jalan satu-satunya di dunia ini."

"Namun, aku, dalam satu hal, tidak pernah peduli dengan dunia sama sekali." Bergabung kembali setelah mendapat sedikit penyemangat, Nadine bangkit, meletakkan buku yang ada di pangkuannya ke samping.

Sambil mendekati Evelyn, Nadine menatap wajah sepupunya, matanya yang cokelat menatap tajam dan serius. Napas Nadine beraroma kopi... ia tidak pernah meminum teh. "Jadi, kau benar-benar mau melakukannya?" tanya Nadine dalam gumaman. "Bahkan setelah... apa yang terjadi? Kau akan menyelamatkan kami dari kehancuran dengan menikahi pemuda kaya?"

Evelyn mengangkat dagunya tinggi-tinggi. "Sangat kaya."

"Baiklah, kalau begitu, lebih baik kau pilih pria yang bodoh," saran Nadine, "lebih mudah dibohongi."

Lady Catherine tertawa getir. "Mereka semua akan jadi bodoh saat kau berada di sana, Sayang." Tawa getimnya mengingatkan semua yang ada di ruangan itu bahwa Lady Catherine tidak pernah memaafkan suaminya atas kepergian pria itu ke medan tempur untuk menyelamatkan harta kekayaan keluarga mereka. Bukan karena ia istri yang sangat berbakti, tetapi karena kematian suaminya telah membuatnya tidak akan pernah mencapai gelar kebangsawanan yang ia inginkan ketika menikah dulu.

Kalau saja suaminya masih hidup, Lady Catherine tentu telah mendapatkan gelar sebagai Viscountess. Namun, yang ia miliki saat ini hanyalah gelar yang ia dapatkan sebagai gelar turunan dari gelar kebangsawanan ayahnya.

"Benar, Evelyn, kau harus mendengarkan sepupumu," Lady Catherine menyeringai setuju. "Kaya dan bodoh. Kriteria lelaki yang pasti dibutuhkan semua gadis."

"Benar," Evelyn mengucapkannya dengan pelan, menutupi kecemasannya. Ia mencoba meniru sikap dingin ibunya dalam menghadapi takdir apa pun yang akan menjadi suratannya di ibukota nanti. Ia mengetahui dengan baik inilah kesempatan satu-satunya untuk menebus kerugian keluarganya.

Calon suami yang kaya dan bodoh.

Lagi pula, apa ada lelaki pintar yang mau dengannya?

Kemunculan seorang pelayan menyela mereka.

"Miss Evelyn, ada tamu mencari Anda!"

"Tamuku?" ulangnya tak yakin, sambil menatap pelayan wanita yang membungkuk di depan pintu dengan alis bertautan. Benar-benar langka! pikirnya.

Raut wajahnya yang tegang berubah menjadi heran, lalu terkejut melihat seikat bunga Alamanda di tangan pelayannya. Seketika pikirannya langsung tertuju pada pria asing berwajah lancip putih porselen di Balai Budaya.

"Benar, Nona. Katanya, dia ingin bicara dengan Anda." pelayan itu membungkuk semakin dalam sambil mengulurkan bunga di tangannya pada Evelyn. "Tamu itu juga membawa bunga ini untuk Anda."

Pasti dia! pikir Evelyn berbunga-bunga. Lalu bergegas ke ruang tamu. Jantungnya berdebar-debar selama ia berjalan melewati lorong panjang menuju ruang tamu.

Begitu sampai di ruang tamu, imajinasinya langsung menguap.

Seorang pria botak berbadan bulat—lebih tua dari ayahnya, berpakaian militer dengan pangkat empat bintang, tersenyum dan menyapanya dari kursi tamu. "Apa kau Evelyn?"

Evelyn membeku di tempatnya. Tentu saja, katanya dalam hati—memarahi dirinya sendiri. Untuk apa juga pria itu datang ke sini? Kenal juga tidak!

Di sampingnya, seorang pria muda, berusia kira-kira dua puluh lima tahun, membungkuk sekilas pada Evelyn dengan raut wajah datar, bisa dibilang hanya mengangguk. Rambut ikal bakungnya yang berwarna pirang tembaga, tergerai di bahunya yang lebar, membingkai wajahnya yang terlihat seperti hasil pahatan seorang maestro. Setelan resmi yang terlihat begitu glamor. Wajah lancip putih mulus, bibir tipis kemerahan, hidung mancung sempurna, semuanya membuat pria itu terlihat cantik seperti perempuan.

Terpopuler

Comments

hanz

hanz

bukankah setelah menikah maka akan langsung mendapat gelar viscountess ? 🤔

2024-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter-1
2 Chapter-2
3 Chapter-3
4 Chapter-4
5 Chapter-5
6 Chapter-6
7 Chapter-7
8 Chapter-8
9 Chapter-9
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Chapter-48
49 Chapter-49
50 Chapter-50
51 Chapter-51
52 Chapter-52
53 Chapter-53
54 Chapter-54
55 Chapter-55
56 Chapter-56
57 Chapter-57
58 Chapter-58
59 Chapter-59
60 Chapter-60
61 Chapter-61
62 Chapter-62
63 Chapter-63
64 Chapter-64
65 Chapter-65
66 Chapter-66
67 Chapter-67
68 Chapter-68
69 Chapter-69
70 Chapter-70
71 Chapter-71
72 Chapter-72
73 Chapter-73
74 Chapter-74
75 Chapter-75
76 Chapter-76
77 Chapter-77
78 Chapter-78
79 Chapter-79
80 Chapter-80
81 Chapter-81
82 Chapter-82
83 Chapter-83
84 Chapter-84
85 Chapter-85
86 Chapter-86
87 Chapter-87
88 Chapter-88
89 Chapter-89
90 Chapter-90
91 Chapter-91
92 Chapter-92
93 Chapter-93
94 Chapter-94
95 Chapter-95
96 Chapter-96
97 Chapter-97
98 Chapter-98
99 Chapter-99
100 Chapter-100
101 Chapter-101
102 Chapter-102
103 Chapter-103
104 Chapter-104
105 Chapter-105
106 Chapter-106
107 Chapter-107
108 Chapter-108
109 Chapter-109
110 Chapter-110
111 Chapter-111
112 Chapter-112
113 Chapter-113
114 Chapter-114
115 Chapter-115
116 Chapter-116
117 Chapter-117
118 Chapter-118
119 Chapter-119
120 Chapter-120
121 Chapter-121
122 Chapter-122
123 Chapter-123
124 Chapter-124
125 Chapter-125
126 Chapter-126
127 Chapter-127
128 Chapter-128
129 Chapter-129
130 Chapter-130
131 Chapter-131
132 Chapter-132
133 Chapter-133
134 Chapter-134
135 Chapter-135
136 Chapter-136
137 Chapter-137
138 Chapter-138
139 Chapter-139
140 Chapter-140
141 Chapter-141
142 Chapter-142
143 Chapter-143
144 Chapter-144
145 Chapter-145
146 Chapter-146
147 Chapter-147
148 Chapter-148
149 Chapter-149
150 Chapter-150
151 Chapter-151
152 Chapter-152
153 Chapter-153
154 Chapter-154
155 Chapter-155
156 Chapter-156
157 Chapter-157
158 Chapter-158
159 Chapter-159
160 Chapter-160
161 Chapter-161
162 Chapter-162
163 Chapter-163
164 Chapter-164
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter-1
2
Chapter-2
3
Chapter-3
4
Chapter-4
5
Chapter-5
6
Chapter-6
7
Chapter-7
8
Chapter-8
9
Chapter-9
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Chapter-48
49
Chapter-49
50
Chapter-50
51
Chapter-51
52
Chapter-52
53
Chapter-53
54
Chapter-54
55
Chapter-55
56
Chapter-56
57
Chapter-57
58
Chapter-58
59
Chapter-59
60
Chapter-60
61
Chapter-61
62
Chapter-62
63
Chapter-63
64
Chapter-64
65
Chapter-65
66
Chapter-66
67
Chapter-67
68
Chapter-68
69
Chapter-69
70
Chapter-70
71
Chapter-71
72
Chapter-72
73
Chapter-73
74
Chapter-74
75
Chapter-75
76
Chapter-76
77
Chapter-77
78
Chapter-78
79
Chapter-79
80
Chapter-80
81
Chapter-81
82
Chapter-82
83
Chapter-83
84
Chapter-84
85
Chapter-85
86
Chapter-86
87
Chapter-87
88
Chapter-88
89
Chapter-89
90
Chapter-90
91
Chapter-91
92
Chapter-92
93
Chapter-93
94
Chapter-94
95
Chapter-95
96
Chapter-96
97
Chapter-97
98
Chapter-98
99
Chapter-99
100
Chapter-100
101
Chapter-101
102
Chapter-102
103
Chapter-103
104
Chapter-104
105
Chapter-105
106
Chapter-106
107
Chapter-107
108
Chapter-108
109
Chapter-109
110
Chapter-110
111
Chapter-111
112
Chapter-112
113
Chapter-113
114
Chapter-114
115
Chapter-115
116
Chapter-116
117
Chapter-117
118
Chapter-118
119
Chapter-119
120
Chapter-120
121
Chapter-121
122
Chapter-122
123
Chapter-123
124
Chapter-124
125
Chapter-125
126
Chapter-126
127
Chapter-127
128
Chapter-128
129
Chapter-129
130
Chapter-130
131
Chapter-131
132
Chapter-132
133
Chapter-133
134
Chapter-134
135
Chapter-135
136
Chapter-136
137
Chapter-137
138
Chapter-138
139
Chapter-139
140
Chapter-140
141
Chapter-141
142
Chapter-142
143
Chapter-143
144
Chapter-144
145
Chapter-145
146
Chapter-146
147
Chapter-147
148
Chapter-148
149
Chapter-149
150
Chapter-150
151
Chapter-151
152
Chapter-152
153
Chapter-153
154
Chapter-154
155
Chapter-155
156
Chapter-156
157
Chapter-157
158
Chapter-158
159
Chapter-159
160
Chapter-160
161
Chapter-161
162
Chapter-162
163
Chapter-163
164
Chapter-164

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!