Bab 19: Frustasi

Sejak melihat chat itu, Arjun menjadi lebih menjaga jarak dengan istrinya. Ia kesal mengetahui istrinya memiliki hubungan dengan lelaki lain di belakangnya. Ia sebenarnya ingin menanyakan langsung kepada Arima, namun takut istrinya akan kembali bunuh diri.

Rima juga merasa perubahan pada suaminya yang tak lagi sehangat biasanya. Arjun lebih sering tidur awal dengan alasan lelah bekerja. Jarang ada percakapan di tempat tidur seperti sebelumnya. Bahkan Arjun tidur memunggungi dirinya.

"Mas, kamu belum tidur, kan?" tanya Rima.

"Hm, belum ...." Arjun yang awalnya ingin memejamkan mata mengurungkan niatnya.

"Apa sedang ada masalah di kantor?" tanya Rima lagi.

"Tidak ada."

"Oh ... Aku kira kamu akhir-akhir ini sangat sibuk dan lebih pendiam karena ada masalah," ujar Rima.

Arjun langsung berbalik badan menatap istrinya. Ia merasa situasinya terbalik. Seharusnya ia yang bertanya kenapa kepada wanita itu, namun malah ia balik dicurigai.

Sebenarnya ia sangat ingin marah. Tapi, melihat kondisi perut Rima yang kini sudah semakin membesar, ia jadi tidak tega.

"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Arjun.

"Tanya apa?"

"Soal uang 300 juta yang kamu pinjamkan pada Yunita ...."

"Tiga ratus juta?" beberapa saat Rima terlihat lupa dengan hal itu. "Ah, iya. Yunita meminjam 300 juta. Tapi, katanya dia belum bisa mengembalikannya," sambung Rima.

"Apa benar Yunita meminjam untuk itu?" Arjun hanya ingin memancing kejujuran Rima. Namun, sang istri seakan tetap ingin menutupinya.

"Benar, Mas. Ibunya memang terkena sakit kanker. Apa kamu meragukanku?" Rima mulai mencurigai suaminya.

"Tidak. Lalu, bagaimana kondisi ibu Yunita sekarang?"

"Ah, itu ...." Rima terlihat bingung untuk mengatakannya. "Ibunya sudah berhasil terhindar dari masa kritis. Sekarang masih dalam masa penyembuhan agar memastikan seluruh sel kankernya hilang."

Arjun tersenyum kecut mendengar jawaban istrinya. "Baiklah kalau begitu, kamu cepat tidur ini sudah malam," ucap Arjun sembari mengecup dahi istrinya.

"Mas ...."

Rima memanggil sang suami dengan nada manjanya. Tatapan matanya seolah mengajak Arjun agar melakukan sesuatu untuknya.

"Kita sudah lama sekali tidak melakukan itu ... Apa kamu tidak berniat melakukannya malam ini?" tanya Rima dengan malu-malu. Wajahnya sampai memerah karena ini pertama kalinya ia yang berinisiatif mengajak sang suami bermesraan. Biasanya Arjun yang selalu meminta jatah kepadanya.

Arjun sama sekali tak merasa tergoda. Akibat dari pesan itu, ia bahkan malas untuk berdekatan dengan sang istri. Memang Rima tak terlihat seperti istri yang hendak mencampakan suaminya. Namun, ia tetap penasaran dengan isi pesan itu dan uang 300 juta.

"Kamu kan lagi hamil besar, aku takut nanti kamu kelelahan. Kapan-kapan saja ya, setelah bayi kita lahir." Arjun berusaha mencari alasan yang masuk akal untuk menghindari ajakan Rima.

"Itu anggapan yang salah, Mas ...." Rima mendekatkan tubuhnya menempel pada sang suami. "Kata dokter, malah lebih bagus kalau kita sering melakukannya. Katanya bisa memperlancar proses persalinan. Mau kan membantuku?" rayunya.

Usia kandungan Rima memang sudah hampir memasuki kehamilan 9 bulan. Mereka tinggal menghitung hari menunggu kelahiran anak pertama mereka.

"Mungkin lain waktu, ya. Aku juga kelelahan bekerja seharian. Kita tidur saja."

Arjun kembali mencium istrinya dan segera memejamkan mata. Rima tampak kecewa dengan penolakan suaminya.

***

Arjun berjalan melewati koridor rumah sakit menuju ke bagian informasi. Berbekal potongan kertas yang pernah ia temukan di kamar lamanya, ia berniat mencari tahu sendiri apa yang tengah disembunyikan oleh sang istri.

"Permisi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pegawai di bagian informasi menyapanya dengan ramah.

"Ada yang ingin saya tanyakan. Bisakah saya meminta salinan rekam medis istri saya sendiri?" tanya Arjun.

"Ah, maaf, Pak. Sepertinya saya tidak bisa membantu," kata petugas tersebut.

"Tapi saya suaminya."

"Maaf, Pak. Kami sangat menjaga privasi pasien. Kalau memang memerlukannya, silakan datang kembali bersama istri Anda." petugas tersebut menangkupkan kedua tangannya.

Arjun menghela napas. Ia hanya ingin tahu berapa kali Rima datang ke rumah sakit itu tanpa sepengetahuannya. "Baiklah kalau begitu, bisa pertemukan saya dengan Dokter Richard di bagian obgyn?" tanyanya.

Arjun hanya ingin memastikan apa yang pernah istrinya bahas bersama dokter tersebut dan untuk apa uang 300 juta harus dibayarkan ke salah satu pihak rumah sakit tersebut.

Petugas yang ada di bagian informasi terlihat berbicara dengan rekannya yang lain. Ia juga sibuk memperhatikan komputer di mejanya.

"Maaf, Pak. Dokter Richard yang Anda maksud sudah pindah enam bulan yang lalu ke luar kota."

Lagi-lagi niat Arjun terkendala oleh keadaan. Bahkan dokter yang bisa dijadikan saksi kunci juga tidak ada di sana.

🤎

🤎

🤎

Terpopuler

Comments

muhammad djaidi

muhammad djaidi

arjun udah mulai mencari tahu kebenaranny

2023-04-11

0

Uneh Wee

Uneh Wee

kalau kamu ga jujur rima pasti akan hancur kalau udah jujut hancur pun akan menjadi lega ..karna ke jujuran no satu ..toh arjun akn meningggalkn mu jujur atau tidak

2023-04-07

0

Lie Hia

Lie Hia

Arjun sdh mulai menjadi detektif...ayooo Rima ..jujur lah..
dari pada nnti ketauan oleh Arjun...
semua masalah pasti ada solusinya..percayalah

2023-03-14

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2 Bab 2: Benih yang Tumbuh
3 Bab 3: Baby Shower
4 Bab 4: Mertua Bejat
5 Bab 5: Kamar Baru
6 Bab 6: Bibit Kecurigaan
7 Bab 7: Sinyal Kebohongan
8 Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9 Bab 9: Beda Nasib
10 Bab 10: Iri Hati
11 Bab 11: Permintaan Perpisahan
12 Bab 12: Jangan Lupakan
13 Bab 13: Kepergian Mertua
14 Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15 Bab 15: Kepanikan Arjun
16 Bab 16: Bertemu Yunita
17 Bab 17: Hutang Fiktif
18 Bab 18: Pesan Mesra
19 Bab 19: Frustasi
20 Bab 20: Amarah
21 Bab 21: Yunita di Klab Malam
22 Bab 22: Akibat Mabuk
23 Bab 23: Melahirkan
24 Bab 24: Baby Renjun
25 Bab 25: Perasaan Arjun
26 Bab 26: Meyakinkan Hati
27 Bab 27: Memilih Pengasuh
28 Bab 28: Kesepakatan
29 Bab 29: Baby Sitter
30 Bab 30: Kepulangan Mertua
31 Bab 31: Perjalanan Pulang
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34: Pandangan Yunita
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Extra Part
87 Papaku Seorang CEO
88 Penghangat Ranjang Suami Orang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2
Bab 2: Benih yang Tumbuh
3
Bab 3: Baby Shower
4
Bab 4: Mertua Bejat
5
Bab 5: Kamar Baru
6
Bab 6: Bibit Kecurigaan
7
Bab 7: Sinyal Kebohongan
8
Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9
Bab 9: Beda Nasib
10
Bab 10: Iri Hati
11
Bab 11: Permintaan Perpisahan
12
Bab 12: Jangan Lupakan
13
Bab 13: Kepergian Mertua
14
Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15
Bab 15: Kepanikan Arjun
16
Bab 16: Bertemu Yunita
17
Bab 17: Hutang Fiktif
18
Bab 18: Pesan Mesra
19
Bab 19: Frustasi
20
Bab 20: Amarah
21
Bab 21: Yunita di Klab Malam
22
Bab 22: Akibat Mabuk
23
Bab 23: Melahirkan
24
Bab 24: Baby Renjun
25
Bab 25: Perasaan Arjun
26
Bab 26: Meyakinkan Hati
27
Bab 27: Memilih Pengasuh
28
Bab 28: Kesepakatan
29
Bab 29: Baby Sitter
30
Bab 30: Kepulangan Mertua
31
Bab 31: Perjalanan Pulang
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34: Pandangan Yunita
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Extra Part
87
Papaku Seorang CEO
88
Penghangat Ranjang Suami Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!