Pada malam hari, Hutan Berburu Peri Monster terlihat berkilauan seperti kebun permata.
Kuncup-kuncup bunga bermekaran secara ajaib dan memancarkan cahaya dari putiknya seperti lampu pijar.
Taburan serbuk menyala berwarna-warni yang ditebarkan kupu-kupu monarch beterbangan seperti salju.
Semua serangga di hutan menyala berwarna-warni. Bahkan kunang-kunang berwarna-warni. Begitu pun taburan serbuk sari dari putik-putik bunga.
Indah sekali, Evelyn terpukau.
Namun di antara semua keindahan itu, tetap saja tak ada yang bisa mengalahkan pesona sang guardian. Paras tampannya di antara pemandangan yang memukau itu terlihat semakin sempurna di mata Evelyn.
Evelyn tak bisa menghentikan dirinya untuk tidak terus-terusan mencuri pandang ke arah guardiannya.
"Ada yang ingin kau tanyakan?" Nazareth menawarkan.
Migi Vox mengintip Evelyn dari balik lengan Nazareth dengan seringai mengerikan seperti anak teror licik yang sedang merencanakan jebakan.
Evelyn menatap ngeri boneka itu.
"Ah—" Evelyn tergagap, tatapannya sekarang terpaku pada Migi Vox. Sebenarnya Evelyn tak yakin apakah ada sesuatu yang ingin dia tanyakan. Tapi kepergok sedang mencuri pandang membuatnya terpaksa berpikir cepat. "Aku pernah dengar… peri pelindung monster katanya lebih kuat dari peri pelindung senjata," katanya terbata-bata. Tak yakin dengan apa yang sedang dipikirkannya, tatapannya belum lepas dari Migi Vox.
Tapi bagaimanapun Nazareth adalah seorang ahli teori. Tentu saja ia bisa menangkap maksud Evelyn dan mengimbanginya. "Yang bilang peri pelindung monster lebih kuat dari peri pelindung senjata, sudah pasti tidak mengerti tentang peri pelindung," sanggahnya.
Evelyn mengerjap dan mulai menyimak. Ternyata tidak sulit mengajaknya berbincang-bincang, katanya dalam hati. Asal aku mau bertanya, Lord Vox selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaanku. Dan pembahasan teori yang panjang menguntungkan Evelyn—di samping menguntungkan Penulis Keparat karena bisa menambah jumlah kata, Evelyn juga bisa memandangi wajah tampan guardiannya berlama-lama.
"Kekuatan peri pelindung terdapat pada dua hal," Nazareth menjelaskan. "Pertama, terdapat pada kekuatan spiritual saat peri pelindung dibangkitkan. Kedua tergantung pada kultivasi setelah kebangkitan."
Caranya menjelaskan teori mudah dipahami, pikir Evelyn.
"Kekuatan yang sebenarnya bergantung pada kultivasi!" Nazareth memberitahu.
Evelyn tertunduk dan menghela napas dalam-dalam, seakan mencoba menyerap semua penjelasan gurunya untuk disimpan dalam hatinya. Kekuatan yang sebenarnya bergantung pada kultivasi! ulangnya dalam hati.
"Masih ada yang ingin kau tanyakan?" Nazareth bertanya lagi.
Evelyn terlihat ragu. Sebenarnya ia masih penasaran mengenai pelat yang diperlihatkan gurunya di pintu gerbang.
Tapi kemudian ia mengingatkan dirinya bahwa guardiannya adalah ketua ordo dari organisasi elit global.
Untuk bisa mendapatkan pelat, pertama-tama seseorang membutuhkan izin dari Ordo Angelos untuk memastikan bahwa orang terkait memang sudah mencapai suatu tahap dan membutuhkan cakra spiritual untuk naik tingkat. Kedua, butuh tiga keluarga bangsawan untuk menjamin orang terkait.
Evelyn mengerti prosedur ini. Tapi ia tak yakin hal ini dianggap sebagai dekret kaisar.
Ia mencoba mengumpulkan keberaniannya untuk mengorek kebenarannya.
"Master, apa aku boleh melihat pelat Ordo Angelos yang kau tunjukkan di pintu gerbang?" pintanya sedikit takut-takut.
Nazareth memicingkan matanya. Diam-diam tersenyum samar. Ia menarik bandul kalung dari kerah mantelnya dan melayangkan telapak tangannya di atas batu permatanya yang kemudian menyala dan mengeluarkan sekeping pelat berbentuk segi lima seukuran telapak tangan anak balita.
Evelyn terkesiap melihat kegunaan kalung permata gurunya yang ternyata bisa menyimpan benda yang lebih besar dari ukuran permata itu sendiri.
"Pelatku ini, adalah pelat Ordo Angelos tingkat satu!" Nazareth memberitahu. "Bisa dimiliki selamanya. Tidak seperti dua pelat sebelumnya, setelah berburu harus dikembalikan pada Ordo Angelos."
Evelyn menggigiti bibir bawahnya ketika Nazareth meletakkan pelat itu di telapak tangannya. Ternyata memang pelat Ordo Angelos, katanya dalam hati. Kenapa aku bisa berpikir bahwa mungkin tadi adalah lencana khusus orang kaisar?
"Ingat simbolnya," Nazareth memperingatkan sambil menunjuk simbol pedang di tengah pelat. "Ini adalah simbol khusus dari Ordo Angelos," jelasnya. "Di Ordo Angelos ada enam simbol. Perbedaan pelat harus dilihat dari gambar di atasnya. Pelat paling rendah hanya memiliki satu gambar pedang, melambangkan seorang Master Spiritual pertama di Ordo Angelos. Pelat yang lebih tinggi, di samping pedang ada palu, melambangkan tetua terkuat yang terdahulu. Di pelatku, ada tambahan naga merah, di peri pelindung monster, termasuk keberadaan tertinggi."
Evelyn termangu menyimak penjelasan guardiannya. Mencoba mencerna dalam otaknya. Dalam hatinya ia menyesal telah mengajukan pertanyaan mengenai pelat. Ia tak mengira penjelasan pelat saja bisa begitu panjang. Otaknya tak memadai lagi untuk menerima informasi tambahan hari ini.
"Dengan adanya pelat ini, asalkan hutan di Kekaisaran Neraida, maka kita bisa masuk sesuka hati," Nazareth menambahkan. "Meski pemiliknya bukan orang dari Ordo Angelos, keluarga yang memilikinya akan dihormati di kekaisaran."
"Kalau begitu, pelat yang paling tinggi, masing-masing memiliki simbol peri pelindung?"
"Benar," jawab Nazareth. "Enam macam simbol peri pelindung, masing-masing mewakili enam master spiritual terkuat dalam sejarah juga mewakili enam keluarga yang kuat. Tiga di antaranya ada di Kekaisaran Neraida, tiga lainnya ada di kekaisaran lain."
"Master, apa gelar Master Spiritual yang ditunjukkan di pelat?" tanya Evelyn lagi. "Master Spiritual Suci, Master Spiritual Tertinggi, atau Master Dunia Peri?"
"Master Dunia Peri!" jawab Nazareth. "Bahkan enam Master Dunia Peri terkuat."
"Terkuat?" Evelyn ternganga.
"Level yang sama, dengan cakra spiritual dan peri pelindung yang berbeda, kekuatannya sudah pasti berbeda," Nazareth melanjutkan. "Enam Master Dunia Peri ini adalah yang terkuat dari yang terkuat. Meski ada Master Spiritual yang sudah berlatih sampai level sembilan puluh lebih, setelah mencapai Master Dunia Peri, tak bisa menggoyahkan mereka."
Evelyn membelalakkan matanya semakin lebar.
Nazareth tersenyum lembut. Lalu menyentuh puncak kepala Evelyn. "Untuk saat ini, bagimu itu masih terlalu jauh," katanya.
Evelyn tersenyum dan mengangguk, sedikit tersipu-sipu. Tergetar oleh sentuhan guardiannya. Ya, Tuhan, pikirnya. Sepertinya aku bisa bermimpi indah malam ini, katanya dalam hati. Seandainya bukan tidur di Hutan Berburu Peri Monster!
Orang kasmaran memang tak sadar posisi!
Nazareth mengembalikan pelatnya ke dalam permata di bandul kalungnya.
Evelyn memperhatikannya dengan tatapan takjub dan penasaran.
Nazareth meliriknya dengan tatapan geli. "Ini adalah alat pembimbing spiritual untuk menyimpan barang," katanya menjawab rasa penasaran muridnya. Lalu melepaskan kalung itu dari lehernya dan memakaikannya di leher Evelyn.
Evelyn tergagap menatap guardiannya.
"Di dalam batu permata ini terdapat penyimpanan seluas dua puluh lima meter kubik," katanya sambil merunduk di dekat leher Evelyn untuk memasang pengaitnya, hingga napas hangatnya menyapu tengkuk gadis itu.
Gadis itu merinding tersengat gairah yang tiba-tiba bangkit dari dalam dirinya dan sulit dikendalikan.
"Menggunakannya hanya perlu memasukkan kekuatan spiritual saja," Nazareth memberitahu. Tidak menyadari reaksi muridnya. Dan ketika ia selesai mengaitkan kalung itu, ia mendapati Evelyn tengah tertunduk dengan wajah merona. "Kalung ini sekarang milikmu," katanya. "Kau lebih memerlukannya dibanding aku."
Evelyn menelan ludah dan tergagap. Lalu mengerjap dan terbelalak menatap guardiannya dengan raut wajah tak percaya.
"Sekarang, tidurlah!" kata Nazareth sambil mengusap kepala gadis itu sekali lagi.
Evelyn mengulum senyumnya dan mengangguk. Wajahnya semakin merah karena berdebar-debar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
adi_nata
tampaknya jadi ciri khas Anda ya, thor .. curhat di tengah tengah cerita 😅
2023-12-23
2
Jjlynn Tudin
author aku mau satu guru yang bgini nanti jadi guru yang mantap2 juga 🤭🤣🤣🤣
2023-10-10
2