Chapter-17

"Master, tadi, sewaktu kita dalam kereta… kau bilang, peri monster terbagi menjadi lima level. Peri monster puluhan tahun, ratusan tahun, ribuan tahun, puluhan ribu tahun, dan ratusan ribu tahun, dengan masing-masing warna—putih, kuning, ungu, hitam dan merah. Lalu kenapa cakra spiritualmu berwarna emas? Berapa usia peri monster yang kau taklukkan?"

"Dua juta tahun," jawab Nazareth tanpa ekspresi.

"Hah?" Evelyn terperangah dengan mata dan mulut membulat.

Nazareth tersenyum maklum, "Pikirmu kenapa aku bisa mematahkannya?"

"Kukira karena sifat peri monster berlawanan dengan peri pelindung," gumam Evelyn sambil tertunduk dan menutup mulutnya dengan ujung jemari.

"Selain sifat dan jenisnya, usia peri monster juga berpengaruh sangat besar pada peri pelindung! Kekuatan peri monster yang kuhisap terlalu besar." Nazareth memberitahu. "Akibatnya, sekarang… bagaimanapun aku berusaha, selamanya aku tak bisa melewati level dua puluh."

Evelyn langsung terdiam. Tiba-tiba teringat kata-kata murid wanita di Akademi. Jadi rumor itu benar, pikirnya.

"Pada akhirnya, aku hanya bisa meneliti teori tentang peri pelindung," Nazareth menambahkan dengan raut wajah muram.

Lord Vox begitu bersemangat mengenai peri pelindung, pikir Evelyn. Tapi Migi Vox…

Keheningan menyergap mereka beberapa saat.

"Maafkan aku, Master. Aku telah mengungkit hal yang tidak menyenangkan," ungkap Evelyn setelah sejenak terdiam.

"Tak masalah," kata Nazareth tanpa beban sedikit pun. "Aku sudah terbiasa."

Evelyn kembali tertunduk dan terdiam dalam waktu yang lama. Harga diri Lord Vox sangat tinggi, namun hatinya…

"Kau menyesal jadi muridku?" tanya Nazareth tanpa emosi.

"Tidak!" tukas Evelyn cepat-cepat. "Tentu saja tidak!" Kau begitu tampan, bisa berada di sisimu sepanjang waktu sudah menjadi keberuntungan bagiku, ia menambahkan dalam hatinya. Lagi pula kau penyelamatku. Kalau aku tidak menjadi muridmu aku harus menikahi pria kaya yang bodoh.

"Setelah kau mendapatkan cakra pertamamu, level kita sudah setara," tutur Nazareth. "Kau masih akan berkembang dan levelku akan berada jauh di bawahmu di kemudian hari. Pada saat itu, aku sudah tak layak jadi guardianmu lagi."

"Master selamanya akan menjadi guardianku," sanggah Evelyn. "Ada yang bilang murid selalu lebih hebat dari gurunya, tapi guru selalu punya rahasia yang tidak dibagikan pada muridnya."

Nazareth tersenyum lebar—lebih lebar dari biasanya. Tapi tidak mengatakan apa-apa lagi.

"Memangnya… peri monster apa yang Anda bunuh?" tanya Evelyn lagi.

"Nymph Quebracho," jawab Nazareth.

"Pohon peri penghancur kapak?" tanya Evelyn tak yakin.

"Benar," jawab Nazareth. "Kau tahu kan, itu adalah pohon terkuat di dunia?"

Evelyn mengangguk setuju. "Menurutku itu memang sangat cocok untuk menambah atribut peri pelindung Master," katanya.

"Menurutku juga begitu," Nazareth menimpali. "Siapa sangka usianya sudah jutaan tahun?" kenangnya masam. "Selain itu, pohon tersebut juga ternyata menjadi inang tanaman parasit."

"Tanaman parasit?" Evelyn menautkan alisnya.

"Nymph Cuscuta---Tali Putri Peri!" jawab Nazareth.

Evelyn membelalakkan matanya.

"Tali Putri Peri itulah yang mengikat tongkat kayu yang patah dan mengubahnya menjadi Migi Vox, namun bersamaan dengan itu juga… Vox menyerap nutrisi dari tubuhku untuk bertahan hidup," lanjut Nazareth. "Lalu entah bagaimana Vox bisa bergerak sendiri. Hanya saja… semakin lama dia menjadi semakin tidak patuh. Selalu melakukan hal yang tidak aku sukai."

Migi Vox tiba-tiba berhenti dan menoleh pada mereka. Raut wajahnya terlihat jahat dan licik.

Evelyn menelan ludah dan tergagap.

Angin kencang tiba-tiba berembus menebarkan butiran cahaya berwarna-warni. Kupu-kupu monarch tersentak dan berpencaran ke sana kemari.

Nazareth terdiam, menyimak. Mata rubahnya terpicing dengan sikap waspada.

Apa yang terjadi? pikir Evelyn mulai gelisah. Ia bisa mendengar peri-peri monster kecil sekelas kelinci dan tupai berlarian dan bersembunyi ke semak-semak.

Jalan setapak di depan mereka tiba-tiba meredup seakan awan gelap tengah mengungkung.

Lalu terdengar suara kepakan.

Nazareth mengedar pandang ke sekeliling. Mata rubahnya memeriksa setiap sudut hutan dengan teliti.

Tiba-tiba sebuah bayangan melayang jatuh dari atas pepohonan. Lalu suara mengepak lagi.

Terdengar cekikikan.

Suara tawa kering yang melengking nyaring seperti suara hantu kuntilanak dalam film horor Indonesia—yang Evelyn yakin—milik seekor ringneck dove atau streptopelia bitorquata yang lebih dikenal dengan istilah dederuk Jawa di Indonesia. Burung itu memiliki suara unik. Lengkungan suaranya panjang diawali dengan pekikan yang jika dicermati, mirip suara kuntilanak. Itu sebabnya burung ini juga dikenal sebagai burung puter kuntilanak.

Yah, tapi mereka tidak sedang berada di Indonesia sekarang!

Tidak ada burung puter kuntilanak dalam dunia peri. Begitu pun karakter hantu kuntilanak.

Jadi, dari mana asal suara itu?

Evelyn mendongak untuk memeriksa pemilik suara mengerikan itu, menudungi matanya dengan telapak tangan dan menyipitkan matanya untuk mempertajam penglihatannya.

Terdengar lagi suara kepakan sayap, disusul lengkingan suara tawa kering yang sama. Tapi sosoknya belum kelihatan.

Tiba-tiba saja bulu kuduk Evelyn meremang. Raut wajah Migi Vox semakin tak enak dipandang.

Jangan bilang itu suara hantu! pikir Evelyn.

Apa dunia peri juga ada hantunya?

Jangan bercanda!

Ini bukan cerita horor meski tokohnya rata-rata Master Spiritual berkekuatan supernatural.

Suara tawa kering yang sama meringkik di atas kepala mereka, seakan mengejek Evelyn.

Evelyn menyentakkan kepalanya ke samping, lalu berputar ke belakang, secara spontan mencengkeram lengan mantel guardiannya.

Makhluk itu tertawa lagi.

Evelyn tersentak sekali lagi, memutar tubuhnya lagi. Tatapannya yang panik menyapu sekeliling.

Pada saat itulah ia melihatnya.

Harpy!

Seekor burung, berkepala seperti manusia, bertengger di dahan pohon, sebelah sayapnya menutupi mulutnya sambil meringkik. Mentertawakan Evelyn. Tawa kering mengejek yang jahat.

Dan kami sungguh celaka! pikir Evelyn.

Harpy adalah burung penyesat, di mana kemunculannya menjadi pertanda seseorang takkan pernah keluar hutan dengan mudah.

Harpy adalah ahli pembuat ilusi labirin yang akan membuat seseorang hanya berputar-putar di tempat yang sama tanpa menemukan jalan keluar.

Migi Vox melejit dari tempatnya, kemudian melesat ke arah burung itu.

"Vox! Kembali!" perintah Nazareth sambil melontarkan energi cahaya berbentuk serat-serat benang tipis yang bercahaya dan berwarna-warni seperti pelangi dari setiap ujung jemari tangannya, menangkap bonekanya dan menariknya.

Migi Vox mendarat di dada Nazareth seperti anak kecil yang menghambur ke pelukan ayahnya. Kedua tangan mungilnya menggelayut di leher pria itu.

Nazareth mengusap-usap punggung boneka itu sambil berbisik, "Jangan ganggu dia," katanya.

Burung berkepala manusia tadi terkikik lagi. Mengejek Migi Vox.

Boneka itu menyusupkan wajahnya di ceruk bahu Nazareth.

Evelyn mengawasi burung itu dengan dahi berkerut-kerut gelisah. Akankah dia menyesatkan kami? pikirnya.

"Kita harus bermalam di sini," Nazareth menginstruksikan.

"Hah?" Evelyn yang sedang terpaku mengawasi burung berkepala manusia itu melengak tak langsung memahami ucapan guardiannya.

"Hari sudah mulai gelap," kata Nazareth. "Sebentar lagi malam. Kita lanjutkan pencarian besok pagi."

Evelyn mengangguk dan mengekor di belakang Nazareth. Mereka menyisi ke sebuah lapangan.

Di tengah-tengah lapangan itu ada sebuah pohon oak berdaun menyala berkelap-kelip seperti untaian lampu-lampu kecil berwarna-warni.

Nazareth menuntun langkah mereka ke pohon itu.

"Kau tahu risikonya kalau kita bertemu Harpy, kan?" tanya Nazareth setelah mereka duduk di bawah pohon oak tadi. Ia menoleh pada Evelyn.

"Hmh!" Evelyn mengangguk.

"Well---yeah," timpal Nazareth. "Lebih baik menghemat tenaga."

Terpopuler

Comments

mirza_ han

mirza_ han

di dunia peri tidak ada dederuk jawa, tapi Evelyn sempat mengira dan yakin suara itu adalah suara burung dederuk jawa ? 🤔

2024-05-23

0

mirza_ han

mirza_ han

berkepala seperti manusia ?? wah serem banget ini mah.

2024-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter-1
2 Chapter-2
3 Chapter-3
4 Chapter-4
5 Chapter-5
6 Chapter-6
7 Chapter-7
8 Chapter-8
9 Chapter-9
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Chapter-48
49 Chapter-49
50 Chapter-50
51 Chapter-51
52 Chapter-52
53 Chapter-53
54 Chapter-54
55 Chapter-55
56 Chapter-56
57 Chapter-57
58 Chapter-58
59 Chapter-59
60 Chapter-60
61 Chapter-61
62 Chapter-62
63 Chapter-63
64 Chapter-64
65 Chapter-65
66 Chapter-66
67 Chapter-67
68 Chapter-68
69 Chapter-69
70 Chapter-70
71 Chapter-71
72 Chapter-72
73 Chapter-73
74 Chapter-74
75 Chapter-75
76 Chapter-76
77 Chapter-77
78 Chapter-78
79 Chapter-79
80 Chapter-80
81 Chapter-81
82 Chapter-82
83 Chapter-83
84 Chapter-84
85 Chapter-85
86 Chapter-86
87 Chapter-87
88 Chapter-88
89 Chapter-89
90 Chapter-90
91 Chapter-91
92 Chapter-92
93 Chapter-93
94 Chapter-94
95 Chapter-95
96 Chapter-96
97 Chapter-97
98 Chapter-98
99 Chapter-99
100 Chapter-100
101 Chapter-101
102 Chapter-102
103 Chapter-103
104 Chapter-104
105 Chapter-105
106 Chapter-106
107 Chapter-107
108 Chapter-108
109 Chapter-109
110 Chapter-110
111 Chapter-111
112 Chapter-112
113 Chapter-113
114 Chapter-114
115 Chapter-115
116 Chapter-116
117 Chapter-117
118 Chapter-118
119 Chapter-119
120 Chapter-120
121 Chapter-121
122 Chapter-122
123 Chapter-123
124 Chapter-124
125 Chapter-125
126 Chapter-126
127 Chapter-127
128 Chapter-128
129 Chapter-129
130 Chapter-130
131 Chapter-131
132 Chapter-132
133 Chapter-133
134 Chapter-134
135 Chapter-135
136 Chapter-136
137 Chapter-137
138 Chapter-138
139 Chapter-139
140 Chapter-140
141 Chapter-141
142 Chapter-142
143 Chapter-143
144 Chapter-144
145 Chapter-145
146 Chapter-146
147 Chapter-147
148 Chapter-148
149 Chapter-149
150 Chapter-150
151 Chapter-151
152 Chapter-152
153 Chapter-153
154 Chapter-154
155 Chapter-155
156 Chapter-156
157 Chapter-157
158 Chapter-158
159 Chapter-159
160 Chapter-160
161 Chapter-161
162 Chapter-162
163 Chapter-163
164 Chapter-164
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter-1
2
Chapter-2
3
Chapter-3
4
Chapter-4
5
Chapter-5
6
Chapter-6
7
Chapter-7
8
Chapter-8
9
Chapter-9
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Chapter-48
49
Chapter-49
50
Chapter-50
51
Chapter-51
52
Chapter-52
53
Chapter-53
54
Chapter-54
55
Chapter-55
56
Chapter-56
57
Chapter-57
58
Chapter-58
59
Chapter-59
60
Chapter-60
61
Chapter-61
62
Chapter-62
63
Chapter-63
64
Chapter-64
65
Chapter-65
66
Chapter-66
67
Chapter-67
68
Chapter-68
69
Chapter-69
70
Chapter-70
71
Chapter-71
72
Chapter-72
73
Chapter-73
74
Chapter-74
75
Chapter-75
76
Chapter-76
77
Chapter-77
78
Chapter-78
79
Chapter-79
80
Chapter-80
81
Chapter-81
82
Chapter-82
83
Chapter-83
84
Chapter-84
85
Chapter-85
86
Chapter-86
87
Chapter-87
88
Chapter-88
89
Chapter-89
90
Chapter-90
91
Chapter-91
92
Chapter-92
93
Chapter-93
94
Chapter-94
95
Chapter-95
96
Chapter-96
97
Chapter-97
98
Chapter-98
99
Chapter-99
100
Chapter-100
101
Chapter-101
102
Chapter-102
103
Chapter-103
104
Chapter-104
105
Chapter-105
106
Chapter-106
107
Chapter-107
108
Chapter-108
109
Chapter-109
110
Chapter-110
111
Chapter-111
112
Chapter-112
113
Chapter-113
114
Chapter-114
115
Chapter-115
116
Chapter-116
117
Chapter-117
118
Chapter-118
119
Chapter-119
120
Chapter-120
121
Chapter-121
122
Chapter-122
123
Chapter-123
124
Chapter-124
125
Chapter-125
126
Chapter-126
127
Chapter-127
128
Chapter-128
129
Chapter-129
130
Chapter-130
131
Chapter-131
132
Chapter-132
133
Chapter-133
134
Chapter-134
135
Chapter-135
136
Chapter-136
137
Chapter-137
138
Chapter-138
139
Chapter-139
140
Chapter-140
141
Chapter-141
142
Chapter-142
143
Chapter-143
144
Chapter-144
145
Chapter-145
146
Chapter-146
147
Chapter-147
148
Chapter-148
149
Chapter-149
150
Chapter-150
151
Chapter-151
152
Chapter-152
153
Chapter-153
154
Chapter-154
155
Chapter-155
156
Chapter-156
157
Chapter-157
158
Chapter-158
159
Chapter-159
160
Chapter-160
161
Chapter-161
162
Chapter-162
163
Chapter-163
164
Chapter-164

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!