Sihir Dra*

Mereka bicara dalam bahasa Negeri Kaa. Terjemahan.

Entah kenapa, Dra setuju dengan permintaan Kiarra. Dra kembali memejamkan mata dan perlahan berdiri dengan dua tangan menengadah seperti orang berdoa. Kiarra melihat kedua tangan Dra mulai memancarkan cahaya putih yang membuat matanya ikut berkilau memantulkan sinar ajaib. Cahaya itu perlahan menjadi gumpalan asap. Kiarra ikut berdiri di sebelah penyihir tersebut saat Dra kembali melafalkan sebuah mantra.

"Nelaga sogo mee ... tera!" serunya yang kemudian membalik tubuh dan meniupkan asap putih yang muncul dari telapak tangannya ke sekumpulan kesatria Kerajaan Vom.

Para pria yang sedang fokus mengemasi perbekalan karena akan menyerang desa musuh meski tanpa kuda, tiba-tiba terdiam saat menghirup asap putih yang mengepung mereka.

"Haahhh ...."

BRUKK! BRUKK!

"Bagus!" seru Kiarra mantap dengan suara tertahan sembari menutup mulut dan hidung karena khawatir terkena dampak.

Para kesatria roboh satu per satu dan tertidur lelap seperti kuda-kuda. Mata ungu Dra kembali seperti sedia kala usai melakukan sihirnya.

"Kau berhutang penjelasan padaku!" tegas Dra menunjuk.

"Berapa lama mereka akan tertidur?" tanya Kiarra sembari menyiapkan perlengkapannya.

"Mantraku hanya berlaku 1000 kedipan. Setelah itu, mereka akan terlepas dari sihir," jawabnya tenang.

Kiarra menghentikan aktivitasnya segera lalu menatap Dra saksama. "Siapa yang berkedip?"

"Aku," jawab Dra dengan wajah polos dan berkedip.

"Kalau begitu kau jangan berkedip! Atau lebih baik kau tidur saja supaya mereka tak bangun!" seru Kiarra yang dengan sigap berdiri usai menyiapkan perlengkapan.

"Aku ikut!" seru Dra seraya mengangkat rok gaunnya.

"Kau hanya akan memperlambatku!" tolak Kiarra.

"Aku sudah berkedip 10 kali. Aku bisa berkedip lebih cepat jika kau meninggalkanku di sini," ancam Dra.

"Ergh! Oke, ayo!" ajak Kiarra kesal karena diancam, sedangkan Dra mengembangkan senyuman. "Namun, ikuti perintahku. Aku tak menerima sanggahan," tegasnya menunjuk.

Kiarra sengaja melucuti pakaian tempurnya dan hanya mengenakan sepatu boots kulit, atasan seperti blus dan celana panjang kain berwarna putih gading. Ia menggerai rambutnya dan membawa buntalan kain berisi makanan. Ia meninggalkan pedang dan hanya bersenjata belati.

Sedangkan Dra, wanita itu terpaksa menurut dan mengubah penampilan layaknya gadis kampung kaum rendahan karena berpenampilan lusuh. Dra menggerutu sepanjang jalan karena merasa seperti ditelanjangi akibat hanya mengenakan pakaian tipis pelapis gaunnya.

"Kuakui kau cukup hebat, Dra. Pakaianmu berat dan berlapis. Namun, kulihat kau seperti tak mengalami kesulitan saat mengenakannya bahkan terlihat anggun," ujar Kiarra saat mereka hampir tiba di desa dan berkedok sebagai pengembara.

"Diam! Aku tak butuh pujianmu," kesalnya. Kiarra hanya tersenyum tipis sebagai jawaban.

Suasana seperti senja, tetapi pekat karena warna merah kejinggaan membuat mata terasa pedih dan panas. Kiarra mulai merasakan jika tanah di wilayah itu sedikit tandus dan tumbuhan seperti mengering kekurangan air. Tak ada penjaga atau benteng untuk melindungi perkampungan. Para pendatang seperti dibiarkan masuk meski tanpa sambutan. Kiarra dan Dra berjalan berdampingan dengan mata memindai sekitar untuk mencari hal mencurigakan.

"Menemukan sesuatu?" tanya Kiarra dengan mata sibuk memindai sekitar. Dra menggeleng.

"Nona," panggil seseorang yang membuat langkah keduanya terhenti seketika.

Dra dan Kiarra menoleh. Mereka mendapati seorang anak kecil dengan pakaian lusuh mendekat.

"Maaf. Apakah kalian pedagang? Maukah menukar keramik ini dengan sebuah roti? Aku lapar dan hanya ini benda berharga terakhir yang kumiliki," tanya anak lelaki itu seraya menunjukkan sebuah patung berbentuk hewan seperti Ooo, tetapi kurang sempurna.

Saat Kiarra akan mengambilnya sebagai tanda sepakat, Dra memegang tangannya. Kiarra menatap Dra tajam.

"Jika patung itu terdapat sihir, aku tak bisa menolongmu, Kia-rra. Aku tak bisa melenyapkan sebuah sihir yang tak kuketahui bagaimana menciptakannya," bisik Dra terlihat cemas.

"Jangan khawatir. Insting kakakmu dan aku cukup kuat. Dalam hal ini, kami sepakat jika tempat ini bebas sihir. Kau amati saja dan lihat apa yang akan terjadi selanjutnya," jawab Kiarra balas berbisik.

Dra akhirnya melepaskan genggaman tangan. Kiarra kini tahu kelemahan Dra. Tiap Kia disinggung dalam hal kebaikan, wanita penyihir itu akan luluh dan memihak padanya.

"Hem, aku tak punya patung seperti ini. Apakah ... kau membuat Ooo?" tanya Kiarra yang membuat anak lelaki itu terperanjat.

"Kau tahu?" tanyanya memekik. Kiarra mengangguk lalu berjongkok.

"Aku pernah bertemu makhluk itu. Sangat cantik. Bulunya halus dan dia jinak. Aku bahkan pernah menungganginya," ucap Kiarra tenang.

Siapa sangka, ucapannya didengar oleh orang-orang yang bersembunyi di dalam rumah desa miskin itu. Dra panik karena menganggap kehadiran penduduk desa sebuah ancaman. Namun, Kiarra tidak demikian. Ia merangkul pundak Dra dan merapatkan ke tubuhnya.

"Sudah kubilang, jangan panik. Ikuti saja dan jangan katakan hal-hal yang membuat kita dicurigai atau seperti musuh. Kau paham?" tegas Kiarra berbisik dengan mata melihat wajah-wajah kumal itu.

"A-aku mengerti," jawab Dra gugup.

"Apa buktinya kau pernah dijilat Ooo?" tanya seorang penduduk dengan wajah garang.

Kiarra tersenyum lalu mengambil belati dalam buntalannya. Semua orang tertegun karena belati tersebut sangat berkilau dan terbuat dari perak asli tanpa campuran.

SRETT!!

"Oh!" kejut orang-orang itu saat Kiarra dengan sengaja menggores punggung tangannya hingga berdarah. Wajah orang-orang terlihat tegang ketika darah wanita cantik di depannya menetes.

"Lihat," ujar Kiarra menunjukkan punggung tangannya yang berangsur membaik.

Mata orang-orang itu terbelalak saat menyaksikan keajaiban dari luka sayatan itu menutup dan hanya meninggalkan bekas darah saja.

"Kau diberkati!" seru seorang perempuan.

"Ya. Aku pernah dijilat oleh Ooo. Aku diberkati," jawab Kiarra tenang lalu memasukkan belatinya lagi dalam buntalan.

"Siapa nama Anda, wahai pengembara?" tanya seorang penduduk sudah berusia lanjut.

Kiarra diam sejenak. "Ara. Namaku Ara dan aku seorang pengelana," jawabnya.

"Ara ... datanglah ke rumahku. Aku akan menyambutmu dengan sajian yang kumiliki meski tak akan mampu memuaskan dahaga dan rasa laparmu," ajak seorang penduduk menunjuk rumahnya yang terlihat paling besar di antara yang lain.

"Tidak bisa! Ara harus ke rumahku terlebih dahulu. Aku ingin berkat Ooo menular padaku!" sahut penduduk lainnya.

Praktis, kegaduhan terjadi. Mereka saling berebut untuk bisa dikunjungi Ara yang dipercaya akan memberikan keberkahan bagi siapa saja. Kiarra panik hingga matanya tertuju pada bocah lelaki yang menawarinya patung Ooo.

"Aku akan ikut dengannya!" serunya mantap seraya merangkul tubuh anak lelaki itu.

Penduduk terkejut. Sedangkan bocah lelaki itu tampak senang. Dra dan Kiarra meninggalkan jalanan desa menuju ke sebuah rumah reyot seperti akan ambruk pada atapnya. Kiarra miris. Sudah lama sekali ia tak melihat kemiskinan semenjak wabah monster reda. Kiarra diajak duduk pada sebuah alas lusuh dan berdebu. Dra tampak enggan, tetapi Kiarra memaksa dan menarik tangannya untuk ikut duduk.

"Duduklah, Nona Ara. Aku akan menyiapkan apa pun yang dimiliki oleh keluargaku," jawabnya yang segera masuk ke balik tirai dengan tergesa dan wajah semringah.

Kiarra ingin menghentikan bocah lelaki itu, tetapi pemilik rumah sudah menghilang dari pandangan. Ia menoleh ke arah pintu dan mendapati banyak orang berdiri di sana. Kiarra tersenyum tipis, dan tak lama datang sekumpulan orang berpakaian lusuh bersama si bocah lelaki. Kiarra menyipitkan mata dan menduga jika orang-orang itu adalah keluarga si anak lelaki.

"Benarkah itu? Benarkah Anda mendapatkan berkah dari Ooo?" tanya seorang wanita paruh baya menatap Kiarra lekat.

"Menurut adikku demikian," jawab Kiarra seraya melirik Dra dengan senyuman.

Orang-orang tampak kagum. Sang pemilik rumah tampak bingung dan sungkan. Kiarra membuka buntalan milik Dra di mana banyak makanan yang ia bawa.

"Hei!" seru Dra melotot.

"Jangan pelit, Dra. Kau bisa makan sepuasnya saat sudah kembali nanti," jawab Kiarra seraya mengambil beberapa roti dari dalam buntalan.

"Tunggu! Dra? Maksudmu ... Dra? Dra penyihir agung Kerajaan Vom?" tanya seorang pria yang Kiarra duga adalah kepala keluarga dari anak lelaki itu.

"Baguslah jika kalian mengenalku," jawab Dra bengis.

"AAAA!" teriak penghuni rumah histeris.

Mereka ketakutan saat Dra menyeringai dan matanya berubah ungu terang. Praktis, semua orang lari terbirit-birit menyelamatkan diri.

***

waa dapat tips koin. makasih yaa lele padamu💋udh hari senin gaes jangan lupa vote vocer ya keburu angus❤️

ILUSTRASI. SOURCE : GOOGLE

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Ini jebakan untuk Kia dan Dra terlibat?

2023-04-03

0

Wati_esha

Wati_esha

Dra ternyata penyihir jahat! Ia mengingkari janjinya pada Kiarra!

2023-04-03

0

Wati_esha

Wati_esha

Draaaaa 🙃🙃🙃🙃🙃🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Negeri Kaa*
2 Dra*
3 Bulan Merah*
4 Malam Perjodohan*
5 Kematian Kiarra*
6 Maafkan Kami, Kiarra*
7 Harem*
8 Amarah Dra*
9 Para Dayang Sang Jenderal*
10 Dunia Kiarra*
11 Kekhawatiran Dra*
12 Misi Yang Dipertanyakan*
13 Dewi Kematian*
14 Aku (Kiarra) yang Menentukan Nasibmu (Kia)*
15 Taktik Kiarra*
16 Sihir Dra*
17 Kebenaran Misi
18 Menentang Titah Raja
19 Pemberontakan Kiarra*
20 Buronan Vom*
21 Buah Naga
22 Jasper?*
23 Ram? Jasper?*
24 Dia Bukan Jasper*
25 Pulau Ilusi*
26 Dia Tahu Tentangku*
27 Menerobos Wilayah Zen*
28 Pohon Jembatan*
29 Demi Dra*
30 Makhluk-makhluk Negeri Kaa*
31 Kolam Penyembuh
32 Wilayah Yak*
33 Penjaga Pohon Jembatan*
34 Pohon Naga*
35 Sang Naga*
36 Menuntaskan Sumpah*
37 Misi 7 Hari*
38 Dukungan Keluarga*
39 Membidik Michelle*
40 Tawaran Kiarra
41 Keputusan Aiko*
42 Siapa Pria Itu?
43 Mengumpulkan Bukti
44 Mengejar Waktu*
45 Ke mana Mereka?
46 Jasper!
47 Selamat Tinggal
48 Kau Tuanku*
49 Sang Jenderal*
50 Naga Kecil*
51 Memburu Ram
52 Hukuman Sang Ratu
53 Raja Zalim
54 GIVE AWAY THR
55 Penghisap Kekuatan
56 Pengumuman Pemenang GA
57 Musuh atau Bantuan?
58 Kekuatan Negeri Kaa
59 Jawaban 10 Keunikan Novel Kiarra
60 Monster Hoo*
61 Kekuatan Bintang Biru*
62 Kristal Biru*
63 Kerajaan Yak*
64 Bola-bola Es*
65 Memilih Tubuh Pengganti
66 Rak*
67 Perubahan di Kerajaan Yak*
68 Kemarahan Monster Hoo*
69 Koloni Baru*
70 Ingatan yang Hilang*
71 Kelicikan Ark
72 Kekuatan Tersembunyi*
73 Lawan yang Sulit
74 Blue VS Red*
75 Tumbal*
76 Sungai Agung*
77 Kutukan Kerajaan Tur*
78 Manusia Setengah Binatang*
79 Menuju Tur*
80 Laut Merah*
81 Wilayah Tur*
82 Para Pemberontak Tur*
83 Menunda?*
84 Ditugaskan Kembali*
85 Kapal-kapal Perang*
86 Kapten Mun*
87 Tawanan*
88 Temuan yang Mencurigakan*
89 Pyu*
90 Kotak Kaca Ungu*
91 Makhluk Terkutuk*
92 Bujukan Noh*
93 Xii*
94 Menyegel Xii*
95 Hutan Kabut Putih*
96 Jebakan Ark*
97 Permintaan Rak*
98 Kenta Mengambil Alih*
99 Mundur*
100 Tak Ada Habisnya*
101 Kami Menemukannya*
102 Tahanan di Kerajaan Sendiri*
103 Penyihir Cilik*
104 Menata Ulang*
105 Kedamaian yang Dirindukan
106 Kiarra Season 2
107 Dia Merepotkan (Kenta)*
108 Menerobos Masuk*
109 Pertemuan Saudara*
110 Dingin
111 Mengintai*
112 Ide-ide Liar
113 Mengikis Tur Perlahan
114 Pembalasan Raja Tur*
115 Sosok Berpakaian Emas*
116 Keputusan Sulit*
117 Taktik Baru*
118 Jawaban Raja Tur*
119 Meninggalkan Rumah*
120 Dia Memberikan Petuah
121 Tipuan Raja Tur*
122 Kesombongan
123 Penyesalan*
124 Kemunculan Roh Kiarra*
125 Serangan Balon Udara*
126 Serangan Jenderal Gor*
127 Satu Lawan Satu*
128 Bantuan Terselubung*
129 Para Pemimpin Pasukan Tur*
130 Makhluk-makhluk Iblis Negeri Kaa*
131 Para Monster yang Disegel*
132 Koloni Baru*
133 Keputusan Para Nym*
134 Tak Terduga*
135 Kelemahan Monster Iblis Wii*
136 Tekanan Besar
137 Mereka Mendatangi Vom*
138 Tawaran Rhi dan Gor*
139 Mengalah untuk Menang*
140 Evakuasi Masal
141 Jatuhnya Tiga Kerajaan di Negeri Kaa
142 Belum Semuanya*
143 Ancaman Kapten Tom*
144 Nasib Yak
145 Kembali Bertempur*
146 Api Sihir Boh*
147 Kekuatan Bayi Biru Kiarra*
148 Menaklukkan Wii
149 Giliran Ark*
150 Kekuatan Doa*
151 Siapa Ayahnya?*
152 Senjata Rahasia Raja Tur*
153 Monster Roo*
154 Gempuran 4 Kerajaan*
155 Rahasia Kekuatan Raja Tur*
156 Bantuan Ratu Nym*
157 Dia Penyihir Terkutuk*
158 Menata Ulang*
159 Gantikan Aku (Dra)*
160 Kapten Mun VS Kapten Mos*
161 Hasil Akhir*
162 Perang Terakhir*
163 Pengikut Naga*
164 Ruangan Rahasia
165 Monster Iblis Bii*
166 Berita Duka*
167 Ingatan Dra
168 Tiga Huruf*
169 Para Pemimpin Kerajaan Negeri Kaa*
170 Pengakuan Kiarra
171 Perubahan Besar
172 Kembali Seperti Semula
173 Wajah-wajah Baru
174 Bagai Seorang Dewi
175 Penentuan Para Petinggi Kerajaan
176 Jasad-jasad yang Dibangkitkan*
177 Berkumpulnya Keluarga Kiarra
178 Keluarga Besar Kiarra*
179 Penghuni Baru Negeri Kaa*
180 Kompetisi*
181 Menikahi Empat Dayang*
182 Kembali Pulang
183 Menghidupkan Kembali Pohon Jembatan*
184 Kembalinya Para Penjaga Pohon Jembatan*
185 Para Inovator Negeri Kaa*
186 Unjuk Kebolehan*
187 Memboyong Ilmu Bumi ke Negeri Kaa*
188 Presentasi Terakhir*
189 Penentuan Pemenang*
190 Hadiah Kompetisi*
191 TAMAT
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Negeri Kaa*
2
Dra*
3
Bulan Merah*
4
Malam Perjodohan*
5
Kematian Kiarra*
6
Maafkan Kami, Kiarra*
7
Harem*
8
Amarah Dra*
9
Para Dayang Sang Jenderal*
10
Dunia Kiarra*
11
Kekhawatiran Dra*
12
Misi Yang Dipertanyakan*
13
Dewi Kematian*
14
Aku (Kiarra) yang Menentukan Nasibmu (Kia)*
15
Taktik Kiarra*
16
Sihir Dra*
17
Kebenaran Misi
18
Menentang Titah Raja
19
Pemberontakan Kiarra*
20
Buronan Vom*
21
Buah Naga
22
Jasper?*
23
Ram? Jasper?*
24
Dia Bukan Jasper*
25
Pulau Ilusi*
26
Dia Tahu Tentangku*
27
Menerobos Wilayah Zen*
28
Pohon Jembatan*
29
Demi Dra*
30
Makhluk-makhluk Negeri Kaa*
31
Kolam Penyembuh
32
Wilayah Yak*
33
Penjaga Pohon Jembatan*
34
Pohon Naga*
35
Sang Naga*
36
Menuntaskan Sumpah*
37
Misi 7 Hari*
38
Dukungan Keluarga*
39
Membidik Michelle*
40
Tawaran Kiarra
41
Keputusan Aiko*
42
Siapa Pria Itu?
43
Mengumpulkan Bukti
44
Mengejar Waktu*
45
Ke mana Mereka?
46
Jasper!
47
Selamat Tinggal
48
Kau Tuanku*
49
Sang Jenderal*
50
Naga Kecil*
51
Memburu Ram
52
Hukuman Sang Ratu
53
Raja Zalim
54
GIVE AWAY THR
55
Penghisap Kekuatan
56
Pengumuman Pemenang GA
57
Musuh atau Bantuan?
58
Kekuatan Negeri Kaa
59
Jawaban 10 Keunikan Novel Kiarra
60
Monster Hoo*
61
Kekuatan Bintang Biru*
62
Kristal Biru*
63
Kerajaan Yak*
64
Bola-bola Es*
65
Memilih Tubuh Pengganti
66
Rak*
67
Perubahan di Kerajaan Yak*
68
Kemarahan Monster Hoo*
69
Koloni Baru*
70
Ingatan yang Hilang*
71
Kelicikan Ark
72
Kekuatan Tersembunyi*
73
Lawan yang Sulit
74
Blue VS Red*
75
Tumbal*
76
Sungai Agung*
77
Kutukan Kerajaan Tur*
78
Manusia Setengah Binatang*
79
Menuju Tur*
80
Laut Merah*
81
Wilayah Tur*
82
Para Pemberontak Tur*
83
Menunda?*
84
Ditugaskan Kembali*
85
Kapal-kapal Perang*
86
Kapten Mun*
87
Tawanan*
88
Temuan yang Mencurigakan*
89
Pyu*
90
Kotak Kaca Ungu*
91
Makhluk Terkutuk*
92
Bujukan Noh*
93
Xii*
94
Menyegel Xii*
95
Hutan Kabut Putih*
96
Jebakan Ark*
97
Permintaan Rak*
98
Kenta Mengambil Alih*
99
Mundur*
100
Tak Ada Habisnya*
101
Kami Menemukannya*
102
Tahanan di Kerajaan Sendiri*
103
Penyihir Cilik*
104
Menata Ulang*
105
Kedamaian yang Dirindukan
106
Kiarra Season 2
107
Dia Merepotkan (Kenta)*
108
Menerobos Masuk*
109
Pertemuan Saudara*
110
Dingin
111
Mengintai*
112
Ide-ide Liar
113
Mengikis Tur Perlahan
114
Pembalasan Raja Tur*
115
Sosok Berpakaian Emas*
116
Keputusan Sulit*
117
Taktik Baru*
118
Jawaban Raja Tur*
119
Meninggalkan Rumah*
120
Dia Memberikan Petuah
121
Tipuan Raja Tur*
122
Kesombongan
123
Penyesalan*
124
Kemunculan Roh Kiarra*
125
Serangan Balon Udara*
126
Serangan Jenderal Gor*
127
Satu Lawan Satu*
128
Bantuan Terselubung*
129
Para Pemimpin Pasukan Tur*
130
Makhluk-makhluk Iblis Negeri Kaa*
131
Para Monster yang Disegel*
132
Koloni Baru*
133
Keputusan Para Nym*
134
Tak Terduga*
135
Kelemahan Monster Iblis Wii*
136
Tekanan Besar
137
Mereka Mendatangi Vom*
138
Tawaran Rhi dan Gor*
139
Mengalah untuk Menang*
140
Evakuasi Masal
141
Jatuhnya Tiga Kerajaan di Negeri Kaa
142
Belum Semuanya*
143
Ancaman Kapten Tom*
144
Nasib Yak
145
Kembali Bertempur*
146
Api Sihir Boh*
147
Kekuatan Bayi Biru Kiarra*
148
Menaklukkan Wii
149
Giliran Ark*
150
Kekuatan Doa*
151
Siapa Ayahnya?*
152
Senjata Rahasia Raja Tur*
153
Monster Roo*
154
Gempuran 4 Kerajaan*
155
Rahasia Kekuatan Raja Tur*
156
Bantuan Ratu Nym*
157
Dia Penyihir Terkutuk*
158
Menata Ulang*
159
Gantikan Aku (Dra)*
160
Kapten Mun VS Kapten Mos*
161
Hasil Akhir*
162
Perang Terakhir*
163
Pengikut Naga*
164
Ruangan Rahasia
165
Monster Iblis Bii*
166
Berita Duka*
167
Ingatan Dra
168
Tiga Huruf*
169
Para Pemimpin Kerajaan Negeri Kaa*
170
Pengakuan Kiarra
171
Perubahan Besar
172
Kembali Seperti Semula
173
Wajah-wajah Baru
174
Bagai Seorang Dewi
175
Penentuan Para Petinggi Kerajaan
176
Jasad-jasad yang Dibangkitkan*
177
Berkumpulnya Keluarga Kiarra
178
Keluarga Besar Kiarra*
179
Penghuni Baru Negeri Kaa*
180
Kompetisi*
181
Menikahi Empat Dayang*
182
Kembali Pulang
183
Menghidupkan Kembali Pohon Jembatan*
184
Kembalinya Para Penjaga Pohon Jembatan*
185
Para Inovator Negeri Kaa*
186
Unjuk Kebolehan*
187
Memboyong Ilmu Bumi ke Negeri Kaa*
188
Presentasi Terakhir*
189
Penentuan Pemenang*
190
Hadiah Kompetisi*
191
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!