Dra*

Mereka bicara dalam bahasa Negeri Kaa. Terjemahan.

Kiarra mengedipkan mata terlihat bingung. Ia diam seraya melihat sekitar. Memang sangat aneh dunia tempatnya berada. Logika dan pengalaman hidup Kiarra saling berbenturan saat ini. Langit di sekitarnya berwarna ungu dan bulan terlihat begitu besar seakan ingin menelannya. Kiarra sampai menelan ludah dan jantungnya tak berhenti berdebar kencang meski ia kini sudah lolos dari maut. Beberapa tanaman menjadi bersinar layaknya memiliki cahaya sendiri yang menerangi kawasan. Wanita cantik itu lalu mendatangi sosok tak dikenalnya karena dirasa ia tahu banyak hal.

"Hei, kau. Siapa namamu?" tanya Kiarra menatap tajam seraya berjongkok.

"Dra."

"Dra? Nama panggilan atau ... jangan bilang jika namamu hanya sebatas Dra," tebak Kiarra. Tanpa diduga, wanita itu mengangguk. "Lalu namaku?"

"Kia. Kau Jenderal Perang di sebuah kerajaan bernama Vom. Tempat itu masih sangat jauh dari sini. Harus melewati 7 pohon jembatan untuk pulang," jawabnya yang membuat Kiarra mengedipkan mata lagi. Hal itu menjadi kebiasaannya saat bingung dalam mencerna sesuatu.

"Kau berjanji padaku untuk menjelaskan semuanya. Jadi, katakan apa yang tidak kutahu. Semuanya, jangan ada yang ditutupi," pintanya tegas.

"Tubuh yang kau gunakan saat ini adalah milik seorang Jenderal Perang bernama Kia. Dia tewas saat pertempuran tadi. Aku membawa tubuhnya saat dia telah meninggal. Hanya saja, para kesatria yang menjaga kami tewas terbunuh di luar gua. Aku masih memiliki kewajiban atas nama Kerajaan Vom, jadi ... tak boleh mati. Oleh karena itu, aku memanggil arwah gentayangan dari dunia lain untuk menggantikan kakakku," jawabnya tenang meski wajahnya sedih.

"Tunggu. Kau bilang kakak? Maksudmu ... si Kia ini kakakmu? Kalian bersaudara?" Wanita bernama Dra mengangguk pelan.

Kiarra memijat pangkal hidung yang mendadak terasa berat dan udara sulit untuk dihirup.

"Tunggu. Kau bilang arwah gentayangan? Maksudmu ... aku ... aku mati? Aku ... a-aku ...." Kiarra sampai tergagap membayangkan dirinya sudah menjadi mayat.

Dra mengangguk pelan dengan wajah lugu. "Aku tak tahu penyebab kematianmu atau asal duniamu. Namun, arwahmu bisa menembus pusaran bintang itu sudah sangat luar biasa. Lalu ... kumohon jangan katakan pada siapa pun siapa dirimu sebenarnya. Itu karena ... aku menggunakan mantra terlarang. Ada konsekuensi yang harus kutanggung," jawabnya dengan pandangan tertunduk kemudian.

"Konsekuensi?" tanya Kiarra ikut lemas usai mengetahui dirinya telah tewas meski belum mengingat kejadian yang menimpa kala itu.

"Aku kehilangan umur 1 bintangku."

"Umur 1 bintang itu apa? Kau bicara hal-hal aneh. Seperti saat aku bangun, kau mengatakan sebuah mantra yang tak kupahami," ujar Kiarra yang kini duduk lesu di samping Dra.

"Aku sangat lelah dan sulit untuk berpikir. Sebaiknya kau simpan pertanyaan saat kita berada di tempat aman. Kita harus segera pergi karena wilayah ini milik Kerajaan Tur dan sangat berbahaya jika sampai tertangkap," ucapnya seraya melihat sekitar dengan waspada.

Kiarra yang shock dengan hal yang menimpa padanya, malah membuat ia seperti orang linglung.

Mati? Arwah gentayangan? Jenderal Perang? Negeri Kaa? Ya Tuhan, apakah ini mimpi buruk karena aku selalu membangkang perintah ibu? batin Kiarra bergejolak.

Saat Kiarra kembali berdiri untuk memastikan tempatnya berada, tiba-tiba Dra berlari ke suatu tempat dengan tergesa.

"Hei, tunggu!" teriak Kiarra panik dan bergegas mengikuti wanita aneh itu.

Terdengar suara raungan seperti seekor hewan di balik bukit. Kiarra melihat jika Dra cukup mampu berlari meski tak secepat dirinya. Hingga akhirnya, mereka tiba di bukit yang dituju. Mata Dra kembali menyala ungu saat memasuki kawasan seperti hutan yang bersinar. Kiarra yang merasa jika wanita itu akan melakukan sesuatu, memilih bersembunyi dan mengamati dari balik pohon besar.

"Hee ... sasake, sasake, Ooo!" ucap Dra seraya berjalan mendekati seekor hewan berbentuk aneh seperti campuran spesies.

"Oh, hewan itu seperti serigala, tapi ... bersinar! Ia juga ... oh, cantik sekali!" pekik Kiarra sampai matanya berbinar saat melihat wujud hewan itu ketika berdiri yang ternyata memiliki sayap bercahaya, berekor panjang tergerai, tetapi bertubuh layaknya kuda dan berwarna ungu kebiruan.

"Kita beruntung. Ada Ooo yang bisa membawa kita sampai ke jembatan selanjutnya. Kita harus bergegas sebelum bulan menjadi merah. Cepat!" serunya seraya berlari mendatangi hewan aneh yang dipanggil Ooo itu.

"Oke," jawab Kiarra menurut dan segera berlari mendatangi Dra yang berdiri di samping hewan campuran spesies itu.

Kiarra mengamati makhluk bercahaya yang menatapnya lekat tanpa berkedip. Kiarra yang gugup memilih untuk memalingkan wajah, tetapi tiba-tiba ....

SLUP!

"Iyuh ...."

"Oh! Kau diberkati, Kia! Kau diberkati!" seru Dra histeris, tetapi Kiarra tidak merasa demikian.

Ia menghapus lendir yang menggenangi wajah karena terasa lengket, tetapi tiba-tiba tangan Dra menahannya.

"Biarkan, jangan dihapus! Percayalah, lendir Ooo sangat berkhasiat!" seru Dra yang membuat Kiarra mematung.

"Aku tak bisa melihat! Lendir ini menutup mataku!" serunya kesal dengan telapak tangan tergenang lendir Ooo.

Namun, hanya terdengar suara tawa geli dari wanita bernama Dra. Kiarra memasang wajah masam.

"Mungkin lebih baik jika kau memejamkan mata. Aku khawatir kau akan menimbun banyak pertanyaan jika melihat banyak hal," ucap Dra seraya menuntun Kiarra untuk naik ke punggung makhluk itu.

Kiarra akhirnya mengoleskan lendir tersebut di badannya dengan asal karena lendir Ooo terasa dingin.

"Oh! Oh!" pekiknya terkejut dan langsung menahan langkah.

"Jangan melawan. Ooo makhluk yang sangat sensitif. Jangan membuatnya kesal," ucap Dra berbisik seraya memegangi pundak sang Jenderal.

"Hempf ... oke," jawab Kiarra yang akhirnya pasrah dituntun seperti diminta untuk naik ke punggung hewan itu.

Kiarra terlihat tegang dan gugup. Terlebih, makhluk itu sangat berbulu. Namun, perlahan Kiarra merasa nyaman saat tangannya menyentuh punggung Ooo. Bulu hewan itu sangat lembut seperti boneka. Senyum Kiarra terpancar dengan sendirinya dan Dra menyadari hal itu.

"Kulihat kau tak terkejut dengan dunia barumu. Jika boleh kutahu, siapa namamu?" tanya Dra yang suaranya terdengar di hadapan.

"Kiarra."

"Oh, Naga! Kau benar-benar seperti sudah ditakdirkan untuk berada di dunia ini! Namamu hampir sama dengan kakakku!" pekiknya terdengar gembira.

Kiarra hanya tersenyum sebagai jawaban dengan mata tetap tertutup. Dra menatap Kiarra saksama yang berada dalam raga sang kakak.

"Aku merasa kau memperhatikanku. Jangan bohong," ucap Kiarra yang membuat Dra tertegun.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Dra karena ia duduk menghadap Kiarra, memunggungi jalanan.

"Percaya atau tidak, mungkin karena aku masih suci." Dra diam sejenak mencoba menelaah. "Aku masih perawan."

"Sungguh!" pekik Dra yang membuat Kiarra sampai tersentak karena kaget.

"Kata ibu, hal itu yang membuatku peka dan inderaku tajam. Sebenarnya aku tak percaya, tapi banyak hal sudah kubuktikan. Oleh karenanya, aku ingin menjaga hal itu. Siapa sangka, aku bisa menjaganya hingga saat ini. Malah aku merasa beruntung karena tak jadi menikah dengan Jasper keparatt itu," ucap Kiarra yang tiba-tiba menggerutu.

"Jas-per? Siapa dia? Pasanganmu?"

"Calon suamiku. Namun, itu sudah menjadi masa lalu. Mungkin aku akan berada di tempat ini sementara. Biarlah, aku tak peduli dengan apa yang dikatakan keluargaku. Meski aku merasa berdosa karena meninggalkan tugasku untuk mengelola perusahaan. Jadwalku juga sangat padat sampai akhir bulan. Ya, Tuhan," keluh Kiarra saat teringat akan meeting penting dan juga jadwal sebagai seorang supermodel.

"Ceritakan padaku tentang kehidupanmu. Sepertinya seru," pinta Dra dengan suara manja.

"Percayalah, kau akan tertidur saat mendengarnya," jawab Kiarra meremehkan.

"Coba saja," tantang Dra.

"Oke. Kau yang minta," sahut Kiarra dengan posisi duduk tegak seraya mencengkeram kuat bulu makhluk tersebut sebagai pegangannya.

Ooo berjalan santai dengan empat kakinya. Sesekali terasa udara sejuk menerpa tubuh Kiarra. Sayap makhluk itu dilipat seperti enggan untuk terbang. Benar saja, saat Kiarra sibuk bercerita, tak lama terdengar suara dengkuran. Kiarra terkekeh pelan karena tak menyangka jika ucapannya terbukti. Kiarra membiarkan Dra tidur karena ia ingin menikmati kesendiriannya. Terkadang, ia merasa nyaman sendiri tanpa ada orang lain yang menanyainya banyak hal atau menceritakan kisah hidup padanya.

Hingga entah sudah berapa lama perjalanan itu dilakukan, tiba-tiba, BRUKK!!

"Agh!" rintih Kiarra yang jatuh terjungkal dari punggung makhluk berbulu itu dan membuatnya kesakitan sekaligus kaget.

Kiarra berusaha membuka mata dengan melepaskan lendir yang mengeras layaknya masker wajah. Saat ia berhasil membuka mata, kakinya berdiri dengan sendirinya karena kagum melihat pemandangan spektakuler di depan mata.

"Aku pasti sudah mati," ucapnya dengan mata melotot saat menyadari jika ia memang sudah tak berada di Bumi lagi.

***

ILUSTRASI. SOURCE : GOOGLE

Kwkwkw lagi semangat pengen up. Dukung terus ya💋 Lele padamu❤️

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Kiarra terjatuh lalu Dra terjatuh juga kah? Secara ... dia tertidur mendengar cerita Kiarra. 😘

2023-03-31

0

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya.

2023-03-31

0

Wati_esha

Wati_esha

Heee sasake sasake mesaké iki yoooh. Sing moco binguung. 🙃🙃🙃

2023-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Negeri Kaa*
2 Dra*
3 Bulan Merah*
4 Malam Perjodohan*
5 Kematian Kiarra*
6 Maafkan Kami, Kiarra*
7 Harem*
8 Amarah Dra*
9 Para Dayang Sang Jenderal*
10 Dunia Kiarra*
11 Kekhawatiran Dra*
12 Misi Yang Dipertanyakan*
13 Dewi Kematian*
14 Aku (Kiarra) yang Menentukan Nasibmu (Kia)*
15 Taktik Kiarra*
16 Sihir Dra*
17 Kebenaran Misi
18 Menentang Titah Raja
19 Pemberontakan Kiarra*
20 Buronan Vom*
21 Buah Naga
22 Jasper?*
23 Ram? Jasper?*
24 Dia Bukan Jasper*
25 Pulau Ilusi*
26 Dia Tahu Tentangku*
27 Menerobos Wilayah Zen*
28 Pohon Jembatan*
29 Demi Dra*
30 Makhluk-makhluk Negeri Kaa*
31 Kolam Penyembuh
32 Wilayah Yak*
33 Penjaga Pohon Jembatan*
34 Pohon Naga*
35 Sang Naga*
36 Menuntaskan Sumpah*
37 Misi 7 Hari*
38 Dukungan Keluarga*
39 Membidik Michelle*
40 Tawaran Kiarra
41 Keputusan Aiko*
42 Siapa Pria Itu?
43 Mengumpulkan Bukti
44 Mengejar Waktu*
45 Ke mana Mereka?
46 Jasper!
47 Selamat Tinggal
48 Kau Tuanku*
49 Sang Jenderal*
50 Naga Kecil*
51 Memburu Ram
52 Hukuman Sang Ratu
53 Raja Zalim
54 GIVE AWAY THR
55 Penghisap Kekuatan
56 Pengumuman Pemenang GA
57 Musuh atau Bantuan?
58 Kekuatan Negeri Kaa
59 Jawaban 10 Keunikan Novel Kiarra
60 Monster Hoo*
61 Kekuatan Bintang Biru*
62 Kristal Biru*
63 Kerajaan Yak*
64 Bola-bola Es*
65 Memilih Tubuh Pengganti
66 Rak*
67 Perubahan di Kerajaan Yak*
68 Kemarahan Monster Hoo*
69 Koloni Baru*
70 Ingatan yang Hilang*
71 Kelicikan Ark
72 Kekuatan Tersembunyi*
73 Lawan yang Sulit
74 Blue VS Red*
75 Tumbal*
76 Sungai Agung*
77 Kutukan Kerajaan Tur*
78 Manusia Setengah Binatang*
79 Menuju Tur*
80 Laut Merah*
81 Wilayah Tur*
82 Para Pemberontak Tur*
83 Menunda?*
84 Ditugaskan Kembali*
85 Kapal-kapal Perang*
86 Kapten Mun*
87 Tawanan*
88 Temuan yang Mencurigakan*
89 Pyu*
90 Kotak Kaca Ungu*
91 Makhluk Terkutuk*
92 Bujukan Noh*
93 Xii*
94 Menyegel Xii*
95 Hutan Kabut Putih*
96 Jebakan Ark*
97 Permintaan Rak*
98 Kenta Mengambil Alih*
99 Mundur*
100 Tak Ada Habisnya*
101 Kami Menemukannya*
102 Tahanan di Kerajaan Sendiri*
103 Penyihir Cilik*
104 Menata Ulang*
105 Kedamaian yang Dirindukan
106 Kiarra Season 2
107 Dia Merepotkan (Kenta)*
108 Menerobos Masuk*
109 Pertemuan Saudara*
110 Dingin
111 Mengintai*
112 Ide-ide Liar
113 Mengikis Tur Perlahan
114 Pembalasan Raja Tur*
115 Sosok Berpakaian Emas*
116 Keputusan Sulit*
117 Taktik Baru*
118 Jawaban Raja Tur*
119 Meninggalkan Rumah*
120 Dia Memberikan Petuah
121 Tipuan Raja Tur*
122 Kesombongan
123 Penyesalan*
124 Kemunculan Roh Kiarra*
125 Serangan Balon Udara*
126 Serangan Jenderal Gor*
127 Satu Lawan Satu*
128 Bantuan Terselubung*
129 Para Pemimpin Pasukan Tur*
130 Makhluk-makhluk Iblis Negeri Kaa*
131 Para Monster yang Disegel*
132 Koloni Baru*
133 Keputusan Para Nym*
134 Tak Terduga*
135 Kelemahan Monster Iblis Wii*
136 Tekanan Besar
137 Mereka Mendatangi Vom*
138 Tawaran Rhi dan Gor*
139 Mengalah untuk Menang*
140 Evakuasi Masal
141 Jatuhnya Tiga Kerajaan di Negeri Kaa
142 Belum Semuanya*
143 Ancaman Kapten Tom*
144 Nasib Yak
145 Kembali Bertempur*
146 Api Sihir Boh*
147 Kekuatan Bayi Biru Kiarra*
148 Menaklukkan Wii
149 Giliran Ark*
150 Kekuatan Doa*
151 Siapa Ayahnya?*
152 Senjata Rahasia Raja Tur*
153 Monster Roo*
154 Gempuran 4 Kerajaan*
155 Rahasia Kekuatan Raja Tur*
156 Bantuan Ratu Nym*
157 Dia Penyihir Terkutuk*
158 Menata Ulang*
159 Gantikan Aku (Dra)*
160 Kapten Mun VS Kapten Mos*
161 Hasil Akhir*
162 Perang Terakhir*
163 Pengikut Naga*
164 Ruangan Rahasia
165 Monster Iblis Bii*
166 Berita Duka*
167 Ingatan Dra
168 Tiga Huruf*
169 Para Pemimpin Kerajaan Negeri Kaa*
170 Pengakuan Kiarra
171 Perubahan Besar
172 Kembali Seperti Semula
173 Wajah-wajah Baru
174 Bagai Seorang Dewi
175 Penentuan Para Petinggi Kerajaan
176 Jasad-jasad yang Dibangkitkan*
177 Berkumpulnya Keluarga Kiarra
178 Keluarga Besar Kiarra*
179 Penghuni Baru Negeri Kaa*
180 Kompetisi*
181 Menikahi Empat Dayang*
182 Kembali Pulang
183 Menghidupkan Kembali Pohon Jembatan*
184 Kembalinya Para Penjaga Pohon Jembatan*
185 Para Inovator Negeri Kaa*
186 Unjuk Kebolehan*
187 Memboyong Ilmu Bumi ke Negeri Kaa*
188 Presentasi Terakhir*
189 Penentuan Pemenang*
190 Hadiah Kompetisi*
191 TAMAT
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Negeri Kaa*
2
Dra*
3
Bulan Merah*
4
Malam Perjodohan*
5
Kematian Kiarra*
6
Maafkan Kami, Kiarra*
7
Harem*
8
Amarah Dra*
9
Para Dayang Sang Jenderal*
10
Dunia Kiarra*
11
Kekhawatiran Dra*
12
Misi Yang Dipertanyakan*
13
Dewi Kematian*
14
Aku (Kiarra) yang Menentukan Nasibmu (Kia)*
15
Taktik Kiarra*
16
Sihir Dra*
17
Kebenaran Misi
18
Menentang Titah Raja
19
Pemberontakan Kiarra*
20
Buronan Vom*
21
Buah Naga
22
Jasper?*
23
Ram? Jasper?*
24
Dia Bukan Jasper*
25
Pulau Ilusi*
26
Dia Tahu Tentangku*
27
Menerobos Wilayah Zen*
28
Pohon Jembatan*
29
Demi Dra*
30
Makhluk-makhluk Negeri Kaa*
31
Kolam Penyembuh
32
Wilayah Yak*
33
Penjaga Pohon Jembatan*
34
Pohon Naga*
35
Sang Naga*
36
Menuntaskan Sumpah*
37
Misi 7 Hari*
38
Dukungan Keluarga*
39
Membidik Michelle*
40
Tawaran Kiarra
41
Keputusan Aiko*
42
Siapa Pria Itu?
43
Mengumpulkan Bukti
44
Mengejar Waktu*
45
Ke mana Mereka?
46
Jasper!
47
Selamat Tinggal
48
Kau Tuanku*
49
Sang Jenderal*
50
Naga Kecil*
51
Memburu Ram
52
Hukuman Sang Ratu
53
Raja Zalim
54
GIVE AWAY THR
55
Penghisap Kekuatan
56
Pengumuman Pemenang GA
57
Musuh atau Bantuan?
58
Kekuatan Negeri Kaa
59
Jawaban 10 Keunikan Novel Kiarra
60
Monster Hoo*
61
Kekuatan Bintang Biru*
62
Kristal Biru*
63
Kerajaan Yak*
64
Bola-bola Es*
65
Memilih Tubuh Pengganti
66
Rak*
67
Perubahan di Kerajaan Yak*
68
Kemarahan Monster Hoo*
69
Koloni Baru*
70
Ingatan yang Hilang*
71
Kelicikan Ark
72
Kekuatan Tersembunyi*
73
Lawan yang Sulit
74
Blue VS Red*
75
Tumbal*
76
Sungai Agung*
77
Kutukan Kerajaan Tur*
78
Manusia Setengah Binatang*
79
Menuju Tur*
80
Laut Merah*
81
Wilayah Tur*
82
Para Pemberontak Tur*
83
Menunda?*
84
Ditugaskan Kembali*
85
Kapal-kapal Perang*
86
Kapten Mun*
87
Tawanan*
88
Temuan yang Mencurigakan*
89
Pyu*
90
Kotak Kaca Ungu*
91
Makhluk Terkutuk*
92
Bujukan Noh*
93
Xii*
94
Menyegel Xii*
95
Hutan Kabut Putih*
96
Jebakan Ark*
97
Permintaan Rak*
98
Kenta Mengambil Alih*
99
Mundur*
100
Tak Ada Habisnya*
101
Kami Menemukannya*
102
Tahanan di Kerajaan Sendiri*
103
Penyihir Cilik*
104
Menata Ulang*
105
Kedamaian yang Dirindukan
106
Kiarra Season 2
107
Dia Merepotkan (Kenta)*
108
Menerobos Masuk*
109
Pertemuan Saudara*
110
Dingin
111
Mengintai*
112
Ide-ide Liar
113
Mengikis Tur Perlahan
114
Pembalasan Raja Tur*
115
Sosok Berpakaian Emas*
116
Keputusan Sulit*
117
Taktik Baru*
118
Jawaban Raja Tur*
119
Meninggalkan Rumah*
120
Dia Memberikan Petuah
121
Tipuan Raja Tur*
122
Kesombongan
123
Penyesalan*
124
Kemunculan Roh Kiarra*
125
Serangan Balon Udara*
126
Serangan Jenderal Gor*
127
Satu Lawan Satu*
128
Bantuan Terselubung*
129
Para Pemimpin Pasukan Tur*
130
Makhluk-makhluk Iblis Negeri Kaa*
131
Para Monster yang Disegel*
132
Koloni Baru*
133
Keputusan Para Nym*
134
Tak Terduga*
135
Kelemahan Monster Iblis Wii*
136
Tekanan Besar
137
Mereka Mendatangi Vom*
138
Tawaran Rhi dan Gor*
139
Mengalah untuk Menang*
140
Evakuasi Masal
141
Jatuhnya Tiga Kerajaan di Negeri Kaa
142
Belum Semuanya*
143
Ancaman Kapten Tom*
144
Nasib Yak
145
Kembali Bertempur*
146
Api Sihir Boh*
147
Kekuatan Bayi Biru Kiarra*
148
Menaklukkan Wii
149
Giliran Ark*
150
Kekuatan Doa*
151
Siapa Ayahnya?*
152
Senjata Rahasia Raja Tur*
153
Monster Roo*
154
Gempuran 4 Kerajaan*
155
Rahasia Kekuatan Raja Tur*
156
Bantuan Ratu Nym*
157
Dia Penyihir Terkutuk*
158
Menata Ulang*
159
Gantikan Aku (Dra)*
160
Kapten Mun VS Kapten Mos*
161
Hasil Akhir*
162
Perang Terakhir*
163
Pengikut Naga*
164
Ruangan Rahasia
165
Monster Iblis Bii*
166
Berita Duka*
167
Ingatan Dra
168
Tiga Huruf*
169
Para Pemimpin Kerajaan Negeri Kaa*
170
Pengakuan Kiarra
171
Perubahan Besar
172
Kembali Seperti Semula
173
Wajah-wajah Baru
174
Bagai Seorang Dewi
175
Penentuan Para Petinggi Kerajaan
176
Jasad-jasad yang Dibangkitkan*
177
Berkumpulnya Keluarga Kiarra
178
Keluarga Besar Kiarra*
179
Penghuni Baru Negeri Kaa*
180
Kompetisi*
181
Menikahi Empat Dayang*
182
Kembali Pulang
183
Menghidupkan Kembali Pohon Jembatan*
184
Kembalinya Para Penjaga Pohon Jembatan*
185
Para Inovator Negeri Kaa*
186
Unjuk Kebolehan*
187
Memboyong Ilmu Bumi ke Negeri Kaa*
188
Presentasi Terakhir*
189
Penentuan Pemenang*
190
Hadiah Kompetisi*
191
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!