Mencari Alan

Aku berusaha menenangkan diriku sendiri dan pergi ke kampus.

Aku sedikit terlambat karena dosen sudah ada di dalam kelas. Aku masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi ku. Aku lalu memeriksa tempat duduk Alan, tapi dia tidak ada di sana. Aku mulai merasa buruk.

Setelah kelas berakhir, aku pergi ke tempat biasa di mana kami sering bertemu. Tapi dia juga tidak ada di sana. Jadi aku berlari ke arah perpustakaan, tapi tidak ada gunanya. Dia tidak tetap tidak ada di sana. Aku akan menghadiri kelas lagi tapi aku sedang tidak ingin menghadirinya, jadi aku memutuskan untuk tidak hadir dalam kelas.

Aku mengambil ponselku dan menelpon nomor Alan.

Aku mendengar suara yang mengatakan, "nomor yang Anda tuju, tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi."

Aku menanyakan kepada teman-teman Alan tentang dirinya. Tapi tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang dirinya. Pikiranku mulai berpikir dengan begitu menggila.

'Apa yang terjadi kepadanya? Apakah dia meninggalkan aku? Tidak mungkin!' pikirku.

Alan bukanlah pria seperti itu.

'Apakah dia mengalami kecelakaan? Tidak, tidak, tidak, tidak mungkin hal itu akan terjadi kepadanya.'

Aku memutuskan untuk berlari ke arah rumahnya. Rumahnya berada dekat dengan kampus. Aku berlari ke arah rumahnya seolah iblis tengah mengejar ku.

Aku pun tiba di rumahnya. Pintu rumahnya tampak terbuka. Jadi aku masuk ke dalam dan berteriak memanggilnya.

"Alan.... Alan.... Apa kau ada di sini?" Teriakku.

Seorang pelayan keluar melihatku.

"Nona, apakah Anda mengenal Tuan kami?" Ucapnya bertanya padaku.

Aku tidak membalasnya dan langsung mencari Alan di dalam rumahnya. Aku berlari ke lantai atas karena aku tahu kamarnya berada di lantai atas. Alan pernah mengatakan kepadaku tentang posisi kamarnya melalui sambungan telepon.

Pelayan terus mengikuti aku dan memanggilku.

"Nona... Nona...." Ucapnya terus mengikuti aku.

Aku pun tiba di kamar Alan, tapi aku menemukan kamarnya dalam keadaan kosong.

Aku lalu pergi ke ruang istirahat, tapi dia tetap tidak ada di sana.

Pelayan terus mengikuti aku dan dia pun mulai mengatakan sesuatu kepadaku.

"Nona Tuan Alan tengah pergi ke rumahnya yang ada di kota X karena ada pekerjaan penting." Ucap pelayan itu.

Setelah mendengarkan hal itu, aku pun menenangkan diriku.

"Kapan dia akan kembali?" Tanyaku.

"Maaf Nona, tapi saya tidak tahu. Tuan hanya mengatakan kepada saya bahwa dia akan kembali setelah dia menyelesaikan pekerjaannya itu." Ucap pelayan itu.

Aku lalu berterima kasih kepada pelayan itu dan kemudian kembali ke rumah karena kelasku sudah berakhir 10 menit yang lalu.

Aku lalu mandi dan berbaring di atas tempat tidur. Setelah beberapa menit, aku mendapat sebuah pesan. Aku merasa bahagia dan mengambil ponselku. Ternyata itu adalah pesan dari Papa.

(Sayang, Papa akan pulang terlambat malam ini. Maaf sayang....) tulis Papa.

Aku merasa sedih karena aku pikir bahwa itu adalah pesan dari Alan. Aku kembali mencoba menelpon Alan, tapi ponselnya tetap tidak dapat dihubungi.

Aku tiba-tiba mendengar suara yang berbeda. Aku tidak tahu suara siapa itu. Jadi aku berjalan perlahan dan membuka sebuah pintu dengan sedikit mengintip. Aku melihat seorang wanita dan laki-laki di dalam kamar itu tanpa mengenakan busana. Aku tidak bisa melihat wajah mereka karena cahaya yang redup.

Kamar itu benar-benar gelap Aku hanya bisa melihat bayangan sosok mereka. Tampak seorang pria yang berbaring di atas tubuh wanita tengah mencium area dada wanita itu. Sementara wanita itu tampak terus menarik pria itu mendekat ke arahnya untuk mencium seluruh tubuhnya.

Mereka tengah melakukan hubungan terlarang itu. Aku ingin berlari dari sana, tapi aku tidak bisa menggerakkan kakiku. Aku merasa seolah seseorang telah menaruh lem di antara sandal yang aku kenakan dengan lantai.

Aku benar-benar tidak bisa berlari meski aku terus mencoba. Tiba-tiba pria itu melihatku dan mendekat ke arahku.

"Sayang, kau ada disini, masuklah. Ayo bersenang-senang bersama kami." Ucapnya padaku mulai menarik tanganku.

"Tidak... tidak... Jangan kemari. Tetaplah di sana, tidak...." Ucapku.

Dia terus memegang tanganku dan aku pun terus berteriak tidak.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!