Bab 2: Benih yang Tumbuh

“Pa, tapi kita keluarga … hal seperti ini sangatlah tidak ….”

“Sstt ….” Sandi menempelkan jari telunjuknya di bibir Rima. “Makanya kita harus merahasiakan hal ini. Hanya kita berdua yang boleh tahu. Kita akan tetap menjadi keluarga seperti biasanya, Rima,” bujuk Sandi.

Ucapan dan janji-janji manis Sandi begitu mampu memberikan sugesti kepada Rima. Akhirnya wanita itupun luluh dan menuruti kemauan sang ayah mertua.

“Papa janji tidak akan mengatakan apapun kepada Mas Arjun, kan?” tanya Rima.

Sandi merobek kertas hasil pemeriksaan Arjun yang dipegangnya di hadapan Rima. “Papa akan pegang kata-kata Papa, Rima. Arjun tidak akan tahu kalau dia mandul dan kamu akan tetap bisa berada di samping Arjun dengan percaya diri setelah hamil nanti.”

Rima menurut. Ia biarkan Sandi mengusap pipinya dengan lembut. Ini pertama kalinya ia biarkan lelaki lain menyentuhnya. Ada rasa malu dan risih Ketika tangan itu mulai menjalar menelusuri bagian tubuhnya yang lain.

Rima hanya bisa pasrah Ketika bibirnya mulai dipagut oleh sang ayah mertua. Ruangan itu menjadi saksi terjadinya hubungan tabu yang terjadi antara dirinya dan ayah mertua. Buliran air mata jatuh saat hubungan terlarang itu benar-benar terjadi. Ia merasa berdosa dan bersalah pada Arjun. Namun, ia juga melakukannya demi tetap mempertahankan pernikahannya tanpa menyakiti hati suaminya.

***

“Mas, maafka aku, ya!” ucap Rima sembari memeluk tubuh suaminya.

Semenjak hubungan terlarang itu terjadi, tiada hari bagi Rima untuk menangis dan menyesali tindakannya. Ia yakin Arjun akan sangat kecewa jika mengetahui dirinya pernah berhubungan badan dengan ayahnya. Ia hanya bisa memeluk sang suami dan meminta maaf setiap hari untuk mengurangi rasa bersalahnya.

Arjun sampai heran karena istrinya kini lebih tenang dan patuh padahal sebelumnya sering marah-marah dan tersinggung. Bahkan setiap hari istrinya selalu minta maaf seakan telah membuat kesalahan yang tak bisa termaafkan.

“Kenapa kamu minta maaf terus, hm?” tanya Arjun seraya membalas pelukan istrinya. Ia merasa gemas dengan Rima yang kian hari kian terlihat cantik di hadapannya. Wanita itu sekarang sangat suka mengenakan gaun tidur yang menawan dan membuatnya bergairah setiap malam.

“Ya, maaf kalau selama ini sudah banyak merepotkan. Maaf juga karena belum hamil,” kata Rima.

“Hah … kenapa hal itu lagi yang dibahas? Kamu atau Mama sama saja!” keluh Arjun.

“Kamu kana nak tunggal, wajar kalau Mama menuntutmu untuk segera punya anak,” ujar Rima.

“Iya, aku tahu. Tapi, tidak perlu terburu-buru seperti itu. Lagipula, hasil pemeriksaan dokter juga memperlihatkan kalau kita tidak punya masalah Kesehatan organ reproduksi, kan? Aku yakin kalau waktunya sudah tiba, kita juga bisa punya anak.”

Rima tersenyum kecut. Ia tahu hal itu tidak mungkin terjadi. Rima sengaja memalsukan hasil pemeriksaan dokter sehingga Arjun tidak mengetahui jika kenyataannya dia infertile.

***

“Rima,” sapa Sandi.

Rima baru saja mengambil sebotol jus dari dalam kulkas. Ia tidak menyangka Sandi akan memergokinya.

Setelah peristiwa itu, ia lebih memilih menghindar setiap kali bertemu dengan Sandi meskipun mereka tinggal satu rumah. Ia tidak bisa lagi memandang lelaki itu murni sebagai ayah mertua setelah hubungan terlarang itu terjadi.

“Maaf, Pa, aku mau naik ke atas,” pamit Rima.

“Tunggu, Rima!” cegah Sandi.

Terpaksa Rima menghentikan langkah. Ia menunduk saat Sandi berjalan mendekat ke arahnya.

“Apa kamu mencoba menghindari Papa?” tanya Sandi.

Rima terdiam.

“Papa sedih sekali kamu jadi seperti ini. Padahal Papa hanya berniat membantu saja,” ujar Sandi memasang wajah sedih.

“Maaf, Pa. Aku memang merasa tidak nyaman.” Rima berusaha berkata jujur.

“Bagaimana, apa kamu sudah ada tanda-tanda hamil?”

“Pa!” kesal Rima. “Aku tidak mau membahas hal itu lagi. Tolong, berhenti melakukannya!” pintanya seraya berjalan pergi meninggalkan sang ayah mertua.

Sandi menyeringai. Ia merasa senang setidaknya bisa berkesempatan bicara dengan menantu yang sangat disayanginya.

Sandi belum lama menikah dengan Suni, ibu Arjun. Mereka menikah sekitar delapan bulan yang lalu. Saat pertama kali bertemu dengan Rima, ia sudah merasa tertarik padanya. Ia sering kali curi-curi pandang terhadap menantunya. Kian hari rasa ketertarikan itu semakin besar terhadap Rima. Sayangnya, ia terhalang status sebagai menantu dan ayah mertua.

Saat melihat hasil pemeriksaan organ reproduksi Arjun yang sangat mengejutkan, ia merasa memiliki kesempatan untuk bisa menguasai Rima. Dengan segala bujuk rayunya, ia berhasil meniduri wanita itu.

Ia kira akan puas hanya dengan merasakan berhubungan satu kali. Nyatanya, ia tak bisa melupakan momen terindah bersama sang menantu. Sifat serakahnya membuat ia ingin mengulang kembali. Sayangnya, Rima terkesan menjauh dan menghindarinya.

***

“Hoek! Hoek!”

“Kamu salah makan atau memang masuk angin? Kenapa jadi muntah-muntah begitu.”

Arjun membantu memijit Pundak Rima sembari mengoleskan minyak kayu putih. Ia mengajak istrinya pergi ke dokter bersama sopir karena sejak bangun tidur Rima terus muntah-muntah tanpa sebab yang jelas. Tubuh Rima juga terlihat lemas.

Sesampainya di ruangan dokter, Rima langsung diperiksa.

“Bapak, selamat, istri Anda ternyata hamil,” ucap Sang dokter.

“Benarkah, Dok! Istri saya hamil?” tanya Arjun memastikan.

“Benar, Pak. Istri Anda hamil.”

“Ah … sayang, kamu hamil!” seru Arjun kegirangan. Ia memeluk istrinya yang masih terduduk di ranjang pemeriksaan.

Perasaan Arjun sangat senang sampai tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya masih tidak percaya jika istrinya akhirnya bisa hamil.

Sementara, Rima hanya bisa tertegun dengan kehamilannya. Ia hanya melakukan hubungan sekali dengan ayah mertuanya. Berselang satu bulan setelah hubungan itu terjadi, ia muntah-muntah dan ternyata hamil. Padahal, ia sudah ingin melupakan niat awal melakukan hubungan terlarang itu demi kehamilan.

“Sayang, aku bahagia sekali. Akhirnya kitab isa punya anak!”

Arjun menunjukkan ekspresi bahagianya yang sangat besar. Sementara, Rima kembali diliputi kegalauan akibat kehamilannya. Ia tak lagi menginginkan benih yang bukan berasal dari suaminya. Namun, ia juga tak tega bila menggugurkan bayi yang sangat diinginkan oleh Arjun dan keluarganya.

Sepulangnya dari rumah sakit, Rima mendapatkan pesta kejutan dari keluarga Arjun. Ada ibu mertua dan saudara-saudara Arjun yang datang memberi semangat. Perlakuan mereka seketika berubah akibat kabar kehamilannya.

Ucapan selamat mengalir satu per satu kepadanya. Bahkan, mereka memberikan kado barang-barang mewah untuk merayakan kehamilannya. Seketika ia merasa seperti diratukan oleh semua orang.

“Selamat, Rima. Papa sudah bilang akan membuatmu bahagia,” ucap Sandi.

Mendengar perkataan lelaki itu membuat Rima bergidik. Bagaimanapun juga, orang yang menanamkan benih dalam rahimnya adalah lelaki itu, ayah mertuanya sendiri.

“Kamu tidak perlu khawatir, semuanya aka naman. Kamu akan tetap bahagia, Rima. Papa Janji.”

Rima hanya bisa terdiam. Ia tak bisa berbuat apa-apa karena Sandi mengetahui semua rahasianya. Meskipun ia tidak suka, namun berkat kehamilannya ia bisa memiliki hubungan yang hangat dengan suami dan keluarga.

🤎

🤎

🤎

Terpopuler

Comments

🍁ᴺᶦᵉˡᵃ❣️💋🅸🅻🅷🅰🅼👻ᴸᴷ

🍁ᴺᶦᵉˡᵃ❣️💋🅸🅻🅷🅰🅼👻ᴸᴷ

ya ampun mana ternyata sandi cuma papah tiri lagi duh gimana kalo terbongkar yah😱

2023-06-01

1

Nala Ratih Soemarna

Nala Ratih Soemarna

Gimana ya

2023-05-31

0

Muzie 💋👻ᴸᴷ

Muzie 💋👻ᴸᴷ

Rima berkorban sangat jauh,,,
Bingung pasti risma apa yg akan terjadi selanjutnya,,

2023-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2 Bab 2: Benih yang Tumbuh
3 Bab 3: Baby Shower
4 Bab 4: Mertua Bejat
5 Bab 5: Kamar Baru
6 Bab 6: Bibit Kecurigaan
7 Bab 7: Sinyal Kebohongan
8 Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9 Bab 9: Beda Nasib
10 Bab 10: Iri Hati
11 Bab 11: Permintaan Perpisahan
12 Bab 12: Jangan Lupakan
13 Bab 13: Kepergian Mertua
14 Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15 Bab 15: Kepanikan Arjun
16 Bab 16: Bertemu Yunita
17 Bab 17: Hutang Fiktif
18 Bab 18: Pesan Mesra
19 Bab 19: Frustasi
20 Bab 20: Amarah
21 Bab 21: Yunita di Klab Malam
22 Bab 22: Akibat Mabuk
23 Bab 23: Melahirkan
24 Bab 24: Baby Renjun
25 Bab 25: Perasaan Arjun
26 Bab 26: Meyakinkan Hati
27 Bab 27: Memilih Pengasuh
28 Bab 28: Kesepakatan
29 Bab 29: Baby Sitter
30 Bab 30: Kepulangan Mertua
31 Bab 31: Perjalanan Pulang
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34: Pandangan Yunita
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Extra Part
87 Papaku Seorang CEO
88 Penghangat Ranjang Suami Orang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1: Rayuan Ayah Mertua
2
Bab 2: Benih yang Tumbuh
3
Bab 3: Baby Shower
4
Bab 4: Mertua Bejat
5
Bab 5: Kamar Baru
6
Bab 6: Bibit Kecurigaan
7
Bab 7: Sinyal Kebohongan
8
Bab 8: Jeratan Ayah Mertua
9
Bab 9: Beda Nasib
10
Bab 10: Iri Hati
11
Bab 11: Permintaan Perpisahan
12
Bab 12: Jangan Lupakan
13
Bab 13: Kepergian Mertua
14
Bab 14: Percobaan Bunuh Diri
15
Bab 15: Kepanikan Arjun
16
Bab 16: Bertemu Yunita
17
Bab 17: Hutang Fiktif
18
Bab 18: Pesan Mesra
19
Bab 19: Frustasi
20
Bab 20: Amarah
21
Bab 21: Yunita di Klab Malam
22
Bab 22: Akibat Mabuk
23
Bab 23: Melahirkan
24
Bab 24: Baby Renjun
25
Bab 25: Perasaan Arjun
26
Bab 26: Meyakinkan Hati
27
Bab 27: Memilih Pengasuh
28
Bab 28: Kesepakatan
29
Bab 29: Baby Sitter
30
Bab 30: Kepulangan Mertua
31
Bab 31: Perjalanan Pulang
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34: Pandangan Yunita
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Extra Part
87
Papaku Seorang CEO
88
Penghangat Ranjang Suami Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!