Chapter-3

Nazareth baru saja tiba di pintu masuk penonton ketika ia mendengar si pencari bakat bertanya pada seorang gadis di tengah arena, mengulurkan bola kristalnya sambil membungkuk hormat dengan gaya khas bangsawan, "Boleh tahu siapa nama Anda?"

"Katz," jawab gadis di tengah arena gali bakat itu. "Nadine Katz!"

Katz! pikir Nazareth. Diakah putri perwira itu?

Lalu ketika gadis itu meletakkan telapak tangannya di bola kristal, aula besar itu mendadak beku.

Tidak ada reaksi!

Bola kristalnya bahkan tidak berkedip sama sekali.

Nazareth membekap mulutnya dengan kepalan tangan sambil memalingkan wajah, menyembunyikan tawa mengejek.

Si penggali bakat mendengus diam-diam sembari memutar-mutar bola matanya dengan tampang muak.

Para pejabat pencari bakat dari sembilan aliansi bergengsi di sekeliling balkon melemas karena bosan.

"Peri pelindung royal! Bakat spiritualnya tidak ada sama sekali," gumam mereka sangat menyayangkan.

Nazareth baru hendak berbalik dan bergegas menuju lantai bawah untuk menemui Nadine untuk menanyakan apakah gadis itu putri perwira yang ditemuinya di jalan tadi, tapi lalu mendadak berhenti ketika seisi aula kembali membeku.

Ia menoleh sekali lagi ke tengah arena. Sebelah alisnya terangkat tinggi, merasa sedikit… janggal.

Rupanya kemunculan seorang gadis di tengah arena memukau semua orang, bahkan sembilan pejabat kehormatan.

Nazareth mengerutkan keningnya dan mengedar pandang.

Kehadiran gadis muda itu sepertinya telah mengejutkan para bangsawan ini.

Dalam hati, Nazareth tertawa. Yah, aku tak bisa menyalahkan mereka! katanya dalam hati. Daya tarik gadis di tengah arena itu memang bisa membuat orang tak waras.

"Ehem!" Gadis muda di tengah arena itu berdeham. Suaranya menggetarkan para pejabat pencari bakat dan para master penggali bakat dari keterpukauan mereka.

Salah satu pejabat terbatuk perlahan, sementara yang lain bergerak gusar di tempat mereka ketika tiba-tiba tersadar hingga timbul kegelisahan bahwa mereka baru saja mempermalukan diri mereka sendiri.

"Master…" gadis itu mengangkat alisnya dengan sopan. "Dapatkah saya mulai, Sirs?"

"Emm, Nona… tentu, ya. Silahkan!" Sang pimpinan penggali bakat menyahut sedikit gugup. "Boleh kami tahu siapa nama Anda?"

"Evelyn Katz!"

Katz---lagi? pikir Nazareth melengak. Berapa banyak klan Katz di kota ini? ia bertanya-tanya dalam hatinya.

Arena gali bakat mulai berkeredap dan menyala berkelap-kelip. Tujuh lingkaran berwarna-warni seperti pelangi berbentuk cakram telah menyelubungi tubuh Evelyn.

Rasanya hangat sekali, pikir Evelyn. Merasa nyaman berada dalam lingkaran cahaya itu. Seakan sedang berendam dalam kolam air hangat dengan aroma terapi.

Gadis itu mengulurkan sebelah tangannya. Cahaya terang benderang terpancar dari telapak tangannya. Dan muncullah peri pelindungnya.

Untuk sesaat semua orang hanya tergagap disilaukan cahaya dari telapak tangan Evelyn, tapi lalu mengerang ketika semakin jelas bahwa peri pelindung yang dimilikinya merupakan tanaman liar.

Para penggali bakat menarik kembali cakra mereka dan menurunkan tangannya dengan bahu melemas.

"Lagi-lagi peri pelindung tak berguna!" gerutu beberapa orang.

"Berikutnya!" panggil si penggali bakat yang memiliki bola kristal, mulai tak sabar.

"Dengan segala hormat… Sirs!" Evelyn menginterupsi. "Kalian belum menguji bakat spritual saya," protesnya sambil mengerling ke arah bola kristal di tangan salah satu penggali bakat.

Si pemilik bola kristal mengerang bosan, "Tak perlu diuji lagi," katanya meremehkan. "Peri pelindung tak berguna seperti rumput liar belum pernah ada yang punya kekuatan spiritual," cemoohnya.

"Biarkan saya mencobanya," pinta Evelyn tanpa mengurangi rasa hormatnya. "Saya hanya… perlu mengetahuinya."

Para penggali bakat itu saling bertukar pandang satu sama lain.

Salah satu dari mereka menatap Evelyn dengan mata terpicing. Gadis ini sepertinya sedikit berbeda dengan yang lain, pikirnya menimang-nimang. Ia melirik si pemilik bola kristal dan menganggukkan kepalanya sedikit.

Lalu si pemilik bola kristal mendesah kasar. "Baiklah, baiklah!" katanya menyerah. "Menguji bakat spiritual juga takkan membuang banyak waktu." Ia mengulurkan bola kristalnya.

Dan ketika Evelyn menaruh telapak tangannya, bola kristal itu bergetar dan berkeredap. Seisi aula turut bergetar seperti dilanda gempa.

Semua orang menahan napas dan terperangah. Tidak terkecuali Nazareth.

Lalu secara perlahan cahaya putih terang benderang mulai terpancar menyilaukan seluruh tempat.

Si pemilik bola kristal terhenyak dan secara refleks terpaksa mengeluarkan tenaga untuk mempertahankan bola kristal itu tetap berada di tangannya.

SLASH!

Cahaya putih terang itu meledak meliputi seluruh tempat, hingga seluruh aula hanya terlihat putih.

Hening.

Lalu secara perlahan, cahaya putih terang menyilaukan itu berangsur-angsur memudar.

Semua orang mengerjap bersamaan.

Nazareth mengerutkan keningnya. Selama bola kristal menunjukkan reaksi, meski hanya segaris cahaya saja sudah terbukti ada kekuatan spiritual, pikirnya. Lalu cahaya yang menyilaukan ini… mungkinkah… gadis ini jangan-jangan…

"Karunia cahaya penuh!" seru salah satu pejabat pencari bakat.

"Bakat lahir yang luar biasa!" seru yang lainnya.

"Ini pertama kalinya sejak seratus tahun!" seru yang lainnya lagi.

Lalu keheningan menyergap seisi ruangan sekali lagi.

"Nona, ternyata kau terlahir dengan kekuatan spiritual penuh!" si pemilik bola kristal memberitahu.

"Dan apa artinya itu?" Evelyn bertanya dengan ekspresi penasaran seorang anak kecil.

"Kuat-lemahnya peri pelindung yang dibangkitkan, selain bentuknya, kekuatan spiritual juga penting," si pemilik bola kristal itu menjelaskan. Banyak orang setelah peri pelindungnya dibangkitkan tidak memiliki kekuatan spiritual. Sama seperti anak-anak tadi. Orang-orang seperti itu sudah bisa dipastikan tak bisa menjadi master spiritual seumur hidupnya. Jika pada saat kebangkitan peri pelindung seseorang memiliki kekuatan spiritual, meski hanya segaris cahaya saja bisa berkembang melalui latihan. Inilah yang dimaksud dengan karunia cahaya, dan itu artinya kekuatan spiritual alami."

Kekuatan spiritual alami? Evelyn mengerutkan keningnya. Yang diserap bola kristal tadi adalah tenaga dalamku. Jangan-jangan yang dimaksud kekuatan spiritual alami adalah tenaga dalam?

"Tinggi dan rendahnya kekuatan spiritual saat dibangkitkan menentukan tinggi dan rendahnya tingkat yang bisa dicapai master spiritual," pria itu melanjutkan. "Semakin tinggi kekuatan spiritual, semakin cepat kultivasinya. Jadi, yang dimaksud dengan kekuatan spiritual penuh itu adalah… kekuatan cahaya saat pembangkitan telah mencapai tingkat tertinggi."

Evelyn menyimak penjelasan penggali bakat itu dengan dahi berkerut-kerut, mencoba mencerna kata demi kata.

"Setiap sepuluh level peri pelindung memiliki gelar," lanjut si pemilik bola kristal. "Setelah peri pelindung dibangkitkan, gelarnya peri pejuang. Kekuatan spiritual terendah disebut peri pejuang level satu. Paling tinggi disebut peri pejuang level sepuluh. Kekuatan spiritual yang bisa mencapai tingkat tertinggi, level sepuluh adalah kekuatan spiritual penuh."

Mata Evelyn spontan membulat.

"Aku belum pernah menemukan seseorang dengan kekuatan spiritual penuh," kata si pemilik bola kristal lagi. Dulu ketika peri pelindungku dibangkitkan juga kekuatan spiritualku hanya level dua, katanya dalam hati.

"Kekuatan spiritual hanya bisa mencapai level sepuluh?" tanya Evelyn. "Apa tak bisa lebih tinggi lagi?"

Para pejabat pencari bakat dan para master penggali bakat tertawa menanggapinya.

"Tentu saja tidak bisa," jawab si pemilik bola kristal menandaskan.

Terpopuler

Comments

aik

aik

Rada² mirip Soul Land ya Thor

2023-10-01

1

ɒʞƎ

ɒʞƎ

Kayak'x khusus mc bisa mencapai level diatas sepuluh 😁

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter-1
2 Chapter-2
3 Chapter-3
4 Chapter-4
5 Chapter-5
6 Chapter-6
7 Chapter-7
8 Chapter-8
9 Chapter-9
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Chapter-48
49 Chapter-49
50 Chapter-50
51 Chapter-51
52 Chapter-52
53 Chapter-53
54 Chapter-54
55 Chapter-55
56 Chapter-56
57 Chapter-57
58 Chapter-58
59 Chapter-59
60 Chapter-60
61 Chapter-61
62 Chapter-62
63 Chapter-63
64 Chapter-64
65 Chapter-65
66 Chapter-66
67 Chapter-67
68 Chapter-68
69 Chapter-69
70 Chapter-70
71 Chapter-71
72 Chapter-72
73 Chapter-73
74 Chapter-74
75 Chapter-75
76 Chapter-76
77 Chapter-77
78 Chapter-78
79 Chapter-79
80 Chapter-80
81 Chapter-81
82 Chapter-82
83 Chapter-83
84 Chapter-84
85 Chapter-85
86 Chapter-86
87 Chapter-87
88 Chapter-88
89 Chapter-89
90 Chapter-90
91 Chapter-91
92 Chapter-92
93 Chapter-93
94 Chapter-94
95 Chapter-95
96 Chapter-96
97 Chapter-97
98 Chapter-98
99 Chapter-99
100 Chapter-100
101 Chapter-101
102 Chapter-102
103 Chapter-103
104 Chapter-104
105 Chapter-105
106 Chapter-106
107 Chapter-107
108 Chapter-108
109 Chapter-109
110 Chapter-110
111 Chapter-111
112 Chapter-112
113 Chapter-113
114 Chapter-114
115 Chapter-115
116 Chapter-116
117 Chapter-117
118 Chapter-118
119 Chapter-119
120 Chapter-120
121 Chapter-121
122 Chapter-122
123 Chapter-123
124 Chapter-124
125 Chapter-125
126 Chapter-126
127 Chapter-127
128 Chapter-128
129 Chapter-129
130 Chapter-130
131 Chapter-131
132 Chapter-132
133 Chapter-133
134 Chapter-134
135 Chapter-135
136 Chapter-136
137 Chapter-137
138 Chapter-138
139 Chapter-139
140 Chapter-140
141 Chapter-141
142 Chapter-142
143 Chapter-143
144 Chapter-144
145 Chapter-145
146 Chapter-146
147 Chapter-147
148 Chapter-148
149 Chapter-149
150 Chapter-150
151 Chapter-151
152 Chapter-152
153 Chapter-153
154 Chapter-154
155 Chapter-155
156 Chapter-156
157 Chapter-157
158 Chapter-158
159 Chapter-159
160 Chapter-160
161 Chapter-161
162 Chapter-162
163 Chapter-163
164 Chapter-164
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter-1
2
Chapter-2
3
Chapter-3
4
Chapter-4
5
Chapter-5
6
Chapter-6
7
Chapter-7
8
Chapter-8
9
Chapter-9
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Chapter-48
49
Chapter-49
50
Chapter-50
51
Chapter-51
52
Chapter-52
53
Chapter-53
54
Chapter-54
55
Chapter-55
56
Chapter-56
57
Chapter-57
58
Chapter-58
59
Chapter-59
60
Chapter-60
61
Chapter-61
62
Chapter-62
63
Chapter-63
64
Chapter-64
65
Chapter-65
66
Chapter-66
67
Chapter-67
68
Chapter-68
69
Chapter-69
70
Chapter-70
71
Chapter-71
72
Chapter-72
73
Chapter-73
74
Chapter-74
75
Chapter-75
76
Chapter-76
77
Chapter-77
78
Chapter-78
79
Chapter-79
80
Chapter-80
81
Chapter-81
82
Chapter-82
83
Chapter-83
84
Chapter-84
85
Chapter-85
86
Chapter-86
87
Chapter-87
88
Chapter-88
89
Chapter-89
90
Chapter-90
91
Chapter-91
92
Chapter-92
93
Chapter-93
94
Chapter-94
95
Chapter-95
96
Chapter-96
97
Chapter-97
98
Chapter-98
99
Chapter-99
100
Chapter-100
101
Chapter-101
102
Chapter-102
103
Chapter-103
104
Chapter-104
105
Chapter-105
106
Chapter-106
107
Chapter-107
108
Chapter-108
109
Chapter-109
110
Chapter-110
111
Chapter-111
112
Chapter-112
113
Chapter-113
114
Chapter-114
115
Chapter-115
116
Chapter-116
117
Chapter-117
118
Chapter-118
119
Chapter-119
120
Chapter-120
121
Chapter-121
122
Chapter-122
123
Chapter-123
124
Chapter-124
125
Chapter-125
126
Chapter-126
127
Chapter-127
128
Chapter-128
129
Chapter-129
130
Chapter-130
131
Chapter-131
132
Chapter-132
133
Chapter-133
134
Chapter-134
135
Chapter-135
136
Chapter-136
137
Chapter-137
138
Chapter-138
139
Chapter-139
140
Chapter-140
141
Chapter-141
142
Chapter-142
143
Chapter-143
144
Chapter-144
145
Chapter-145
146
Chapter-146
147
Chapter-147
148
Chapter-148
149
Chapter-149
150
Chapter-150
151
Chapter-151
152
Chapter-152
153
Chapter-153
154
Chapter-154
155
Chapter-155
156
Chapter-156
157
Chapter-157
158
Chapter-158
159
Chapter-159
160
Chapter-160
161
Chapter-161
162
Chapter-162
163
Chapter-163
164
Chapter-164

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!