Mabuk

“BTW, kamu belum jawab pertanyaanku. Kenapa kamu mau menikahi orang yang lebih pantas kamu panggil papa.” Karina menyelidik.

“Karena beliau orang baik.”

“Hanya karena itu?” Karina mengangkat alis.

“Iya, apa harus ada alasan lain?”

“Ah, maksudku. Perlu lebih dari sekedar kebaikan hati untuk membina rumah tangga. Yang paling mendasar adalah cinta. Apa kamu cinta pada Om Surya? Kalau kamu nggak cinta, bagaimana kamu bisa menjalankan hubungan in-tim dengannya?” Karina mengorek informasi, sungguhkan Luna adalah gadis nakal seperti tuduhan Dimas? Yang hanya menyukai uang Surya sampai rela menikahi pria seumuran ayahnya.

“Ah, hubungan in-tim ya?” Wajah Luna memerah, ia lupa dengan kewajiban yang harus ia lakukan sebagai seorang istri di malam pertama.

“Kenapa?” Karina melihat wajah Luna yang memucat, juga tangannya yang berubah dingin seperti es.

“A … aku gerogi. Bagaimana supaya aku bisa melakukannya dengan baik? A … aku takut.” Luna gelagapan, membayangkan ia harus menghabiskan malam dengan pria yang tidak ia cintai membuat Luna ketakutan.

[Dia benera polos atau hanya berpura-pura sih?] batin Karina. Luna sama sekali tidak menunjukan sifat seperti kebanyakan wanita murahan yang sudah terbiasa dengan hubungan badan. Apa Dimas salah menilainya?

“Bagaimana kalau minum alkohol? Ada banyak wine di sini. Efek alkohol bisa membuatmu tenang," usul Karina, biasanya para gadis nakal suka sekali menenggak alkohol.

“Sungguhkah?”

“Cobalah, aku juga minum malam ini.” Karina memberikan segelas wine ke tangan Luna dan satu gelas juga untuknya.

“Oke.”

“Pahit, menusuk hidung. Tapi lama-lama cukup manis juga," tutur Luna menjabarkan rasa minuman beralkohol yang ada di genggamannya. Anggur itu bergoyang di tangan Luna sebelum ia menenggaknya sampai habis.

Luna melihat ke arah Surya yang sibuk bercengkrama dengan teman-teman dan juga saudaranya. Wajah pria itu terlihat sangat bahagia. Luna merasa tidak boleh membuat Surya kecewa di malam pertamanya. Jadi alih-alih berhenti, Luna justru menambah minumannya. Menenggak sampai habis gelas demi gelas, sampai di gelas ke empat ia mulai merasa tubuhnya panas dan kepalanya pusing.

“Hei, Luna. Kenapa wajahmu merah?? Minum berapa banyak?” Karina kaget, baru saja ditinggal menoleh sedikit saja sudah mabuk.

“Hik … hik, ah, Rin … wajahku terasa panas, hik … kamu benar, aku merasa aneh, perasaanku yang tadi gundah langsung menghilang. Minuman ini sakti sekali.” Luna tersenyun manis.

“Gadis ini mudah sekali mabuk sih??” dengung Karina.

“Hik … hik … kepalaku pusing.” Luna terus cegukan, ia juga mulai kehilangan keseimbangannya. Dih, toleransinya terhadap alkohol lemah sekali.

“Ayo aku antar ke kamar.” Karina merasa inilah kesempatan menjauhkan Luna dari Surya.

“Ada apa dengan Luna?” Surya mendekati Luna dan Karina.

“Luna mabuk, Om.” Karina membantu Luna berdiri tegap.

“Aku nggak mabuk kok,” sahut Luna, ia bergeleng lalu meminum sisa wine di gelasnya sampai ludes.

“Sudah jangan minum lagi. Ayo ke kamar saja.” Karina merebut gelas milik Luna.

“Sur!!” Surya hendak membantu, tapi para sahabatnya yang belum puas mengobrol kembali memanggilnya. Pesta baru saja dimulai, tak baik meninggalkan para tamu undangan begitu saja.

“Om temani dulu saja para tamu. Karina bawa Luna ke kamar dulu.” Karina menawarkan diri.

“Baik, tolong ya, Rin. Om segera nyusul.” Surya merasa lega karena Karina menolongnya.

“Baik, Om.”

Dimas melihat Luna dan Karina meninggalkan area ball room hotel dia langsung meletakkan gelasnya dan menyusul mereka berdua. Karina membawa Luna ke kamar pengantinnya. Di sana Luna langsung rebah di atas ranjang, melemparkan sepatu heelsnya sembarangan.

“Hik … hik! Kepalaku pusing sekali.” Luna mengeluh, ia menggeliat pelan dan mulai tak sadarkan diri.

“Duh, beneran nggak kuat minum ini anak. Masa ada cewek murahan yang gak kuat minum?” Karina berkacak pinggang. Kekuatannya habis untuk memapah Luna.

Klik, pintu kembali terbuka, Dimas masuk ke dalam.

"Dimas?" Karina kaget.

...--BERSAMBUNG--...

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

wah dimas gercap dia mau nyicipi mama tirinya dulu sebelum papanya 😁😁😁

2023-11-16

0

Rere Niae Cie'kecee

Rere Niae Cie'kecee

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🌺🌺🥀🥀

2023-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Keinginan Untuk Menikah Kembali
2 Menikahi Sahabat Papa
3 Pengagum Rahasia
4 Amarah Dimas
5 Terbawa Emosi
6 Berhenti, Dimas!
7 Gelisah
8 Rencana Dimas
9 Kesedihan Luna
10 Seorang Teman
11 Kenapa Mau Menikahinya?
12 Mabuk
13 Rencana Baru
14 Malam Pertama
15 Ingat Sesuatu?
16 Sisa Percintaan Semalam
17 Dimas ikut!
18 Bercinta Dengan Anak Tiri
19 Tak Menemukan Jawaban
20 Debaran Itu Kembali
21 Mengubur Perasaan
22 Perasaan Yang Meluap
23 Terlambat
24 Tekat Dimas
25 Dimas Kecelakaan
26 Sini Deh, Ma!
27 Belalai Gajah
28 Bimbang
29 Panik
30 Beralih Ke Sisi Tergelap
31 Luapan Cinta
32 Bermain Di Belakang Suami
33 Hubungan Terlarang
34 Sayang Yang Mana?
35 Semakin Berani
36 Kekasih?
37 Jangan Bermain Api!
38 Kamu Menjijikan, Luna!
39 Kenapa Menikahi Papaku?
40 Selalu Ada Untukmu
41 Kepindahan Dimas
42 Curiga
43 Sepi
44 Kawin Lari
45 Keputusan Berat
46 Indah Sekali
47 Bahagia Bersamamu
48 Kabur
49 Kabur II
50 Luna Menghilang
51 Apa Papa Mencintai Luna?
52 Bercerai Saja
53 Jalan Tengah
54 Jerat Berduri
55 Hamil
56 Benih Kebahagiaan
57 Ketahuan
58 Tanpa Arah dan Tujuan
59 Jangan Pergi
60 Pengakuan Dimas
61 Bertemu Kembali
62 Terbongkar
63 Tak Kuasa
64 Penyesalan Dimas
65 Obat Terbaik
66 Rindu
67 Bayiku!
68 Maafkan Aku
69 End
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Keinginan Untuk Menikah Kembali
2
Menikahi Sahabat Papa
3
Pengagum Rahasia
4
Amarah Dimas
5
Terbawa Emosi
6
Berhenti, Dimas!
7
Gelisah
8
Rencana Dimas
9
Kesedihan Luna
10
Seorang Teman
11
Kenapa Mau Menikahinya?
12
Mabuk
13
Rencana Baru
14
Malam Pertama
15
Ingat Sesuatu?
16
Sisa Percintaan Semalam
17
Dimas ikut!
18
Bercinta Dengan Anak Tiri
19
Tak Menemukan Jawaban
20
Debaran Itu Kembali
21
Mengubur Perasaan
22
Perasaan Yang Meluap
23
Terlambat
24
Tekat Dimas
25
Dimas Kecelakaan
26
Sini Deh, Ma!
27
Belalai Gajah
28
Bimbang
29
Panik
30
Beralih Ke Sisi Tergelap
31
Luapan Cinta
32
Bermain Di Belakang Suami
33
Hubungan Terlarang
34
Sayang Yang Mana?
35
Semakin Berani
36
Kekasih?
37
Jangan Bermain Api!
38
Kamu Menjijikan, Luna!
39
Kenapa Menikahi Papaku?
40
Selalu Ada Untukmu
41
Kepindahan Dimas
42
Curiga
43
Sepi
44
Kawin Lari
45
Keputusan Berat
46
Indah Sekali
47
Bahagia Bersamamu
48
Kabur
49
Kabur II
50
Luna Menghilang
51
Apa Papa Mencintai Luna?
52
Bercerai Saja
53
Jalan Tengah
54
Jerat Berduri
55
Hamil
56
Benih Kebahagiaan
57
Ketahuan
58
Tanpa Arah dan Tujuan
59
Jangan Pergi
60
Pengakuan Dimas
61
Bertemu Kembali
62
Terbongkar
63
Tak Kuasa
64
Penyesalan Dimas
65
Obat Terbaik
66
Rindu
67
Bayiku!
68
Maafkan Aku
69
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!