Mereka bicara dalam bahasa Negeri Kaa. Terjemahan.
Mata Kiarra terbelalak lebar. Ia sungguh terkejut akan kenyataan mengerikan tentang sang Jenderal. Kiarra terhuyung dan terduduk di pinggir ranjang yang sangat besar seperti muat untuk 10 orang. Napas Kiarra memburu. Kedua tangannya mencengkeram rambut hitam di kepala dengan pandangan tertunduk.
"Argh! Dasar wanita gila! Aku memang belum pernah berpacaran sebelumnya, tapi bukan karena aku tak mau! Itu karena aku tak mau memilih sembarang laki-laki!" teriaknya mengutuk sosok Kia.
Dra mematung, melihat Kiarra menghujat kakaknya. Kedua tangannya mengepal seperti tidak terima jika sang kakak dijelek-jelekkan di mana Kia sangat disanjung dan dihormati oleh penduduk Kerajaan Vom.
"Hentikan! Jangan bicara buruk lagi tentang kakakku!" teriak Dra marah.
"Diam kau! Aku tak pernah memintamu untuk membawaku ke tempat ini! Lebih baik aku mati dan bertemu ayahku di alam sana daripada menjadi wanita menjijikkan seperti kakakmu ini!" balas Kiarra yang memang memiliki sifat keras kepala dan idealis.
"Aku menyesal sudah memanggilmu!" seru Dra dengan mata berlinang.
"Dan aku menyesal sudah membantumu memenangkan pertempuran jika tahu kakakmu memiliki kelainan!" sahut Kiarra tak kalah marahnya.
Dra yang sakit hati dengan ucapan Kiarra membuat mata ungunya kembali menyala terang. Naluri Kiarra bangkit. Sikap waspada akan segala ancaman dari raga Kia membuatnya dengan sigap mengambil sebuah vas bunga yang terbuat dari kayu. Benar saja ....
"Melako negaga!" seru Dra dengan telunjuk kanan terpusat pada Kiarra.
Mata Kiarra melebar saat melihat benda-benda di sekitar Dra melayang dan kini melesat cepat ke arahnya seperti ingin menyerang. Kiarra menoleh dan mendapati selimut di atas ranjang yang hampir jatuh ke lantai. Sang Jenderal dengan sigap melemparkan vas kayu itu lalu menarik selimut dengan kedua tangan. Ia membentangkan ke depan tubuhnya dan menjadikan sebagai perisai.
BUK! BUK! BUK!
"Agh!" Kiarra menahan sakit meskipun benda-benda itu ditahan oleh kain selimut. Sayangnya, kain itu tak bisa melindungi tubuh bagian depannya. Kiarra merasa dipukul, tetapi hal itu malah membangkitkan semangatnya untuk kembali bertarung.
"Harghh!" raung Kiarra seraya memutar tubuhnya yang membuat selimut dalam genggamannya berkibar.
Dra terkejut ketika diam-diam Kiarra melakukan serangan saat berputar dengan memanfaatkan selimut untuk menutupi pergerakannya.
DUKK!!
"Agh!" rintih Dra ketika kepalanya terkena benda yang ditendang Kiarra di lantai.
Kiarra menatap Dra tajam seperti siap menantangnya. Selimut lebar kini menjadi senjata andalan Kiarra di tangan kanan kirinya. Posisi wanita perkasa itu sudah mirip layaknya matador yang berusaha menaklukkan banteng buas.
"Kia akan bertekuk lutut padaku! Tubuh ini menjadi milikku!" seru Kiarra lantang yang membuat amarah Dra semakin memuncak.
"Kau makhluk tak tahu balas budi! Mati saja!" teriak Dra yang kembali menggunakan kekuatannya.
Praktis, kamar besar milik sang Jenderal menjadi ladang pertempuran. Benda-benda yang dapat dijangkau oleh keduanya dijadikan senjata dan tameng. Suara pecahan, rintihan, dan umpatan terdengar sampai keluar pintu. Para pelayan, dayang, bahkan penghuni istana dibuat bingung dengan suara-suara mendebarkan itu.
"Raja, bagaimana sekarang? Kurasa mereka berkelahi," tanya sang Ratu panik.
Raja diam terlihat serius di balik pintu kayu. Saat mulutnya terbuka untuk menjawab pertanyaan sang istri, tiba-tiba saja ....
BRAKK!
"Argh!"
"Raja!" teriak orang-orang saat Raja mereka tertimpa pintu kayu yang jebol berikut Dra yang berada di baliknya.
Raja dan Dra segera ditolong. Namun, pemandangan mengerikan terlihat saat mata mereka menangkap sosok sang Jenderal yang memancarkan cahaya biru di mata dan sekujur tubuhnya.
"Ge ... le yama ... rora rora mee ...," ujar Kiarra seperti bukan dirinya sendiri.
"Menghindar!" seru Dra dengan darah menetes di lubang hidung dan mulutnya.
Mata orang-orang itu melotot saat melihat api biru tiba-tiba muncul dari depan kaki sang Jenderal dan merambat lurus ke arah mereka.
WHOOM!
"Arghh!" raung orang-orang yang tak sigap saat diminta menghindar.
Tubuh mereka terlahap api biru di mana hal itu tak pernah terjadi sebelumnya. Semua orang lari terbirit-birit ketakutan karena sosok Kia menjadi mengerikan layaknya penyihir yang lepas kendali.
"Dra! Lakukan sesuatu!" titah sang Raja memegangi dadanya yang sakit karena tertimpa pintu.
Dra mengangguk saat Kia bergerak keluar dari pintu. Dra melihat di balik jendela tanpa kaca ada kolam besar di bawah sana. Ia dengan sigap menarik tirai jendela dan menggenggamnya kuat. Raja, Ratu dan orang-orang yang masih bertahan di sekitar karena penasaran dengan apa yang terjadi, bersembunyi di balik benda besar untuk berlindung. Mata Kiarra menangkap pergerakan Dra yang seperti menantangnya karena bergerak menuju ke suatu tempat sambil berlari.
"Ge ... le yama ... rora rora mee ...," ucap Kiarra kembali mengucapkan mantra.
Mata Dra melebar saat melihat api biru kini mengikutinya. Kiarra terus berjalan, tetapi kemudian berlari mengejar Dra. Orang-orang berhambur keluar dari istana karena tak ingin terkena dampak dari serangan mengerikan Jenderal mereka. Dra berhasil menuntun Kiarra sampai ke lantai dasar tempat kolam berada.
"Otala gemoka!" seru Dra dengan sengaja melemparkan tirai yang sedari tadi digenggam ke tubuh Kiarra.
Kiarra tertegun ketika tirai itu menutup tubuhnya. Mantra Dra ternyata membuat air di kolam itu bergerak naik layaknya ombak tinggi siap menerjang. Orang-orang yang berada di lantai dua istana melebarkan mata karena ini pertama kalinya melihat kemampuan Dra dalam mengendalikan air.
"Lakale!" serunya dengan dua tangan terjulur ke depan.
BYURR!!
Mata semua orang melebar saat melihat air seperti ombak itu menerjang tubuh sang Jenderal hingga ia terhempas dan terhimpit tembok istana. Kiarra tenggelam berulang kali saat berusaha muncul ke permukaan. Air itu mengepungnya di halaman luas seperti tak mengizinkan Kiarra keluar dari sana. Mata Dra menyala ungu terang dengan tangan bertahan untuk membuat air itu tetap melakukan tugasnya.
Hingga tiba-tiba, tubuh Kiarra mengapung dan terlihat beberapa kali tersedak dalam gumpalan air yang mengurung tubuhnya.
"Dra! Dra! Hentikan! Kau akan membunuh Jenderal!" teriak Ratu panik karena tubuh Kiarra tersentak dengan gelembung udara keluar dari mulutnya.
"Dra!" panggil sang Raja yang membuat Dra mengerjapkan mata.
Mata Dra kembali menjadi berwarna ungu redup. Ia menurunkan tangannya perlahan. Seketika, limpahan air itu tumpah dan menggenangi halaman. Tubuh Kiarra tergeletak di lantai dengan basah kuyup.
"Ohok! Uhuk! Hoekk ...." Kiarra memuntahkan air dengan posisi tubuh miring ke samping.
Para dayang wanita segera mendatanginya, tetapi Kiarra menampik tangan mereka. Orang-orang terlihat bingung dan mundur perlahan masih di dekat sang Jenderal.
"Hah, hah, mulai saat ini ... aku ingin, semua dayangku diganti oleh para lelaki! Mereka harus tampan dan memiliki kemampuan khusus. Usir semua para wanita itu! Aku tak mau mereka dekat-dekat denganku lagi!" teriak Kiarra marah dengan tubuh basah kuyup.
Semua orang tertegun, terlebih para kekasih sang Jenderal. Sang Raja yang lebih memilih Kia ketimbang para wanita itu, mengusir mereka dari Kerajaan Vom. Tentu saja, hal itu menyulut emosi para wanita tersebut karena dibuang begitu saja.
"Akan kami balas sakit hati ini padamu, Jenderal Kia!" seru salah seorang dayang yang hanya dibekali satu buntalan kain berisi makanan dan minuman seadanya sampai mereka menemukan tempat baru.
Raja dan Ratu berikut para petinggi kerajaan hanya bisa menatap kepergian wanita-wanita cantik itu dengan perasaan gundah. Dra yang masih menyimpan amarah kepada Kiarra juga enggan menemuinya dan memilih untuk mengunci diri dalam kuil yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Kamar Kia yang rusak segera diperbaiki. Sang Jenderal diberikan kamar khusus yang berada di menara. Kamar kosong itu dulunya milik sang pangeran, tetapi telah meninggal dunia karena tewas dalam perang.
Di ruang aula bawah tanah Istana Kerajaan Vom.
"Jenderal Kia kini sebuah ancaman. Dra juga tak menutup kemungkinan. Kita harus waspada, Raja Vom," ujar seorang pejabat tinggi kerajaan terlihat cemas.
"Itu benar. Apalagi tindakan pengusiran para dayang. Rumor akan cepat menyebar ke kerajaan-kerajaan musuh. Mereka akan memanfaatkan ketidakseimbangan kerajaan kita karena kondisi sang Jenderal yang kacau meski ia memenangkan perang," sahut pejabat tinggi lainnya.
"Aku tak pernah tahu jika jilatan Ooo akan memberikan dampak luar biasa sekaligus mengerikan pada seseorang. Terlebih, orang itu adalah Kia. Kita semua tahu kemampuannya," sambung pejabat lainnya dengan janggut putih panjang sampai ke dada.
Sang Raja terlihat begitu keras berpikir. Ia menatap orang-orang yang mengutarakan pemikiran dan pendapat di rapat tertutup itu di mana untuk pertama kalinya, Dra dan Kia tidak dilibatkan. Kerajaan sedang menganggap kedua orang ini harus diwaspadai dan diawasi.
TOK! TOK! TOK!
"Oh, siapa itu? Aku tak mengajak tambahan anggota dalam rapat tertutup kali ini," ujar sang Raja tampak tegang melihat ke arah pintu.
Para pejabat melangkah mundur seraya mengarahkan senjata tajam mereka ke depan, sebagai bentuk antisipasi jika orang itu adalah kakak beradik tersebut.
CEKLEK!
Jantung semua orang berdebar kencang dan membuat tangan gemetaran saat pintu kayu tersebut perlahan terbuka.
"Oh!" kejut sang Raja saat sosok itu masuk dengan gagah lalu membungkuk sebagai salam hormat.
"Saya sudah kembali, Tuan Raja. Saya membawa kabar mengejutkan dari luar sana," ujar sosok berwajah garang karena ditutupi rambut lebat dan tubuh terbungkus jubah hitam.
Praktis, kedatangannya membuat senyum Raja terpancar.
***
ILUSTRASI. SOURCE : FREE IMAGES
selamat hari libur🎉Oia novel Kia pendek aja deh. lele mau panjangin Jono dan selesein Red Lips. kasian ditinggal lama kwkwkw😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
🏕️👑🐒 𖣤᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣
ternyata ada selimut didalam musuh ya Ju 🤔🤔🤔
sebenarnya sih aku bisa paham dikit alur ceritanya dari judul eps saja 😁😁😁😁
semangat terus aju aku padamu wis ju semangat 45 meski banyak gonjang ganjing yang menerpa kita para author 💪💪💪
2023-05-16
0
Yasmine
🤣🤣🤣🤣🤣
kebanyakan pertimbangan si luu
2023-04-07
1
rasmonika rari
seperti katara di film Avatar y le
2023-04-05
1