Di Bumi, tempat Kiarra tinggal sebelumnya.
Mereka bicara dalam bahasa Jepang. Terjemahan.
"Ara ... Ara ... putriku ... putriku ...."
Berulang kali Rui menyebut nama anaknya yang kini berada di ruang mayat sebuah rumah sakit kota Kyoto, Jepang. Suasana duka menyelimuti ruangan besar itu. Rui, Chiko, Rein, dan orang-orang yang mengenal Kiarra tak bisa membendung air mata karena terus menetes.
"Tuan Arjuna! Jangan diam saja! Ini semua karena Jasper!" teriak Ryota marah.
"Ryota! Jaga bicaramu! Kau sedang bicara dengan Arjuna-sama!" bentak Lian—ibu Ryota—memperingatkan.
"Tidak bisa! Aku tak peduli kalian membenci atau memusuhiku karena menaruh dendam pada Jasper! Anak buahnya membuat Kiarra tewas! Dia tewas karena memergoki Jasper keparatt itu sedang bermesraan dengan wanita lain!" teriak Ryota menunjuk Jasper yang berada di ruangan tersebut.
"Tak ada buktinya," tegas Jasper.
"Mata dan mulutku buktinya. Anak buahmu sudah menghancurkan ponselku. Heh, sayangnya kalian tak bisa membungkam mulutku. Maaf, aku terlalu berani untuk lancang karena muak dengan tingkah sok kalian!" geram Ryota tak terlihat terintimidasi.
"Jangan lupa, bukan aku pembunuh Kiarra," tegas Jasper menatap Ryota tajam.
Arjuna memandangi Ryota dan Jasper tajam seperti mencari sesuatu dari gerak-gerik keduanya.
"Aku tahu!" seru Rein Mikha tiba-tiba yang berusaha menahan tangisannya.
"Semoga apa yang kau katakan tak memperburuk suasana, Rein," ujar Chiko berusaha menahan kesedihan.
"Detektor kebohongan! Alat itu bisa membuktikan kebenaran!" ucapnya mantap.
"Dia benar!" sahut Hiro selaku putra dari Tora dan Mei.
"Tunggu apalagi. Cepat ambil benda itu dan bawa kemari. Kita akan tahu, siapa pendusta di tempat ini," titah Ryota dengan seringai terpancar.
"Jangan cari masalah dengan keluarga level pemerintahan, Ryota," tegur Jasper garang.
"Dan jangan cari masalah dengan para mantan mafia, Jasper," sahut istri Kim Arjuna—Naomi—yang membuat semua orang tertegun saat wanita itu masuk ke ruangan diikuti para pengikut.
"Na-Naomi-sama," ucap Jasper dengan tubuh langsung membungkuk.
"Kabar sudah beredar dan media sedang memburu berita kematian Kiarra. Aku sudah mencari tahu dari anak buahmu, Jasper. Kau lupa, GIGA mengawasi semua. Sebaiknya kau bersiap karena pengadilan memanggilmu. Jangan mengelak, atau Presiden akan langsung mengeksekusimu. Kau tahu kemampuannya, bukan?" ancam Naomi menatap Jasper tajam.
"Sa-saya mengerti, Naomi-sama. Saya akan menurut," jawabnya dengan pandangan tertunduk.
Rui masih menangisi putri yang selama ini menjadi kebanggaannya. Akan tetapi, semenjak Era Evolusi, hubungan mereka memburuk entah apa penyebabnya. Rui tak bisa berpikir jernih. Di benaknya sekarang hanyalah duka mendalam karena putri yang diandalkannya telah pergi untuk selamanya.
"Kenapa masih di sini? Kau bukan keluarga inti. Pergi!" tegas Ryota mengusir Jasper.
Calon tunangan Kiarra itu tak mau cari masalah dan segera keluar. Arjuna mengantarkan Jasper. Bagaimanapun, ayah Jasper adalah teman bisnis yang cukup dihormati mantan yakuza itu.
"Beruntung, jasad Kiarra masih utuh. Ia terlempar dari mobil sebelum ledakan terjadi. Luka yang dialaminya tak terlalu parah secara fisik. Hanya saja, organ dalamnya remuk. Hasil scan menunjukkan demikian. Aku ... aku sangat menyesal, Rui. Aku merasa bersalah atas kematian Kiarra. Sangat disayangkan, dia sangat potensial," ujar Naomi ikut meneteskan air mata meski terlihat tegar.
Rui tak bisa berkata-kata. Ia hanya ingin memeluk putrinya sampai kesedihan itu sirna. Namun, tampaknya hal itu sedikit mustahil karena Rui menyalahkan dirinya berulang kali atas kematian Kiarra. Chiko dan Rein selaku saudara kandung Kiarra ikut merasa bersalah karena merekalah penyebab Kiarra pulang ke Jepang demi malam perjodohan.
"Saranku, awetkan saja jasad Kiarra dalam tabung agar kita tetap bisa menjenguknya," ucap Hiro mengusulkan.
"Ya, aku setuju. Aku akan menyiapkan tabung jika diizinkan," ujar Azumi yang sedari tadi diam karena ia cukup dekat dengan Kiarra dan ikut merasakan kesedihan di hatinya.
"Ya, tolong," jawab Rui dengan wajah sembab dan air mata terus menetes.
Azumi pamit keluar diikuti oleh Kenda dan lainnya karena tak sanggup melihat mayat Kiarra yang mengalami luka serius di beberapa bagian. Lian dan Mei selaku saudari Rui terus menemani. Chiko dan Rein diminta untuk menyiapkan pemakaman agar prosesi pengawetan bisa segera dilaksanakan. Sedang Naomi, menjadikan dirinya sebagai orang yang akan meluruskan masalah dari pihak keluarga. Anak buah Jasper kini ditangkap polisi karena dianggap pelaku kejahatan yang sesungguhnya hingga menyebabkan Kiarra tewas.
Jakarta, Indonesia. Perusahaan Starlight.
"No-Nona Kiarra," tangis Vera terisak saat melihat siaran langsung berita kecelakaan di televisi perusahaan di mana dirinya sedang kerja lembur untuk mempersiapkan meeting melalui teleconference dengan para rekan bisnis seperti amanat Kiarra.
Sayangnya, meeting tersebut akan ditunda untuk waktu yang belum ditentukan karena sang CEO telah berpulang untuk selamanya. Kabar kematian Kiarra dengan cepat menyebar bagaikan virus mengingat ia adalah wanita yang memiliki pengaruh kuat dalam dunia bisnis dan perekonomian. Ia yang juga seorang supermodel meninggalkan kesedihan di hati semua orang. Para penggemarnya dan orang-orang dalam jajaran diselimuti duka karena kehilangan orang terkasih untuk selamanya.
Black Castle, Inggris.
Mereka bicara dalam bahasa Inggris. Terjemahan.
"Pastikan pengadilan ini tak berpihak pada satu sisi," tegas sang Presiden Dunia—King D—kepada asisten kepercayaannya, Afro.
"Tentu saja, Tuan Presiden. Aku pernah duduk di kursi pengadilan itu. Aku ingin orang lain ikut merasakan tekanannya. Hidup serasa mati," ujar Afro yang kembali menjadi pemilik Laboratorium Farmasi Elios, tetapi kini dijalankan oleh Dayana Lubava.
King D mengangguk serius saat ikut menyaksikan tayangan di televisi ruang kerjanya yang memberitakan kecelakaan tragis Kiarra.
Selama seminggu, Jasper yang menjadi tertuduh, mengikuti serangkaian prosedur sampai akhirnya ia berada di pengadilan. Meskipun sudah menggunakan detektor kebohongan, tetapi pria itu lolos dari tuduhan karena memang bukan dia pembunuh Kiarra.
Pengadilan Dunia, Kastil Borka, Rusia.
"Seperti kataku, Ryota. Bukan aku pembunuh Kiarra. Kau salah target," bisik Jasper saat ia dinyatakan bebas, tetapi anak buahnya harus menanggung hukuman berat dengan diasingkan ke negara tertinggal untuk disejahterakan sampai kematian merenggut mereka.
Ryota mengepalkan tangan tak bisa menghajar apalagi menyentuh Jasper karena ia dilindungi oleh hukum selama masa berkabung Kiarra yang berlangsung 30 hari, seperti yang tertulis pada Undang-undang Era Evolusi. Keluarga Kiarra diam-diam menyimpan dendam pada Jasper, meski tak semuanya. Rui yang merasa bersalah dan berduka, meminta agar dirinya bisa keluar dari Jepang. Ia memohon agar bisa tinggal di Indonesia meneruskan tugas Kiarra yang tertunda.
"Sungguh. Aku tak memintamu bertanggungjawab atas pekerjaan Kiarra, Nyonya Rui," ucap Naomi sopan saat Rui menemui Naomi di Kastil Hashirama, Jepang.
"Dengan aku bekerja di perusahaan Anda, hal itu membuat rasa bersalahku pada Kiarra berkurang, Naomi-sama. Tolong, izinkan aku. Meskipun aku sudah tua dan tak sepintar putriku, tapi biarkan aku melakukannya. Tak perlu menjadikanku CEO, cukup pekerjakan aku sebagai karyawan biasa di perusahaan itu. Tolong," pinta Rui dengan sangat.
"Bisakah aku menemani ibu, Naomi-sama?" tanya Rein memohon.
Naomi memejamkan mata sejenak lalu mengangguk. Rein dan Rui sangat berterima kasih atas kebijaksanaan Naomi yang bisa mengerti situasi, tak seperti suaminya—Kim Arjuna. Rui dan Rein akhirnya meninggalkan Kastil Hashirama yang sudah puluhan tahun ditinggali oleh mereka semenjak Tora—suami Rui sekaligus ayah dari Chiko, Kiarra dan Rein—diizinkan menetap di sana. Rui dan Rein tinggal di rumah mewah milik Kiarra dari hasil kerja kerasnya selama menjadi supermodel serta CEO.
"Ibu, sudahlah. Tak ada gunanya kau menangisi Kiarra. Ia sudah pergi. Kiarra pasti kini sedang bercengkrama dengan ayah. Relakan dan fokuslah yang menjadi tujuanmu sekarang. Masih ada aku dan Chiko. Jangan menganaktirikan aku," ujar Rein Mikha cemberut.
Praktis, ucapan Rein membuat senyum Rui terkembang. Perlahan, Rui meletakkan foto sang anak yang ditemukannya di atas meja dekat ranjang kamar Kiarra. Ia hampir lupa jika masih memiliki putri dan seorang putra dari suaminya Tora. Rui tak ingin menjadi ibu yang jahat dan terkesan pilih kasih. Ia memeluk Rui erat dan mencium kepalanya penuh kasih.
"Terima kasih sudah mengingatkanku, Rein. Maafkan ibu. Ini semua karena rasa bersalah yang tak bisa ibu tebus," ucapnya sedih.
"Aku juga merasa bersalah, Bu, termasuk Chiko. Kita doakan supaya Kiarra bahagia di alam sana. Kita pasti akan bertemu lagi dengannya suatu saat nanti di alam kematian. Aku yakin itu," ujar Rein seraya memeluk sang ibu erat. Rui membalasnya dengan pelukan yang sama.
***
ILUSTRASI. SOURCE : GOOGLE
Halo para LAP semua. Novel baru lagi dari lele dg genre fantasi, action, petualangan, dan transmigrasi. Semoga suka dan jangan lupa dukungannya berupa like, komen, rate bintang 5, vote vocer, tips poin dan koin. Tengkiyuw ❤️ Lele padamu💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Khoirul Anam
sekali2 cast nya bintang jav min
2023-09-20
0
◤✧ 𝕯𝖊𝖜𝖎𝖖 𝕹𝖔𝖚𝖗𝖆 ✧◥
diana jadi nikah gak ya sama otong le 🤔
2023-04-02
1
Yuyun Yuliani
yea??!!!!! aku baca semuanya... tinggal si kiara doang le.... swmanggat
2023-04-01
1