Diusir

Novi pun mulai bercerita...

"Beberapa hari yang lalu Ellie datang ke kampusku memintaku untuk ikut bersamanya." Ucapnya.

"Kenapa? Untuk apa aku melakukan itu?" Ucapku lagi.

"Dia memohon kepadaku untuk ikut dengannya, jadi aku pun pergi dengannya. Ternyata dia membawaku pergi ke sebuah bar." Ucap Novi.

"Apa? Tidak, aku tidak melakukannya." Ucapku berusaha membela diriku.

Tapi Mama tiri ku mengambil sebuah gelas kaca dan memukuli kepalaku. Hal itu membuat kepala ku pun mulai berdarah.

Papaku tetap terdiam, dia tampak bingung.

"Jika kau bicara lagi. Aku akan membunuhmu sekarang." Ucapnya dengan suara yang marah. "Nova lanjutkan ceritamu." Ucap Mama tiri ku lagi.

Novi kembali melanjutkan ceritanya.

"Dia membawaku pergi ke sebuah bar dan memberikan aku minuman beralkohol."

"Aku tidak minum." Ucapku.

"Itu bukan minuman yang beralkohol tinggi. Tapi hanya sebuah bir. Walaupun itu sebenarnya alkoholnya rendah dan itu tidak membuat kita mabuk. Itulah kenapa aku mau meminumnya." Balas Novi.

"Tidak Novi, aku tidak meminum bir." Ucapku pada semua orang.

Novi terus saja melanjutkan ceritanya tanpa menghiraukan aku.

"Ellie bertanya kepadaku, 'apa kau tidak percaya padaku?' Aku mengatakan kepadanya bahwa aku percaya kepadanya. Dia lalu memintaku untuk meminumnya demi kebahagiaannya. Aku pun meminum bir itu. Dia terus mengisi gelas ku dan mengatakan tolong Novi, untukku hari ini minum lah. Dia lagi dan lagi mengisi gelas ku. Aku mulai mabuk setelah minum beberapa gelas. Aku mulai merasa pusing dan aku berkata kepada Ellie untuk membawaku pulang ke rumah karena aku pusing. Namun dia mengatakan kepadaku jika aku beristirahat, maka aku akan baik-baik saja. Dia lalu membawaku ke sebuah kamar dan membaringkan aku di atas tempat tidur. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku merasa panas. Ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Dia bilang kepadaku semua itu tidak masalah karena aku minum terlalu banyak untuk pertama kalinya. Jadi aku merasakan hal seperti itu dan dia memintaku untuk tidak khawatir karena aku akan baik-baik saja. Setelah tidur siang dia memintaku untuk tenang dan tidur di sana karena dia akan segera kembali.

Namun setelah itu seorang pria masuk ke dalam kamar itu Ellie pun berkata pada pria itu, 'selamat bersenang-senang.' Kemudian Ellie meninggalkan kamar itu. Pria itu mendekat ke arahku dan menaruh tangannya di daguku mengatakan kepadaku untuk bekerja sama dengannya dan mulai menciumku. Aku mendorongnya dan berlari ke arah pintu mencoba membuka pintu itu. Tapi aku tidak bisa membukanya karena pintu terkunci dari luar. Dia mendekat ke arahku dan menggendongku dan menghempaskan tubuhku ke atas tempat tidur.

Pria itu berteriak mengatakan kepadaku bahwa aku harus bekerja sama dengannya dan dia pun marah. Dia lalu memukuliku, merobek pakaianku dan..."

Novi tidak bisa menyelesaikan ucapannya dan menangis dengan keras.

Mama tiri ku lalu mengatakan, "cukup. Kau tidak perlu melanjutkan untuk menjelaskan apapun lagi."

Mama tiri ku pun memeluk Novi.

"Jangan menangis. Tenangkan dirimu, kau punya Mama dan Jack. Tidak akan ada yang bisa menyakitimu lagi. Kami akan melindungi dirimu." Ucap Mama tiri ku.

"Tidak Papa, itu semua tidak benar. Aku tidak melakukan apapun. Aku tidak tahu apa yang dia katakan itu." Ucapku kembali mencoba membela diriku sendiri.

Mama tiri ku meninggalkan Novi dan mendekat ke arahku. Sementara Papa mendekat ke arah Novi dan mencoba untuk menenangkan Novi.

Mama tiri ku menamparku dengan sangat keras.

"Dasar gadis ******. Kau membuat putriku seperti ini dan kau bertingkah seperti wanita polos." Ucapnya.

Dia lalu menarik rambutku dan menyeret ku keluar dan mendorongku keluar dari dalam rumah.

"Jangan pernah mencoba untuk masuk ke dalam rumahku lagi. Jack dan aku hanya punya satu putri dan kau bukanlah putri kami. Kami tidak punya hubungan apapun denganmu mulai hari ini." Ucapnya lalu menutup pintu dengan keras.

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak melakukan apapun. Apa yang di katakan Novi, semua itu hanya kebohongan belaka. Tapi, kenapa Novi berbohong dan menyalahkan aku?

Sekarang hujan turun dengan begitu deras. Aku tidak punya ponsel atau uang yang aku bawa bersamaku. Aku perlahan mulai berjalan di jalanan. Aku melihat seorang pria berbaring di jalanan. Aku mendekat ke arahnya dan dia tampak terluka.

"Tuan, bisakah kau mendengarkan aku?" Ucapku kepadanya.

Tapi tidak ada respon apapun. Aku memeriksa nafasnya dan dia masih hidup. Aku lalu membawanya pergi ke rumah sakit. Dokter langsung membawanya pergi ke sebuah ruangan operasi.

Setelah beberapa menit aku mendengar ponsel berdering. Itu berasal dari ponsel pria itu. Barang-barangnya diberikan oleh perawat kepadaku. Di layar ponsel itu tertulis, 'My AP'

Aku berpikir bahwa 'AP' itu mungkin saja asisten pribadi. Aku lalu menjawab sambungan telepon itu dan menginformasikan kepadanya tentang apa yang terjadi.

Kurang dari 10 menit orang yang menelpon tadi itu ternyata memang asisten pribadinya dan datang ke rumah sakit.

"Terima kasih Nona atas bantuan anda." Ucap pria itu.

"Jagalah dia." Ucapku kepadanya.

Aku hendak pergi, namun aku merasa begitu pusing dan tiba-tiba terjatuh tidak sadarkan diri.

Saat aku terbangun, aku berada di tempat tidur rumah sakit.

Asisten pribadi dari pria itu mengatakan, "Nona, anda tidak sadarkan diri karena anda mengalami demam. Dokter sudah mengobati luka yang ada di kepala anda." Ucapnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Si Ellie bodoh dah tau di siksa ko msih mau brthan ap lgi dah 19 thn
dah tau krja ko msih mau than jdi orng ko goblok bngat skolah tinggi syngnya trllu goblok

2023-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!