Langit Merenggutnya

Hari - hari Zora lalui tanpa sosok Alby dalam hidupnya, seharusnya ia merasa bahagia. Suami yang sangat ia benci itu akhirnya menghilang untuk selamanya. Tapi, mengapa kini ia merasa ada yang janggal. Hatinya sering merasa sesak ketika memikirkan sosok Alby, ketika mengingat kembali hari - hari yang ia lalui di dalam kastil itu bersama Alby.

Zora kembali mengingat - ingat, kesalahan yang Alby lakukan hanya satu. Yaitu menikahi Zora dengan paksa, selebihnya.. Alby memperlakukan Zora dengan baik! Hanya saja, Zora yang keras kepala, selalu berusaha untuk terlepas dari dekapan Alby yang menurutnya menyesakkan. Dan puncaknya, untuk pertama kalinya, Alby marah pada Zora karena kesalahan fatal yang ia lakukan!

Apa salah, jika Alby mencintai Zora secara berlebihan?

*

Seminggu setelah kepergian Alby.

Tok!Tok!

"Nona, ada tamu.." Imbuh pelayan dari luar kamar Zora.

"Aku akan segera turun." Jawab Zora dari dalam kamar, setelahnya ia bangkit dari tempat tidur, memeriksa penampilannya di depan cermin, lalu melangkah keluar dan turun ke lantai utama. Ternyata, disana telah ada kedua orang tua Alby dan juga pengacara Alby.

Zora, agak sedikit terkejut dengan kedatangan kedua mertuanya itu. Ini, kali kedua ia bertemu dengan orang tua Alby setelah menyandang status Nyonya Dareen. Setelah mendapatkan penolakan keras dari ibunya, Alby tak pernah lagi membawa Zora bertemu dengan keluarga besarnya.

"Jika semuanya sudah berkumpul di sini, maka saya akan segera membacakan isi dari surat wasiat yang telah dibuat oleh Tuan Alby dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun." Imbuh si pengacara sambil mengeluarkan surat wasiat itu dari dalam tas kerjanya.

Jika dengan si pengacara, Zora kenal. Zora sempat beberapa kali melihat pria yang berprofesi sebagai pengacara ini bertamu ke rumah.

Ketiganya, mendengar dengan serius isi dari surat wasiat Alby.

Tante Renata, Mamanya Alby. Bahkan sudah bersiap untuk mengusir Zora keluar dari rumah Alby setelah pembacaan wasiat itu selesai. Sejak semula, ia memang sudah menentang hubungan keduanya.

Namun sayangnya...

"What did you say?" Dengan ekspresi terkejut dan mata terbelalak. "Apa kau tidak salah? Bagaimana mungkin anakku meninggalkan semua harta, perusahaan hingga rumahnya untuk Wanita ini." Tunjuk Tante Renata, dengan berang ke arah Zora yang tak percaya dengan apa yang baru saja di bacakan oleh si pengacara.

"Itu pasti salah! Wanita ini pasti sudah dengan sengaja menghasut Anakku!" Lanjut Tante Renata, tatapannya masih tajam menghujam Zora yang mematung di tempat ia duduk.

Zora juga sependapat dengan Tante Renata, ia tidak pantas mendapatkan itu semua, ia hanya orang luar dan orang asing yang kebetulan menikah dengan Alby lalu hidup bersamanya, itupun terbilang sangat singkat.

Untung saja, Papa Alby bisa menyikapi dengan begitu bijak. Setelah pembacaan surat wasiat Alby selesai, ia langsung membujuk Tante Renata untuk pulang. Walaupun tak mudah, namun akhirnya ia bisa membawa istrinya pergi setelah sampah serapah yang ia keluarkan untuk Zora.

"Kau baik baik saja?" Rein, menghampiri Zora yang masih melamun di tempat duduknya.

"Tidak! Aku tidak baik baik saja." Jawab Zora datar, setelahnya menghela napas dalam. Pandangannya jauh menerawang kedepan, entah apa yang sedang ia lihat dengan tatapan kosong itu.

"Kenapa Alby melakukan itu.." Tanyanya kemudian, ditengah keheningan. Pertanyaan yang sebenarnya hanya Alby yang bisa menjawabnya.

*

Kehidupan baru Zora di mulai sejak itu. Sejak untuk pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di perusahaan. Setelah berfikir panjang dan menimbang segala sesuatunya, Zora memutuskan untuk menerima apa yang sudah di tinggalkan Alby.

Terlebih, semenjak ia mengetahui perusahaan Alby sedang tidak baik baik saja.

James, memberitahukan Zora apa yang sebenarnya sedang terjadi di perusahaan.

Setelah mendengar cerita James, Zora juga merasa janggal dengan perjalanan bisnis yang Alby lakukan dan kecelakaan yang terjadi diwaktu yang sangat tepat. Saham perusahaan turun drastis, keadaan didalam perusahaan menjadi kacau. Beberapa investor juga mengajukan protes mereka.

Pasti ada yang diuntungkan di balik itu semua, tapi siapa itu?

Zora menghabiskan waktu hingga berhari hari untuk memutuskan, dan berfikir. Hingga keputusannya berada di kata 'Setuju'. Ia akan memimpin perusahaan dengan caranya dan sebisanya.

Sedangkan pengacara Alby, langsung mengurus balik nama semua aset Alby atas nama Zora. Dan itu membuat keluarga Alby benar benar murka, terlebih Tante Renata.

Bulan demi bulan berlalu, Zora berhasil memperbaiki siklus saham perusahaan. Keadaan perusahaan mulai membaik, satu yang belum terungkap, tentang kecelakaan itu.

Zora mulai dikenal sebagai penerus mendiang suaminya yang memiliki kemampuan setara. Dalam waktu singkat, ia bisa memperbaiki nama baik dan saham perusahaan. Bahkan bisa mencapai tingkat lebih tinggi.

Sosok Zora, mulai disiarkan di berbagai media. Menjadi panutan baru di kalangan milenial. Ia di undang di berbagai acara untuk menjadi motivator. Semua terinspirasi dengan kisahnya, ia mampu bangkit walau setelah kehilangan seseorang yang ia cintai. Begitulah akhirnya namanya dikenal hingga pelosok dunia. Julukan 'The Little Nyonya' mulai disematkan padanya. Nyonya kecil dari seorang Alby Dareen, yang memang sudah memiliki nama besar sebelumnya. Namun Zora yang terbilang cukup muda mampu mempertahankan nama besar itu, membuat orang orang salut dan memujanya.

Tak ada yang tahu, kisah pelik yang sempat terjadi di antara keduanya. Orang - orang hanya mengira, Zora sangat mencintai suaminya. Begitulah ia menunjukkan perasaannya untuk Alby di depan khalayak.

Tak ada yang tahu, seberapa bencinya Zora pada Alby dahulu. Dan Zora menyesalinya kini, terlambat memang. Disaat sosok Alby tak lagi berada di hadapannya.

Tampaknya, kini Zora baru menyadari perasaannya pada Alby.

Ya, setelah sosok itu tak ada lagi di hadapannya, Zora baru merasa kehilangan.

Kini, yang bisa dilakukan Zora hanya dengan menangisi apa yang telah terjadi. Perasaannya benar benar terpukul. Batinnya menderita, ia bahkan seringkali memohon pada Tuhan, agar mengembalikan Alby padanya. Setelahnya, ia menertawakan diri sendiri.

"*Bagaimana mungkin, mana mungkin seseorang yang telah tiada bisa kembali? Kau seakan sedang mempermainkan Tuhan, Zora! Dulu kau memohon agar bisa terlepas darinya, dan kini.. justru memohon agar kembali bersamanya. Kau terlalu serakah!" *Zora mengutuk dirinya sendiri.

*

"Seharusnya kau istirahat dirumah saja, biarkan hanya sekretaris mu yang melakukan perjalanan ini." Ujar Rein akhirnya.

Zora tersenyum tipis. "Aku tidak punya waktu untuk itu."

"Tapi, ini mungkin akan berpengaruh pada bayi mu. Jika kau terlalu lelah." Rein tampak khawatir. Pasalnya Zora terlalu memaksakan diri untuk mengurus perusahaan.

Tak ada jawaban, Zora memilih untuk kembali fokus dengan layar iPadnya. Kini, ia sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.

Rein hanya bisa menghela napas dalam. Lalu memilih kembali fokus mengemudi. Sesaat kemudian, ponsel Zora berdering.

Zora menerima panggilan itu, meletakkan benda pipih itu disamping indra pendengarannya.

Seketika ekspresinya langsung berubah.

"Kita harus kembali ke perusahaan." Imbuh Zora setelah mematikan panggilan itu.

Rein justru bingung, mengapa? Padahal mereka akan menghadiri meeting penting dengan klien. Bukankah tadi Zora yang bersikeras untuk menghadiri rapat itu.

"Ayo cepat." Sentak Zora, ketika Rein tak kunjung putar balik.

"Baik!" Jawab Rein akhirnya, mengikuti perintah Zora.

*

Zora langsung bergegas keluar dari mobil, sesaat setelah mobil itu berhenti.

Sedangkan karyawan disana, sedang saling berbicara tentang hal yang membuat Zora semakin penasaran.

Zora membuka pintu ruang kerjanya, sambil mempersiapkan mentalnya.

"A-alby.." Lirih Zora dengan suara bergetar.

Pria itu, yang sedang menunggu Zora sedari tadi berdiri dari duduknya.

Zora yang tadinya terbujur kaku di tempat ia berdiri dan tak percaya dengan apa yang ia lihat, kembali mengambil langkah dan memeluk erat pria yang diyakininya adalah Alby, suaminya!

Pria itu, bahkan masih mengenakan perban dibagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya, tampaknya ia belum sepenuhnya pulih.

Zora menangis sesegukan, sambil mendekap erat tubuh yang bahkan tak meresponnya sama sekali.

Netra Alby justru tertuju ke arah Ara, seorang gadis yang mengantarkannya ke perusahaan itu.

Ara, tersenyum tipis ke arah Alby.

Setelah mendapatkan senyuman itu, Alby kembali mengalihkan pandangannya ke arah Zora yang kini sedang memeluknya erat.

"Apa kau istri ku?" Tanya Alby akhirnya.

Pertanyaan yang membuat Zora mengendurkan pelukannya.

Masih dalam keadaan terisak, Zora perlahan melepaskan pelukannya dan menatap Alby.

"Kau-" Imbuh Zora menggantung, netranya menatap Alby dengan lekat.

"Dia mengalami Amnesia." Ujar Ara, menjawab kebingungan Zora.

Zora perlahan mengalihkan pandangannya ke arah Ara. Menatap gadis itu dengan penasaran. Ia baru sadar, ternyata sedari tadi ada gadis asing di dalam ruangan itu.

"Ayah ku menemukannya dalam keadaan terluka di pinggir sungai. Dan kami merawatnya, setelah tersadar ia justru tak mengingat apapun. Kami baru saja melihat berita tentang mu di media, dan ia bersikeras untuk kembali. Aku rasa aku harus ikut dengannya, untuk memastikan ia selamat sampai tujuan." Ara menjelaskan.

"Terimakasih.." Ucap Zora dengan tulus pada Ara. "Sudah menyelamatkan suamiku dan membawanya kembali ke sini." Lanjut Zora.

"Sepertinya aku sudah harus pergi sekarang." Imbuh Ara setelahnya, ia merasa tugasnya sudah selesai.

"Tidak! Kau harus tetap disini." Alby dengan cepat menahan kepergian Ara.

Tatapan Zora langsung tertuju ke arah tangan Alby yang kini sedang melingkar di pergelangan tangan Ara.

"Bolehkah dia tetap tinggal? Aku masih merasa asing dengan semuanya. Dan aku-"

"Tentu saja!" Sela Zora, menghentikan kalimat Alby. "Sepertinya kau tetap harus tinggal." Imbuh Zora pada Ara, setelah mengalihkan pandangannya kembali ke arah gadis itu.

"Tapi.." Ara ragu ragu.

"Aku mohon." Alby benar benar memohon, jelas saja. Ia tiba tiba harus kembali kepada kehidupannya yang nyata, tanpa ingatannya sedikitpun, sungguh bukan hal yang mudah.

Zora, yang bahkan istrinya saja terasa asing tampa ingatannya itu.

Next ✔️

Terpopuler

Comments

ZidniNeve IG : @irmayanti_816

ZidniNeve IG : @irmayanti_816

penasaran

2023-04-24

4

Aja Nisa

Aja Nisa

Lelaki seperti apa yang sebenarnya kau harapkan Zora!

2023-04-03

3

Amalia Khaer

Amalia Khaer

msih awal baca, tpi takut kepikiran klo cintanya Alby ke Zora menghilang. 💔💔

2023-03-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!