Sudah hampir jam 08.00 malam....
Ana akhirnya kembali ke rumah bersama dengan kekasihnya, Brian Martin.
"Apa kau baik-baik saja sekarang Elli?" Tanya Brian kepadaku.
"Iya, aku baik-baik saja Tuan Martin." Balasku.
"Hei, kau memanggilku Tuan Martin. Kau itu adalah sahabat dari Ana. Jadi kau sudah seperti saudari bagiku, panggil saja aku Brian jangan terlalu formal." Ucapnya.
"Baiklah Tuan.... Mmmm.... Maaf Brian." Balas ku.
"Itulah sahabatku." Ucap Ana tertawa.
Ana lalu menatap ke arah Brian.
"Sayang, tunggulah sebentar. Aku akan memasak makan malam. Setelah makan malam bersama kami, kau bisa pulang ke rumah. Sekarang kau tidak boleh pergi. Ini adalah perintah dariku." Ucap Ana.
"Baiklah sayang." Ucap Brian.
"Aku akan membantumu Ana." Ucapku.
"Tidak, kau harus beristirahat. Temani lah Brian, aku akan membuat makan malam dengan cepat." Ucap Ana.
Setelah itu Ana pergi ke dapur meninggalkan aku yang hanya duduk berdua bersama Brian. Atmosfer ruangan di mana kami berada pun mulai terasa sunyi.
Aku lantas memutuskan untuk bicara dengan Brian.
"Brian, bisakah aku bertanya beberapa pertanyaan padamu?" Ucapku.
"Tentu." Balas Brian singkat.
"Apa kau benar-benar mencintai Ana?" Tanyaku.
"Hai aku akan menikah dengannya." Ucap Brian.
"Aku bertanya padamu, apakah kau benar-benar mencintainya? Jawab saja pertanyaan ku itu." Ucapku serius.
"Iya." Balas Brian dengan singkat, namun wajahnya menunjukkan keseriusan.
"Jangan sakiti dia. Ana sangat menyayangi mamanya. Saat dia berusia 12 tahun, dia dan Mama nya pergi travelling menggunakan mobil. Tiba-tiba sebuah mobil menghantam mobil mereka. Mama nya mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan dia. Akhirnya Mama nya pun berhasil menyelamatkan dia, tapi gagal untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Setelah insiden itu, Ana menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Mama nya. Dia mulai tidak menghiraukan semua orang dan hidup sendirian. Mentalnya menjadi tidak stabil. Dia memerlukan waktu 6 bulan perawatan. Setelah itu, dia pun bisa normal tapi dia tetap tidak akan bisa berbagi apapun dengan orang lain dengan mudah. Jadi jagalah dia, jangan tinggalkan dia sendirian. Dia sangat mencintaimu setelah Mama nya. Jadi kumohon, lakukan itu." Ucapku panjang lebar kepada Brian.
"Terima kasih Ellie. Aku tidak tahu apapun tentang hal itu. Aku bertanya kepadanya tentang Mama nya, tapi dia hanya mengatakan kepadaku bahwa Mama nya sudah meninggal. Jadi aku tidak menanyakan apapun lagi kepadanya. Aku akan menjaga dirinya Ellie, aku berjanji." Ucap Brian.
Kami mulai mengobrol seperti teman yang dekat. Setelah 15 menit, Ana terdengar berteriak memanggil kami.
"Makan malam sudah siap guys. Ayo kemari." Teriaknya.
Aku dan Brian lalu pergi ke ruang makan dan mulai makan malam dengan sedikit mengobrol. Setelah selesai makan malam, Brian pun pergi dan pulang ke rumahnya. Aku dan Ana pun tidur di kamar kami masing-masing.
...----------------...
Hari berikutnya...
Aku tidak punya pakaian apapun untuk aku kenakan, jadi aku meminjam pakaian Ana. Aku pergi ke kampus dan ternyata Alan tidak masuk lagi.
Seorang laki-laki datang mendekat ke arahku.
"Alan tidak akan datang ke kampus selama beberapa hari. Papa nya menelponnya, jadi dia pulang ke rumah utamanya. Dia sudah menelepon mu kemarin siang. Tapi kau tidak menjawab panggilan darinya. Jadi dia memberitahukan aku hal ini untuk menyampaikan pesannya kepadamu." Ucap laki-laki itu.
Akku pun mengangguk, kemudian dia pergi.
Sore harinya Ana membawaku pergi berbelanja. Dia membelikan aku beberapa pakaian dan juga sebuah gaun yang indah.
"Hei kenapa kau membelikan aku gaun ini?" Tanyaku kepada Ana.
"Kau harus mengenakan ini di pesta pertunangan ku. Ini perintah dariku." Balas Ana
Aku tahu benar bahwa Ana tidak akan merubah pikirannya saat dia sudah menentukannya. Jadi aku pun menerimanya. Setelah selesai berbelanja, kami pun kembali ke rumah.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments