Hari ini adalah pesta pertunangan Ana. Aku membantu Ana untuk make up dan aku sendiri sudah bersiap sejak tadi.
Kami tiba di tempat pesta pertunangan dilaksanakan. Papa Ana dan Papa Brian menunggu kedatangan Ana di luar ruangan pesta. Kami semua pun masuk ke dalam ruangan itu.
Setelah beberapa saat, mereka akhirnya bertunangan. Aku mengobrol dengan teman-teman Ana. Tiba-tiba aku merasa seseorang tengah menatapku. Aku memeriksa sekeliling dan menyadari bahwa itu ternyata adalah Vino Adiwijaya yang tengah menatapku. Aku mulai merasakan hal yang buruk dan aku langsung mendekat ke arah Ana dan berdiri di sampingnya.
Pada akhir pesta seorang pria paruh baya yang merupakan seorang pebisnis mendekat ke arahku.
"Bagaimana kabar Papa mu?" Ucapnya.
"Baik-baik saja Tuan..... Mmm...." Ucapanku terhenti karena aku tidak mengetahui nama dari pria itu.
"Kau bisa memanggilku Papa." Balasnya.
"Tapi...." Ucap ku ragu-ragu.
"Kau sudah seperti anak perempuan bagiku. Jadi panggil saja aku ini Papa." Ucapnya.
Aku awalnya sedikit bingung, tapi aku memutuskan untuk mengikuti saja ucapannya karena aku tidak mau berdebat lebih jauh.
"Baiklah Pa." Balasku.
"Aku akan pergi sekarang putriku yang cantik. Selamat tinggal dan sampai ketemu lain kali." Ucap pria itu.
"Selamat tinggal." Balas ku.
Aku lalu berbalik dan mendapati Vino Adiwijaya tengah berdiri di sampingku. Aku mulai ketakutan. Aku lalu memanggil Ana.
Ana pun mendekat ke arahku.
"Pestanya sudah selesai Ellie, ayo kita pulang." Ucap Ana yang membuatku merasa begitu bahagia.
...****************...
PoV Vino Adiwijaya
Setelah meninggalkan rumah Ellie hari itu, aku tidak lagi memikirkan tentang dirinya. Aku ada banyak pekerjaan yang lebih penting yang harus aku kerjakan.
Suatu hari Brian meneleponku.
"Vino datanglah hari rabu di pesta pertunangan ku. Kau Harus hadir." Ucapnya.
Di hari pertunangan Brian, aku datang terlambat. Aku melihat Ellie ada di sana. Aku semakin marah saat dia melihatku, dia langsung pergi mendekat ke arah Ana.
Di akhir pesta, aku hendak pergi. Tapi aku melihatnya tengah ngobrol dengan Papaku saat aku mendekat ke arahnya.
Aku mendengar Rossa mengatakan, "baiklah Pah..."
'Apa-apaan itu? Bagaimana dia bisa memanggil Papaku dengan sebutan Papa?'
Saat Papa melihatku, Papa pun langsung pergi.
Ellie berbalik dan melihatku. Aku melihat ketakutan di matanya. Dia langsung memanggil Ana dengan panik. Ana pun mendekat ke arahnya. Ana mengatakan kepadanya pesta sudah selesai dan mengajaknya untuk pulang.
Aku melihat kebahagiaan dari pancaran matanya itu.
'Wow, Ellie benar-benar aktris yang menakjubkan.'
Brian memanggilku. Aku pun mendekat ke arahnya.
Brian memegang tanganku dan mengatakan, "kumohon Vin, tolong aku." Ucapnya.
"Apa?" Tanyaku bingung.
"Bisakah kau mengantar Ellie ke rumah Ana?" Ucap Brian.
"Kenapa aku harus melakukan itu?" Tanyaku bingung.
"Aku punya kejutan untuk Ana. Aku harus menghabiskan beberapa waktu bersamanya berduaan. Jadi kumohon." Ucap Brian.
"Tapi kenapa Ellie ada di rumah Ana?" Tanyaku.
"Aku tidak tahu tentang hal itu. Dia tinggal di sana sejak hari sabtu yang lalu. Jadi kumohon tolong aku." Ucap Brian lagi kepadaku.
"Baiklah baiklah." Balas ku.
Setelah itu aku dan Brian pergi mendekat ke arah para gadis itu. Brian mengatakan kepada Ana untuk ikut dengannya sementara aku akan mengantar Ellie ke rumahnya.
"Tapi...." Ucap Ana.
"Sayang ku mohon." Ucap Brian.
Ana lalu berbalik menatapku.
"Vino akan mengantarmu pulang ke rumahku aku akan segera kembali." Ucapannya kepada Ellie.
Ellie pun menganggukkan kepalanya. Brian dan Ana pergi menggunakan mobil Brian, sementara Ellie hanya bisa berdiri di depanku seperti sebuah boneka.
"Apakah kau akan masuk ke dalam mobil atau aku perlu membantumu?" Teriakku kepada Ellie.
Dia bergerak dan hendak duduk di kursi belakang. Hal itu membuatku marah.
"Apa kau pikir aku ini seorang sopir? Duduklah di kursi depan." Teriakku lagi.
Tanpa bicara Ellie langsung duduk di kursi depan dan memakai safety belt nya dan aku mulai mengendarai mobilku dia tidak bicara sedikitpun.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments