"Jadi, rencana kita kemarin gagal." Mama Renata memastikan.
Jessie mengangguk, "Istrinya sudah berada disana saat aku datang." Imbuh Jessie.
"Dasar wanita itu, lihat saja. Aku akan memberinya pelajaran nanti." Murka Mama Renata.
"Tante, mengapa Tante begitu tak suka dengannya?" Tanya Jessie, akhirnya.
Mama Renata langsung terbahak. "Tentu saja! Kau lihat sendiri, dia sama sekali tidak pantas untuk Alby. Hanya wanita sepertimu yang pantas mendampingi Alby." Sarkas Mama Renata.
Sedangkan Alby, masih gelisah memikirkan kemana perginya Zora. Entah mengapa ia begitu khawatir dan sekaligus geram.
Kini, tatapannya sedang tajam tertuju ke arah beberapa layar. Ya, Alby memerintahkan karyawannya untuk me hack saluran cctv lalu lintas. Untuk mencari keberadaan Zora.
Sedangkan di belakangnya. Rein, juga sedang menatap tajam mencari keberadaan Zora di salah satu monitor disana.
"Itu Nyonya.." Tunjuk salah seorang pengawal.
"Perbesar!" Perintah Alby. Lalu, fokus melihat ke arah layar itu.
"Nyonya berhenti dirumah sakit, Tuan." Imbuh pengawal yang juga berprofesi sebagai hacker itu.
Alby langsung bergegas, beranjak dari sana. Pun dengan Rein, ia menghentikan James. Lalu menawarkan diri untuk mengantar Alby.
"Baik, cepatlah!" Sahut Alby, lalu kembali melangkah.
Rein, mengemudi dengan cepat. Menuju rumah sakit dimana Zora sedang berada. Namun, sesaat kemudian, ponselnya berdering. Dan ia mendapat kabar, bahwa Zora sudah pergi dari rumah sakit itu dan terlihat mengikuti sebuah Ambulance.
"Apa yang sebenarnya sedang dilakukan anak itu." Geram Alby.
Setelah menunggu beberapa saat, mereka kembali mendapat kabar. Rumah sakit mana Zora saat ini sedang berada.
Rein pun, langsung memutar balik. Dan menuju rumah sakit tersebut.
Sesampainya disana. Alby, diikuti Rein langsung mencari keberadaan Zora.
Dan ternyata, Zora sedang berada di depan ruang resepsionis.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Alby, langsung menarik lengan Zora, dan bertanya dengan ekspresi marahnya. Netranya, langsung menangkap ekspresi sedih di wajah Zora. Melihat itu, cengkraman Alby langsung mengendur.
"Alby.. Kenapa kau ada disini?" Zora, justru balik bertanya.
"Jawab dulu pertanyaanku!" Bentak Alby.
"Ayahku, kecelakaan." Jawab Zora, dengan air mata yang kembali mengalir dari sudut matanya.
Sedangkan dari jauh, Lauren menyadari ada sesuatu yang tak beres antara Alby dan Zora. Menurut Lauren, Alby begitu kasar memperlakukan Zora.
"Sebenarnya, pernikahan seperti apa yang sedang kau jalani ini, Zora!" Gumam Lauren dengan tatapan yang masih tertuju ke arah Alby dan Zora.
*
Ayah Thomas, sudah berada diruang rawat VVIP. Dengan alat pengobatan lengkap yang menempel di tubuhnya. Setelah memastikan semuanya beres, Zora memutuskan untuk menemui Alby yang menunggunya didalam mobil.
Rein, langsung keluar dari mobil. Saat Zora berjalan menuju ke mobil, tentu Rein harus memberi ruang untuk kedua majikannya mengobrol.
Tatapannya dengan Zora sempat beradu, padahal saat itu Rein sangat ingin berbicara dengan Zora. Ingin menghiburnya, ingin menguatkan wanita itu. Ia seakan bisa merasakan kesedihan Zora saat ini.
"Maaf, aku tidak sempat memberitahumu." Sesal Zora, pada Alby.
Alby justru menyeringai dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Pantas saja, kau tidak bisa tanpa pengawasan." Sarkas Alby.
Zora, menghela napas dalam. Lalu menunduk, sebenarnya bukan sikap yang seperti ini yang ia harapkan dari Alby. "Untuk apa kau mencariku? Apa kau khawatir?" Tanya Zora akhirnya.
"Ch! Khawatir katamu!" Elak Alby. "Aku hanya takut kau kabur tanpa mengembalikan hartaku!" Pungkas Alby.
Masih dalam keadaan menunduk, Zora justru tersenyum tipis. Ya, apa lagi yang bisa ia harapkan dari seorang Alby.
"Kau tenang saja, aku tidak akan melakukan itu. Lagi pula, aku lebih membutuhkanmu dari pada hartamu." Imbuh Zora.
"You lie to me!" Diikuti senyuman smirknya. Alby mengalihkan wajahnya, lalu menghela napas kasar.
"Terserah kau percaya atau tidak," Ujar Zora. "Aku akan kembali keruangan ayahku." Zora, beranjak dari sana.
Alby tak menghentikannya. Ia hanya memandangi Zora yang berjalan menjauh kembali masuk kedalam rumah sakit.
*
Zora, begitu sibuk dirumah sakit. Ia bahkan hampir tak pulang sama sekali. Sedangkan Alby, menyibukkan dirinya di perusahaan. Tentu ia bisa tenang, seluruh pengawal Zora berada di rumah sakit. Bertugas untuk menjaga Zora disana dan selalu siap memberikan informasi pada Alby.
"Tuan, ada tamu yang ingin menemui Anda." Imbuh Sekretaris Alby, saat Alby baru kembali dari makan siangnya.
Alby mengangguk, lalu kembali mengambil langkah masuk ke ruangannya.
Sedangkan si tamu, yang tak lain adalah Lauren. Langsung menyambut kedatangan Alby dengan senyuman penuh arti.
"Untuk apa kau mencariku." Tanya Alby, ia sudah tahu kalau Lauren itu adalah Kakaknya Zora. Mereka pernah bertemu dirumah sakit tempo hari. Namun, Alby tidak tahu, jika mereka saudara tiri.
"Hanya untuk berkunjung." Ujar Lauren, "Aku tidak tahu, ternyata kau pria yang sangat bodoh!" Lanjut Lauren. Membuat Alby langsung mengernyitkan keningnya.
"Apa maksudmu!" Sarkas Alby.
"Suami macam apa, yang membiarkan mantan kekasih istrinya bekerja sebagai kepala bodyguardnya." Lauren, sedikit terkekeh.
Kalimat itu, masih membuat Alby bingung. Ia hanya menatap tajam ke arah Lauren.
"Sepertinya, kau benar - benar tidak tahu." Lauren menegakkan posisi duduknya. "Rein, pria itu adalah cinta pertama adik ku! Aku heran mengapa kau justru memperkerjakannya dan menempatkannya tepat disamping adik ku!"
Sontak, Alby begitu terkejut dengan pernyataan itu.
Sedangkan Lauren, justru tersenyum puas.
"Untuk apa, kau katakan itu padaku?" Tanya Alby, masih mencoba mengontrol emosinya.
"Tentu saja, karena mengkhawatirkanmu. Aku paling tahu sifat adik ku itu. Ia akan melakukan apapun untuk mencapai keinginannya. Aku takut ia justru bersengkongkol dengan mantannya untuk menghancurkan mu!" Lauren berdusta. Lalu menunjukkan beberapa foto yang sengaja ia ambil secara diam - diam sewaktu di rumah sakit, dimana kedekatan Zora dan Rein tampak sedikit berbeda. "Itu terlalu dekat untuk sebatas bodyguard dan majikan." Lanjut Lauren memanaskan.
Alby, hanya menatap Lauren tanpa bergeming.
Tatapan itu mengartikan sesuatu. Apapun itu, yang pasti Lauren merasa begitu puas saat ini. Ia begitu ingin melihat Zora hancur.
*
"Jadi, kau masih belum menemukan siapa dalang di balik kecelakaan Alby?" Zora kembali memastikan, pada Rein. Ya, ia meminta Rein menyelidiki kasus kecelakaan yang menimpa Alby. Ia merasa curiga dengan kecelakaan itu.
"Tidak, lagi pula untuk apa kau mencari tahu tentang itu lagi. Bukankah yang penting sekarang dia sudah kembali padamu!" Sarkas Rein, tampak emosi.
"Tentu saja perlu, aku harus mengungkapkannya. Aku harus tahu apa motif dibalik itu semua. Bukankah berarti Alby harus lebih berhati hati lagi, jika kecelakaan itu terjadi karena di sengaja." Zora bersikeras.
Rein mengurungkan jawabannya, lalu merogoh ponselnya yang berdering.
"Iya, Tuan." Jawab Rein. "Baik.." Sambungnya lagi..
Zora, langsung menatap Rein penuh tanda tanya.
"Ada apa?" Tanya Zora.
"Tuan memintaku pulang sekarang." Ujar Rein, lalu kembali menyimpan ponselnya kedalam saku celananya. "Aku akan kembali lagi nanti." Lanjut Rein.
"Em.." Zora mengangguk.
Rein pun langsung mengambil langkah dan bergegas kembali ke kediaman Alby.
Saat sampai dirumah, Alby langsung menyambut kedatangan Rein dengan murka. Ia langsung menarik kerah Rein dengan kasar.
"Tuan, ada apa?" Rein kebingungan.
Alby membawa Rein kedalam ruang pribadinya. Melayangkan pukulan demi pukulan di wajah Rein tanpa penjelasan apapun.
Sedangkan pengawal yang melihat kejadian itu langsung melapor pada James. Namun, sayangnya tak ada yang dapat dilakukan James. Akhirnya, ia memilih menghubungi Zora. Karena menurut James hanya Zora yang bisa melerai Alby.
Setelah mendapatkan kabar itu, Zora langsung bergegas menuju kediaman Alby.
Next ✔️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Amalia Khaer
bisakah Rein jdi musuh dlm selimut?
2023-04-01
3
Siti khoirotul
semangat thorrr....tak tunggu kelanjutannya 💪
2023-03-30
3
Aisyah
Lanjut thor
2023-03-30
3