Amarah Dra*

Mereka bicara dalam bahasa Negeri Kaa. Terjemahan.

Mata Kiarra terbelalak lebar. Ia sungguh terkejut akan kenyataan mengerikan tentang sang Jenderal. Kiarra terhuyung dan terduduk di pinggir ranjang yang sangat besar seperti muat untuk 10 orang. Napas Kiarra memburu. Kedua tangannya mencengkeram rambut hitam di kepala dengan pandangan tertunduk.

"Argh! Dasar wanita gila! Aku memang belum pernah berpacaran sebelumnya, tapi bukan karena aku tak mau! Itu karena aku tak mau memilih sembarang laki-laki!" teriaknya mengutuk sosok Kia.

Dra mematung, melihat Kiarra menghujat kakaknya. Kedua tangannya mengepal seperti tidak terima jika sang kakak dijelek-jelekkan di mana Kia sangat disanjung dan dihormati oleh penduduk Kerajaan Vom.

"Hentikan! Jangan bicara buruk lagi tentang kakakku!" teriak Dra marah.

"Diam kau! Aku tak pernah memintamu untuk membawaku ke tempat ini! Lebih baik aku mati dan bertemu ayahku di alam sana daripada menjadi wanita menjijikkan seperti kakakmu ini!" balas Kiarra yang memang memiliki sifat keras kepala dan idealis.

"Aku menyesal sudah memanggilmu!" seru Dra dengan mata berlinang.

"Dan aku menyesal sudah membantumu memenangkan pertempuran jika tahu kakakmu memiliki kelainan!" sahut Kiarra tak kalah marahnya.

Dra yang sakit hati dengan ucapan Kiarra membuat mata ungunya kembali menyala terang. Naluri Kiarra bangkit. Sikap waspada akan segala ancaman dari raga Kia membuatnya dengan sigap mengambil sebuah vas bunga yang terbuat dari kayu. Benar saja ....

"Melako negaga!" seru Dra dengan telunjuk kanan terpusat pada Kiarra.

Mata Kiarra melebar saat melihat benda-benda di sekitar Dra melayang dan kini melesat cepat ke arahnya seperti ingin menyerang. Kiarra menoleh dan mendapati selimut di atas ranjang yang hampir jatuh ke lantai. Sang Jenderal dengan sigap melemparkan vas kayu itu lalu menarik selimut dengan kedua tangan. Ia membentangkan ke depan tubuhnya dan menjadikan sebagai perisai.

BUK! BUK! BUK!

"Agh!" Kiarra menahan sakit meskipun benda-benda itu ditahan oleh kain selimut. Sayangnya, kain itu tak bisa melindungi tubuh bagian depannya. Kiarra merasa dipukul, tetapi hal itu malah membangkitkan semangatnya untuk kembali bertarung.

"Harghh!" raung Kiarra seraya memutar tubuhnya yang membuat selimut dalam genggamannya berkibar.

Dra terkejut ketika diam-diam Kiarra melakukan serangan saat berputar dengan memanfaatkan selimut untuk menutupi pergerakannya.

DUKK!!

"Agh!" rintih Dra ketika kepalanya terkena benda yang ditendang Kiarra di lantai.

Kiarra menatap Dra tajam seperti siap menantangnya. Selimut lebar kini menjadi senjata andalan Kiarra di tangan kanan kirinya. Posisi wanita perkasa itu sudah mirip layaknya matador yang berusaha menaklukkan banteng buas.

"Kia akan bertekuk lutut padaku! Tubuh ini menjadi milikku!" seru Kiarra lantang yang membuat amarah Dra semakin memuncak.

"Kau makhluk tak tahu balas budi! Mati saja!" teriak Dra yang kembali menggunakan kekuatannya.

Praktis, kamar besar milik sang Jenderal menjadi ladang pertempuran. Benda-benda yang dapat dijangkau oleh keduanya dijadikan senjata dan tameng. Suara pecahan, rintihan, dan umpatan terdengar sampai keluar pintu. Para pelayan, dayang, bahkan penghuni istana dibuat bingung dengan suara-suara mendebarkan itu.

"Raja, bagaimana sekarang? Kurasa mereka berkelahi," tanya sang Ratu panik.

Raja diam terlihat serius di balik pintu kayu. Saat mulutnya terbuka untuk menjawab pertanyaan sang istri, tiba-tiba saja ....

BRAKK!

"Argh!"

"Raja!" teriak orang-orang saat Raja mereka tertimpa pintu kayu yang jebol berikut Dra yang berada di baliknya.

Raja dan Dra segera ditolong. Namun, pemandangan mengerikan terlihat saat mata mereka menangkap sosok sang Jenderal yang memancarkan cahaya biru di mata dan sekujur tubuhnya.

"Ge ... le yama ... rora rora mee ...," ujar Kiarra seperti bukan dirinya sendiri.

"Menghindar!" seru Dra dengan darah menetes di lubang hidung dan mulutnya.

Mata orang-orang itu melotot saat melihat api biru tiba-tiba muncul dari depan kaki sang Jenderal dan merambat lurus ke arah mereka.

WHOOM!

"Arghh!" raung orang-orang yang tak sigap saat diminta menghindar.

Tubuh mereka terlahap api biru di mana hal itu tak pernah terjadi sebelumnya. Semua orang lari terbirit-birit ketakutan karena sosok Kia menjadi mengerikan layaknya penyihir yang lepas kendali.

"Dra! Lakukan sesuatu!" titah sang Raja memegangi dadanya yang sakit karena tertimpa pintu.

Dra mengangguk saat Kia bergerak keluar dari pintu. Dra melihat di balik jendela tanpa kaca ada kolam besar di bawah sana. Ia dengan sigap menarik tirai jendela dan menggenggamnya kuat. Raja, Ratu dan orang-orang yang masih bertahan di sekitar karena penasaran dengan apa yang terjadi, bersembunyi di balik benda besar untuk berlindung. Mata Kiarra menangkap pergerakan Dra yang seperti menantangnya karena bergerak menuju ke suatu tempat sambil berlari.

"Ge ... le yama ... rora rora mee ...," ucap Kiarra kembali mengucapkan mantra.

Mata Dra melebar saat melihat api biru kini mengikutinya. Kiarra terus berjalan, tetapi kemudian berlari mengejar Dra. Orang-orang berhambur keluar dari istana karena tak ingin terkena dampak dari serangan mengerikan Jenderal mereka. Dra berhasil menuntun Kiarra sampai ke lantai dasar tempat kolam berada.

"Otala gemoka!" seru Dra dengan sengaja melemparkan tirai yang sedari tadi digenggam ke tubuh Kiarra.

Kiarra tertegun ketika tirai itu menutup tubuhnya. Mantra Dra ternyata membuat air di kolam itu bergerak naik layaknya ombak tinggi siap menerjang. Orang-orang yang berada di lantai dua istana melebarkan mata karena ini pertama kalinya melihat kemampuan Dra dalam mengendalikan air.

"Lakale!" serunya dengan dua tangan terjulur ke depan.

BYURR!!

Mata semua orang melebar saat melihat air seperti ombak itu menerjang tubuh sang Jenderal hingga ia terhempas dan terhimpit tembok istana. Kiarra tenggelam berulang kali saat berusaha muncul ke permukaan. Air itu mengepungnya di halaman luas seperti tak mengizinkan Kiarra keluar dari sana. Mata Dra menyala ungu terang dengan tangan bertahan untuk membuat air itu tetap melakukan tugasnya.

Hingga tiba-tiba, tubuh Kiarra mengapung dan terlihat beberapa kali tersedak dalam gumpalan air yang mengurung tubuhnya.

"Dra! Dra! Hentikan! Kau akan membunuh Jenderal!" teriak Ratu panik karena tubuh Kiarra tersentak dengan gelembung udara keluar dari mulutnya.

"Dra!" panggil sang Raja yang membuat Dra mengerjapkan mata.

Mata Dra kembali menjadi berwarna ungu redup. Ia menurunkan tangannya perlahan. Seketika, limpahan air itu tumpah dan menggenangi halaman. Tubuh Kiarra tergeletak di lantai dengan basah kuyup.

"Ohok! Uhuk! Hoekk ...." Kiarra memuntahkan air dengan posisi tubuh miring ke samping.

Para dayang wanita segera mendatanginya, tetapi Kiarra menampik tangan mereka. Orang-orang terlihat bingung dan mundur perlahan masih di dekat sang Jenderal.

"Hah, hah, mulai saat ini ... aku ingin, semua dayangku diganti oleh para lelaki! Mereka harus tampan dan memiliki kemampuan khusus. Usir semua para wanita itu! Aku tak mau mereka dekat-dekat denganku lagi!" teriak Kiarra marah dengan tubuh basah kuyup.

Semua orang tertegun, terlebih para kekasih sang Jenderal. Sang Raja yang lebih memilih Kia ketimbang para wanita itu, mengusir mereka dari Kerajaan Vom. Tentu saja, hal itu menyulut emosi para wanita tersebut karena dibuang begitu saja.

"Akan kami balas sakit hati ini padamu, Jenderal Kia!" seru salah seorang dayang yang hanya dibekali satu buntalan kain berisi makanan dan minuman seadanya sampai mereka menemukan tempat baru.

Raja dan Ratu berikut para petinggi kerajaan hanya bisa menatap kepergian wanita-wanita cantik itu dengan perasaan gundah. Dra yang masih menyimpan amarah kepada Kiarra juga enggan menemuinya dan memilih untuk mengunci diri dalam kuil yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Kamar Kia yang rusak segera diperbaiki. Sang Jenderal diberikan kamar khusus yang berada di menara. Kamar kosong itu dulunya milik sang pangeran, tetapi telah meninggal dunia karena tewas dalam perang.

Di ruang aula bawah tanah Istana Kerajaan Vom.

"Jenderal Kia kini sebuah ancaman. Dra juga tak menutup kemungkinan. Kita harus waspada, Raja Vom," ujar seorang pejabat tinggi kerajaan terlihat cemas.

"Itu benar. Apalagi tindakan pengusiran para dayang. Rumor akan cepat menyebar ke kerajaan-kerajaan musuh. Mereka akan memanfaatkan ketidakseimbangan kerajaan kita karena kondisi sang Jenderal yang kacau meski ia memenangkan perang," sahut pejabat tinggi lainnya.

"Aku tak pernah tahu jika jilatan Ooo akan memberikan dampak luar biasa sekaligus mengerikan pada seseorang. Terlebih, orang itu adalah Kia. Kita semua tahu kemampuannya," sambung pejabat lainnya dengan janggut putih panjang sampai ke dada.

Sang Raja terlihat begitu keras berpikir. Ia menatap orang-orang yang mengutarakan pemikiran dan pendapat di rapat tertutup itu di mana untuk pertama kalinya, Dra dan Kia tidak dilibatkan. Kerajaan sedang menganggap kedua orang ini harus diwaspadai dan diawasi.

TOK! TOK! TOK!

"Oh, siapa itu? Aku tak mengajak tambahan anggota dalam rapat tertutup kali ini," ujar sang Raja tampak tegang melihat ke arah pintu.

Para pejabat melangkah mundur seraya mengarahkan senjata tajam mereka ke depan, sebagai bentuk antisipasi jika orang itu adalah kakak beradik tersebut.

CEKLEK!

Jantung semua orang berdebar kencang dan membuat tangan gemetaran saat pintu kayu tersebut perlahan terbuka.

"Oh!" kejut sang Raja saat sosok itu masuk dengan gagah lalu membungkuk sebagai salam hormat.

"Saya sudah kembali, Tuan Raja. Saya membawa kabar mengejutkan dari luar sana," ujar sosok berwajah garang karena ditutupi rambut lebat dan tubuh terbungkus jubah hitam.

Praktis, kedatangannya membuat senyum Raja terpancar.

***

ILUSTRASI. SOURCE : FREE IMAGES

selamat hari libur🎉Oia novel Kia pendek aja deh. lele mau panjangin Jono dan selesein Red Lips. kasian ditinggal lama kwkwkw😆

Terpopuler

Comments

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

ternyata ada selimut didalam musuh ya Ju 🤔🤔🤔

sebenarnya sih aku bisa paham dikit alur ceritanya dari judul eps saja 😁😁😁😁

semangat terus aju aku padamu wis ju semangat 45 meski banyak gonjang ganjing yang menerpa kita para author 💪💪💪

2023-05-16

0

Yasmine

Yasmine

🤣🤣🤣🤣🤣
kebanyakan pertimbangan si luu

2023-04-07

1

rasmonika rari

rasmonika rari

seperti katara di film Avatar y le

2023-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Negeri Kaa*
2 Dra*
3 Bulan Merah*
4 Malam Perjodohan*
5 Kematian Kiarra*
6 Maafkan Kami, Kiarra*
7 Harem*
8 Amarah Dra*
9 Para Dayang Sang Jenderal*
10 Dunia Kiarra*
11 Kekhawatiran Dra*
12 Misi Yang Dipertanyakan*
13 Dewi Kematian*
14 Aku (Kiarra) yang Menentukan Nasibmu (Kia)*
15 Taktik Kiarra*
16 Sihir Dra*
17 Kebenaran Misi
18 Menentang Titah Raja
19 Pemberontakan Kiarra*
20 Buronan Vom*
21 Buah Naga
22 Jasper?*
23 Ram? Jasper?*
24 Dia Bukan Jasper*
25 Pulau Ilusi*
26 Dia Tahu Tentangku*
27 Menerobos Wilayah Zen*
28 Pohon Jembatan*
29 Demi Dra*
30 Makhluk-makhluk Negeri Kaa*
31 Kolam Penyembuh
32 Wilayah Yak*
33 Penjaga Pohon Jembatan*
34 Pohon Naga*
35 Sang Naga*
36 Menuntaskan Sumpah*
37 Misi 7 Hari*
38 Dukungan Keluarga*
39 Membidik Michelle*
40 Tawaran Kiarra
41 Keputusan Aiko*
42 Siapa Pria Itu?
43 Mengumpulkan Bukti
44 Mengejar Waktu*
45 Ke mana Mereka?
46 Jasper!
47 Selamat Tinggal
48 Kau Tuanku*
49 Sang Jenderal*
50 Naga Kecil*
51 Memburu Ram
52 Hukuman Sang Ratu
53 Raja Zalim
54 GIVE AWAY THR
55 Penghisap Kekuatan
56 Pengumuman Pemenang GA
57 Musuh atau Bantuan?
58 Kekuatan Negeri Kaa
59 Jawaban 10 Keunikan Novel Kiarra
60 Monster Hoo*
61 Kekuatan Bintang Biru*
62 Kristal Biru*
63 Kerajaan Yak*
64 Bola-bola Es*
65 Memilih Tubuh Pengganti
66 Rak*
67 Perubahan di Kerajaan Yak*
68 Kemarahan Monster Hoo*
69 Koloni Baru*
70 Ingatan yang Hilang*
71 Kelicikan Ark
72 Kekuatan Tersembunyi*
73 Lawan yang Sulit
74 Blue VS Red*
75 Tumbal*
76 Sungai Agung*
77 Kutukan Kerajaan Tur*
78 Manusia Setengah Binatang*
79 Menuju Tur*
80 Laut Merah*
81 Wilayah Tur*
82 Para Pemberontak Tur*
83 Menunda?*
84 Ditugaskan Kembali*
85 Kapal-kapal Perang*
86 Kapten Mun*
87 Tawanan*
88 Temuan yang Mencurigakan*
89 Pyu*
90 Kotak Kaca Ungu*
91 Makhluk Terkutuk*
92 Bujukan Noh*
93 Xii*
94 Menyegel Xii*
95 Hutan Kabut Putih*
96 Jebakan Ark*
97 Permintaan Rak*
98 Kenta Mengambil Alih*
99 Mundur*
100 Tak Ada Habisnya*
101 Kami Menemukannya*
102 Tahanan di Kerajaan Sendiri*
103 Penyihir Cilik*
104 Menata Ulang*
105 Kedamaian yang Dirindukan
106 Kiarra Season 2
107 Dia Merepotkan (Kenta)*
108 Menerobos Masuk*
109 Pertemuan Saudara*
110 Dingin
111 Mengintai*
112 Ide-ide Liar
113 Mengikis Tur Perlahan
114 Pembalasan Raja Tur*
115 Sosok Berpakaian Emas*
116 Keputusan Sulit*
117 Taktik Baru*
118 Jawaban Raja Tur*
119 Meninggalkan Rumah*
120 Dia Memberikan Petuah
121 Tipuan Raja Tur*
122 Kesombongan
123 Penyesalan*
124 Kemunculan Roh Kiarra*
125 Serangan Balon Udara*
126 Serangan Jenderal Gor*
127 Satu Lawan Satu*
128 Bantuan Terselubung*
129 Para Pemimpin Pasukan Tur*
130 Makhluk-makhluk Iblis Negeri Kaa*
131 Para Monster yang Disegel*
132 Koloni Baru*
133 Keputusan Para Nym*
134 Tak Terduga*
135 Kelemahan Monster Iblis Wii*
136 Tekanan Besar
137 Mereka Mendatangi Vom*
138 Tawaran Rhi dan Gor*
139 Mengalah untuk Menang*
140 Evakuasi Masal
141 Jatuhnya Tiga Kerajaan di Negeri Kaa
142 Belum Semuanya*
143 Ancaman Kapten Tom*
144 Nasib Yak
145 Kembali Bertempur*
146 Api Sihir Boh*
147 Kekuatan Bayi Biru Kiarra*
148 Menaklukkan Wii
149 Giliran Ark*
150 Kekuatan Doa*
151 Siapa Ayahnya?*
152 Senjata Rahasia Raja Tur*
153 Monster Roo*
154 Gempuran 4 Kerajaan*
155 Rahasia Kekuatan Raja Tur*
156 Bantuan Ratu Nym*
157 Dia Penyihir Terkutuk*
158 Menata Ulang*
159 Gantikan Aku (Dra)*
160 Kapten Mun VS Kapten Mos*
161 Hasil Akhir*
162 Perang Terakhir*
163 Pengikut Naga*
164 Ruangan Rahasia
165 Monster Iblis Bii*
166 Berita Duka*
167 Ingatan Dra
168 Tiga Huruf*
169 Para Pemimpin Kerajaan Negeri Kaa*
170 Pengakuan Kiarra
171 Perubahan Besar
172 Kembali Seperti Semula
173 Wajah-wajah Baru
174 Bagai Seorang Dewi
175 Penentuan Para Petinggi Kerajaan
176 Jasad-jasad yang Dibangkitkan*
177 Berkumpulnya Keluarga Kiarra
178 Keluarga Besar Kiarra*
179 Penghuni Baru Negeri Kaa*
180 Kompetisi*
181 Menikahi Empat Dayang*
182 Kembali Pulang
183 Menghidupkan Kembali Pohon Jembatan*
184 Kembalinya Para Penjaga Pohon Jembatan*
185 Para Inovator Negeri Kaa*
186 Unjuk Kebolehan*
187 Memboyong Ilmu Bumi ke Negeri Kaa*
188 Presentasi Terakhir*
189 Penentuan Pemenang*
190 Hadiah Kompetisi*
191 TAMAT
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Negeri Kaa*
2
Dra*
3
Bulan Merah*
4
Malam Perjodohan*
5
Kematian Kiarra*
6
Maafkan Kami, Kiarra*
7
Harem*
8
Amarah Dra*
9
Para Dayang Sang Jenderal*
10
Dunia Kiarra*
11
Kekhawatiran Dra*
12
Misi Yang Dipertanyakan*
13
Dewi Kematian*
14
Aku (Kiarra) yang Menentukan Nasibmu (Kia)*
15
Taktik Kiarra*
16
Sihir Dra*
17
Kebenaran Misi
18
Menentang Titah Raja
19
Pemberontakan Kiarra*
20
Buronan Vom*
21
Buah Naga
22
Jasper?*
23
Ram? Jasper?*
24
Dia Bukan Jasper*
25
Pulau Ilusi*
26
Dia Tahu Tentangku*
27
Menerobos Wilayah Zen*
28
Pohon Jembatan*
29
Demi Dra*
30
Makhluk-makhluk Negeri Kaa*
31
Kolam Penyembuh
32
Wilayah Yak*
33
Penjaga Pohon Jembatan*
34
Pohon Naga*
35
Sang Naga*
36
Menuntaskan Sumpah*
37
Misi 7 Hari*
38
Dukungan Keluarga*
39
Membidik Michelle*
40
Tawaran Kiarra
41
Keputusan Aiko*
42
Siapa Pria Itu?
43
Mengumpulkan Bukti
44
Mengejar Waktu*
45
Ke mana Mereka?
46
Jasper!
47
Selamat Tinggal
48
Kau Tuanku*
49
Sang Jenderal*
50
Naga Kecil*
51
Memburu Ram
52
Hukuman Sang Ratu
53
Raja Zalim
54
GIVE AWAY THR
55
Penghisap Kekuatan
56
Pengumuman Pemenang GA
57
Musuh atau Bantuan?
58
Kekuatan Negeri Kaa
59
Jawaban 10 Keunikan Novel Kiarra
60
Monster Hoo*
61
Kekuatan Bintang Biru*
62
Kristal Biru*
63
Kerajaan Yak*
64
Bola-bola Es*
65
Memilih Tubuh Pengganti
66
Rak*
67
Perubahan di Kerajaan Yak*
68
Kemarahan Monster Hoo*
69
Koloni Baru*
70
Ingatan yang Hilang*
71
Kelicikan Ark
72
Kekuatan Tersembunyi*
73
Lawan yang Sulit
74
Blue VS Red*
75
Tumbal*
76
Sungai Agung*
77
Kutukan Kerajaan Tur*
78
Manusia Setengah Binatang*
79
Menuju Tur*
80
Laut Merah*
81
Wilayah Tur*
82
Para Pemberontak Tur*
83
Menunda?*
84
Ditugaskan Kembali*
85
Kapal-kapal Perang*
86
Kapten Mun*
87
Tawanan*
88
Temuan yang Mencurigakan*
89
Pyu*
90
Kotak Kaca Ungu*
91
Makhluk Terkutuk*
92
Bujukan Noh*
93
Xii*
94
Menyegel Xii*
95
Hutan Kabut Putih*
96
Jebakan Ark*
97
Permintaan Rak*
98
Kenta Mengambil Alih*
99
Mundur*
100
Tak Ada Habisnya*
101
Kami Menemukannya*
102
Tahanan di Kerajaan Sendiri*
103
Penyihir Cilik*
104
Menata Ulang*
105
Kedamaian yang Dirindukan
106
Kiarra Season 2
107
Dia Merepotkan (Kenta)*
108
Menerobos Masuk*
109
Pertemuan Saudara*
110
Dingin
111
Mengintai*
112
Ide-ide Liar
113
Mengikis Tur Perlahan
114
Pembalasan Raja Tur*
115
Sosok Berpakaian Emas*
116
Keputusan Sulit*
117
Taktik Baru*
118
Jawaban Raja Tur*
119
Meninggalkan Rumah*
120
Dia Memberikan Petuah
121
Tipuan Raja Tur*
122
Kesombongan
123
Penyesalan*
124
Kemunculan Roh Kiarra*
125
Serangan Balon Udara*
126
Serangan Jenderal Gor*
127
Satu Lawan Satu*
128
Bantuan Terselubung*
129
Para Pemimpin Pasukan Tur*
130
Makhluk-makhluk Iblis Negeri Kaa*
131
Para Monster yang Disegel*
132
Koloni Baru*
133
Keputusan Para Nym*
134
Tak Terduga*
135
Kelemahan Monster Iblis Wii*
136
Tekanan Besar
137
Mereka Mendatangi Vom*
138
Tawaran Rhi dan Gor*
139
Mengalah untuk Menang*
140
Evakuasi Masal
141
Jatuhnya Tiga Kerajaan di Negeri Kaa
142
Belum Semuanya*
143
Ancaman Kapten Tom*
144
Nasib Yak
145
Kembali Bertempur*
146
Api Sihir Boh*
147
Kekuatan Bayi Biru Kiarra*
148
Menaklukkan Wii
149
Giliran Ark*
150
Kekuatan Doa*
151
Siapa Ayahnya?*
152
Senjata Rahasia Raja Tur*
153
Monster Roo*
154
Gempuran 4 Kerajaan*
155
Rahasia Kekuatan Raja Tur*
156
Bantuan Ratu Nym*
157
Dia Penyihir Terkutuk*
158
Menata Ulang*
159
Gantikan Aku (Dra)*
160
Kapten Mun VS Kapten Mos*
161
Hasil Akhir*
162
Perang Terakhir*
163
Pengikut Naga*
164
Ruangan Rahasia
165
Monster Iblis Bii*
166
Berita Duka*
167
Ingatan Dra
168
Tiga Huruf*
169
Para Pemimpin Kerajaan Negeri Kaa*
170
Pengakuan Kiarra
171
Perubahan Besar
172
Kembali Seperti Semula
173
Wajah-wajah Baru
174
Bagai Seorang Dewi
175
Penentuan Para Petinggi Kerajaan
176
Jasad-jasad yang Dibangkitkan*
177
Berkumpulnya Keluarga Kiarra
178
Keluarga Besar Kiarra*
179
Penghuni Baru Negeri Kaa*
180
Kompetisi*
181
Menikahi Empat Dayang*
182
Kembali Pulang
183
Menghidupkan Kembali Pohon Jembatan*
184
Kembalinya Para Penjaga Pohon Jembatan*
185
Para Inovator Negeri Kaa*
186
Unjuk Kebolehan*
187
Memboyong Ilmu Bumi ke Negeri Kaa*
188
Presentasi Terakhir*
189
Penentuan Pemenang*
190
Hadiah Kompetisi*
191
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!