PoV Author
Di villa Vino....
Dia tengah melihat dokumen proyek yang dikerjakan. Dia pun mendapat sebuah panggilan dari Brian.
"Halo...!" Ucap Vino.
"Dimana Ellie?" Tanya Brian tanpa basa-basi.
'Apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya?' Ucap Vino dalam hati.
"Vino, dimana Ellie?" Tanya Ana dengan suara yang panik karena Vino terdiam.
"Di... dia tidur disini." Ucap Vino gugup.
"Disini? Dimana maksudmu?" Tanya Brian bingung.
"Apa, dimana kalian sekarang?" Tanya Ana lagi semakin panik.
"Dia tengah demam dan sekarang, dia berada bersamaku di villa milikku." Ucap Vino.
"Apa kau hanya berdua dengannya?" Tanya Ana khawatir.
Vino tidak mau membuat Ana khawatir, jadi dia pun memutuskan untuk berbohong.
"Tidak, Bibi Rina pelayan di villa ini, ada bersama kami. Sekarang dia tengah bersama dengan Ellie. Kau jangan khawatir Ana, aku tidak akan melakukan apapun kepada teman mu." Ucap Vino.
"Baiklah... baiklah.... Aku percaya kepadamu, maaf sudah menelpon mu di waktu yang seperti ini." Ucap Ana.
"Tidak perlu meminta maaf. Nikmatilah waktu kalian bersama." Ucap Vino.
Panggilan pun berakhir dan Vino harus berbohong kepada mereka untuk wanita yang dibenci nya itu. Vino lalu kembali menelpon Reno.
"Kenapa dia masih tidur?" Tanya Vino.
"Biarkan dia tidur. Dia itu perlu istirahat yang cukup. Kenapa kau begitu peduli kepadanya?" Tanya Reno.
Vino langsung menutup sambungan telepon. Dia pun kembali mengerjakan dokumen perusahaannya dan setelah itu pergi untuk tidur.
...----------------...
Seorang wanita mendekat kearah Ana.
"Siapa namamu?" Tanya wanita itu.
"Ana, apa kamu mengenalku?" Tanya Ana dengan raut wajah bingung.
"Apakah kau adalah tunangannya Brian, Ana?" Tanya wanita itu lagi.
"Iya, kau sendiri siapa?" Balas Ana lagi.
"Aku adalah teman Brian. Brian mengatakan kepadaku untuk membawamu pergi ke kantornya dengan cepat. Dia bilang bahwa dia ingin membicarakan sesuatu dengan mu." Ucap wanita itu.
"Apakah dia mengatakan untuk membawaku pergi kesana?" Tanya Ana penasaran.
Ana lalu memutuskan untuk menelpon Brian, tapi Brian tidak menjawab panggilannya.
"Baiklah kita bisa pergi." Balas Ana.
Wanita itu dan Ana lalu pergi ke mobil milik wanita itu. Tiba-tiba ada beberapa mobil yang berada disekitar mobil mereka. Mereka lalu menghentikan mobil yang ditumpangi Ana. Ana yang tampak panik mencoba mengambil ponselnya untuk menelpon. Tapi mereka langsung menangkap Ana dan wanita itu. Mereka memegang tangan Ana dan melukai leher Ana dengan sebilah pisau.
Ana pun langsung meninggal. Para pria itu lalu melepaskan wanita yang bersamaan dengan Ana tadi.
"Brian adalah milikku sekarang. Aku bisa mengambil apapun yang aku inginkan. Aku tidak bisa memberikannya dengan siapapun dan dia malah berani-beraninya memilih seorang wanita lain dibandingkan aku." Ucap wanita itu dengan senyuman seperti iblis.
...----------------...
Ellie terbangun dari tidurnya. Ternyata semua itu hanyalah sebuah mimpi.
Waktu menunjukkan pukul 02.22 dini hari. Ellie tampak begitu panik dan sekarang dia membutuhkan air untuk menenangkan dirinya. Dia lalu mencari di dalam kamar itu, tapi tidak ada air di dekat tempat tidur. Dia pun menyadari bahwa dia sekarang ada di sebuah kamar yang berbeda dan semua lampu dimatikan.
Ellie lalu mengingat semua kejadian yang terjadi kemarin di mana dia tenggelam di dalam air. Jadi dia pun mencoba mengingat bahwa seseorang telah menyelamatkan nya dan membawanya ke dalam rumah ini.
Ellie pun berjalan keluar dari dalam kamar. Dia bergerak dengan perlahan dan berjalan di dalam rumah itu sampai dia akhirnya menemukan dapur. Dia mengambil sebuah gelas dan mulai menuang air. Tangannya begitu gemetar sampai membuatnya kehilangan keseimbangan untuk memegang gelas itu yang kemudian terjatuh ke lantai.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments