Affair After One Night With Ibu Tiri

Affair After One Night With Ibu Tiri

Bab 01

"Mau kemana Tian?" tanya Papah saat melihat putranya turun dari tangga. Bastian terlihat sudah rapi dan siap pergi.

Pemuda berumur 21 tahun berparas tampan dengan tubuh tegap dan kulit putih bersih. Memakai pakaian kasual dengan jaket hitam melangkah mendekati Sang Papah yang sedang duduk di sofa. Pria paruh baya yang masih tampak gagah dan awet muda. Pria yang selama ini memberikan kasih walaupun tak sempurna karena sibuk dengan segala pekerjaannya.

"Aku di tunggu teman-temanku di club' milik Alan."

"Jangan pulang terlalu Pagi, besok kamu harus kuliah!" Bastian mencium tangan sang Papah. Beliau pun mengantar Bastian sampai di teras.

"Nggak janji Pah..." Bastian menyunggingkan senyumnya dan segera melangkah bersama keluar rumah.

"Sebenarnya Papah ingin bicara sama kamu, tapi melihat kamu sedang ada acara mungkin lain kali saja Papah sampaikan."

Bastian menoleh kearah Papahnya menatap dengan senyum mengembang. Dia menghentikan langkahnya dan memberi waktu untuk sang Papah bicara.

"Ada apa Pah? sepertinya ada hal serius ?"

Papah menarik nafas dalam, beliau menatap putra semata wayangnya dengan tatapan ragu. Ada rasa bimbang tetapi hal ini harus segera beliau bicarakan berhubung penolakan yang sering beliau dapatkan dari Bastian.

"Papah ingin menikah lagi."

Bastian segera membuang muka dan menghela nafas berat. Rasa sakit di hatinya masih begitu dalam. Perceraian kedua orangtuanya meninggalkan sesak di dada dan meninggalkan kenangan pahit karena harus di tinggal pergi oleh sang Mamah. Hingga ia selalu menolak ketika papah meminta ijin padanya untuk menikah lagi. Tapi melihat wajah penuh harap dari Papahnya membuat ia pun tak tega. Dan akhirnya menganggukkan kepala menyetujui permintaan beliau.

Setelah menempuh waktu hampir 45 menit kini Bastian menepikan mobilnya dan keluar dengan gaya elegan membuat mata para wanita terpesona melihat penampilannya. Bastian tak peduli dengan tatapan menggoda dari para wanita itu. Ia segera masuk ke dalam dan melangkah menuju ruang VIP yang telah di jadikan tempat party khusus untuknya.

"Akhirnya yang ulang tahun datang juga....." seru Ferdy sahabat Bastian yang segera mendekati dan memeluk dengan menepuk pundaknya. "Selamat ulang tahun bro..."

"Thanks."

"Selamat ulang tahun Ian, semoga cepat punya pacar!" Alan pun melakukan hal yang sama seperti Ferdy begitupun dengan temannya yang lain.

"Sorry kita-kita nggak bawa kado, tapi gue jamin loe have fun. Kita party coy....." seru Alan dan segera keluar dari ruangan untuk memesan minum.

"Gue ambil minum dulu, gue tau loe nggak minum beginian. Dasar anak Papah!"

Bastian memang tak mau minum alkohol tinggi seperti para sahabatnya. Dia paling anti pulang kerumah dalam keadaan mabuk. Tapi bukan berarti Bastian tidak pernah minum, dia akan minum saat berkumpul di apartemennya atau apartemen sahabatnya.

Seorang pelayan datang dan berjalan di belakang Alan. Meletakkan minuman di depan Bastian dan mempersilahkan dengan ramah.

"Silahkan di minum kak," ucapnya sopan dengan suara lembut menarik perhatian Bastian membuatnya menoleh dan mengamati wajah ayunya.

"Ehemmm...ya makasih!" Bastian segera meminumnya setelah pelayan itu pergi meninggalkan ruangan dan tak lama para wanita sexy masuk. Bastian sempat mengernyitkan dahinya melihat ke arah mereka tetapi setelahnya ia menatap Alan dengan tatapan penuh tanya.

"Buat seneng-seneng aja bro, biar rame!" ucap Alan yang mengerti akan tatapan Bastian

"Ini hari ulang tahun loe bro, di buat have fun aja!" sahut Ferdy dan dua temannya yang lain pun menyetujui.

Bastian menghela nafas berat saat salah satu dari wanita itu mendekat, bahkan sengaja menggoda. Tetapi tatapan tajam dari Bastian membuat wanita itu diam dan menyerah.

Bastian kembali meraih gelas dan meminum minumannya hingga tandas. Namun tiba-tiba ia merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Hawa panas yang tak biasa membuatnya membuka jaket dan sedikit mengibaskan kaos yang ia pakai.

Pandangannya pada wanita yang ia tolak tadi pun mulai berbeda, di tambah lagi melihat pemandangan panas di depan mata. Para sahabatnya benar-benar menikmati malam ini dan saling menyatu dengan para wanita malam itu.

"Shiit minuman itu!" umpatnya, ia cukup paham akan efek yang ia rasakan setelah meminum minuman yang di bawakan pelayan tadi. Bastian segera beranjak keluar ruangan hendak mencari pelayan yang membawakan minuman untuknya.

"Aaakhh......" seru pelayan itu ketika mendapati cekalan tangan yang begitu kasar.

Bastian menarik tangan wanita itu hingga tubuhnya hampir terjatuh dan minuman yang ia bawa berhamburan kelantai menciptakan kegaduhan.

"Anda mau apa?" teriak wanita itu mencoba memberontak, tetapi Bastian terus menariknya hingga menuju sebuah kamar di samping ruangan VIP yang memang sengaja di sediakan untuk para tamu yang ingin singgah dan bersenang-senang.

BRUGH

Bastian melempar wanita itu setelah mengunci pintu dan merangkak naik ke ranjang hingga wanita itu tak dapat lagi menghindar.

"Kamu mau apa?" tanyanya dengan pipi yang sudah basah. Apa lagi melihat kedua mata Bastian begitu tajam dan wajah memerah menahan amarah.

"Loe masukin obat apa ke minuman gue, hah?" bentak Bastian dengan menahan gejolak yang semakin memuncak. Sudah di pastikan obat yang di berikan bukan obat biasa, efeknya begitu cepat dan hampir membuatnya gila.

Wanita itu menggelengkan kepala tetapi Bastian semakin tak terima, ia menarik seragam wanita itu hingga kancing berhamburan dan menampakkan keindahan yang baru baginya. Keindahan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Hingga rasa ingin semakin memuncak.

"Tolong ....jangan! saya tidak memasukkan apapun ke minuman anda. Tugas saya hanya membawakan bukan menyiapkan."

"Omong kosong! gue tau loe sengaja buat jerat gue kan! Dan sekarang loe harus tanggung jawab atas apa yang loe udah perbuat! Gue nggak akan melepaskan loe sebelum gue puas!" sentak Bastian.

Bastian segera melancarkan aksinya karena sudah tidak mampu menahan, dia mengunci pergerakan wanita itu dan menyatukan Indra perasa begitu kasar. Akal sehatnya sudah tertutup dan tak menghiraukan dengan setiap penolakan yang wanita itu layangkan.

Dia tidak peduli suara rintihan dan tangisan semakin kencang saat ia berhasil berkunjung dengan paksa dan merusak apa yang telah wanita itu jaga hingga terasa perih dan menyiksa.

Dengan tega Bastian tak memberi jeda dan terus bergerak mencari kesenangan pada wanita yang kini hanya pasrah menerima dengan menahan rasa. Entah berapa lama Bastian bergerak semaunya, hingga pasrah adalah jalan utama di saat perlawanan tak berarti apa-apa.

"Aku mohon jangan buang beenih mu di rahimku!" lirihnya dengan menatap mata Bastian yang berkabut.

"Beruntung aku masih berbesar hati terhadapmu!" ucap Bastian di ikuti suara tak tertahan yang memenuhi kamar.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

kok sedih 🥺

2024-09-27

0

fa _azzahra

fa _azzahra

ketemu lagi author weni,kayak nya ini seru ceritanya

2023-08-24

3

mama oca

mama oca

sekarang mampir disini kak...

2023-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!