Terus Menyusahkan

"Apa yang terjadi?" Zora menghampiri para pengawal yang sudah berkerumunan di depan ruang pribadi Alby.

"A-anu.. Nyonya.." James agak kelabakan untuk menjelaskannya.

"Apa?" Zora mendesak.

"Tuan dan Rein.." Ucap James terputus.

Zora akhirnya memilih untuk langsung membuka pintu ruangan itu ketika mendengar dari dalam seperti ada sesuatu yang pecah.

Zora yang berdiri di ambang pintu langsung terbelalak. "By! Apa yang kau lakukan." Zora langsung menghampiri dan melerai.

Sedangkan Rein sudah babak belur di hajar oleh Alby.

"Kau tak apa?" Tanya Zora sambil berjongkok menyeimbangi Rein yang terduduk di lantai dengan wajah bengkak dan berdarah.

"Ch.." Alby, tersenyum kecut melihat pemandangan di depannya. Melihat seberapa paniknya Zora dan akhirnya menyadari kedekatan keduanya. Sialnya, mengapa selama ini ia tak mencurigai itu.

"Kau sangat perhatian padanya." Ucap Alby akhirnya.

Zora langsung mendongakkan wajahnya. Menatap tajam kearah Alby dengan murka. "Apa salahnya." Tanya Zora, yang tak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Bukankah sudah aku katakan, jika dia tak bisa menemukan ayah dari bayi yang kau kandung, nyawanya sebagai gantinya." Sebenarnya, kalimat itu hanya keluar begitu saja dari mulutnya. Tanpa ia sadari, kalimat itu memang benar - benar pernah ia katakan dulu, entah apa yang membuat Alby tak mengungkapkan yang sebenarnya.

"Kau benar - benar tidak waras, By." Bentak Zora.

Sontak Alby semakin berang, melihat Zora membela Rein.

Alby mendekat lalu menarik lengan Zora dengan kasar. "Apa kau lupa, kau yang jadikan aku tidak waras, Zora!"

"Kau menyakitiku, By. Lepaskan!" Rintih Zora kesakitan dengan cengkraman Alby di lengannya.

"Apa.. jangan - jangan dia Ayah dari bayi yang kau kandung?" Tebak Alby ragu-ragu.

Zora mengernyitkan keningnya, tanpa menjawab pertanyaan itu. Ia hanya menatap Alby tak bergeming.

"Tuan, tolong lepaskan Nona. Kau menyakitinya." Rein bangkit dari duduknya, menggenggam lengan Alby dengan sisa tenaga yang ada dan memohon agar ia melepaskan cengkramannya pada Zora.

Alby tak menoleh, pun tak memperdulikan permintaan Rein.

"Aku tanya sekali lagi, Zora! Apa benar, dia Ayah dari bayi yang kau kandung?" Alby mengulangi pertanyaannya dengan intonasi yang lebih tinggi.

"Tentu saja bukan!" Jawab Zora tegas.

"Tuan, kau bisa lepaskan Nona sekarang." Rein masih belum menyerah, melihat Zora kesakitan karena ulah Alby membuat ia ikut terenyuh.

Alby melepaskan cengkramannya, mendorong kasar tubuh Zora hingga hampir terjatuh.

"Keluar dari ruanganku!" Perintah Alby pada keduanya, kemudian ia berbalik arah. Dengan sebelah tangan bertolak pinggang dan sebelahnya lagi memijat tengkuknya.

"Kau tak apa?" Tanya Rein pada Zora dengan raut khawatir.

Zora menggeleng pelan, dengan tatapan masih tertuju ke arah Alby.

"Keluar kataku!" Bentak Alby menggelegar.

Membuat Zora tersentak kaget.

Rein meraih tangan Zora, lalu membawanya keluar dari ruangan itu.

Para pengawal kaget melihat kondisi Rein yang babak belur.

Sedangkan James hanya bisa menganga melihat Rein, tanpa bisa bertanya. Ketika ia dan Zora terus berjalan melewati para pengawal dan meninggalkan ruangan itu.

*

"Apa tidak sakit?" Tanya Zora, ketika melihat ekspresi wajah Rein yang bahkan tetap datar saat Zora mengobati luka diwajahnya, menekan lukanya dengan kapas yang sudah dibasahi dengan alkohol.

"Tidak.." Jawab Rein dengan tatapan yang tak teralihkan.

"Ada apa?" Tanya Zora akhirnya, ketika menyadari Rein terus saja menatapnya sedari tadi.

Rein hanya membalas dengan senyuman tipisnya, lalu menunduk. Membuat Zora mengernyitkan keningnya, merasa aneh pada Rein yang masih bisa tersenyum disaat seperti itu.

"Bisa bisanya dia menuduh bayi yang kau kandung, adalah anakku." Rein sedikit terkekeh.

Zora terdiam, menatap pilu ke arah Rein. "Maaf.." Lirih Zora merasa bersalah.

*

Sedangkan Alby, di dalam ruang pribadinya. Masih berang ketika mengingat bagaimana Rein meraih tangan Zora dan membawanya keluar dari ruangan itu. Berani sekali ia menggandeng tangan Zora didepan matanya. Lantas, mengapa Alby justru tak mengungkapkan yang sebenarnya terjadi, apa alasan Alby yang sebenarnya? Masih mempertahankan Rein bekerja dengannya, memberi ruang untuk kedekatan Zora dan Rein. Apa ia punya rencana yang tersembunyi untuk mengungkapkan kehamilan Zora? Entahlah, yang jelas saat ini, amarahnya sudah mencapai ubun - ubun dan seakan siap untuk meledak.

Alby keluar dari ruangan pribadinya, "Siapkan mobil." Ucapnya pada James seiring terus berjalan melewatinya.

"Baik, Tuan." Diiringi dengan anggukan kepalanya. James langsung bergerak untuk menyiapkan mobil sesuai dengan yang di perintahkan Alby.

*

Zora bangkit dari duduknya, menyimpan kembali kotak P3K ketempat semula.

"Aku akan mencoba meyakinkannya." Ucap Zora akhirnya.

Rein langsung beranjak dan meraih pergelangan Zora, membuat Zora menghentikan langkahnya. "Tentang siapa Ayah dari bayi yang kau kandung?" Rein memastikan.

"Em!" Zora mengangguk. "Agar dia tidak lagi menuduhmu dan menyusahkanmu dalam hal ini." Lanjut Zora.

"Apa kau yakin itu akan berhasil? Dia bahkan tak bisa mengingat saat bagaiaman ia melakukannya?" Ujar Rein.

"Aku akan berusaha, membuat ia mengingatnya." Zora tersenyum getir, lalu melepaskan genggaman tangan Rein. Ia berjalan menuju ruangan Alby.

"Tuan sudah keluar, Nyonya." Ujar salah seorang pengawal.

"Kemana?" Tanya Zora, yang sudah menghentikan langkahnya tepat didepan ruangan itu.

"Tidak tahu, Nyonya." Diiringi dengan gelengan pelan.

Zora mencoba menghubungi ponsel Alby.

Sedangkan ditempat yang berbeda, Alby hanya menatap datar ke arah layar ponselnya yang berdering dengan nama Zora tertera disana. Sepertinya Alby tak berniat untuk menerima panggilan itu.

Zora menghubungi Alby berulang kali tanpa menyerah.

Namun sayangnya, panggilan itu di abaikan begitu saja oleh Alby.

Zora masih belum menyerah, ia beralih menghubungi James.

James merogoh ponselnya didalam saku jasnya, "Tuan.." Imbuhnya, sambil menunjukkan siapa yang menelponnya.

"Tolak panggilan itu!" Perintah Alby akhirnya.

"Baik.." James mengangguk, lalu menolak panggilan itu. Tidak hanya itu, James bahkan menonaktifkan ponselnya sebelum akhirnya kembali memasukkan ponselnya kedalam sakunya.

James, kembali fokus mengemudi. Sedangkan Alby, menatap kosong ke arah luar jendela mobilnya.

Tampaknya, Zora harus menyerah. Panggilannya benar - benar di abaikan.

Zora berada di dua pilihan yang sulit. Satu sisi, ia ingin menemani ibunya di rumah sakit. Namun disisi lain, ia tidak mungkin mengabaikan kemarahan Alby kali ini.

Zora meminta pengawal untuk melacak keberadaan Alby. Setelah tahu, Zora langsung bergegas menuju kesana.

Alby, memilih menghilangkan stresnya dengan mengunjungi club yang menyediakan wanita - wanita cantik untuk penghibur.

Walaupun sudah di kelilingi oleh wanita super sexy dan cantik, Alby tetap saja tak bisa menghilangkan amarahnya pada Zora.

"Apa apaan ini! Mengapa aku justru cemburu, bukankah aku tidak mencintainya! Tidak.. tidak, aku marah karena ia mengkhianatiku dengan bermain curang di belakangku." Batin Alby, terus saja meronta mengutuk Zora.

Dan disaat ia akan meneguk Bir nya. Zora masuk kedalam ruangan itu, mata Zora langsung tertuju ke arah Bir yang berada di tangan Alby. Dengan penuh amarah, Zora berjalan mendekat dan meraih Bir itu dari tangan Alby lalu melemparnya hingga gelas itu pecah berhamburan. Membuat wanita - wanita disana kaget dan langsung berhamburan keluar dari ruangan itu.

"Apa - apaan kau Zora!" Bentak Alby, lalu bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di hadapan Zora.

"Kau yang apa - apaan Alby! Apa kau benar benar tak perduli dengan kesehatanmu? Kau lupa! Kau masuk rumah sakit karena minuman itu." Balas Zora tak kalah emosi.

"Ch! Apa perdulimu? Jangan berpura - pura seakan akan kau sangat perduli padaku." Pungkas Alby.

"Apa yang membuatmu, begitu tak percaya padaku? Aku harus apa, agar kau percaya padaku!" Lirih Zora.

Next ✔️

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

knpa jdi ambur adul yaa?

2023-07-11

3

Amalia Khaer

Amalia Khaer

ksihan Alby. si Zora trllu keras kepala. semaunya sja dgn pikirannya jdi tdk bisa melihat betapa besar cinta Alby.

2023-04-01

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!