Bab 20: Amarah

Perasaan Arjun semakin tidak karuan. Ia ingin memaafkan istrinya, namun hatinya seakan menolak. Ia bahkan semakin curiga bahwa bayi yang akan segera Rima lahirkan bukanlah darah dagingnya, melainkan anak dari lelaki lain.

Rima tak juga mau jujur padanya. Padahal, ia sangat mencintai istrinya.

Arjun mendatangi sebuah klab malam selepas pulang kerja. Ia muak untuk pulang ke rumah bertemu dengan sang istri yang selalu ia curigai berbohong. Ia masih memberi kesempatan pada sang istri untuk jujur, namun tak kunjung ia dengarkan kejujurannya.

"Satu botol vodka!" pinta Arjun saat duduk di depan meja bartender.

Suara musik yang dimainkan oleh DJ terdengar bising ditelinga. Ditambah dengan riuhnya pengunjung di sana sebenarnya membuat perasaan semakin panas.

"Sepertinya Anda baru di sini," ucap bartender bernama Bendi saat menyerahkan sebotol vodka dan gelas sloki kepada Arjun.

"Benar, aku memang baru kali ini datang."

Arjun menuangkan vodka ke dalam gelasnya lalu meminum dalam sekali tegukan.

"Saya harap Anda datang bersama sopir atau teman, Tuan. Anda tidak akan bisa pulang kalau terlalu mabuk malam ini." Bendi memberikan nasihat kecilnya.

Arjun sepertinya tak menghiraukan nasihat itu. Ia kembali meneguk segelas vodka setelah tegukan pertama. Bendi hanya bisa geleng-geleng kepala lalu teralihkan pada pelanggan lain yang datang.

Arjun bukan tipe lelaki yang gemar main ke klab malam. Bisa dibilang malam ini memang yang pertama. Ia pernah minum alkohol, namun sekedar untuk perjamuan dengan rekan bisnisnya.

Malam ini seakan ia ingin memuaskan diri untuk mabuk dan melupakan semuanya. Jika Rima bisa berbuat seenak hati di belakangnya, maka ia juga bisa sesekali berbuat egois demi diri sendiri.

"Setidaknya aku sudah mengirimkan pesan untuk tidak pulang malam ini," gumam Arjun.

Ia menertawakan dirinya sendiri. Ia mematikan ponsel setelah mengirimkan pesan untuk istrinya.

"Hei, Bendi!" setu Arjun.

Bendi yang baru saja melayani pelanggan lain kembali menghampiri Arjun. "Ada apa, Pak?" tanyanya.

"Kalau nanti aku mabuk atau pingsan, tolong pesankan kamar untukku!" pintanya seraya memberikan beberapa lembar uang kepada bartender tersebut.

"Ah, baiklah," kata Bendi agak terkejut. Namun, ia senang karena Arjun memberinya banyak uang sebagai tips.

Arjun beranjak dari tempat duduknya meninggalkan meja bartender. Ia tertarik untuk turun ke area DJ dan ikut berjoget di sana.

Ia menari-nari sendiri berbaur dengan siapa saja yang ada di sana seperti orang gila. Beberapa wanita tampak berusaha merayu karena mengagumi ketampanannya. Namun, Arjun tak begitu peduli karena niatnya hanya ingin menari.

Bruk!

Tanpa sengaja Arjun menyikut orang lain yang tengah menari di sana.

"Woy! Sialan! Matanya dipakai!" lelaki yang terjatuh karena sikutan keras Arjun memberikan umpatan yang kasar.

"Hahaha ... Kamu sendiri yang lemah, kenapa menyalahkan orang lain? Baru disenggol sedikit sudah jatuh. Dasar lemah!" Arjun mengacungkan jari tengahnya kepada lelaki itu.

Pengaruh alkohol benar-benar mengubah Arjun menjadi orang yang berani atau bisa disebut gila. Dia bukan seperti Arjun uang biasanya.

"Wah, bang sat orang ini!"

Lelaki bertato dan berbadan tegap itu langsung berdiri tegap berhadapan dengan Arjun. Ia sangat tidak terima mendapatkan penghinaan seperti itu.

"Maju sini kamu bang sat!" umpat orang itu.

"Kamu yang bang sat!" tantang Arjun.

Mereka akhirnya terlibat dalam perkelahian. Situasi di klab malam itu terlihat kacau. Para wanita sibuk menjerit, sementara para lelaki bersemangat untuk mendukung mereka saling pukul.

🤎

🤎

🤎

Terpopuler

Comments

muhammad djaidi

muhammad djaidi

wah bahaya krn mslh rima arjun mulai mabuk2an

2023-04-11

0

Uneh Wee

Uneh Wee

itulah arjun lari kan keminuman gara sanh istri aku jadi kesel sama c rima ih ...sedih pruatasi mau mati mati aja rima kmu

2023-04-07

0

Linfaurais

Linfaurais

Aku tuh selalu deg deg’an kalau baca novel judul ini xixixi

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2 Bab 2: Benih yang Tumbuh
3 Bab 3: Baby Shower
4 Bab 4: Mertua Bejat
5 Bab 5: Kamar Baru
6 Bab 6: Bibit Kecurigaan
7 Bab 7: Sinyal Kebohongan
8 Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9 Bab 9: Beda Nasib
10 Bab 10: Iri Hati
11 Bab 11: Permintaan Perpisahan
12 Bab 12: Jangan Lupakan
13 Bab 13: Kepergian Mertua
14 Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15 Bab 15: Kepanikan Arjun
16 Bab 16: Bertemu Yunita
17 Bab 17: Hutang Fiktif
18 Bab 18: Pesan Mesra
19 Bab 19: Frustasi
20 Bab 20: Amarah
21 Bab 21: Yunita di Klab Malam
22 Bab 22: Akibat Mabuk
23 Bab 23: Melahirkan
24 Bab 24: Baby Renjun
25 Bab 25: Perasaan Arjun
26 Bab 26: Meyakinkan Hati
27 Bab 27: Memilih Pengasuh
28 Bab 28: Kesepakatan
29 Bab 29: Baby Sitter
30 Bab 30: Kepulangan Mertua
31 Bab 31: Perjalanan Pulang
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34: Pandangan Yunita
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Extra Part
87 Papaku Seorang CEO
88 Penghangat Ranjang Suami Orang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2
Bab 2: Benih yang Tumbuh
3
Bab 3: Baby Shower
4
Bab 4: Mertua Bejat
5
Bab 5: Kamar Baru
6
Bab 6: Bibit Kecurigaan
7
Bab 7: Sinyal Kebohongan
8
Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9
Bab 9: Beda Nasib
10
Bab 10: Iri Hati
11
Bab 11: Permintaan Perpisahan
12
Bab 12: Jangan Lupakan
13
Bab 13: Kepergian Mertua
14
Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15
Bab 15: Kepanikan Arjun
16
Bab 16: Bertemu Yunita
17
Bab 17: Hutang Fiktif
18
Bab 18: Pesan Mesra
19
Bab 19: Frustasi
20
Bab 20: Amarah
21
Bab 21: Yunita di Klab Malam
22
Bab 22: Akibat Mabuk
23
Bab 23: Melahirkan
24
Bab 24: Baby Renjun
25
Bab 25: Perasaan Arjun
26
Bab 26: Meyakinkan Hati
27
Bab 27: Memilih Pengasuh
28
Bab 28: Kesepakatan
29
Bab 29: Baby Sitter
30
Bab 30: Kepulangan Mertua
31
Bab 31: Perjalanan Pulang
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34: Pandangan Yunita
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Extra Part
87
Papaku Seorang CEO
88
Penghangat Ranjang Suami Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!