Chapter-4

"Tanpa cakra spiritual, meskipun kau bekerja keras juga tak bisa mendapatkan gelar berikutnya," penggali bakat lainnya memberitahu Evelyn.

"Cakra spiritual itu… lingkaran cahaya di tubuh kalian tadi?" tanya Evelyn lagi. "Rata-rata kalian memiliki tiga cakra, berarti kalian di level tiga puluh?"

"Benar begitu," jawab si pemilik bola kristal.

"Nona!" penggali bakat yang lainnya lagi menginterupsi. "Kondisimu sangat spesial. Kekuatan cahaya penuh adalah bakat yang belum pernah ditemukan selama seratus tahun."

"Sayang sekali, sungguh disayangkan! Kekuatan spiritual penuh ini sungguh disayangkan," timpal yang lainnya lagi sangat menyesal. "Andai saja peri pelindungmu sebuah alat bertani saja… pasti lebih kuat dari rumput liar. Dengan begitu, mereka juga pasti…" penggali bakat itu mengerling ke atas, menunjuk salah satu pejabat pencari bakat di lantai atas. Lalu mendesah dan menggeleng-geleng. Tidak menyelesaikan perkataannya.

"Bagaimana caranya mendapatkan cakra spiritual?" Evelyn masih penasaran.

Para peserta lain mulai mengerang dalam antrean.

Para penggali bakat melirik sekilas ke belakang Evelyn dan mendesah. "Untuk bisa mendapatkan cakra spiritual, kau harus membunuh binatang spiritual."

"Apa rumput liar benar-benar tak bisa dilatih?" tanya Evelyn lagi.

Antrean anak di belakangnya menggerung bersamaan.

"Kau tak bisa terima kenyataan, ya?" seorang anak laki-laki meneriakinya dengan tak sabar.

"Bukannya tak bisa dilatih sama sekali," si pemilik bola kristal tetap berusaha memberikan penjelasan. "Hanya saja… menurutmu, seiring peningkatannya, rumput liar bisa menjadi apa?"

"Peri pelindung tidak berguna tetap saja tidak berguna!" teriak anak-anak di dalam antrean. "Terimalah kenyataannya!"

Evelyn melirik ibunya yang duduk tegak di bangku penonton dengan wajah kencang dan hidung mendongak, lalu tersenyum muram dan membungkuk sekilas ke arah para penggali bakat dan para pejabat di lantai atas, kemudian berbalik meninggalkan arena.

"Ah!" para penggali bakat kembali mengerang. "Sayang sekali!"

"Kekuatan spiritual penuh! Peri pelindung tak berguna!" para pejabat pencari bakat menggeleng-geleng.

Nazareth berbalik dan bergegas keluar, kemudian memutar ke arah tangga yang mengarah ke pintu masuk arena gali bakat.

Seorang pastor muda menyelinap di depan Nazareth dan memblokir jalan ketika pria itu sedang mencoba mendekati Evelyn.

Pastor itu membungkuk pada Evelyn.

Evelyn bertukar pandang dengan kakak sepupunya, kemudian balas membungkuk ke arah pastor itu dan tersenyum kikuk.

Nazareth terpaksa berhenti satu langkah di belakang pastor itu dan menunggu. Mau tak mau mendengar pembicaraan mereka.

"Nona memiliki bakat lahir yang sangat langka," kata pastor itu pada Evelyn. "Sangat disayangkan peri pelindung Anda tidak dapat dikembangkan. Saya merasa hal itu bukan kebetulan."

"Maksud Anda…?" Evelyn menaikkan alisnya dengan sopan.

"Saya khawatir Anda ditakdirkan untuk menempuh kedamaian batin," kata pastor itu sambil membungkuk sekali lagi. "Menjadi master spiritual di bidang pelayanan."

"Ah—ha ha ha!" Evelyn tertawa gelisah. Pencari bakat lain, pikirnya sinis. "Terima kasih atas pencerahannya," katanya tetap berusaha sopan. "Tapi saya tidak tertarik jika yang Anda maksud adalah menjadi biarawati."

"Semoga damai sejahtera menyertai Anda…" pastor itu membungkuk lagi. "Saya akan dengan senang hati menyambut Anda di Saint Nikolaus, jika Anda berubah pikiran."

"Terima kasih," Evelyn balas membungkuk.

Pastor itu akhirnya memohon diri.

Nazareth mendekat perlahan ke arah Evelyn dan Nadine.

Kedua gadis Katz di depannya langsung terkesiap.

Ah—pria di gerbang tadi! Evelyn bersorak dalam hatinya. Benar-benar terpesona.

"Siapa di antara kalian yang putri Perwira Katz?" Nazareth bertanya dengan ekspresi datar.

Kedua gadis itu langsung gelagapan dan berdeham.

"Dia!" jawab Nadine.

"Aku!" jawab Evelyn nyaris bersamaan.

Nazareth melipat kedua tangannya di belakang tubuhnya, dan secara diam-diam menggerakkan jemari tangannya---menyalurkan sedikit energi sihir ke telapak tangannya, dan mengeluarkan setangkai bunga liar berwarna kuning---bunga Alamanda—terompet emas alias si lonceng kuning. "Maaf," katanya. "Sejujurnya aku tak punya persiapan apa pun untuk menemuimu. Tapi…" ia menarik sebelah tangannya dan mengulurkan bunga itu ke arah Evelyn. "Selamat!"

Kedua gadis Katz itu kembali terperangah dan bertukar pandang. Lalu mengerjap dan kembali menatap Nazareth dengan penuh kekaguman.

Evelyn menerima bunga itu dengan jantung berdebar-debar. Wajahnya memerah karena berbunga-bunga.

"Omong-omong…" Nazareth mengulurkan sebelah tangannya pada Evelyn. "Aku Nazareth!" ia memperkenalkan dirinya.

Evelyn menjabat tangannya dengan wajah berbinar-binar. "Aku Evelyn!"

"Boleh tahu apa peri pelindungmu?" tanya Nazareth. Ia tahu gadis itu memiliki peri pelindung tanaman liar. Tapi tanaman liar jenis apa? Ia ingin tahu.

Evelyn tergagap sesaat dan menelan ludah sebelum akhirnya dapat menjawab, "Ivy berdaun tiga!"

Ivy! pikir Nazareth dengan dahi berkerut-kerut, yang kemudian disimpulkan Evelyn sebagai sirat kekecewaan.

Gadis itu langsung tertunduk dengan raut wajah muram.

.

.

.

Ivy berdaun tiga…

Nazareth terus mengulang-ulang kata-kata itu dalam benaknya hingga kehilangan makna.

Ia berjalan mondar-mandir dengan kedua tangan bersilangan di belakang tubuhnya dengan gerakan ringan dan pelan seakan hanya melayang di atas permukaan tanah. Tepi long coat-nya melecut lembut di sekeliling sepatu armornya yang membungkus ketat hingga ke lutut, tampak tangguh dengan warna hitam mengkilat yang memberi kesan keras elegan.

Dahinya berkerut-kerut dalam. Mencoba berpikir keras. Mata rubahnya menatap intens tanaman rambat yang menjuntai di pagar benteng di halaman belakang estatnya.

Tanaman liar itulah yang disebut ivy berdaun tiga.

Bukan semata-mata karena ingin mencari ketenangan kemudian terganggu oleh pemandangan tak sedap dipandang akibat gerumbul semak-semak tanaman liar itu yang selalu berhasil memaksa dirinya untuk terus berpikir… bagaimana lagi caranya membasmi dan menyingkirkannya dari tembok benteng kastilnya seperti kebiasaanya selama ini.

Ia mungkin sudah menyerah akan hal itu, karena bagaimanapun ia memangkasnya, setiap paginya, tanaman itu selalu kembali. Menjalar dengan keras kepala sepanjang waktu.

Rumput liar adalah jenis makhluk hidup yang sangat keras kepala.

Bisa jadi bukan semata kebetulan tanaman itu tumbuh di halaman belakang estatnya.

Ini adalah pertama kalinya Nazareth berpikir untuk tidak menyingkirkan semak liar itu. Jika tidak bisa disingkirkan, sebaiknya kau buat dirimu berguna, pikirnya. Sedikit perawatan sepertinya bisa mengubah semak liar itu menjadi tanaman hias.

Pria itu menjentikkan jarinya dan dalam sekejap setangkai daun Ivy terpental dari sulurnya kemudian terbang berputar seperti baling-baling dan mendarat di telapak tangannya yang menadah di depan wajah tampannya yang sedingin salju.

Pohon persik di sekitarnya berdesir tertiup semilir angin lembut. Kelopak bunganya yang berwarna merah muda keputihan berguguran perlahan seperti hujan, kemudian terserak di permukaan tanah berumput hijau di sekeliling kakinya.

Nazareth menggenggam daun ivy di telapak tangannya. Lalu menangkupkan telapak tangan lainnya di atas tangan yang menggenggam daun Ivy tadi.

Ia memutar pergelangan tangannya, menggerakkan kedua telapak tangannya ke arah yang berlawanan dengan gerakan indah seakan sedang menari, lalu melontarkan daun ivy itu dengan telapak tangannya menggunakan kekuatan spiritual.

SLASH!

Daun itu melesat dan berputar-putar dalam kecepatan komet dan dalam satu kedipan mata daun itu telah memangkas habis semua sulur yang menjuntai di sepanjang dinding.

Seulas senyuman tipis tersungging di sudut bibirnya.

"Kekuatan spiritual penuh," gumamnya seperti bisikan angin. "Peri pelindung tidak berguna?"

Terpopuler

Comments

hanz

hanz

ivy berdaun tiga sama tidak dengan english ivy ?

2024-09-20

0

hanz

hanz

setau aku ... ivy masuk kategori tanaman hias. dan dia punya manfaat membersihkan udara dari polutan.

2024-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter-1
2 Chapter-2
3 Chapter-3
4 Chapter-4
5 Chapter-5
6 Chapter-6
7 Chapter-7
8 Chapter-8
9 Chapter-9
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Chapter-48
49 Chapter-49
50 Chapter-50
51 Chapter-51
52 Chapter-52
53 Chapter-53
54 Chapter-54
55 Chapter-55
56 Chapter-56
57 Chapter-57
58 Chapter-58
59 Chapter-59
60 Chapter-60
61 Chapter-61
62 Chapter-62
63 Chapter-63
64 Chapter-64
65 Chapter-65
66 Chapter-66
67 Chapter-67
68 Chapter-68
69 Chapter-69
70 Chapter-70
71 Chapter-71
72 Chapter-72
73 Chapter-73
74 Chapter-74
75 Chapter-75
76 Chapter-76
77 Chapter-77
78 Chapter-78
79 Chapter-79
80 Chapter-80
81 Chapter-81
82 Chapter-82
83 Chapter-83
84 Chapter-84
85 Chapter-85
86 Chapter-86
87 Chapter-87
88 Chapter-88
89 Chapter-89
90 Chapter-90
91 Chapter-91
92 Chapter-92
93 Chapter-93
94 Chapter-94
95 Chapter-95
96 Chapter-96
97 Chapter-97
98 Chapter-98
99 Chapter-99
100 Chapter-100
101 Chapter-101
102 Chapter-102
103 Chapter-103
104 Chapter-104
105 Chapter-105
106 Chapter-106
107 Chapter-107
108 Chapter-108
109 Chapter-109
110 Chapter-110
111 Chapter-111
112 Chapter-112
113 Chapter-113
114 Chapter-114
115 Chapter-115
116 Chapter-116
117 Chapter-117
118 Chapter-118
119 Chapter-119
120 Chapter-120
121 Chapter-121
122 Chapter-122
123 Chapter-123
124 Chapter-124
125 Chapter-125
126 Chapter-126
127 Chapter-127
128 Chapter-128
129 Chapter-129
130 Chapter-130
131 Chapter-131
132 Chapter-132
133 Chapter-133
134 Chapter-134
135 Chapter-135
136 Chapter-136
137 Chapter-137
138 Chapter-138
139 Chapter-139
140 Chapter-140
141 Chapter-141
142 Chapter-142
143 Chapter-143
144 Chapter-144
145 Chapter-145
146 Chapter-146
147 Chapter-147
148 Chapter-148
149 Chapter-149
150 Chapter-150
151 Chapter-151
152 Chapter-152
153 Chapter-153
154 Chapter-154
155 Chapter-155
156 Chapter-156
157 Chapter-157
158 Chapter-158
159 Chapter-159
160 Chapter-160
161 Chapter-161
162 Chapter-162
163 Chapter-163
164 Chapter-164
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter-1
2
Chapter-2
3
Chapter-3
4
Chapter-4
5
Chapter-5
6
Chapter-6
7
Chapter-7
8
Chapter-8
9
Chapter-9
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Chapter-48
49
Chapter-49
50
Chapter-50
51
Chapter-51
52
Chapter-52
53
Chapter-53
54
Chapter-54
55
Chapter-55
56
Chapter-56
57
Chapter-57
58
Chapter-58
59
Chapter-59
60
Chapter-60
61
Chapter-61
62
Chapter-62
63
Chapter-63
64
Chapter-64
65
Chapter-65
66
Chapter-66
67
Chapter-67
68
Chapter-68
69
Chapter-69
70
Chapter-70
71
Chapter-71
72
Chapter-72
73
Chapter-73
74
Chapter-74
75
Chapter-75
76
Chapter-76
77
Chapter-77
78
Chapter-78
79
Chapter-79
80
Chapter-80
81
Chapter-81
82
Chapter-82
83
Chapter-83
84
Chapter-84
85
Chapter-85
86
Chapter-86
87
Chapter-87
88
Chapter-88
89
Chapter-89
90
Chapter-90
91
Chapter-91
92
Chapter-92
93
Chapter-93
94
Chapter-94
95
Chapter-95
96
Chapter-96
97
Chapter-97
98
Chapter-98
99
Chapter-99
100
Chapter-100
101
Chapter-101
102
Chapter-102
103
Chapter-103
104
Chapter-104
105
Chapter-105
106
Chapter-106
107
Chapter-107
108
Chapter-108
109
Chapter-109
110
Chapter-110
111
Chapter-111
112
Chapter-112
113
Chapter-113
114
Chapter-114
115
Chapter-115
116
Chapter-116
117
Chapter-117
118
Chapter-118
119
Chapter-119
120
Chapter-120
121
Chapter-121
122
Chapter-122
123
Chapter-123
124
Chapter-124
125
Chapter-125
126
Chapter-126
127
Chapter-127
128
Chapter-128
129
Chapter-129
130
Chapter-130
131
Chapter-131
132
Chapter-132
133
Chapter-133
134
Chapter-134
135
Chapter-135
136
Chapter-136
137
Chapter-137
138
Chapter-138
139
Chapter-139
140
Chapter-140
141
Chapter-141
142
Chapter-142
143
Chapter-143
144
Chapter-144
145
Chapter-145
146
Chapter-146
147
Chapter-147
148
Chapter-148
149
Chapter-149
150
Chapter-150
151
Chapter-151
152
Chapter-152
153
Chapter-153
154
Chapter-154
155
Chapter-155
156
Chapter-156
157
Chapter-157
158
Chapter-158
159
Chapter-159
160
Chapter-160
161
Chapter-161
162
Chapter-162
163
Chapter-163
164
Chapter-164

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!