Setelah 20 hari berlalu.....
Aku akhirnya bertemu dengan Alan di kampus. Aku berlari ke arahnya dan langsung memeluknya dengan erat.
"Ke mana kau pergi? Kenapa kau ponselmu tidak aktif? Kenapa kau tidak menginformasikan semuanya kepadaku?" Ucapku kepadanya.
"Bisakah kau tenang. Jika kau tidak membiarkanmu aku bicara, bagaimana aku bisa menjawab mu?" Balasnya.
Aku lalu menganggukkan kepalaku.
"Aku harus pergi karena ada beberapa masalah dalam keluargaku. Mereka membutuhkan bantuanku." Ucap Alan.
"Kenapa kau tidak mengatakan apapun kepadaku melalui ponsel?" Tanyaku.
"Aku kehilangan ponselku Ellie. Aku tidak bisa menelpon mu melalui ponsel orang tuaku karena mereka belum mengenal dirimu dan mengetahui hubungan kita." Ucap Alan.
Dia menyadari bahwa ada air di mataku. Ellie Aku minta maaf. Aku tidak akan mengulang hal ini lagi." Ucapnya.
Dia lalu menaruh tangannya di kepalaku untuk menenangkan aku.
Setelah beberapa menit....
"Sekarang, bisakah kita pergi ke kelas?" Ucapnya padaku.
Aku pun menganggukkan kepalaku. Kami lalu beranjak pergi ke dalam kelas kami.
Sore harinya kami pergi ke sebuah mall untuk membeli ponsel baru. Kami berjalan-jalan dengan mengobrol seperti biasanya.
Setelah puas berjalan-jalan dengan Alan, aku lalu pulang ke rumah.
Saat aku masuk ke dalam kamarku, aku mendapati Papa tengah duduk di sana.
"Sayang, tolong bantu Papa. Bisakah kau menjadi menemani Papa pergi ke sebuah pesta perusahaan? Mamamu sangat sibuk malam ini jadi...."
"Pa, aku tidak suka pesta." Ucapku memotong ucapan Papa.
"Jangan khawatir, hanya satu jam saja." Ucap Papa.
Aku menganggukkan kepalaku. Papa lalu memberikan sebuah gaun untukku.
"Cepatlah bersiap, kita harus pergi sekarang." Ucap Papa lalu pergi meninggalkan kamarku.
Sekarang aku tidak punya pilihan lain. Aku harus membantu Papa ku.
Setelah 15 menit, aku pun sudah selesai bersiap. Gaun yang diberikan Papa sangat sempurna untukku. Dalam perjalanan pergi ke pesta, aku mengirim pesan kepada Alan tentang pesta itu.
(Alan, aku harus pergi ke sebuah pesta untuk menemani Papa.) Tulis ku.
(Jaga dirimu Ellie.) Balasnya.
Papa dan aku akhirnya tiba di pesta itu. Ternyata pesta itu adalah pesta yang dihadiri oleh orang-orang dari kelas atas. Aku melihat Ana di dalam pesta itu.
"Hai, suatu kejutan melihat kau ada di pesta ini." Ucap Ana padaku.
Dia lalu menatap ke arah Papa.
"Papa, Papa terlihat sangat tampan." Ucap Ana.
Ana tahu bahwa aku sangat membenci pesta. Dia memanggil Papa ku dengan sebutan Papa juga.
"Terima kasih Ana." Ucap Papa tersenyum kepadanya.
"Papa butuh pasangan, jadi aku datang dengan Papa." Ucapku kepada Ana.
"Aku datang kemari dengan kekasihku. Kemari lah, aku akan memperkenalkan mu padanya." Ucap Ana.
"Kau pergilah dengan Ana. Jika sesuatu terjadi, panggil saja Papa." Ucap Papa padaku.
Aku lalu pergi dengan Ana. Ana membawaku pergi ke sebuah ruangan. Aku melihat ada 4 orang laki-laki di sana dan 2 orang wanita.
Satu orang laki-laki tampak duduk di sudut sofa. Satu orang duduk di sebuah kursi dengan seorang wanita yang duduk di pangkuannya. Wanita itu tampak menaruh tangan kanannya di leher pria itu dan tangan kirinya di dada pria itu.
Seorang wanita lainnya duduk di atas meja dengan menyilang kan kakinya. Satu orang laki-laki lainnya sibuk dengan panggilan ponselnya dan satu lagi duduk di kursi dengan santai.
Aku bertanya-tanya yang mana kekasih Ana. Kami masuk ke dalam ruangan itu dan sekarang ada 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, termasuk aku dan Ana.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments