Bab 18: Pesan Mesra

Arjun memandangi langit malam dari jendela ruang perawatan istrinya. Ia menikmati secangkir kopi yang dibuatkan oleh pelayan sebelum pulang.

Selama dua hari ia sendiri yang mencaga Rima di sana. Pelayan hanya ia suruh datang saat ia masih bekerja di kantor.

Arjun masih memikirkan tentang ucapan Yunita waktu itu. Bisa jadi Rima memiliki hutang besar tanpa sepengetahuannya. Tapi, ia rasa masih ada yang janggal. Tabungan Rima sejauh ini masih utuh, barang-barang mewah koleksinya tak ada yang dijual. Padahal kalau diuangkan nilainya cukup fantastis jika dibandingan dengan uang 300 juta yang pernah Rima keluarkan.

Ting! Ting!

Terdengar suara pesan masuk di ponsel Rima. Arjun berjalan dan mengambil benda itu dari atas meja.

"Aku merindukanmu."

Potongan pesan tak lengkap yang tampil di ponsel itu membuat Arjun mematung. Pengirim pesan dari sebuah nomor asing tanpa nama. Namun, Arjun tak bisa membaca secara lengkap pesan itu karena ponsel Rima dikunci.

Sebenarnya mereka sudah punya komitmen untuk tidak saling curiga dengan ponsel masing-masing. Tapi, hati pasangan mana yang tidak panas saat melihat pesan seperti itu masuk ke ponsel pasangannya?

Mungkin saja dengan membaca pesan itu ia akan tahu masalah yang sedang dihadapi oleh istrinya.

Arjun tidak tahan untuk mengetahui isi ponsel sang istri. Ia dekatkan ponsel itu pada jari telunjuk Rima. Ponsel itu langsung terbuka.

"Aku *merindukanmu."

"Apa kamu sudah sembuh?"

"Jaga kesehatanmu dan bayimu."

"Setidaknya balas pesanku. Kamu tahu kan maksudku*?"

Membaca pesan yang dikirimkan dari nomor tak dikenal itu membuat Arjun marah sekaligus emosi. Ia menatap ke arah Rima dengan tatapan kekecewaan. Ia tidak menyangka jika istrinya punya hubungan dengan seseorang di belakangnya.

Hati Arjun terasa semakin panas. Ia berniat untuk menghubungi pengirim pesan tersebut. Ia ingin tahu siapa lelaki yang ada di belakang istrinya.

"Euh ... Mas ...."

Belum sempat Arjun menekan tombol panggilan, ia mendengar suara Rima. Ia bahkan sampai salah menekan tombol sampai pesan itu justru terhapus.

Arjun menepuk dahinya. Meskipun kesal, ia senang Rima bisa kembali sadar. Ia abaikan ponsel itu dan berlari menghampiri istrinya.

"Sayang, aku di sini," ucap Arjun seraya menggenggam tangan Rima. Ia tetap tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.

"Aku dimana?" tanya Rima. Ia sepertinya masih sedikit linglung.

"Kamu ada di rumah sakit," jawab Arjun.

Rima baru ingat kalau dirinya saat itu mencoba untuk bunuh diri di kamar mandi. Tangisannya pecah ketika mengingat kembali semuanya.

Arjun tak tega untuk menanyakan isi pesan itu kepada Rima. Ia rasa istrinya masih terpukul dengan masalah yang rumit. Ia meraih tubuh Rima ke dalam pelukannya. Ditepuk-tepuk olehnya punggung Rima.

"Mas, maafkan aku, huhuhu ...."

Perkataan Rima diartikan sebagai permintaan maaf atas perselingkuhan yang sepertinya telah sang istri lakukan di belakangnya. Meskipun rasa kecewa, ia juga sedih melihat kondisi istrinya. Mungkin Rima sangat merasa bersalah atas perbuatannya sampai memutuskan bunuh diri.

"Jangan ulangi lagi hal seperti ini, Sayang. Kalau ada masalah, bicarakan langsung padaku."

Arjun memegangi pipi Rima. Wajah wanita itu tampak muram dan sendu.

"Mas, aku rasanya sudah tidak kuat hidup lagi. Aku mau mati," rengek Rima.

"Kenapa kamu bicara seperti itu? Setiap masalah pasti ada solusinya. Coba katakan, apa yang membuatmu sampai seperti ini?" pancing Arjun.

Ia sangat berharap Rima bisa terbuka padanya. Sekalipun memang ada hal buruk seperti yang disangkakannya, ia akan berlapang dada.

Mereka sudah 4 tahun menikah dan kenal juga cukup lama. Arjun masih percaya bahwa istrinya orang yang baik. Jika memang sudah membuat kekhilafan, asalkam Rima mau jujur, ia akan berusaha untuk mengerti.

Namun, harapannya seakan tak bisa terwujud. Rima tak mau menceritakan apapun kepadanya.

"Kalau memang kamu tak mau memberi tahu, aku akan mencari tahu sendiri," batin Arjun.

"Baiklah, kamu tunggu di sini dulu. Aku mau menemui dokter untuk memberitahu kondisimu," kata Arjun. Ia kembali menepuk kepala Rima sebelum pergi.

🤎

🤎

🤎

Terpopuler

Comments

muhammad djaidi

muhammad djaidi

jujur j biar hubungan km dgn arjun baik2j rima

2023-04-11

0

Atep Supriatna

Atep Supriatna

Othor ini seperti ya memiliki orientasi seksual aneh deh...masak sama mertua, trus ada LG kuliat novelnya bini org direbut, ini kayaknya aneh2 fantasinya wkwkwkwk

2023-03-14

2

Nailah

Nailah

lbh baik jujur wlwpun itu mnyakitkan..
yg penting smua masalah yg kmu hadapi keluar dr mulut kmu sndri.kjujuran kunci menuju kbhgiaan wlwpun itu pahit.
dr pada suami kmu cri tau sndri .mala lbh mnyakitkan lgi...

2023-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2 Bab 2: Benih yang Tumbuh
3 Bab 3: Baby Shower
4 Bab 4: Mertua Bejat
5 Bab 5: Kamar Baru
6 Bab 6: Bibit Kecurigaan
7 Bab 7: Sinyal Kebohongan
8 Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9 Bab 9: Beda Nasib
10 Bab 10: Iri Hati
11 Bab 11: Permintaan Perpisahan
12 Bab 12: Jangan Lupakan
13 Bab 13: Kepergian Mertua
14 Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15 Bab 15: Kepanikan Arjun
16 Bab 16: Bertemu Yunita
17 Bab 17: Hutang Fiktif
18 Bab 18: Pesan Mesra
19 Bab 19: Frustasi
20 Bab 20: Amarah
21 Bab 21: Yunita di Klab Malam
22 Bab 22: Akibat Mabuk
23 Bab 23: Melahirkan
24 Bab 24: Baby Renjun
25 Bab 25: Perasaan Arjun
26 Bab 26: Meyakinkan Hati
27 Bab 27: Memilih Pengasuh
28 Bab 28: Kesepakatan
29 Bab 29: Baby Sitter
30 Bab 30: Kepulangan Mertua
31 Bab 31: Perjalanan Pulang
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34: Pandangan Yunita
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Extra Part
87 Papaku Seorang CEO
88 Penghangat Ranjang Suami Orang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2
Bab 2: Benih yang Tumbuh
3
Bab 3: Baby Shower
4
Bab 4: Mertua Bejat
5
Bab 5: Kamar Baru
6
Bab 6: Bibit Kecurigaan
7
Bab 7: Sinyal Kebohongan
8
Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9
Bab 9: Beda Nasib
10
Bab 10: Iri Hati
11
Bab 11: Permintaan Perpisahan
12
Bab 12: Jangan Lupakan
13
Bab 13: Kepergian Mertua
14
Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15
Bab 15: Kepanikan Arjun
16
Bab 16: Bertemu Yunita
17
Bab 17: Hutang Fiktif
18
Bab 18: Pesan Mesra
19
Bab 19: Frustasi
20
Bab 20: Amarah
21
Bab 21: Yunita di Klab Malam
22
Bab 22: Akibat Mabuk
23
Bab 23: Melahirkan
24
Bab 24: Baby Renjun
25
Bab 25: Perasaan Arjun
26
Bab 26: Meyakinkan Hati
27
Bab 27: Memilih Pengasuh
28
Bab 28: Kesepakatan
29
Bab 29: Baby Sitter
30
Bab 30: Kepulangan Mertua
31
Bab 31: Perjalanan Pulang
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34: Pandangan Yunita
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Extra Part
87
Papaku Seorang CEO
88
Penghangat Ranjang Suami Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!